Anda di halaman 1dari 17

SKRIPSI

KEARIFAN LOKAL KAAGO-AGO DALAM USAHA TANI JAGUNG DI DESA LAPOLE


KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA

Oleh:
HARMAYANI
D1A114029

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Musadar, S.P.,MP Sitti Nur Isnian,S.P.,M.sc


Nip: 19701214 19993 1 001 Nip: 19700927 2001409 2 002
 1.1 Latar Belakang

PERTANIAN UPACARA
KEARIFANLOKAL
KAAGO-AGO

DATA YANG DIAMBIL DI KECAMATAN


MALIGANO KABUPATEN MUNA
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaiman Kearifan Lokal Kaago-ago Dalam Usaha Tani Jagung Di


Desa Lapole Kecamatan Maligano Kabupaten Muna?

2. Bagaiman Kearifan Lokal Kaago-ago Hubungannya Dengan


Peningkatan Usahatani Jagung Di Desa Lapole Kecamatan
Maligano Kabupaten Muna?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui kearifan lokal kaago-ago dalam usahatani
jagung di Desa Lapole Kecamatan Maligano Kabupaten Muna

2. Untuk mengetahui kearifan lokal kaago-ago hubungannya


dengan peningkatan usahatani jagung di Desa Lapole
Kecamatan Maligano Kabupaten Muna.
1. Bahan informasi bagi petani agar dalam mengelola
usahataninya dapat mencapai peningkatan yang berimplikasi
pada peningkatan produksi produksi.
2.
Bahan pertimbangan pemerintah daerah setempat penelitian
ini dapat memberikan masukan dalam pembuatan kebijakan
khususnya berhubungan dengan kearifan lokal untuk
meningkatkan pembangunan pedesaan.
3.
Bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang sejalan dengan
penelitian ini.
2.1. Konsep Teori
2.1.1 Kearifan Lokal
2.1.2 Kearifan Lokal Kaago-ago
2.1.3 Konsep Usahatani

2.2. Landasan Teori


2.2.1 Teori Rogers (1961)

TERLAMPIR
2.3. Penelitian Terdahulu

2.4. Kerangka Pikir


Gambar 2. Bagan Alur Keranka Pikir

Upacara kaago-ago

Bentuk-bentuk kaago-ago
Fungsi kaago-ago
1. Waktu dan tenpat
1. Fungsi religius
2. Pihak yang
2. Fungsi sosial
3. Materi upacara
3. Fungsi ekonomi
4. Proses pelaksanaan

1. Pengetahuan
2. Keyakinan
3. Adatistiadat
(kebiasaan)

Usahatani jagung
1. Penyiapan benih 4. pemeliharaan tanaman
2. penyia[pan lahan 5. pemupukan
3. Penanaman 6. panen
III.METODEPENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lapole Kecamatan


Maligano Kabupaten Muna pada bulan oktober-november
2018.

3.2. Informan

Informan adalah orang yang paham mengenai


permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh
informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi dan pengamatan
2. Wawancara mendalam
3. Pencatatan dan penelusuran data sekunder

3.5. Fokus Penelitian


1. Penerapan kearifan lokal Kaago-ago dalam usahatani
jagung
2. kearifan lokal kaago-ago hubungannya dengan dengan
peningkatan usahatani jagung
3.6. Teknik Analisis Data

1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpulan

3.7. Konsep Operasional


TERLAMPIR
IV. HA SIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah
4.1.1 Letak dan Luas Wilayah
4.1.2. Keaadaan Iklim dan Topografi
4.1.3. Keadaan Penduduk
4.1.4. Mata pencaharia

2. Profil kaago-ago
Kaago-ago adalah sebuah kearifan lokal dalam

kegiatan usahatani jagung yang dilakasanakan oleh Masyrakat

Desa Lapole Kecamatan Maligano Kabupatan Muna.Kearifan

lokal ini berbentuk upacara.dalam kegiatan upacara yang

harus dilakukan adalah mempersiapkan alat-alat pertanian

dan bahan makanan.


4.3. Kearifan Lokal Kaago-Ago dalam
Usahatani Jagung

Kearifan lokal Kaago-ago dalam kegiatan usahatani jagung


harus digunakan karna sudah menjadi kebiasaan secara
turun temurun dan masyarakat sangat kuat keyakinanya
terhadap adanya mahluk ghaib yang mengganggu tanaman
dan juga manusianya . Adapun bentuk-bentuk dan fungsi
Kaago-ago adalah sebagai berikut.

4.3.1. Bentuk-bentuk Kaago-ago


4.3.1.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Upacara
4.3.1.2. Pihak Yang Terlibat Dalm Pelaksanaan Upacara Kaao-Agoa

4.3.1.3. Alat Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Upacara Upacara Kaago-


Ago
4.3.1. 4. Proses Pelaksanaan Upacara
4.3.2. Fungsi kaago-ago

4.3.2.1 Fungsi Relijius


4.3.2.2 Fungsi Sosial
4.3.2.3 Fungsi Ekonomi
Tabel 4.1. Kearifan Lokal Kaago-ago Pada Usahatani Jagung di Desa Lapole
Kecamatan Maligano Kabupaten Muna

No Tahapan Usahatani Penerapan dalam Kaago-ago

1. Penyiapan lahan Dilakukan

2. Penyiapan benih Tidak Dilakukan

3. Penanaman Tidak Dilakukan

4. Pemeliharaan tanaman Tidak Dilakukan

5. Pemupukan Tidak Dilakukan

6. Panen Tidak Dilakukan

Tabel 4.1 telah jrlas bahwa upacara Kaago-ago dalam kegiatan usahatani jagung di
Desa Lapole Kecamatan Maligano Kabupaten Muana hanya dilakuakn pada saat
persiapan lahan, untuk tahapan selanjutnya tidak.
4.4. Kearifan Lokal Kaago-ago hubungannya Dengan Peningkatan Usahatani
No
Jagung
Tahapan Usahatani Kegiatan dalam Kaago-ago Peningkatan Usahatani
(berhubungan
1. Penyiapan Lahan Dilakukan
Tidak terjadi peningkatan
(Tidak berhubungan)
2. Penyiapan Benih Tidak dilakukan
Tidak terjadi peningkatan

(Tidak berhubungan)
3. Penanaman Tidak dilakukan
Tidak terjadi peningkatan

(Tidak berhubungan)
4. Pemeliharaan Tanaman
Tidak dilakukan
Tidak terjadi peningkatan

(Tidak berhubungan)
5. Pemupukan Tidak dilakukan
Tidak terjadi peningkatan

(Tidak berhubungan)
6. Panen Tidak dilakukan
Tidak terjadi peningkatan

(Tidak berhubungan)
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanan upacara
Kaago-ago tidak meliputi tahapan-tahpan pealaksananan dalam kegiatan
berusahatani yang baik dan benar sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
peningkatan usahatani jagung melalui kearifan lokal Kaago-ago.
V. PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
1. dalam berusahatani jagung hanya meliputi penyiapan lahan dan panen adapun pada
penyiapan beni, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemupukan, dan panen tidak
diterapkan atau tidak ada dalam kearifan ini.
2. Kearifan lokla Kaago-ago dalam tahapan kegiatan usahatani yang dilakukan di Desa
Lapole Kecamatan Maligano Kabupaten Muna hanyalah pada penyiapan lahan, tetapi
tidak memiliki hubungan dengan peningkatan usahatani jagung.
3. Kearifan lokla Kaago-ago di Desa Lapole Kecamatan Maligano Kabupaten Muna hanya
sebatas keaykinan yang tidak termaksud dalm item-item pelaksanaan budidaya jagung.
5.2 Saran
1. Dalam berusahatani jagung di Desa Lapole Kecamatan Maligano Kabupaten Muna
hendaknya masyarakat menerapkan tehnik bididaya pertanian tanaman jagung yang
meliputi penyiapan lahan, penyiapan benih , penanaman, pemeliharaan tanaman,
pemupukan dan panen.
2. Dalam berusahatani sebaiknya masyarakat desa lapole kecamatan maligano kabupaten
muna membuka diri pada inovasi baru, dengan menghadirkan penyuluh pertanian.
3. Kearifan lokal upacara Kaago-ago perlu dilestarikan sebagai upacara budaya tapi bukan
sumber utama di dalam usaha budidaya tanaman jagung.
4. Penelitian ini hendaknya dilanjutkan dengan fokus melihat hubungan kearifan lokal
Kaago-ago pada peningkatan pendapatan masyarakat/petani jagung desa lapole
kecamatan maligano kabupaten muna.
DAFTAR PUSTAKA

TERLAMPIR

Anda mungkin juga menyukai