Anda di halaman 1dari 6

Etiologi Tetanus

Sejarah tetanus diawali karena penyebab tetanus oleh


neurotoksin yang kuat, yaitu tetanus pasmin yang dihasilkan
sebagai protein proto plasmik oleh bentuk vegetatif C.
Pembentukan toksin ini dikendalikan oleh plasmid. Tetanus Toksoid
ini disebabkan oleh kontaminasi umbilicus dengan Clostridium
tetani, yang merupakan kuman berbentuk batang, berukuran 2-5
x 0,4-0,5 milimikron yang hidup tanpa oksigen (anaerob), dan
membentuk spora.
Clostridium tetani merupakan bakteri Gram positif dan
dapat menghasilkan eksotoksin yang bersifat neurotoksik. Toksin
ini (tetanospasmin) dapat menyebabkan kekejangan pada otot
Patogenesis 2

Tetanus disebabkan oleh bakteri gram positif,


Cloastridium Tetani.Bakteri ini berspora dan dijumpai pada
tinja binatang terutama kuda, juga bisa pada manusia dan
tanah yang terkontaminasi dengan tinja binatang tersebut.
Spora ini bisa tahan beberapa bulan bahkan beberapa
tahun, jika ia menginfeksi luka seseorang atau bersamaan
dengan benda daging atau bakteri lain, ia akan memasuki
tubuh penderita tersebut, lalu mengeluarkan toksin yang
bernama tetanospasmin
3
Bentuk spora dalam suasana anaerob dapat berubah
menjadi kuman vegetatif yang menghasilkan eksotoksin. Eksotoksin
yang dihasilkan akan mencapai pada sistem saraf pusat dengan
melewati akson neuron atau sistem vaskuler. Kuman ini menjadi
terikat pada satu saraf atau jaringan saraf dan tidak dapat lagi
dinetralkan oleh antitoksin spesifik. Namun toksin yang bebas
dalam peredaran darah sangat mudah dinetralkan oleh
antititoksin. Toksin yang menjalar intrakasonal sampai
ganglin/simpul saraf dan menyebabkan hilangnya keseimbangan
tonus otot sehingga terjadi kekakuan otot baik lokal maupun
menyeluruh
4
Faktor Resiko 5

Terdapat beberapa faktor resiko utama terjadinya tetanus neonatorum


diantaranya, yaitu :

a. Faktor resiko pencemaran lingkungan fisik dan biologik


Lingkungan yang mempunyai sanitasi yang buruk akan
memyebabkan Clostridium tetani lebih mudah berkembang biak.
Kebanyakan penderita dengan gejala tetanus sering mempunyai riwayat
tinggal di lingkungan yang kotor.

b. Faktor alat pemotong tali pusat


Penggunaan alat yang tidak steril untuk memotong tali pusat
meningkatkan risiko penularan penyakit tetanus neonatorum.
6
c. Faktor cara perawatan tali pusat
Cara perawatan tali pusat yang tidak benar ini akan
meningkatkan lagi risiko terjadinya kejadian tetanus neonatorum.

d. Faktor kebersihan tempat pelayanan persalinan


Tempat pelayanan persalinan yang tidak bersih bukan saja
berisiko untuk menimbulkan penyakit pada bayi yang akan dilahirkan,
tetapi juga pada ibu yang akan melahirkan.

e. Faktor kekebalan ibu hamil


Sebagian besar bayi yang terkena tetanus neonatorum
biasanya lahir dari ibu yang tidak pernah mendapatkan imunisasi TT

Anda mungkin juga menyukai