Anda di halaman 1dari 42

JOURNAL READING

Perceived Distress and Its Association With Depression and


Anxiety in Breast Cancer Patients

Pembimbing :
dr. Elly Noerhidajati, Sp. KJ
Disusun oleh :
Cahya Ningsih
Hannindita Sukma
IDENTITAS JURNAL
• Judul : Perceived Distress and Its Association With
Depression and Anxiety in Breast Cancer Patients
• Penulis : Chong Guan Ng1*, Salina Mohamed2, Kiran
Kaur3, Ahmad Hatim Sulaiman1, Nor Zuraida
Zainal1, Nur Aishah Taib3, kelompok studi MyBCC
• Penerbit : Plos One
• Tahun : 2017
ABSTRAK
Latar Belakang :
• Pasien kanker payudara sering mengalami perasaan tertekan yang tinggi.
• Tekanan psikologis meliputi depresi dan kecemasan.
• Studi tentang gejala psikologis (kecemasan atau depresi) yang lebih
signifikan terkait dengan distress pada pasien kanker payudara masih
kurang.
• Tujuan  membandingkan tingkat depresi dan kecemasan antara pasien
dengan tingkat distress yang berbeda.
• Korelasi antara perubahan tingkat distress dengan depresi atau
kecemasan selama 12 bulan
Metode :
• Penelitian  Studi kohort MyBCC.
• Peserta  221 pasien kanker payudara wanita
• Penilaian  saat diagnosis, 6 bulan dan 12 bulan
menggunakan Skala Kecemasan dan Depresi Rumah Sakit
(HADS) dan termometer distress.
• Data  Informasi tentang usia, etnis, jenis pengobatan dan
stadium kanker
Hasil:
• 50,2%, 51,6% dan 40,3% pasien memiliki tingkat distress yang tinggi
pada awal penelitian, 6 bulan dan 1 tahun setelah diagnosis.
• Mereka yang memiliki tingkat distress tinggi memiliki skor kecemasan yang
lebih tinggi
• Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor depresi antara subyek
dengan tingkat distress rendah atau tinggi.
• Terjadi penurunan persepsi tingkat distress, skor kecemasan dan depresi
pada 12 bulan setelah diagnosis.
• Penurunan distress berkorelasi positif dengan pengurangan skor kecemasan
tetapi tidak ada perubahan pada skor depresi (r' = 0,25).
Kesimpulan:
• Kecemasan  keadaan psikologis yang lebih signifikan
berkontribusi terhadap distress pada kanker payudara
dibandingkan dengan depresi.
• Tingkat kecemasan saat diagnosis perlu skrining untuk
kecemasan, identifikasi dini dan terapi untuk menjaga
kesejahteraan psikologis pasien kanker payudara.
• Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengukur efektivitas
intervensi terapeutik.
PENDAHULUAN
Kanker payudara  keganasan yang paling umum pada wanita di
seluruh dunia

Diagnosis dan pengobatan untuk kanker payudara pada wanita dapat


menyebabkan distress psikologis yang signifikan  >30%

Distress pada pasien kanker sering diabaikan dan kurang diobati, yang
mungkin menyebabkan buruknya kepatuhan pengobatan dan
kelangsungan hidup
Cont..

Distress

Pengalaman emosional tidak menyenangkan yang multifaktorial dari


sifat psikologis (kognitif, perilaku, emosional), sosial, dan/atau
spiritual yang dapat mengganggu kemampuan untuk mengatasi
kanker secara efektif, gejala fisiknya, dan perawatannya
Cont..
Kecemasan  salah satu gejala psikologis paling umum pada pasien
kanker payudara (10-30%)

Kecemasan  keadaan ketakutan yang intens, ketidakpastian, dan


ketakutan yang berlebihan sebagai respons terhadap rangsangan yang
tidak menyenangkan

Menyebabkan kelelahan dan hasil pengobatan yang buruk,


berdampak pada kualitas hidup, dan mempengaruhi sistem
neuroendokrin dan kekebalan tubuh pasien kanker payudara
Cont..
Prevalensi depresi (10-30%)  tertinggi ketiga di antara pasien
dengan kanker payudara setelah kanker pankreas dan kanker kepala
dan leher

Depresi  mempengaruhi kualitas hidup, perawatan diri, kepatuhan


pengobatan dan hasil terapi serta kelangsungan hidup pasien kanker
payudara
Cont..

Tujuan Penelitian

Untuk menyelidiki hubungan antara kecemasan dan depresi dengan


tingkat distress yang dirasakan di antara pasien kanker payudara di
Malaysia dalam satu tahun secara prospektif
METODE
Penelitian Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
• Studi kohort prospektif • Kanker payudara yang • Kanker payudara
dari MYBCC dikonfirmasi oleh sekunder
• Subjek : direkrut dari pemeriksaan histologis • Mengalami kebingungan
universitas malaya • Mampu menyelesaikan atau delirium
medical centre di kuala wawancara dan • Pasien pria
lumpur, malaysia kuesioner yang
• Subjek : mereka yang diperlukan
didiagnosis dengan • Mampu memahami
kanker payudara sejak 1 tujuan penelitian dan
mei 2011 memberikan persetujuan
Prosedur dan
Informed consent Ethical clearance
Tindakan

• Dari semua peserta • Diperoleh dari • Penilaian : saat


yang setuju untuk Komite Etik Medis, diagnosis awal, 6
berpartisipasi Universitas Malaya bulan dan 12 bulan
memberikan Medical Centre. setelah diagnosis
persetujuan tertulis • Stadium kanker
:American Joint
Committee
Skala kecemasan dan
Thermometer distress
depresi

• Versi Bahasa Melayu dari • Alat skrining cepat


Skala Kecemasan dan tervalidasi untuk distress
Depresi Rumah Sakit psikologis
(HADS) • Menilai berapa banyak
pasien yang mengalami
distress dalam seminggu
terakhir
Analisis statistik
• Statistik deskriptif : usia, etnis, dan stadium kanker
• Uji T independen : perbedaan rata-rata kedua kelompok (distress berat dan
ringan)
• Analisis regresi logistik : perbedaan rata-rata skor kecemasan dan depresi antara
kedua kelompok yang telah disesuaikan
• Uji korelasi spearman : korelasi perubahan skor distress dengan HADS A dan
HADS D
• Tes korelasi parsial : korelasi perubahan skor distress dengan HADS A dan HADS
D yang telah didesuaikan
• Cronbach’s alpha : HADS A dan HADS D pada semua titik waktu
HASIL
Secara keseluruhan skor rata-rata untuk kecemasan dan depresi rendah pada
setiap titik waktu
Pasien kanker payudara dengan tingkat distress yang tinggi memiliki skor
kecemasan yang lebih tinggi bahkan setelah disesuaikan dengan skor depresi yang
mendasarinya pada ketiga titik waktu
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor depresi antara kedua kelompok
setelah disesuaikan dengan skor kecemasan yang mendasarinya
Ada pengurangan tingkat skor distres, skor kecemasan dan skor depresi pada 12
bulan dibandingkan dengan baseline
Perubahan skor kecemasan secara positif berkorelasi dengan perubahan skor
distress bahkan setelah disesuaikan dengan perubahan skor depresi (r' = 0,25).

Tidak ada korelasi yang signifikan antara perubahan skor depresi dengan
perubahan skor distress
DISKUSI
• Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa perasaan
distress di antara pasien kanker payudara secara signifikan
terkait dengan kecemasan tetapi tidak dengan depresi.
• Temuan ini tercermin pada setiap titik penelitian — pada
awal diagnosis, 6 bulan dan 12 bulan; di mana pasien yang
mengalami distress sedang hingga berat memiliki skor lebih
tinggi dalam skala kecemasan.
• Tidak ada perbedaan dalam skor depresi terlepas dari tingkat
distress pasien kanker payudara.
• Diagnosis dan pengobatan kanker payudara menyebabkan
dampak signifikan pada kesejahteraan psikologis pasien
• Keadaan psikologis paling umum yang terkait dengan distress
pada pasien kanker payudara adalah kecemasan dan depresi
• Dalam penelitian kami, 50% dari subjek mengalami tingkat
distress yang tinggi  mirip dengan penelitian sebelumnya
bahwa hingga 50% wanita dengan kanker payudara
mengalami tingkat distress yang tinggi dengan lebih dari 30%
mengalami depresi, kecemasan, atau keduanya
• Baik depresi atau kecemasan memiliki efek yang luar biasa
buruk pada kualitas hidup pasien kanker payudara
• Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat distress yang dirasakan di antara
pasien kanker payudara secara positif terkait dengan tingkat kecemasan
tetapi tidak dengan depresi
• Serupa dalam penelitian lain sebelumnya bahwa kecemasan terjadi selama
periode perawatan dan pemulihan untuk pasien dengan kanker payudara
• Kecemasan terjadi ketika respons adaptif terhadap diagnosis atau
pengobatan kanker berlebihan dan mengganggu kemampuan untuk
mengatasi stres.
• Oleh karena itu, di antara pasien kanker payudara, ketidakpastian
memainkan peran penting yang mempengaruhi pengalaman penyakit,
adaptasi, dan memiliki efek yang merugikan pada fisik, mental dan kualitas
kehidupan seksual
• Pasien kanker payudara yang mengantisipasi lebih banyak
efek negatif dari penyakit dan pengobatan pada awalnya
mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi
• Kami telah menunjukkan bahwa tingkat distress dan
kecemasan lebih tinggi pada saat diagnosis dan secara
signifikan berkurang selama 12 bulan.
• Pada tahap awal, pasien kanker payudara memiliki rasa
kerentanan yang tinggi dan tingkat kecemasan yang tinggi
karena mereka menghadapi ketidakpastian yang luas tentang
diagnosis, perkembangan kanker, efektivitas dan hasil
pengobatan
• Selama periode waktu tertentu, pasien kanker payudara
secara bertahap akan berdamai dengan penyakit dan
prosedur perawatannya. Ini membuat penurunan progresif
dalam arti kerentanan dan ketidakpastian di masa depan, dan
akibatnya, mengurangi tingkat kecemasan dari waktu ke
waktu
• Para penulis menyimpulkan bahwa pasien kanker payudara
yang cemas kronis merasa lebih tertekan, dibandingkan
dengan mereka yang secara umum tidak merasa cemas
• Secara umum diyakini bahwa komorbid depresi secara
signifikan meningkatkan beban distress dan disfungsi untuk
pasien dengan kanker payudara
• Namun, kami tidak menunjukkan hubungan antara tingkat
depresi dengan distress yang dirasakan pada pasien kanker
payudara dalam penelitian ini.
• Dapat dijelaskan oleh fakta bahwa depresi pada pasien
kanker adalah kompleks dan meliputi beberapa aspek.
• Kesenjangan ini sering mengarah pada kurangnya diagnosis
depresi pada kanker payudara.
KETERBATASAN
• Subjek penelitian direkrut dari pusat tunggal yang merupakan
rumah sakit pendidikan di ibukota Malaysia  tidak dapat
digeneralisasikan
• Faktor-faktor terkait lainnya untuk distress tidak dimasukkan
dalam penelitian ini seperti nyeri, dukungan finansial, latar
belakang keluarga, penderitaan fisik, dan dukungan sosial.
• Penelitian hanya dilakukan selama 12 bulan pertama setelah
diagnosis.
KETERBATASAN
• Termometer distress mungkin memiliki validitas diskriminan
yang rendah  tidak sensitif untuk gejala kecemasan dan
depresi.
• Skala penilaian distress psikologis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala item tunggal  padahal ada
banyak stress khusus kanker yang mungkin tidak terdeteksi
yang menyebabkan hilangnya faktor risiko berharga untuk
distress psikologis.
KESIMPULAN
• Pasien kanker payudara mengalami tingkat distress yang tinggi
termasuk depresi dan kecemasan setelah diagnosis.
• Seiring waktu, tingkat distress berangsur-angsur berkurang.
Meskipun kecemasan dan depresi keduanya sering ditemukan
pada pasien kanker payudara
• Kecemasan bisa dikaitkan dengan perasaan ketidakpastian 
peran yang lebih signifikan dalam distress di antara pasien
kanker payudara
• Depresi yang terdiri dari emosi negatif tidak memiliki
hubungan dengan tingkat distress yang dirasakan pada pasien
kanker.
KESIMPULAN
• Depresi yang terdiri dari emosi negatif tidak memiliki
hubungan dengan tingkat distress yang dirasakan pada pasien
kanker.
• Dibandingkan dengan depresi, kecemasan sering diabaikan
dalam pengelolaan kesejahteraan psikologis di antara pasien
kanker payudara.
• Dengan temuan saat ini, penting dalam mengurangi tingkat
distress yang dirasakan dengan cara lebih fokus dalam
membantu pasien kanker payudara dalam menghilangkan
perasaan cemas
CRITICAL APPRAISAL
•Judul <12 kata : - (13
kata)
•Deskripsi judul : +
•Penulis : +
•Korespondensi : +
•Tempat dan waktu : -
•1 paragraf : -
•IMRC : +
•Informatif : +
•Tanpa singkatan : +
•Jumlah kata <250 : -
(301 kata)
•2 bagian : -
•Paragraf pertama
alasan penelitian : +
•Paragraf kedua
hipotesis/tujuan : -
• pustaka relevan : +
•1 halaman : -
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
No. Kriteria Ya (+), tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian +
2 Waktu dan tempat penelitian +
3 Populasi sumber +
4 Teknik sampling -
5 Kriteria inklusi +
6 Kriteria eksklusi +
7 Perkiraan dan perhitungan besar sampel -
8 Perincian cara penelitian +
9 Blind -
10 Uji statistik +
11 Program komputer -
12 Persetujuan subjektif +
HASIL

No. Kriteria Ya (+),tidak (-)

1 Jumlah subjek +

2 Tabel karakteristik subjek +

3 Tabel hasil penelitian +

4 Komentar dan pendapat penulis ttg hasil +

5 Tabel analisis data dengan uji +


PEMBAHASAN, KESIMPULAN, DAN DAFTAR
PUSTAKA
No. Kriteria Ya (+), tidak (-)

1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah -


2 Pembahasan & kesimpulan dipaparkan dengan jelas +
3 Pembahasan mengacu dari penelitian sebelumnya +
4 Pembahasan sesuai landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian +
6 Simpulan utama +
7 Simpulan berdasarkan penelitian +
8 Saran penelitian +
9 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +

Anda mungkin juga menyukai