Anda di halaman 1dari 13

KELAINAN PLASENTA

KELOMPOK 1
Pengertian Plasenta

 Plasenta adalah bagian dari kehamilan yang penting


karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan
anak sebaliknya. Pertumbuhan plasenta makin lama makin
besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap
pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. Jiwa anak
tergantung plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada
baik buruknya plasenta. Plasenta merupakan organ
sementara yang menghubungkan ibu dengan janin.
Kelainan Bentuk Dan Bobot (Berat Plasenta)

1. Kelainan ukuran dan bobot


· Lebih berat dan besar sampai 1/3 berat badan janin dijumpai pada
diabetes melitus dan sifilis.
· Lebih kecil sampai 1/9 berat badan janin dijumpai pada penyakit jantung,
ginjal, dan sebagainya.
2. Kelainan bentuk dan variasi bentuk
Dengan beberapa lobus :
 Plasenta dupleks
Plasenta Dupleks Apabila plasenta sudah membentuk dua bagian dan pembuluh
darah janin pada tiap-tiap lobus berbeda dari lobus-lobus lain.
 Plasenta fenestrata
Pada plasenta terdapat lubang atau jendela
Klinis : tidak menimbulkan kesulitan
 Plasenta berbentuk cincin
Cincin jaringan plasenta, kadang-kadang disebut berbentuk sepatu kudu
“Horse shoe plasenta”, yang dihubungkan dengan perdarahan
antepartumdan postpartum, juga dihubungkan dengan PJT.
 Plasenta membranacea
Pertumbuhan plasenta tipis dan melebar sehingga dapat menimbulkan
gangguan tertentu, yaitu terjadi plasenta previa, dan sulit dapat
melepaskan diri sehingga dapat terjadi perdarahan primeratau sekunder
post partum dan retensio plasenta.
 Plasenta anularis
Plasenta berbentuk cincin, sering dijumpai pada anjing
 Plasenta suksentruriata
Disamping satu plasenta biasa yang normal terdapat plasenta
tambahan yang kecil dan dihubungkan dengan pembuluh
darah. Klinis : Bila pada waktu persalinan, ada plasenta
tambahan yang tertinggal maka dapat terjadi perdarahan
post partum, oleh karena itu bila pada pemeriksaan uri
dalam selaput janin terdapat pembuluh darah yang terputus
dan terbuka, maka harus diperhatikan kemungkinan adanya
plasenta suksenturiata.
 Plasenta spuria
Terdapat tambahan plasenta soliter tanpa ada hubungan
dengan plasenta .
Klinis : dapat terjadi perdarahan karena tertinggal dalam
rahim dan dapat pula menyebabkan infeksi
 Plasenta marginata (sirkumvalata)
Pada pinggir plasenta dijumpai cincin yang putih akibat decidua
vera masuk diantara selaput ketuban. Jaringan putih ini
sesungguhnya lipatan dari jaringan selaput janin. Selaput janin
tidak melekat pada pinggir jaringan uri tetapi agak ke tengah
 Plasenta Sirkumvalata
Lempeng korionik (pada sisi janin) lebih besar daripada
lempeng basal (pada sisi ibu). Pada bagian pusat sisi janin ada
lekukan bagian tengah yang dikelilongi oleh cincin tebal,
menonjoldan berwarna keabu-abuan (suatu lipatan rangkap
korion dan amnion disertai degenerasi desidua dan fibrin)
 Plasenta sirkummarginal
Jika cincin datar, hal ini terjadi di pinggir plasenta, juga
terdiri atas decidua dan fibrin yang mengalami degenerasi.
Klinis: dapat menimbulkan perdarahan sebelum persalinan
 Plasenta fenestrata
Bagian tengah plasenta tidak berbentuk sepeti diskus ,
meskipun lempeng koionik biasanya utuh.
 Plasenta ekstrakhorial
Pada awal kehamilan, ketika vilikorionik mengalami regresi
dari keseluruhan lempeng korionik , terlalu banyak regresii
akan menyebabkan proliferasi vili sebagai kompensasinya.
Plasenta ini dikaitkan dengan resiko terjadinya aborsi
spontan yang lebih besar, perdarahan antepartum,
perlahiran prematur, kematian pranatal, dan malformasi
janin.
KELAINAN IMPLANTASI

 Plasenta biasanya melekat pada dinding belakang atau


depan rahim dekat fundus. Jonjot-jonjot menyerbu ke
dalam dinding rahim hanya sampai lapisan atas dari
stratum spongiosum. Kalau implantasinya rendah, yaitu di
segmen bawah rahim, disebut plasenta previa.
A. Plasenta previa
Ialah suatu keadaan dimana plasenta menutupi atau
berada sangat dekat dengan ostium uteri internum. Keadaan
ini dibagi menjadi empat bagian yaitu:
 1. Plasenta previa totalis: dimana ostium uteri internum
tertutup seluruhnya oleh plasenta.
 2. Plasenta previa parsialis: dimana ostium uteri internum
sebagian ditutupi oleh plasenta.
 3. Plasenta previa marginalis: dimana bagian tepi dari
plasenta berada di pinggir dari ostium uteri internum.
 4. Plasenta letak rendah: dimana plasenta berimplantasi
pada segmen bawah rahim, tetapi tepi dari plasenta tidak
mencapai ostium uteri internum, namun berada
didekatnya.
B. Plasenta acreta
Adalah bagian yang abnormal atau plasenta yang terikat
pada dinding uterine. Pada placenta acreta meningkat
secara langsung pada miometrium dengan desidua tidak
sempurna atau tidak ada desidua diantaranya, bila chorionic
vili memperpanjang kontak dengan miometrium dan benar-
benar penetrasi ke dinding uterine, kondisi ini disebut
placenta increta. Placenta percreta terjadi bila choronic vili
menyerbu masuk dinding uterine pada lapisan serosa. Kondisi
ini jarang terjadi komplikasi, jadi peningkatan kejadian
placenta accreta bila wanita memiliki plasenta previa,
sebelumnya pembedahan caesar, atau peningkatan MSAFP
yang tidak dapat dijelaskan.
 Bagian plasenta accreta pertama terlihat sebagai
hemorrhage kala ketiga akut dihasilkan dari pemisahan
placenta sebagian. Diagnosis klinik dibuat bila pengikatan
placenta ditemukan selama percobaan pengeluaran
manual. Diagnosis pasti placenta acreta dibuat melalui
pengujian mikroskopik.
 Plasenta acreta lengkap tidak memiliki tanda dan
gejala karena tidak ada pemisahan bagian dan oleh karena
itu, tidak ada hemorrrhage. Ini ditemukan selama
percobaan pengeluaran manual retained placenta.
 Plasenta acreta adalah bencana obstetric . Tiap kecurigaan
terjadinya retained placenta pada placenta acreta bidan segera
melakukan panggilan emergency untuk konsultasi kepada dokter. Jika
wanita tidak berada di rumah sakit, dia harus dikirim kerumah sakit
segera dengan ambulance.
 Saat menunggu, bidan melakukan semua yang dapat membantu
pasien untuk menjaga wanita dan mempersiapkannya untuk segera
dilakukan pembedahan. Bagaimanapun juga tiap percobaan dibuat
untuk pengeluaran placenta, ini hanya menyebabkan hemorrhage yang
lebih besar dan mungkin robek atau inversi uterus. Dokter kemungkinan
akan melakukan perawatan wanita dengan melakukan histerektomi
emergency.

Anda mungkin juga menyukai