Anda di halaman 1dari 2

KELAINAN IMPLANTASI PLASENTA

Bentuk plasenta yang normal ialah ceper dan bulat, dengan diameter 15-20 cm dan tebal 1,5-
3 cm, berat kurang lebih 500 gram. Kadang-kadang ditemukan plasenta yang kecil pada
wanita dengan tekanan darah diastolik 100 mm Hg seperti pada preeklamsi berat.
Etiologi
Umumnya Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 10 minggu dengan ruang
amnion telah mengisi seluruh kavum uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. Meskipun
ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, amnion hanya menempel
saja.
Fungsi Plasenta :
1. Sebagai alat yang memberi makanan pada janin.
2. Sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme.
3. Sebagai alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2.
4. Sebagai alat pembentuk hormone.
5. Sebagai alat penyalur perbagai antibody ke janin.

KELAINAN IMPLANTASI PLASENTA


Plasenta previa (prae=depan, vias=jalan ), jadi artinya di depan jalan lahir atau
menutup jalan lahir, implantasinya rendah, yaitu disegmen bawah rahim dan menutup
sebagian atau seluruh ostium internum.
Plasenta Previa adalah Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir”. (Wiknjosostro,
2005)

Klasifikasi :
1. Plasenta Previa otalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan Plasenta
2. Plasenta Previa Parsialis, apabila sebahagian pembukaan tertutup oleh jaringan Plasenta
3. Plasenta Previa Marginalis, apabila pinggir Plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan.
4. Plasenta Letak Rendah, Plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus tetapi
belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir
Plasenta akreta ditandai dengan jonjot-jonjot yang melekat ke dalam dinding rahim
lebih dari batas.
Plasenta akreta di bagi ke dalam :
Plasenta inktreta yaitu melekatnya jonjot sampai ke dalam lapisan miometrium dan
plasenta perkreta yaitu melekatnya jonjot-jonjot menembus miometrium sehingga mencapai
perimetrium.

Catatan :
Plasenta akreta dapat menimbulkan penyulit pada kala III, karena sukar dilepaskan
dan waktu melakukan tindakan pelepasan secara manual harus hati-hati, karena dapat
menyebabkan perforasi.

Tumor Plasenta
Yang termasuk tumor plasenta adalah mikosoma fibrosum, hemangionoma,
korioangioma, mola hidatidosa dan kariokarsinoma. Sepertiga dari dari tumor plaenta
berkaitan dengan hidramnion dan prematuritas sehingga angka kematian perinatal tinggi

Disfungsi plasenta
Disfungsi plasenta adalah keadaan di mana plasenta, baik secara aanatomik maupun
fisiologik tidak mampu untuk memberi makan dan oksigenkepada fetus juga untuk
mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan secara normal. Dalam bidang perinatologi
hal ini disebut INFUSIENSI plasenta. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada bayi dalam
bentuk fetal dismaturity atau intra uterine growth retardation sehingga menghasilkan small
for date baby atau kematian intra uterin. Bayi lahir premature tidak mempunyai vernix
casseosa sehingga tampak kering, kurus, berkeriput dan lapisan lemak yang tipis. Karena
kekurangan O2, terjadi pengeluaran mekonium sehingga tampak warna kuning pada kulit, tali
pusat dan selaput janin. Disfungsi plasenta pada umumnya terjadi pada kehamilan dengan
resiko tinggi seperti diabetes, hipertensi pada kehamilan, penyakit jantung, serotinus. Pada
kelompok ini perlu diadakan pemantauan janin dalam uterus dengan pemeriksaan estriol,
HCG, HPL, ultrasonografi, sterss test, non stress test, kardiotokografi dan lain-
lain. Hubungan serotinus dan disfungsi plasenta masih kontroversial. Sebagian besar
serotinus lahir normal, tetapi di Inggris di anggap berbahaya karena berkurangnya pemasokan
oksigen bagi janin secara tepat. Mereka melakukan induksi persalinan dan bila tidak berhasil
dilakukan persalinan seksio sesarea. Greenhill menyarankan partus spontan dengan
pemantauan yang ketat.
Diposkan oleh infodunia di 20.46 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Anda mungkin juga menyukai