0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan3 halaman
Otopsi forensik dilakukan untuk menyelidiki kematian seseorang sesuai dengan peraturan KUHAP. Otopsi dilakukan setelah surat izin dan permohonan ditulis serta keluarga diberitahu, kecuali jika keluarga tidak ditemukan. Otopsi meliputi pemeriksaan luar dan dalam mayat untuk mengidentifikasi cedera dan penyakit yang mungkin menyebabkan kematian. Hasil otopsi digunakan sebagai bukti
Otopsi forensik dilakukan untuk menyelidiki kematian seseorang sesuai dengan peraturan KUHAP. Otopsi dilakukan setelah surat izin dan permohonan ditulis serta keluarga diberitahu, kecuali jika keluarga tidak ditemukan. Otopsi meliputi pemeriksaan luar dan dalam mayat untuk mengidentifikasi cedera dan penyakit yang mungkin menyebabkan kematian. Hasil otopsi digunakan sebagai bukti
Otopsi forensik dilakukan untuk menyelidiki kematian seseorang sesuai dengan peraturan KUHAP. Otopsi dilakukan setelah surat izin dan permohonan ditulis serta keluarga diberitahu, kecuali jika keluarga tidak ditemukan. Otopsi meliputi pemeriksaan luar dan dalam mayat untuk mengidentifikasi cedera dan penyakit yang mungkin menyebabkan kematian. Hasil otopsi digunakan sebagai bukti
Diatur dalam KUHAP. Permintaan diajukan secara tertulis. Barang bukti (jenazah disertakan), khusus bongkar kubur harus disebutkan secara jelas dimana lokasinya. Penyidik harus memberitahu pihak keluarga. Otopsi harus dilaksanakan sesegera mungkin, kecuali bila keluarga berkeberatan atau keluarga tidak diketemukan, otopsi dilaksanakan setelah menunggu 2 x 24 jam sejak diterimanya surat permintaan. Otopsi forensik tidak perlu ijin pihak keluarga. 2.Permintaan pemeriksaan pada mayat : Pemeriksaan mayat (bagian luar) dan atau bedah mayat (bagian luar dan dalam) 3.PERSIAPAN SEBELUM OTOPSI Apakah surat-surat sudah lengkap (surat izin keluarga,surat permintaan VER) Apakah mayat yang akan diotopsi sudah sesuai Kumpulkan keterangan yang berhubungan dengan terjadinya kematian selengkap mungkin. Periksalah apakah alat-alat yang diperlukan sudah tersedia. • 5.PERALATAN OTOPSI • -Ruangan • -Alat bedah jenazah (Mengiris,Memotong,Gergaji,Jahit) • -Alat ukur (Meteran,Gelas ukur,Timbangan,Kontainer • -Sampel organ (Isi lambung,Darah,Urine) • -Pengawet (Alkohol absolute,Formalin) • -Dokumentasi (Fotografi,Video,Gambar Sketsa) • • 6.LANGKAH OTOPSI • Pemeriksaan Luar: • Identitas Umum (jenis kelamin, bangsa,ras, perkiraan umur, warna kulit, status gizi, tinggi badan, berat badan) • Tanda pasti kematian (lebam,kaku,suhu tubuh mayat,pembusukan) • Tanda-tanda kekerasan (Jumlah,Letak luka,Bentuk luka,Ukuran luka,Sifat-sifat luka,Tepi luka,Dasar luka,Tebing luka,Daerah sekitar luka) • Tanda akhir kehidupan • Tanda-tanda penyakit • Pemeriksaan Dalam • Irisan • Pembukaan ronga-rongga tubuh • Pengeluaran organ-organ tubuh (teknik Virchow , organ-organ dikeluarkan satu persatu dan langsung diperiksa.Dengan demikian kelainan-kelainan yang terdapat pada masing-masing organ dapat segera dilihat, namun hubungan anatomik antar beberapa organ yang tergolong dalam satu sistem menjadi hilang.) • Pemeriksaan organ-organ tubuh (Keadaan tulang tengkorak,Keadaan selaput pembungkus otak,Perdarahan (intracranial,Epidural,Subdural,Subarachnoid,Intraserebal),Penampang otak(Irisan otak besar,Irisan otak kecil,Irisan batang otak) • Pengembalian organ-organ tubuh ke tempat semula • Penutupan dan jahit • • Pemeriksaan Penunjang • Patologi Anatomi • Toksikologi • Serologi • Biologi Molekuler