Pemeriksaan Sampel Pus dan

Swab Luka

Prodi D-IV & Prodi D – III

Teknologi Laboratorium Medik
STIKES PERINTIS SUMBAR
 Pendahuluan
• Nanah (Pus ) adalah cairan berwarna kuning
keputihan atau kuning kehijauan yang
disebabkan bakteri .
• Nanah dapat ditumbulkan karena luka kecil
( bisul, luka operasi, luka bakar, dll) yang
mengalami infeksi bakteri.
• Nanah terdiri dari sel darah putih
dan bakteri mati yang disebabkan
peradangan.

Sampel uji : pus atau swab luka.

Bakteri utama yang sering didapatkan dari
hasil identifikasi dari sampel pus/swab
kulit adalah coccus gram positif dan
basil gram negatif.
Penyebab infeksi juga dapat berasal dari flora
normal kulit.
Sampel pus /swab kulit : tidak steril.
 Penanganan Sampel
• Sampel pus : spuit => (jaringan tertutup)
misalnya bisul.
• Luka terbuka, permukaan luka dibersihkan
dengan cairan pembersih  swab.
 Identifikasi
• Kultur Umum.
• Media Agar Darah.
• Kultur teknik 4 sektor.
• Pemeriksaan : identifikasi dan tes
kepekaan.
 Tahap Pemeriksaan
1. Pengambilan sampel.
2. Kultur pada LAD.
3. Identifikasi.
4. Tes kepekaan.
 Tahap Identifikasi
Sampel distrike (teknik 4 sektor) pada LAD

Koloni diperiksa mikroskopis Gram

Basil Cocus

Identifikasi
Tes Kepekaan metoda Difusi
 Goresan 4 sektor
Koloni
terpisah untuk
diidentifikasi

Penipisan
 Bakteri yang dapat ditemukan
• Staphylococcus . - Enterococcus.
• Streptococcus. - Enterobacter.
• Pseudomonas.
• Proteus.
• Klebsiella.
• E. coli
• Aeromonas.
 Koloni

Basil
Kokus
 Summary Figure (Identification Scheme)
Note: S. viridans is
GRAM POSITIVE COCCI ALPHA hemolytic and
negative for all the tests
Catalase below

+
Staphylococcus(Clusters)
-
Streptococcus (pairs & chains)

Coagulase
Hemolysis/Test

+
S. aureus
-
S. epidermidis
BETA: Bacitracin
+ S. pyogenes(group A)

Beta hemolytic Non-hemolytic

CAMP/ Hippurate + S. agalactiae (group B)
mannitol mannitol ALPHA: Optochin /Bile Solubility + S. pneumoniae
yellow white
GAMMA OR ALPHA: Bile Esculin + 6.5% NaCl + Group D
Enterococcus

Bile Esculin + 6.5% NaCl

- Group D
Non-Enterococcus

12
 STAPHYLOCOCCUS

Morfologi koloni

Koloni bulat, halus, cembung, mengkilat

Ada yang menghemolisa eritrosit, terutama
S. aureus.
 UJI KOAGULASE
S. aureus mghasilkan 2 enzim
koagulase :
Koagulase terikat ( faktor
penjendalan ) dan Koagulase
bebas.
Koagulase menjendalkan fibrin
 melekat pada sel SA 
melindungi SA dari fagositosis
Uji Koagulase dilakukan dg :
“Slide test” (untuk seleksi) & uji
tabung (koagulase bebas)
 UJI DNAse
Sebagian besar S. aureus
dan bbrp
Staphylococcus lain
mghasilkan nuklease
tahan panas (DNase)
Identifikasi dengan
menumbuhkan pada
agar yg mengandung
DNA.
UJI MANITOL
SA menfermentasi manitol
dalam keadaan anaerob 
media dalam tabung
dengan ketinggian > 8 cm

Tes : dengan MSA (Manitol

Salt Agar), inkubasi 370C,
36 jam
Hasil :SA tumbuh dan
disekitar koloni tampak
kuning
 STREPTOCOCCUS
Streptococcus terdiri dari 20 spesies, berdasarkan :
* Karakteristik koloni
* Tipe hemolisa pada agar darah
* Reaksi biokimia
* Reaksi spesifik antigen pada dinding sel

Sifat-sifat
Bakteri berbentuk bulat
bersifat Gram positip
tersusun berderet seperti rantai
sebagian bersifat fakultativ anaerob
katalase negatif (pd Staphylococcus positif)
Streptococcus in chains (Gram stain)

18
Streptococcus pneumoniae (diplococcus). Fluorescent stain

19
 Note: S. viridans is
Streptococcus ALPHA hemolytic
and negative for
Hemolysis/Test all the tests below

BETA : Bacitracin + S. pyogenes (Group A)

CAMP/Hippurate + S.agalactiae (Group B)

ALPHA : Optochin/Bile Solubility + S.pneumoniae

GAMMA OR ALPHA:
Bile Esculin + 6,5% NaCl + Group D Enterococcus

Bile Esculin + 6,5% NaCl - Group D Non-Enterococcus

20
Streptococcus α haemolitic
Stretococcus β haemolitikus grup A
REAKSI QUELLUNG

Suspensi bakteri
Biru metilen 1%
Kultur cair
Anti serum
Bahan pemeriksaan

Pembengkakan kapsul :
sel bakteri biru
kapsul  jernih
Klasifikasi Streptococcus yg bhubungan dg kesehatan :
1. S. pyogenes 
-hemolitik
Mayoritas grup A  S. pyogenes
Patogen  invasi lokal dan sistemik
Menyebabkan disorder imunologik pada postinfeksi

2. S. agalactiae 
-hemolitik (grup B)
Flora normal pada genital wanita
Penyebab sepsis dan meningitis pada neonatal
3. Grup C dan G 
-hemolitik
Kadang ada di nasofaring
Dapat nyebabkan sinusitis, bakteremia, atau
endokarditis
4. Enterococci, misal S. faecalis
Antigen grup D (as. Teikoat) >< antisera grup D
Flora normal di usus
Non Hemolisis / (kadang-kadang)
Tumbuh di dalam NaCl 6,5%
5. S. bovis
Termasuk grup D non enterococci
Sering diklasifikasi sbg S. Viridans
Flora normal  endokarditis/ bakteremia
pada penderita carsinoma colon.

6. S. anginosus
Tidak tumbuh didalam NaCl 6,5%
Yang lain : S. milerri, S. intermedius, S.
constellatus  flora normal
Hemolisa , , non
7. S. pneumoniae
Optochin, tes Quellung
-hemolitik dari manusia  40-70% S. pneumoniae
Penurunan R thd S. pneumoniae : abnor. Tract. Resp,
alkohol, sirkulasi abnormal, malnutrisi.

8. Viridans 
termasuk S. mitis, S. mutan, S. salivarius,
S. sanguis (grup H)
Menunjukkan -hemolisis, OptosinR
S. mutant  polisakarida (dekstran/levan
dari sukrosa)
SKEMA KERJA Sampel sputum
Identifikasi
Mikroba
Kultur pd agar darah

Inkubasi 18-24 jam, suhu 37ᵒC

Pewarnaan Gram

Bakteri Gram positif Gram negatif

Uji katalase Laktosa fermentatif Laktosa non fermentatif

Bergelembung (+) Tidak bergelembung (-) Klebsiella, E.coli Proteus, Pseudomonas

Staphylococcus sp. Streptococcus sp. Uji biokimia Uji biokimia

Uji H2S
Uji oksidase
Uji koagulase Uji urea
Uji koagulase Uji fermentasi
Uji novobiocin 10 µg Uji indol
Uji bacitracin 5 µg glukosa,laktosa, maltosa,
Uji optochin 5 µg Uji methyl red
Uji optochin 5 µg Uji urea
Uji bacitracin 5 µg Uji vokes proskouer
Uji indol
Uji simon Citrat (SC)
Uji motil
Uji motil
Uji H2S
SKEMA KERJA Uji
Suspensi bakteri dalam NaCl fis. Kepekaan
Dengan kekeruhan sama dengan
skala Mac Farland 0,5
Antibiotik

Ambil suspensi bakteri dengan lidi

kapas steril, oleskan secara merata
pada media Muller Hinton

Letakkan disk antibiotik yang akan

diuji dengan jarak 1,5-2 cm

Inkubasi selama 18-24 jam, suhu 37ᵒC

Ukur diameter hambat & bandingkan

dengan tabel standar kepekaan
antibiotik

Hasil uji dinyatakan sebagai:

S : Sensitif
I : Intermediate
R : Resisten
DIAMETER ZONA HAMBAT
RIS
 Jenis antibiotik Konsentras Resisten Intermedie Sensitif Keterangan
i disk (R) t (I) (S)
antibiotik
Amoksilin 10 µg ≤ 13 14-16 ≥ 17 Gol.
Enterobacteriaceae
Pseudomonas sp. &
-
Staphylococcus
≤ 28 ≥ 29
Gol. Streptococcus
Amok/as.klavulanat 20 µg ≤ 13 14-17 ≥ 18 Gol.
Enterobacteriaceae
Pseudomonas sp. &
≤ 19 - ≥ 20
Streptococcus
Gol. Staphylococcus
Klorampenikol 30 µg ≤ 12 13-17 ≥ 18 Gol.
Enterobacteriaceae
Pseudomonas sp.&
≤ 17 18-20 ≥ 21
Staphylococcus
Gol. Streptococccus
Eritromisin 15 µg ≤ 13 14-22 ≥ 23 Gol.
Enterobacrteriaceae
Pseudomonas sp. &
≤ 15 16-20 ≥ 21
Staphylococcus
Gol. Streptococcus
Cefotaxim 30 µg ≤ 14 15-22 ≥ 23 Gol.
Enterobacteriaceae
Pseudomonas sp. &
- - ≥ 24
Staphylococcus
Gol. Streptococcus
Gentamisin 30 µg ≤ 12 13-14 ≥ 15 Gol. seluruh bakteri
Ceftriaxon 30 µg ≤ 13 14-20 ≥ 21 Gol.
Enterobacteriaceae
Pseudomonas sp. &
- - ≥ 24
Staphylococcus
Gol. Streptococcus
Ceftazidim 75 µg ≤ 14 15-17 ≥ 18 Gol. seluruh bakteri

Cefoperazon 10 µg ≤ 15 16-20 ≥ 21 Gol. seluruh bakteri

Meropenem 5 µg ≤ 13 14-15 ≥ 16 Gol. seluruh bakteri

Levofloxacin ≤ 13 14-16 ≥ 17 Gol. seluruh bakteri