umumnya berhubungan dengan gangguan pita suara. Gangguan pita suara dapat terjadi karena adanya infeksi pada tenggorokkan, pemakaian suara yang berlebihan, pertumbuhan tumor pada pita suara, gangguan saraf pita suara, trauma pada leher akibat benturan dan infeksi paru- paru. Penatalaksanaan Penatalaksanaan suara serak dilakukan setelah penyakit terdiagnosis. 1. Secara khusus yaitu eradikasi infeksi dan inflamasi • Pemberian obat antibiotika, antiinflamasi, anti TB pada laring TB dan antasida pada penyakit reflux gastro-esofagitis (GERD). 1. Koreksi bedah (phonosurgery) • Mikrolaringoskopi pada tumor jinak laring (vocal nodul, thyroplasty, arytenoids adduction) • Laringektomi pada karsinoma laring 3. Rehabilitasi Terapi suara / wicara (oleh unit rehabilitasi medic). Tujuan: • Memperbaiki kualitas suara (para paresis pita suara) • Dapat berkomunikasi secara verbal (pada pasien pasca laringektomi) Selama ekspirasi aliran udara melewati ruang glotis ↓ Plika vokalis bergetar ↓ Otot-otot laring memposisikan plika vokalis (adduksi berbagai variasi) Dan menegangkan plika vokalis ↓ Kerja otot-otot pernapasan ↓ Tekanan udara subglotis meningkat mencapai puncak sehingga celah glotis terbuka *Jika terjadi peradangan terjadi edema pada saluran nafas bagian bawah sehingga memerlukan tekanan yang lebih besar untuk membuka glotis ↓ Setelah terjadi pelepasan udara, tekanan subglotis berkurang dan plika vokalis kembali ke posisi mendekat (adduksi) *Plika vokalis pada keadaan peradangan juga mengalami edema, sehingga pada saat adduksi tidak dapat sempurna, masih terdapat celah ↓ *Sehingga vibrasi plika vokalis yang dihasilkan tidak maksimal ↓ Terbentuk suara yang lebih lemah dan parau (serak