Kondisi udara bisa keluar dengan bebas, Kondisi jalur keluar udara terhambat oleh
apabila posisi pita-pita suara berjauhan celah glotis yang menyempit, sehingga
sehingga glotis terbuka cukup lebar. menimbulkan getaran pada pita-pita suara.
Contoh bunyi: [s], [f], [p], [t], [k]. Contoh bunyi: [o], [i], [z], [m], dan [g].
Rangkaian bunyi yang dapat dipakai untuk Analisis suku kata menghasilkan segmen yang
menganalisis bunyi adalah suku kata, karena terdiri dari dua kelas, yaitu vokal dan konsonan.
suku kata adalah bentuk yang paling kecil
yang dapat diucapkan.
Segmen vokal ditandai oleh tidak adanya
hambatan terhadap udara yang keluar, sehingga
segmen vokal akan menghasilkan suara yang lebih
nyaring dibandingkan dengan segmen konsonan.
Konsonan adalah bunyi bahasa yang ketika dihasilkan mengalami
hambatan-hambatan pada daerah artikulasi tertentu.
Artikulator aktif adalah alat ucap yang Bibir bawah menghasilkan bunyi konsonan labial [p], [b], dan [m].
secara aktif bergerak menghalangi
perjalanan udara, yaitu bibir bawah dan Lidah menghasilkan bunyi konsonan apikal [Ø] (dengan ujung lidah),
lidah. konsonan laminal [c] dan [j] (dengan daun lidah), konsonan dorsal [g]
dan [k] (dengan punggung lidah).
Artikulator pasif adalah alat ucap yang tidak Artikulator pasif bibir atas disebut konsonan labial,
bergerak yang disentuh atau didekati oleh alat misalnya [b] dan [m].
ucap aktif.
Artikulator pasif langit-langit lunak disebut Artikulator pasif gigi atas disebut konsonan dental,
konsonan velar, misalnya [k] dan [g]. yaitu [Ø].
Bunyi bersuara terjadi apabila pita suara Bunyi tak bersuara terjadi apabila pita
hanya terbuka sedikit, sehingga terjadilah suara terbuka agak lebar, sehingga tidak
getaran pada pita suara tersebut. ada getaran pada pita suara tersebut.
Contoh Bunyi: [b], [d], [g], [m], [n], [ñ], Contoh Bunyi: [k], [p], [t], [f], [s], dan
[j], [z], [r], [w] dan [y]. [h].
Berdasarkan tempat artikulasinya, dikenal empat macam konsonan
Konsonan
Konsonan Bilabial Konsonan Labiodental Konsonan Dorsovelar
Laminoalveolar
konsonan yang terjadi bunyi yang terjadi bunyi yang terjadi bunyi yang terjadi
dengan cara merapatkan dengan cara merapatkan dengan cara dengan cara
kedua belah bibir gigi atas dan bibir menempelkan ujung menempelkan pangkal
Contoh: bunyi [b], [p], bawah. lidah ke gusi. lidah ke langit-langit
[m] Contoh bunyi: [f] Contoh bunyi: [t], [d] lunak
Contoh bunyi: [k], [g]
Menurut cara pengucapan dan artikulasinya dibedakan sebagai berikut
Bunyi [p] diujarkan sebagai letupan bibir yang sempurna bunyi [p] diujarkan sebagai
letupan bibir yang tidak
sempurna, yakni tidak
diletupkan
Dari ketiga contoh kata di atas, maka
fonem [p] mempunyai dua alofon.
Anggota dan varian dari setiap komponen fonem yang tersusun.
HARIMAU HARIMAU
(binatang berkaki empat) (hari mau gelap)
GULAI GULAI
(Masakan bersantan) (“gulai/tambahkan gula ke dalam kopi itu”)
Panjang/Pendek Bunyi Keras/Lemahnya Tekanan Frekuensi Getaran Nada