Anda di halaman 1dari 5

Konsonan

Konsonan adalah bunyi bahasa yang dihasilkan melalui tahapan praucapan dengan
hambatan dan merupakan suara yang dihasilkan pita suara, kemudian dibawa oleh gelombang
udara beresonansi di rongga mulut, dan keluar menjadi suara. Konsonan dihasilkan melalui tujuh
cara artikulasi, yaitu: letupan; gesekan; setengah letupan dan setengah gesekan; sengau; desis
samping; getaran; dan kepakan.
1) Jenis-Jenis Konsonan
Tujuh cara artikulasi konsonan tersebut di atas akan menghasilkan jenis-jenis konsonan
sebagai berikut:
a) Konsonan Letupan (Letup)
Konsonan Letup terdiri dari:

NO. ALAT UCAP CIRI FONETIS TANDA FONETIS


1. Bibir Letup bilabial takbersuara [p]
Letup bilabial bersuara [b]
2. Lengkung kaki gigi Letup alveolar takbersuara [t]
Letup alveolar bersuara [d]
3. Langit-langit lembut Letup velar takbersuara [k]
Letup velar bersuara [g]
4. Tenggorokan Letup glottal takbersuara [ʔ]

b) Konsonan Gesekan (Frikatif)


Konsonan frikatif terdiri dari:

NO. ALAT UCAP CIRI FONETIS TANDA FONETIS


1. Bibir Frikatif bilabial takbersuara [ɸ]
2. Gigi atas Frikatif labio-dental takbersuara [f]
Frikatif labio-dental bersuara [v]
3. Lengkung kaki gigi Frikatif alveolar takbersuara [s]
Frikatif alveolar bersuara [z]
4. Langit-langit keras Frikatif palatal takbersuara [ʃ]
Frikatif palatal bersuara [ʒ]
5. Langit-langit lembut Frikatif velar takbersuara [ç]
6. Tenggorokan Frikatif glottal takbersuara [h]

c) Konsonan Setengah Letupan dan Setengah Gesekan (Afrikat)


Konsonan afrikat terdiri dari:

NO. ALAT UCAP CIRI FONETIS TANDA FONETIS


1. Lengkung kaki gigi Afrikat alveolar takbersuara [ʦ]
Afrikat alveolar bersuara [ʣ]
2. Langit-langit keras Afrikat palatal takbersuara [ʧ]
Afrikat palatal bersuara [ʤ]
d) Konsonan Sengau (Nasal)
Konsonan nasal terdiri dari:

NO. ALAT UCAP CIRI FONETIS TANDA FONETIS


1. Bibir Nasal bilabial bersuara [m]
2. Lengkung kaki gigi Nasal alveolar bersuara [n]
3. Langit-langit keras Nasal palatal bersuara [ɲ]
4. Langit-langit lembut Nasal velar bersuara [ŋ]
5. Anak lidah Nasal uvular bersuara [N]

e) Konsonan Likwida
Konsonan likwida adalah konsonan yang diciptakan dengan cara mengangkat ujung lidah
menempel pada alveolum dan arus udara dialirkan pada titik hambatan itu.
Konsonan likwida terdiri dari 3 jenis, yaitu:

NO. KONSONAN CARA PENGUCAPAN TANDA FONETIS


1. Lateral Ujung lidah ditempelkan pada [l]
lengkung kaki gigi tanpa getaran
sama sekali, kemudian arus udara
yang mengalir dari paru-paru
berdesakan keluar dari kedua sisi
ujung lidah, sehingga menjadi bunyi
desis samping.
2. Tril Ujung lidah ditempelkan pada [r]
lengkung kaki gigi, kemudian
dihempaskan ke lengkung kaki gigi
dengan getaran berkali-kali, sehingga
menjadi bunyi getar di ujung lidah.
3. Flap Ujung lidah ditempelkan pada [ɼ]
lengkung kaki gigi, kemudian
dipukulkan ke lengkung kaki gigi
dengan satu kali getaran dan turun ke
posisi semula, sehingga
menimbulkan suara bagaikan
kepakan sayap burung.

2) Semi Vokal
Selain jenis-jenis konsonan di atas, ada jenis konsonan lain yang disebut dengan semi
vokal. Semi vokal adalah bunyi yang dihasilkan dengan variasi artikulasi seperti konsonan tetapi
tidak sempurna, sehingga memiliki warna menyerupai vokal. Ada dua jenis semi vokal, yaitu:
a) Semi Vokal Palatal diberi tanda fonetis [y], dihasilkan dengan cara lidah depan diangkat
menuju palatum tetapi tidak sampai menempel sehingga terbentuk celah sempit di
palatum, kemudian ketika melewati celah sempit itu, arus udara yang membawa suara
bergelincir, sehingga menimbulkan suara mirip vokal [i].
b) Semi Vokal Bilabial diberi tanda fonetis [w], dihasilkan dengan cara lidah belakang
diangkat menuju velum tetapi tidak sampai menempel sehingga terbentuk celah sempit
pada velum, kemudian pada saat bersamaan, kedua bibir dikerucutkan sedikit sehingga
lubang mulut mengecil dan membentuk celah kecil yang berada di velum dengan lidah
belakang dan di bibir; kemudian ketika melewati kedua celah sempit itu, arus udara yang
membawa suara bergelincir, sehingga menimbulkan suara mirip vokal [u].

3) Tabel Konsonan

VA Letup Frikatif Afrikat Nasal Likwida Semi


No. PS TB B TB B TB B Lateral Tril Flap Vokal
TA
1. B p b ɸ m W
2. LD f v
3. D (t) (d) (s) (z) (n)
4. A t d s z ʦ ʣ n L r ɼ
5. P ʃ ʒ ʧ ʤ ɲ Y
6. V k g ŋ
7. U ç N
8. G ʔ h

Pembentukan Konsonan
Pembentukan konsonan didasarkan pada tiga faktor, yakni:
1. Daerah artikulasi,
2. Cara artikulasi,
3. Keadaan pita suara, dan

a. Pembentukan Konsonan Berdasarkan Daerah Artikulasi

Konsonan bilabial, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan mempertemukan


kedua belah bibir yang bersama-sama bertindak sebagai artikulator dan titik artikulasi.
Bunyi yang dihasilkan ialah p, b, m, dan w.
Konsonan lobiodental, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan mempertemukan
gigi atas sebagai titik artikulasi dan bibir bawah sebagai artikulator. Bunyi yang dihasilkan
ialah f dan v.
Konsonan apiko-dentall, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan ujung lidah
yang bertindak sebagai artikulator dan daerah antar gigi sebagai titik artikulasi. Bunyi
yang dihasilkan ialah t, d, dan n.
Konsonan apiko-alveolar, yaitu konsonan yang dihasilkan olehe ujung lidah
sebagai artikulator dan lengkung kaki gigi sebagai titik artikulasi. Bunyi yang dihasilkan
ialah s, z, r, l.
Konsonan palatal atau lamino-palatal, yaitu konsonan yang dihasilkan oleh
bagian tengah lidah sebagai artikulator dan langit-langit keras sebagai titik artikulasi.
Bunyi yang dihasilkan c, j, Ŝ, ň, dan y.
Konsonan velar atau dorso-velar, yaitu konsonan yang dihasilkan oleh belakang
lidah sebagai artikulator dang langit-langit lembut sebagai artikulasi. Bunyi yang
dihasilkan ialah k, g, x, dan ή.
Konsonan glotal atau hamzah, yaitu konsonan yang dihailkan dengan posisi pita
suara sama sekali merapat sehingga menutup glottis.
Konsonan laringal, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan pita suara terbuka
terbuka lebar sehingga udara uang keluar digesekkan melalui glottis. Bunyi yang
dihasilkan ialah h.
b. Pembentukan Konsonan Berdasarkan Cara Artikulasi

Konsonan hambat (stop), yaitu konsonan yang dihasilkan dengan cara


menghalangi sama sekali udara pada daerah artikulasi. Konsonan yang dihasilkan ialah p,
t, c, k, b, d, j, g, dam?
Konsonan geser atau frikatif, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan cara
menggesekkan udara yang keluar dari paru-paru. Konsonan yang dihasilkan ialah f, v, x, h,
s, Ŝ, z, dan x.
Konsonan likuida tau lateral, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan menaikkan
lidah ke langit-langit sehingga udara terpaksa diaduk dan dikeluarkan melalui kedua sisi
lidah. Konsonan yang dihasilkan ialah l.
Konsonan getar atau trill, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan mendekatkan
dan menjauhkan lidah ke alveolum dengan cepat dan berulang-ulang sehingga udara
bergetar. Konsonan yang dihasilkan ialah r.
Semi-vokal, yaitu konsonan yang pada waktu diartikulasikan belum membentuk
konsonan murni. Misalnya, semivokal (w) dan (y). bunyi bilabial (w) dibentuk dengan
tempat artikulasi yang berupa bibir atas dan bibir bawah.
c. Pembentukan Konsonan Berdasarkan Posisi Pita Suara

Berdasarkan posisi pita suara atau begetar tidaknya pita suara, konsonan dapat
dibedakan atas konsonan bersuara dan konsonan tak bersuara.
Konsonan bersuara, yaitu konsonan yang terjadi jika udara yang keluar dari
rongga ujaran turut menggetarkan pita suara. Konsonan yang dihasilkan ialah m, b, v, n, d,
r, ñ, j, η, g, dan R.
Konsonan tak bersuara, yaitu konsonan yang terjadi jika udara yang keluar dari
rongga ujaran tidak menggetarkan suara. Konsonan yang dihasilkan ialah p, t, c, k, ?, f, Š,
x, dan h.

Anda mungkin juga menyukai