Anda di halaman 1dari 10

• Alat-alat kerja bicara/alat ucap:

• 1. bibir atas, bibir bawah (labium)


• 2. gigi atas, gigi bawah (dental (dentes)
• 3. gusi (alveolum),4. langit-langit keras ( palatum), 5. langit-langit lunak (velum)
• 6. anak tekak (uvula), 7. ujung lidah, daun lidah, depan lidah, tengah lidah, belakang lidah
• 8. akar lidah, 9. faring, 10 rongga mulut, rongga hidung, 11. epiglotis, 12 pita suara, 13.
pangkal tenggorokan (laring).
• Artikulator: alat ucap yg bergerak utk membentuk bunyi bahasa: bibir bawah, gigi bawah,
dan lidah.
• Daerah artikulasi adalah daerah yg disentuh atau didekati oleh artikulator: bibir atas, gigi
atas, langit-langit keras, langit-langit lunak, dan anak tekak.
• Bunyi-bunyi yg dihasilkan bernama bilabial, labiodental, alveolar, dental, palatal, velar,
glotal, dan bunyi desis.

• Berdasarkan cara artikulasinya, bunyi bahasa dibagi mjd bbrp macam: bunyi hambat,
bunyi frikatif, dan bunyi getar.
• Bardasarkan daerah artikulasinya, konsonan bahasa Indonesia dpt bersifat labial,
labiodental, dental/alveolar, palatal, velar/ dan glotal.
• Setelah udara dihembuskan dr paru-paru melewati laring, udara keluar melalui rongga
mulut dan/atau rongga hidung.
• Kebanyakan bunyi konsonan dihasilkan dg menggunakan lidah dan bagian organ mulut
yg lain utk menghambat arus udara yg mengalir.
• Untuk mendeskripsikan daerah artikulasi bunyi konsonan, digunakanlah lambang-
lambang aksara fonetis utk mengacu pada bunyi ttt. Lambang tsb ditulis dlm kurung siku
[ ].
• Bunyi bilabial dibentuk dg menggunakan bibir bawah dan bibir atas. Bunyi pertama pada
kata ‘pantai, balai, dan mulai’ adalah bunyi bilabial. Bunyi-bunyi tersebut ditulis dg
lambang [p], [b], [m] yg semuanya itu termasuk dalam bunyi bersuara (voiced). Bunyi [w]
yg tdp pada kata “waktu, warna, dan wawancara juga termasuk di dalam bunyi bilabial.

• Labiodental: bunyi bahasa yg dibentuk dengan gigi atas dan bibir bawah. Bunyi pertama
pada kata ‘ faktor, faedah, variasi, valid’ merupakan bunyi labiodental. Bunyi tsb ditulis dg
lambang [f] yg termasuk bunyi tak bersuara (voiceless). Dalam bhs Indonesia [f]
diwujudkan dalam dua huruf yaitu {f} dan {v}. Dalam bahasa Inggris [f] dan [v] adalah
fonem seperti terlihat pada kata ‘fast (cepat) dan ‘vast’ (luas). Dalam bahasa Indonesia
bukan fonem atau kedua bunyi tsb tidak membedakan arti.
• Bunyi alveolar/dental dibentuk dengan ujung lidah yg ditempelkan pd gusi yg mrpk daerah
kasar terletak di belakang gigi atas. Buku lain menyebutnya sbg APIKODENTAL.
• Bunyi pertama pada kata ‘tadi, dari, sari, zaman, nanti, rugi, dan lunglai merupakan bunyi
alveolar/dental/ apikodental. Lambang bunyi pertama pada kata-kata tsb adalah [t], [d], [s],
[z], [n], [r], dan [l]. Di antara bunyi-bunyi tsb ada yg bersuara dan ada yg tak bersuara.
Bunyi bersuara tsb adalah [ d], [z], [n], [r], dan [l] sedangkan bunyi tak bersuara meliputi [t]
dan [s].

• Palatal: bunyi ini dibentuk oleh pertemuan antara lidah dengan langit-langit keras. Langit-
langit keras berada di belakang gusi. Bunyi-bunyi pertama pada kata ‘curi dan jari’
merupakan contoh bunyi palatal. Lambang bunyi pertama tsb adalah [c] dan [j]. Bunyi [c]
adalah tak bersuara dan bunyi [j] adalah bunyi bersuara. Contoh lain tdp pd kata ‘syukur,
nyiur, yoga’. Bunyi [sy] palatal tak bersuara, [ny], [y] adalah bunyi palatal bersuara.
• Velum posisinya berada di belakang langit-langit keras. Bunyi yg dihasilkan dg cara
menempelkan bagian belakang lidah menyentuh langit-langit lunak (velum) disebut Velar.
Bunyi pertama pada kata ‘kaki, kuli, keras, kepala’ dan kata ‘khusus juga khas’ adalah
bunyi-bunyi velar tak bersuara. Semetara itu bunyi pertama pada kata ‘ gulai, galah, gurih
dan bunyi terakhir pada kata ‘kurang, karung, dan sarung’. Bunyi pertama [g] dan [ng]
adalah bunyi velar bersuara.
• Glotal/hamzah , bunyi glotal tidak menuntut penggunaan lidah dan bagian mulut yg lain
secara aktif. Bunyi terakhir dan bunyi tengah pada kata ‘tampak dan saat’ merupakan
bunyi glotal. Lambang bunyi tsb adalah [?]. Bunyi pertama pd kata ‘harta, habis, dan
hancur’ adalah bunyi glotal juga. Bunyi [?] dan [h] adalah sama-sama bunyi glotal tak
bersuara.
• Pada bagian ini dibahas bagaimana bunyi-bunyi konsonan dideskripsikan menurut cara
bunyi-bunyi tsb diartikulasikan.
• Cara bunyi diartikulasikan meliputi bunyi Hambat, Frikatif, Nasal, Getar, Lateral, dan
Semivokal.
• Hambat: bunyi-bunyi yg dihasilkan dg cara menghambat arus udara yg keluar dr paru-
paru lalu dilepaskan seketika. Jenis bunyi konsonan yg dihasilkan krn udara mendapat
hambatan disebut Hambat. Bunyi-bunyi tsb adalah [p], [b], [t], [d], [c], [j], [k], [g], dan [?].
Bunyi pertama pada kata ‘ pintu’ adalah [p] yg merupakan konsonan hambat bilabial tak
bersuara, sedangkan bunyi pertama pada ‘daun’ adalah [d] yg merupakan
konsonanhambat apiko alveolar bersuara.
• Frikatif adalah cara menghasilkan bunyi bahasa dg menghambat arus udara dan udara
keluar melalui celah sempit. Saat udara dihembuskan terjadilah bunyi desis dan bunyi yg
dihasilkan dg cara ini disebut Frikatif. Coba letakkan telapak tangan di depan mulut, lalu
ucapkan bunyi [f] dan [s], rasakan arus udara yg menghembus. Bunyi frikatif yg lain tdp
pd kata-kata ‘khawatir, hadiah, ziarah, singgah’, Bunyi konsonan [kh] atau [x] pd khawatir
adalah frikatif velar tak bersuara, bunyi [h] pd kata hadiah adalah frikatif glotal tak
bersuara, bunyi [z] pada ziarah adalah frikatif apikodental bersuara, sedangkan bunyi [s]
pada kata singgah adalah frikatif apiko alveolar tak bersuara.
• Bunyi-bunyi nasal dihasilkan dg cara anak tekak direndahkan dan arus udara mengalir
melalui rongga hidung. bunyi-bunyi yg dihasilkan nasal [m], [n], [ny], dan [ng]. Kata-kata
‘mandi, nanti, nyiur, dan ngarai’ diawali oleh bunyi nasal. Bunyi konsonan [m] dlm mandi
adalah Nasal bilabial bersuara, bunyi [n] pada ‘nanti’ adalah nasal apikodental bersuara,
bunyi [ny] pada kata ‘nyiur’ adalah nasal palatal bersuara, dan bunyi [ng] pd kata ngarai’
adalah nasal velar bersuara.
• Lateral adalah cara artikulasi dg menempelkan daun lidah pada gusi dan udara keluar
dari sisi-sisi lidah. Pada saat bunyi lateral dihasilkan pita suara akan bergetar. Bunyi
pertama pada kata ‘luput’ adalah bunyi lateral. Bunyi [l] termasuk dalam Lateral
apikodental bersuara.
• Getar adalah bunyi yg dihasilkan dg cara ujung lidah dinaikkan dan melengkungkannya
ke belakang gusi dan menempel secara berulang. Kata-kata ‘rahasia dan rindu’
mengandung bunyi getar. Bunyi konsonan [r] pada kedua kata tersebut termasuk dalam
getar apikodental bersuara.

• Semivokal/ bunyi transisi adalah bunyi yg dihasilkan dg cara bibir atas dan bibir bawah
didekatkan tanpa menghalangi udara yg keluar melalui sisi-sisi lidah. Bunyi yg dihasilkan
adalah [w] dan [y]. Kedua bunyi tsb disebut semivokal. Kata-kata ‘waktu dan yakin’,
keduanya mengandung bunyi semivokal [w] semivokal bilabial bersuara dan [y] adalah
semivokal palatal bersuara.

Anda mungkin juga menyukai