Disusun Oleh:
Ketua
Dr. Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M.T. (NIP. 197911142005012004)
Anggota
I Putu Arri Indra Kumara (NIM. 180536633004)
Adhitya Qomarul Haqi (NIM. 180413620763)
Moch. Mansyur Maulana Idris (NIM. 180242610018)
Nurino Barrur Yahya (NIM. 180121600592)
HALAMAN PENGESAHAN
Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si Dr. Eng. Anik Nur Handayani, S.T., M.T.
NIP. 196612211991031001 NIP. 19791114200501200
2
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 6
1.2. Tujuan 7
1.3. Manfaat Penelitian 8
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan 17
4.2. Rekomendasi 17
LAMPIRAN 18
4
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.3. Durasi Waktu Pelaksanaan Program Kerja 6
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Mengunjungi rumah Bapak Ki Suwaji H.S sebagai 12
Gambar 3.1.1.
pelatih karawitan.
Gambar 3.1.2. Membersihkan alat instrumen (gending) 12
Gambar 3.2. Mengkoordinasikan jadwal bersama dengan 13
Bapak Ki Suwaji H.S selaku pelatih kesenian
karawitan.
Gambar 3.3. Tim KKN Desa Tegalsari melakukan penyesuaian 14
posisi terhadap alat instrumen (gending) sebelum
memasuki tahapan yang lebih lanjut.
Gambar 3.4.1. Not Nada Lagu Perahu Layar 15
Gambar 3.4.2. Not Nada Lagu Kui Opo Kui 15
Gambar 3.4.3. Not Nada Lagu Suwe Ora Jamu 16
Gambar 3.5. Melakukan latihan karawitan yang dibina oleh 17
Bapak Ki Suwaji H.S sebagai pelatih.
Gambar 3.6. Tim KKN UM Desa Tegalsari sedang melakukan 17
pentas secara online dibina oleh Bapak Ki Suwaji
H.S sebagai pelatih.
5
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Saat ini semua bangsa sedang berada di tengah era globalisasi.
Perkembangan budaya modern yang berciri khas budaya barat masuk dan
mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat, baik itu di bidang
politik, ekonomi, teknologi informasi, sosial, budaya dan seni. Hal
tersebut tentunya akan membawa dampak positif maupun dampak negatif
dalam berbagai bidang. Nilai-nilai budaya barat dengan mudahnya masuk
melalui berbagai media informasi yang kadang-kadang ditiru habis-
habisan terutama oleh para remaja atau generasi muda Indonesia.
Kalangan generasi muda ini adalah kalangan yang masih labil
dan belum bisa dengan bijaksana memilih dan memilah antara pengaruh
yang baik dan pengaruh yang tidak baik. Semua hal yang dianggap
kekinian dan sedang menjadi trend diikuti. Padahal tidak semua hal
tersebut positif. Hal tersebut terjadi juga pada peserta KKN UM Desa
Tegalsari. Kebanyakan anak muda jaman sekarang memperlihatkan
ketertarikan mereka pada gaya budaya barat. Selain itu seni yang mereka
pilih dan mereka minati adalah seni dari barat. Mereka mengikuti segala
sesuatu hal yang berhubungan dengan budaya barat, baik itu cara berpakaian,
model rambut dan mereka juga tertarik sekali pada musik dan film dari
barat. Hal ini tidak mengkhawatirkan bila generasi muda tidak
melupakan budaya lokal meskipun tertarik pada budaya barat. Berangkat
dari pemikiran inilah dirasa mulai timbul masalah karena antara yang
diharapkan dan kenyataan yang terjadi itu tidak sesuai. Harapannya adalah
anak muda Indonesia pada umumnya dan Tim KKN UM Desa Tegalsari
khususnya mau mempelajari dan melestarikan seni budaya lokal.
Kalangan generasi muda kebanyakan enggan untuk mempelajari budaya
lokal karena dianggap tidak menarik dan tidak kekinian. Padahal budaya
lokal tidak kalah menarik dengan budaya barat. Budaya lokal justru
memiliki keunggulan, yaitu selain bernilai estetis tinggi, budaya lokal
tersebut mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang baik digunakan
6
BAB II
METODE PELAKSANAAN
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Meninjau lokasi tempat latihan karawitan di Desa Tegalsari Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang yang dibina oleh Bapak Ki Suwaji H.S
Penanggung jawab program kerja Karawitan KKN Desa Tegalsari
meninjau lokasi yang nantinya akan dipakai sebagai tempat latihan kesenian
karawitan. Penanggung jawab menilai cocok atau tidak, karena menginggat
tempat yang dipakai sebagai tempat latihan karawitan tidak digunakan selama
satu tahun dikarenakan kondisi pandemi seperti sekarang ini menyulitkan
adanya kegiatan yang berkaitan langsung dengan kontak fisik. Setelah itu
Tim KKN Desa Tegalsari membersihkan alat instrumen (gending) yang akan
digunakan saat latihan.
Gambar 3.1.1. Mengunjungi rumah Bapak Ki Suwaji H.S sebagai pelatih karawitan.
3.2 Koordinasi dengan Bapak Ki Suwaji H.S selaku pelatih karawitan untuk
menentukan jadwal latihan yang akan dilakukan selama 2 kali
pertemuan setiap satu minggu.
Penanggung jawab program kerja karawitan KKN Desa Tegalsari
melakukan penyerahan surat ijin dari desa agar melakukan kegiatan latihan
karawitan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memperhatikan
penyebaran virus Covid-19, kemudian mengkoordinasikan jadwal dengan
Bapak Ki Suwaji H.S selaku pelatih kesenian karawitan untuk menentukan
jadwal yang sesuai dan latihan ditetapkan 2 kali dalam satu minggu dengan
hari yang fleksibel dengan ketentuan pemberitahuan dilakukan satu minggu
sebelum latihan, karena mempertimbangkan pekerjaan Bapak Ki Suwaji H.S
agar tidak bertabrakan.
Gambar 3.2.1. Mengkoordinasikan jadwal bersama dengan Bapak Ki Suwaji H.S selaku
pelatih kesenian karawitan.
3.3 Pelaksanaan pelatihan karawitan dengan terlebih dahulu melakukan
penyesuaian posisi instrumen Gamelan yang cocok dengan kemampuan
tiap anggota Tim KKN UM Desa Tegalsari.
Dalam pelatihan kesenian karawitan sebelum melakukan penghafalan
lagu dan memainkan instrumen (gending), Tim KKN Desa Tegalsari
melakukan penyesuaian posisi yang cocok agar dapat sesuai dengan
kemampuan dalam memainkan instrumen alat musik gending tersebut.
13
Gambar 3.3.1. Tim KKN Desa Tegalsari melakukan penyesuaian posisi terhadap alat instrumen
(gending) sebelum memasuki tahapan yang lebih lanjut.
3.4 Pemilihan Lagu yang sesuai yang akan dimainkan sebagai Upaya
Pelestarian Kearifan Lokal yang dilakukan Tim KKN Desa Tegalsari
Kepanjen Malang.
Setelah Tim KKN UM Desa Tegalsari telah mengkoordinasikan
waktu dengan Bapak Ki Suwaji H.S, kami memutuskan melakukan latihan
dengan penyesuaian intrumen Gamelan yang cocok dan menentukan lagu
yang sesuai dengan kemampuan berlatih dan durasi waktu latihan selama satu
bulan. Maka keputusan dari Bapak Ki Suwaji H.S selaku pelatih karawitan
menentukan lagu Perahu Layar, Kui Opo Kui dan Suwe Ora Jamu sebagai
lagu pengiring kami selama pentas. Adapun makna dari setiap lagu antara
lain;
a. Perahu Layar
Lagu Perahu Layar yang kami pentaskan memiliki makna
bahwa Menggambarkan suasana liburan ke tempat sesuatu yang
indah, lagu tersebut menggambarkan keindahan pesisir di
indonesia yang sangat indah dan patut untuk kita kunjugi lagi ini
juga mengisayaratkan kepada kita supaya tetap untuk jangan lupa
diri atau keenakan terhadap suasanya. Kita harus pintar mengatur
waktu kemana kita harus melangkah. Di bait akhir mengatakan
bahwa kita harus pulang kan besok kita harus bekerja. Ini tanda
pesan yang sangat bagus di dalam arti penyampaian lagu tersebut
supaya kita tetap disiplin terhadap suatu waktu.
14
Gambar 3.5. Tim KKN UM Desa Tegalsari melakukan latihan karawitan yang dibina oleh Bapak
Ki Suwaji H.S sebagai pelatih.
3.6 Melakukan rekaman (record) pelatihan karawitan dengan Upaya
Pelestarian Kearifan Lokal Desa Tegalsari Kepanjen Malang Melalui
Pelatihan Karawitan Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang diera
Pandemi Covid-19.
Tim KKN Desa Tegalsari melakukan rekaman (record) pelatihan
karawitan dengan Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Desa Tegalsari Kepanjen
Malang Melalui Pelatihan Karawitan Mahasiswa KKN Universitas Negeri
Malang diera Pandemi Covid-19. Hal ini Tim KKN Desa Tegalsari lakukan
berdasarkan kondisi serta kebijakan Pemerintah yang membatasi kegiatan
yang dapat memicu timbulnya penyebaran virus Covid-19 sehingga kami
memutuskan untuk melakukan pentas kesenian secara online yaitu dengan
mengupload video pentas karawitan melalui akun sosial media KKN Desa
Tegalsari.
Gambar 3.6. Tim KKN UM Desa Tegalsari sedang melakukan pentas secara online dibina oleh
Bapak Ki Suwaji H.S sebagai pelatih.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Upaya Pelestarian Kearifan Lokal Desa Tegalsari Kepanjen Malang
Melalui Pelatihan Karawitan Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang
merupakan salah satu program kerja Kuiah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Negeri Malang (UM) di Desa Tegalsari Kecamatan Kepanjen Kebupaten
Malang yang bertujuan untuk melestarikan budaya karawitan. Mencintai
budaya lokal dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal merupakan nilai-nilai
yang kita dapatkan saat memainkan kesenian karawitan, selain itu juga
memberikan edukasi dan pembelajaran kesenian karawitan, dan sebagai
generasi penerus bangsa harus turut serta dalam mempertahankan budaya
indonesia salah satunya budaya musik yang diimplementsikan melalui
program kerja pelatihan karawitan yang dilakukan oleh Tim mahasiswa KKN
UM Desa Tegalsari. Hal positif yang dapat kota dapatkan dalam kesenian
karawitan yaitu dapat mengembangkan kepercayaan diri, estetika dan
manajemen diri, serta pengendalian emosional, dan sebagainya.
4.2 Rekomendasi
Ada baiknya kita sebagai generasi muda dapat melestarikan kesenian
karawitan dengan memainkan alat musik instrumen yang disebut sebagai
gending. Harapan mahasiswa Tim KKN UM Desa Tegalsari melaksanakan
kegiatan kesenian karawitan ini adalah untuk mengembangkan karakter
cinta budaya lokal dan untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang
terdapat dalam karawitan, selain itu dapat memberikan edukasi dan
pembelajaran kesenian karawitan. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
ini dilaksanakan melalui penanaman nilai-nilai kearifan lokal dengan jalan
pelestarian kesenian tradisional yang mana salah satu bentuknya adalah
melalui kesenian karawitan.
18
LAMPIRAN
19
20
21