Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.
Gawai (Handphone)
11 Alat Observasi Bulpen dan kertas konsep observasi
Question and Answer method (QnA method)
A. HAKIKAT PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL
HUDA GADING KOTA MALANG
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)
Hakikat pesantren sebagai lembaga pendidikan dalam perspektif agama
islam merupakan salah satu lembaga pendidikan yang khas dengan basis dan (atau)
faham hukum yang digunakan sebagai pondasi pembangunan pondok pesantren
yaitu menggunakan faham hukum agama Islam. Hakikat pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan dalam perspektif global memiliki peran terbesar di Indonesia
sebagai embrio pendidikan yang melahirkan berbagai jenis lembaga pendidikan
yang diantaranya ialah pendidikan formal (Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Lanjutan Menengah Pertama, dan Sekolah Lanjutan Menengah Keatas)
dan pendidikan non-formal (Kursus, Bimbingan Belajar, Pendidikan luar sekolah).
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang merupakan salah
satu lembaga pendidikan berbasis faham agama Islam dan terkenal di kota Malang
dengan usia pondok pesantren telah mencapai 344 tahun. Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang menerapkan sistem kurikulum Salafiyah, yaitu
sistem kurikulum tradisional dengan metode kepengajaran dan metode pendidikan
menggunakan makna-makna pegon (Bahasa jawa yang ditulis dengan
menggunakan arab pegon dan (atau) arab gundul; arab urdu), pengaplikasian nilai-
nilai moral kehidupan sehari-hari menggunakan makna utawi igi-igu, pembelajaran
agama dan pengajian dan (atau) membaca kitab suci (Al-Qur’an) menggunakan
sistem Sorogan dan Bandongan, yaitu sistem pengajaran yang menerapkan peran
Kiai sebagai pendidik membaca kitab suci (Al-Qur’an) diatas mimbar dengan
lantang dan diikuti oleh para peserta didik (Santri) melafalkan bacaan yang telah
dilafalkan oleh Kyai dan proses kegiatan pengajaran dan pembelajaran
dilaksanakan di masjid.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang memiliki berbagai
ciri khas yang mendominasi peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan,
salah satu ciri khas tersebut diantaranya ialah sistem finansial dan sistem
pembangunan yang diterapkan dalam proses pendirian Pondok Pesantren Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang adalah sistem Berdikari (Berdiri di atas kaki
sendiri), yaitu proses pembangunan Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang baik dari segi gedung, fasilitas, dan manajemen Pondok Pesantren sebagai
lembaga pendidikan melibatkan civitas akademik Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang tersebut dan dibantu dengan iuran masyarakat di sekitar
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang, serta tidak melibatkan
bantuan jenis apapun dari pihak luar, seperti pihak alumni, pihak pemerintah, dan
pihak donatur.
Adapun peran Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
sebagai lembaga pendidikan juga memiliki peran sebagai lapisan pendidikan yang
berada di bagian terbawah, sehingga tumbuh-mati dan (atau) kesuksesan-kegagalan
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan
bergantung dari peran pengasuh pondok pesantren dalam memanajemen dan
mengelola Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
B. SEJARAH PERJALANAN DAN PENDIRIAN PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG SEBAGAI LEMBAGA
PENDIDIKAN
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan berbasis faham agama Islam dan terkenal di kota Malang
dengan usia pondok pesantren telah mencapai 344 tahun memiliki sejarah
perjalanan dan pembangunan yang panjang. Sejarah dan kisah Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan bermula pada 300
tahun yang lalu, dimulai dari sebuah hutan belantara yang angker dan sering terjadi
hal-hal yang berbau mistis, sehingga siapapun seseorang yang bisa memasuki hutan
belantara tersebut tidak bisa keluar karena banyak penjaga dan makhluk halus
didalam hutan belantara tersebut. Pada saat itu Belanda sudah menjajah Nusantara
(Indonesia) dan mengetahui hutan belantara tersebut sulit diakses dan tidak bisa
dikuasai oleh masyarakat setempat, bahkan dari pihak Belanda juga tidak mampu
menaklukkan hutan belantara tersebut, hingga suatu waktu pihak kolonial Belanda
membuat sayembara kepada semua masyarakat sekitar siapapun yang bisa dan
berhasil menaklukkan hutan belantara tersebut, pihak kolonial Belanda akan
memberikan hak sepenuhnya hutan belantara tersebut kepada sang penakluk.
Sayembara tersebut dimenangkan oleh K.H. Hasan Munadi (Pengasuh pertama dan
pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang), dan lahan hutan
belantara tersebut dialihfungsikan menjadi sebuah pondok pesantren yang bernama
Pondok Pesantren Miftahul Huda.
K.H. Hasan Munadi sebagai pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren
Miftahul Huda mulai melaksanakan dakwah dan syiar Islam, membimbung
masyarakat disekitar tentang ajaran-ajaran dan nilai moral agama Islam disekitar
lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda. Sebagai salah satu upaya dakwah dan
syiar Islam kepada masyarakat disekitar Pondok Pesantren Miftahul Huda, K.H.
Hasan Munadi menghibahkan sebagian besar lahan Pondok Pesantren Miftahul
Huda kepada masyarakat disekitar Pondok Pesantren Miftahul Huda, sehingga luas
lahan dan bangunan Pondok Pesantren Miftahul Huda saat ini tidak seluas saat awal
sayembara.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga
pendidikan berbasis faham agama Islam menggunakan aliran Ahlussunnah wal
Jamaah yang dibawah naungan bendera Nahdlatul Ulama, sehingga amalan-
amalan, kitab-kitab, serta kepengajaran moral kehidupan yang digunakan dalam
proses pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
ialah aliran Nahdlatul Ulama (Ahlusunnah wal Jamaah).
C. ELEMEN DAN FASILITAS PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA
GADING KOTA MALANG SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan berbasis faham agama Islam dan terkenal di kota Malang
memiliki sejarah perjalanan dan pembangunan yang panjang beserta kepemimpinan
dari setiap pengasuh didalam Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang berdasarkan periodisasi generasi. Adapun struktutal kepemimpinan Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang didseskripsikan melalui tabel data
diagram berikut
Jabatan Nama Lengkap
No
Fungsional Bahasa Arab Bahasa Indonesia
1 Pengasuh I الشيخ الحاج حسان المنديK.H. Hasan Munadi
2 Pengasuh II الشيخ الحاج إسماعيلK.H. Ismail
3 Pengasuh III الشيخ الحاج محمد يحيK.H. Muhammad Yahya
4 Pengasuh IV الشيخ الحاج أحمد عارف يحيK.H. Ahmad Arif Yahya
الشيخ محمد بيظاوى مصلحK.H. Muhammad Baidlowi
5 Penasehat
الحاجMuslich
الحاج فواد عبد الرحيم يحي
6 Pendamping I K.H. Fuad Abdurrahim Yahya
الشيخ
Pendamping
7 الشيخ الحاج عبد الرحمن يحيK.H. Abdurrahman Yahya
II
Pendamping
8 الشيخ الحاج محمد إبراهيمK.H. Muhammad Ibrahim
III
Pendamping
9 الشيخ الحاج المونان لسالفياK.H. Munan Salafi
IV
(PENGASUH II)
الشيخ الحاج إسماعيل
K.H. Ismail
(PENGASUH III)
PENERUS GENERASI V الشيخ الحاج محمد يحي
(PENGASUH V) K.H. Muhammad Yahya
(PENDAMPING IV)
الشيخ الحاج المونان لسالفيا
K.H. Munan Salafi
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang beserta adat dan peraturan
adab yang berlaku dengan baik masih perlu menyesuaikan diri dan (atau)
beradaptasi dengan lingkungan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang dan perlahan-lahan merubah beberapa kebiasaan yang selalu dilakukan di
rumah dan (atau) lingkungan sebelumnya yang tidak bisa dilakukan di pondok
pesantren.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan memiliki pembelajaran tersendiri dengan sebutan Madrasah
Diniyah dengan nama Madrasah Diniyah Salafiyah Matholi’ul Huda yang
mengajarkan banyak hal, diantaranya ialah mengenal dan mengetahui sejarah nabi
Muhammad SAW, cara mengenal bahasa Nahwu dalam mempermudah peserta
didik (Santri) membaca kitab kuning, fiqih, hukum-hukum beribadah. Peserta didik
(Santri) yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang mendapatkan berbagai kebermanfaatan yang bisa diterapkan dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, diantaranya ialah melatih kemampuan
peserta didik (Santri) dalam bermusyawarah dan memecahkan berbagai
permasalahan yang dijumpai, pengaplikasian ilmu-ilmu yang dipelajari selama
pembelajaran Diniyah di lingkungan sekitar (Termasuk orang awam), dan
pengelolaan diri beserta pola pikir dan (atau) mindset yang harus tercipta dalam diri
peserta didik (Santri) Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
LAMPIRAN
Lampiran 2.1. Strategi dan Tahapan Prencenaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 2.2. Strategi dan Tahapan Prencenaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 2.3. Strategi dan Tahapan Prencenaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 5. Fasilitas garasi sepeda dan sepeda motor di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 6. Tempat kediaman K.H. Ahmad Arif Yahya (Pengasuh generasi IV Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang).
Lampiran 7.1. Fasilitas Masjid di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Depan).
Lampiran 7.2. Fasilitas Masjid di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Dalam).
Lampiran 8.1. Fasilitas Perpustakaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Depan).
Lampiran 10. Bedug sebagai media panggilan shalat di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 11.1. Fasilitas Ruang Kelas Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang (Tampak Dalam bagian Depan).
Lampiran 11.2. Fasilitas Ruang Kelas Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang (Tampak Dalam bagian Samping).
Lampiran 12.1. Fasilitas Kamar Tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Dalam bagian Depan).
Lampiran 12.2.1. Fasilitas Kamar Tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang (Tampak Dalam bagian Samping).
Lampiran 12.2.2. Fasilitas Kamar Tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang (Tampak Dalam bagian Samping).
Lampiran 13. Fasilitas Asrama (Desain Interior Lama) di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 14. Fasilitas Aula Serbaguna di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang.
Lampiran 15. Fasilitas Ruang Tunggu untuk Tamu Besuk dan (atau) Tamu Eksternal di
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 16. Fasilitas Ruang Kantor Pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang.
Lampiran 17. Fasilitas Ruang Kelas Diniyah didalam Masjid di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 18. Fasilitas Kitab Kuning sebagai bahan ajar kegiatan Pembelajaran Diniyah
di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 19. Tampilan Fasilitas Kitab Kuning sebagai bahan ajar kegiatan
Pembelajaran Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 20.1. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi II (Moch. Aghisna
Hadzikunnuha).
Lampiran 20.2. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi II (Moch. Aghisna
Hadzikunnuha).
Lampiran 20.3. Rekaman tulisan jawaban Observer II (Moch. Aghisna Hadzikunnuha) terkait
Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 21. Fasilitas Puskesmas di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 22. Fasilitas Kantor untuk Tamu Eksternal di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 23. Fasilitas Asrama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang .
Lampiran 24.1. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 24.2. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 24.3. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 24.4. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 25. Tampilan dan
(atau) tata cara berpakaian dalam
pelaksanaan Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di
Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang.
Lampiran 26.1. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi I (Aris Mahmudi,
M.A.).
Lampiran 26.2. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi I (Aris Mahmudi,
M.A.).
Lampiran 27.1. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 27.2. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 27.3. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 27.4. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Lampiran 28. Pamflet Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
Lembaga Pendidikan.
Lampiran 30.1. Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang di kelas Wustho I dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah
matapelajaran Bahasa Arab.
Lampiran 30.2. Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang di kelas Wustho I dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah
matapelajaran Bahasa Arab.
Lampiran 30.3. Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang di kelas Wustho I dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah
matapelajaran Bahasa Arab.
Lampiran 31. Media Pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah kelas Wustho I
matapelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
LAMPIRAN BIOGRAFI
(OBSERVER)
MOCH. MANSYUR MAULANA IDRIS.
Seorang mahasiswa yang lahir di kota Malang pada
tanggal 31 Januari 1999. Menempuh pendidikan formal
di SMA Negeri 8 Malang dan mengambil Program Studi
S1 Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Negeri
Malang. Adapun beberapa prestasi yang diraih selama
menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi diantaranya
Ialah Juara I Lomba Kaligrafi tingkat Nasional di
Universitas Indonesia, dan Juara III Lomba Kaligrafi
Tingkat Jawa Timur di Universitas Negeri Malang
Saat ini sedang mempersiapkan beasiswa
lanjutan S2 ke Japanese Literature and Teaching Method
di Oosaka University (Jepang), S2 Sastra Rusia di State
University of Moscow (Rusia), dan International
Management di Paris Institute University (Perancis).
(SUBJEK OBSERVASI I)
ARIS MAHMUDI, M.A. seorang santri Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang yang
memulai menempuh pendidikan di Pondok Pesantren
sejak tahun 2011 dengan latar belakang pendidikan
formal S1 Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim kota Malang dan lulusan
S2 Khartum International Institut di negeri Sudan.
Saat ini sedang memasuki tahun kedua dalam
menjalankan tugas struktural sebagai Ketua Pengurus
Harian dan (atau) Lurah Pondok di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang.