Anda di halaman 1dari 46

Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di

Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG


SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DI KOTA MALANG

Moch. Mansyur Maulana Idris* Lasi Purwito


Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang
Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Mandarin, Departemen Sastra Jerman, Fakultas
Sastra
Surel Penulis Korespondensi*: mmmaulanaidris@gmail.com

PERENCANAAN OBSERVASI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA


GADING KOTA MALANG SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DI KOTA
MALANG
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menjadi
elemen dasar pendidikan pertama di Indonesia sejak jaman penjajahan kolonial Belanda
dengan basis pendidikan menggunakan faham dan (atau) hukum agama Islam, sekaligus
sebagai pondasi dasar pendirian pendidikan formal yang berkembang di era saat ini
(Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas).
Perencanaan observasi Pesantren sebagai Lembaga pendidikan dilaksanakan
secara luring (luar jaringan) dan (atau) observer datang langsung ke lokasi observasi
tersebut. Observasi Pesantren sebagai Lembaga pendidikan dilaksanakan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu pondok pesantren
yang terkenal di kota Malang dengan alamat pondok pesantren di Jl. Gading Pesantren
No. 38 Malang (Kode Pos: 65115). Adapun lokasi Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang berada tepat di pusat akses keramaian dan jantung kota Malang
sebagai kota pendidikan.
Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan dilaksanakan selama dua hari
berturut-turut degan menggunakan tiga subjek observasi sebagai bahan utama
pelaksanaan observasi, serta merancang konseppenerapan pola observasi menggunakan
sistem pengamatan secara langsung dan pengambilan data sebagai proses dokumentasi
dengan menggunakan gawai sebagai alat observasi, menggunakan sistem Question and
Answer(QnA) (Tanya-jawab)kepada subjek observasi (Pengurus, Ustad, dan Peserta
didik (Santri)) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai media
observasi dan melakukan pengamatan tindakan kelas melalui proses kegiatan belajar-
mengajar di Madrasah Diniyah yang dilakukan oleh subjek observasi sebagai media
observasi.Adapun beberapa tahapan strategi perencanaan observasi Pesantren sebagai
Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang ialah
sebagai berikut:
1. Observer mengunjungi lokasi observasi (Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang)
2. Observer berkonsultasi secara langsung bersama salah satu pengurus Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang (Subjek observasi I) terkait latar
beakang observasi, tujuan observasi, metode observasi, hasil observasi, dan luaran
yang diharapkan melalui pelaksanaan observasi. (Konsultasi observasi dilaksanakan
sebelum tanggal pelaksanaan observasi)
3. Observer mempersiapkan alokasi waktu pelaksanaan observasi, media observasi
dan alat observasi, serta penunjang proses observasi sebelum pelaksanaan observasi

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

4. Pada hari pertama pelaksanaan observasi, observer melaksanakan pengambilan


dokumentasi dengan menggunakan alat observasi.
5. Pada hari kedua pelaksanaan observasi, observer melaksanakan observasi kepada
subjek observasi dengan menggunakan media observasi dan alat observasi yang
telah dipersiapkan, serta melaksanakan observasi pengamatan tindakan kelas
melalui pengamatan kegiatan belajar-pembelajaran Diniyah.
Melalui tahapan strategi perencanaan observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikandi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang, adapun konsep
dasar pelaksanaan observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikandi Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malangialah sebagai berikut:
Konsep dasar Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan
No
T1 Perencanaan Observasi
Hakikat Pesantren sebagai Hakikat dan (atau) definisi pondok pesantren
Lembaga Pendidikan sebagai lembaga pendidikan dalam perspektif
1 agama islam beserta jenis pondok pesantren
berdasarkan sudut pandang jenis kurikulum
(Salafiyah/ Khalaf-Asriyah/ Komprehensif).
Sejarah Pendirian Pondok Sejarah perjalanan Pondok Pesantren Miftahul
Pesantren Hudan Gading Kota Malang dari awal berdiri
2 hingga saat ini beserta aliran dan (atau) paham
yang digunakan sebagai pondasi utama Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Elemen dan Unsur Pondok Struktur organisasi pengurus Pondok Pesantren
Pesantren sebagai Lembaga Miftahul Huda Gading Kota Malang dari
Pendidikan generasi pertama (Pengasuh pertama dan (atau)
3
pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang hingga saat ini (Generasi
keempat)).
Komponen Sarana dan Fasilitas pendukung beserta bahan ajar yang
Prasarana Pesantren sebagai digunakan dalam menunjang proses kegiatan
Lembaga Pendidikan pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga
4 pendidikan.
Relevansi era digital dalam perspektif Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
beserta perubahan kebijakan dari era lama
hingga era saat ini.
Eksistensi Pondok Pesantren Eksistensi Pondok Pesantren Miftahul Huda
di Era Millenial sebagai Gading Kota Malang dalam kehidupan saat ini
Lembaga Pendidikan dan bersaing dengan lembaga pendidikan
formal berbasis agama Islam (Raudhlatul
Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
5 Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Universitas
Islam Negeri) milik pemerintah, beserta peran
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang dalam mempertahankan eksistensi dan
citra pondok pesantre sebagai lembaga
pendidikan.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Berdasarkan perencanaan dan konsep observasi pesantren sebagai lembaga


pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading kota Malang, adapun target dan
luaran yang diharapkan melalui observasi Pesantren sebagai lembaga pendidikan di
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang ialah mendapatkan informasi
dan data manajemen pengelolaan pendidikan-pembelajaran pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan, medapatkan wawasan baru dan pengetahuan kepengajaran secara
eksplisit melalui contoh penerapan pengelolaan proses kegiatan belajar-mengajar dalam
lingkungan pondok pesantren melalui pengamatan lapangan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang.

HASIL OBSERVASI PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DI


PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG
Pondok Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menjadi
elemen dasar pendidikan pertama di Indonesia sejak jaman penjajahan kolonial Belanda
dengan basis pendidikan menggunakan faham dan (atau) agama Islam, sekaligus
sebagai pondasi dasar pendirian pendidikan formal yang berkembang di era saat ini
(Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Sekolah
Lanjutan Tingkat Atas). Adapun rincian data dan detail observasi Pesantren sebagai
Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
berikut:
No Detail Keterangan
Hari, Tanggal Jum’at, 6 November 2020, 16:00 – 17:00 WIB
1
Pelaksanaan Sabtu, 7 November 2020, 16:00 – 21:45 WIB
2 Lokasi Observasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
3 Alamat Jl. Gading Pesantren No. 38 Malang. Kode Pos 65115
4 Nomor Telepon (0341) 582174
5 Observer Moch. Mansyur Maulana Idris
Aris Mahmudi, M.A.
6 Subjek Observasi I (Ketua Pengurus Harian dan (atau) Lurah Pondok di
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang)
Moch. Aghisna Hadzikunnuha
7 Subjek Observasi II (Santri Putra Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang)
8 Subjek Observasi III Peserta Didik dan (atau) Santri kelas Wustho I
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
sebagai Lembaga Pendidikan
9 Objek Observasi
Kegiatan Pembelajaran Diniyah (Bahasa Arab) kelas
Wustho I
Pengambilan dokumentasi elemen, unsur, dan fasilitas
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
Wawancara Question and Answer (QnA) kepada subjek
observasi I (Aris Mahmudi, M.A.) dan subjek
10 Media Observasi
observasi II (Moch. Aghisna Hadzikunnuha).
Pengamatan tindakan kelas melalui kegiatan belajar-
mengajar bahasa arab dalam pembelajaran diniyah kelas
Wustho I.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Gawai (Handphone)
11 Alat Observasi Bulpen dan kertas konsep observasi
Question and Answer method (QnA method)
A. HAKIKAT PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL
HUDA GADING KOTA MALANG
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)
Hakikat pesantren sebagai lembaga pendidikan dalam perspektif agama
islam merupakan salah satu lembaga pendidikan yang khas dengan basis dan (atau)
faham hukum yang digunakan sebagai pondasi pembangunan pondok pesantren
yaitu menggunakan faham hukum agama Islam. Hakikat pondok pesantren sebagai
lembaga pendidikan dalam perspektif global memiliki peran terbesar di Indonesia
sebagai embrio pendidikan yang melahirkan berbagai jenis lembaga pendidikan
yang diantaranya ialah pendidikan formal (Taman kanak-kanak, Sekolah Dasar,
Sekolah Lanjutan Menengah Pertama, dan Sekolah Lanjutan Menengah Keatas)
dan pendidikan non-formal (Kursus, Bimbingan Belajar, Pendidikan luar sekolah).
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang merupakan salah
satu lembaga pendidikan berbasis faham agama Islam dan terkenal di kota Malang
dengan usia pondok pesantren telah mencapai 344 tahun. Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang menerapkan sistem kurikulum Salafiyah, yaitu
sistem kurikulum tradisional dengan metode kepengajaran dan metode pendidikan
menggunakan makna-makna pegon (Bahasa jawa yang ditulis dengan
menggunakan arab pegon dan (atau) arab gundul; arab urdu), pengaplikasian nilai-
nilai moral kehidupan sehari-hari menggunakan makna utawi igi-igu, pembelajaran
agama dan pengajian dan (atau) membaca kitab suci (Al-Qur’an) menggunakan
sistem Sorogan dan Bandongan, yaitu sistem pengajaran yang menerapkan peran
Kiai sebagai pendidik membaca kitab suci (Al-Qur’an) diatas mimbar dengan
lantang dan diikuti oleh para peserta didik (Santri) melafalkan bacaan yang telah
dilafalkan oleh Kyai dan proses kegiatan pengajaran dan pembelajaran
dilaksanakan di masjid.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang memiliki berbagai
ciri khas yang mendominasi peran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan,
salah satu ciri khas tersebut diantaranya ialah sistem finansial dan sistem
pembangunan yang diterapkan dalam proses pendirian Pondok Pesantren Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang adalah sistem Berdikari (Berdiri di atas kaki
sendiri), yaitu proses pembangunan Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang baik dari segi gedung, fasilitas, dan manajemen Pondok Pesantren sebagai
lembaga pendidikan melibatkan civitas akademik Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang tersebut dan dibantu dengan iuran masyarakat di sekitar
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang, serta tidak melibatkan
bantuan jenis apapun dari pihak luar, seperti pihak alumni, pihak pemerintah, dan
pihak donatur.
Adapun peran Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
sebagai lembaga pendidikan juga memiliki peran sebagai lapisan pendidikan yang
berada di bagian terbawah, sehingga tumbuh-mati dan (atau) kesuksesan-kegagalan

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan
bergantung dari peran pengasuh pondok pesantren dalam memanajemen dan
mengelola Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.
B. SEJARAH PERJALANAN DAN PENDIRIAN PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG SEBAGAI LEMBAGA
PENDIDIKAN
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan berbasis faham agama Islam dan terkenal di kota Malang
dengan usia pondok pesantren telah mencapai 344 tahun memiliki sejarah
perjalanan dan pembangunan yang panjang. Sejarah dan kisah Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan bermula pada 300
tahun yang lalu, dimulai dari sebuah hutan belantara yang angker dan sering terjadi
hal-hal yang berbau mistis, sehingga siapapun seseorang yang bisa memasuki hutan
belantara tersebut tidak bisa keluar karena banyak penjaga dan makhluk halus
didalam hutan belantara tersebut. Pada saat itu Belanda sudah menjajah Nusantara
(Indonesia) dan mengetahui hutan belantara tersebut sulit diakses dan tidak bisa
dikuasai oleh masyarakat setempat, bahkan dari pihak Belanda juga tidak mampu
menaklukkan hutan belantara tersebut, hingga suatu waktu pihak kolonial Belanda
membuat sayembara kepada semua masyarakat sekitar siapapun yang bisa dan
berhasil menaklukkan hutan belantara tersebut, pihak kolonial Belanda akan
memberikan hak sepenuhnya hutan belantara tersebut kepada sang penakluk.
Sayembara tersebut dimenangkan oleh K.H. Hasan Munadi (Pengasuh pertama dan
pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang), dan lahan hutan
belantara tersebut dialihfungsikan menjadi sebuah pondok pesantren yang bernama
Pondok Pesantren Miftahul Huda.
K.H. Hasan Munadi sebagai pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren
Miftahul Huda mulai melaksanakan dakwah dan syiar Islam, membimbung
masyarakat disekitar tentang ajaran-ajaran dan nilai moral agama Islam disekitar
lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda. Sebagai salah satu upaya dakwah dan
syiar Islam kepada masyarakat disekitar Pondok Pesantren Miftahul Huda, K.H.
Hasan Munadi menghibahkan sebagian besar lahan Pondok Pesantren Miftahul
Huda kepada masyarakat disekitar Pondok Pesantren Miftahul Huda, sehingga luas
lahan dan bangunan Pondok Pesantren Miftahul Huda saat ini tidak seluas saat awal
sayembara.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga
pendidikan berbasis faham agama Islam menggunakan aliran Ahlussunnah wal
Jamaah yang dibawah naungan bendera Nahdlatul Ulama, sehingga amalan-
amalan, kitab-kitab, serta kepengajaran moral kehidupan yang digunakan dalam
proses pembelajaran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
ialah aliran Nahdlatul Ulama (Ahlusunnah wal Jamaah).
C. ELEMEN DAN FASILITAS PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA
GADING KOTA MALANG SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan berbasis faham agama Islam dan terkenal di kota Malang
memiliki sejarah perjalanan dan pembangunan yang panjang beserta kepemimpinan
dari setiap pengasuh didalam Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang berdasarkan periodisasi generasi. Adapun struktutal kepemimpinan Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang didseskripsikan melalui tabel data
diagram berikut
Jabatan Nama Lengkap
No
Fungsional Bahasa Arab Bahasa Indonesia
1 Pengasuh I ‫ الشيخ الحاج حسان المندي‬K.H. Hasan Munadi
2 Pengasuh II ‫ الشيخ الحاج إسماعيل‬K.H. Ismail
3 Pengasuh III ‫ الشيخ الحاج محمد يحي‬K.H. Muhammad Yahya
4 Pengasuh IV ‫ الشيخ الحاج أحمد عارف يحي‬K.H. Ahmad Arif Yahya
‫ الشيخ محمد بيظاوى مصلح‬K.H. Muhammad Baidlowi
5 Penasehat
‫ الحاج‬Muslich
‫الحاج فواد عبد الرحيم يحي‬
6 Pendamping I K.H. Fuad Abdurrahim Yahya
‫الشيخ‬
Pendamping
7 ‫ الشيخ الحاج عبد الرحمن يحي‬K.H. Abdurrahman Yahya
II
Pendamping
8 ‫ الشيخ الحاج محمد إبراهيم‬K.H. Muhammad Ibrahim
III
Pendamping
9 ‫ الشيخ الحاج المونان لسالفيا‬K.H. Munan Salafi
IV

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

STRUKTURAL KEPEMIMPINAN PENGURUS


PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING
KOTA MALANG
(PENGASUH I)
‫الشيخ الحاج حسان المندي‬
K.H. Hasan Munadi

(PENGASUH II)
‫الشيخ الحاج إسماعيل‬
K.H. Ismail

(PENGASUH III)
PENERUS GENERASI V ‫الشيخ الحاج محمد يحي‬
(PENGASUH V) K.H. Muhammad Yahya

(PENDAMPING I) (PENGASUH IV) (PENASEHAT)


‫الشيخ الحاج فواد عبد الرحيم يحي‬ ‫الشيخ الحاج أحمد عارف يحي‬ ‫محمد بيظاوى مصلح‬
K.H. Fuad Abudurrahim K.H. Ahmad Arif Yahya ‫الشيخ الحاج‬
Yahya K.H. Muhammad Baidlowi
Muslich
(PENDAMPING II)
‫الشيخ الحاج عبد الرحمن يحي‬ PENGASUH
K.H. Abdurrahman Yahya PONDOK PESANTREN
ANWARUL HUDA
(PENDAMPING III)
‫الشيخ الحاج محمد إبراهيم‬
K.H. Muhammad Ibrahim

(PENDAMPING IV)
‫الشيخ الحاج المونان لسالفيا‬
K.H. Munan Salafi

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga


pendidikan memiliki berbagai aktivitas penunjang kegiatan pembelajaran didalam
pondok pesantren, adapun fasilitas penunjang pembelajaran tersebut diantaranya
ialah Kantor Tamu, Kantor Pengurus, Masjid, Asrama, Kamar Mandi, Gedung
Madrasah Diniyah Matholi’ul Huda, Perpustakaan, Poliklinik, Rental Komputer
dan Laundry, Gedung Aula Wali Songo, Koperasi-Mini Market MIFDA, Kantin
dan Warung Makan, Kantor, dan Tempat parker sepeda dan sepeda motor. Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan juga
menyediakan Lembaga Penerbitan Pondok Pesantren Miftahul Huda sebagai salah
satu wadah penyaluran minat santri dalam bidang kepenulisan dan penerbitan,
sehingga diharapkan Pondok Pesantren Miftahul Huda memiliki peran dalam
mengembangkan minat santri dan mobilitas pondok pesantren melalui penerbitan
media secara cetak dan digital dalam melaksanakan dakwah pondok. Pondok
Pesantren Miftahul Huda menyediakan fasilitas Komplek Bahasa dan Laboratorium
Bahasa sebagai lembaga yang bergerak dibidang bahasa asing dengan konsentrasi
bahasa Arab dan bahasa Inggris dan memiliki peranan strategis sebagai dakwah
para santri dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
D. PROSES PEMBELAJARAN DINIYAH PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A. dan Santri kelas Wustho I)
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan di Indonesia dengan basis paham menggunakan landasan
agama Islam dan didukung dengan sistem kurikulum Salafiyah memiliki
pembelajaran tersendiri dengan sebutan Madrasah Diniyah dengan nama Madrasah
Diniyah Salafiyah Matholi’ul Huda yang memiliki tiga tingkatan, diantaranya ialah
Ula (Pendidikan tingkat dasar), Wustho (Pendidikan tingkat menengah), dan Ulya
(Pendidikan tingkat atas). Adapun jenis kelas disetiap tingkatan dalam Madrasah
Diniyah Salafiyah Matholi’ul Huda terbagi dalam sajian tabel berikut:
No Jenis Tingkatan Deskripsi
1 Ula I Membaca Al-Qur’an, Fasholatan
Imla’, menulis arab Tajwid (Tuhfatul Athfal), fiqih
2 Ula II (Safinatun Najahjawa), Sejarah (Khulashoh Nurul
Yaqin).
Tajwid (Jazariyah), Fiqih (Safinatun Najah), Tauhid
(Agidatul Awam), Sharaf (Al-Amtsilatu at-
3 Ula III
Tashrifiyyah), Praktek membaca Al-Qur’an (Juz
Amma).
Fiqih (Sullamutaufiq), Tauhid (Bad’ul Amali), Sharaf
4 Ula IV
(Al-Amtsilatu at-Tashrifiyyah), Nahwu (Jurumiyah).
Nahwu (Imrithi I), Sharaf (Kailani), Fiqih (Fathul
5 Wustho I Qorib I), Tafsir (Al-Jalalain), Hadits (Abi Jamroh),
Bahasa Arab (Al Arabiyah I).
Nahwu (Imrithi II), I’rob (Qowaidul I’rob), Fiqih
6 Wustho II (Fathul Qorib II), Tafsir (Al-Jalalain II), Hadits
(Bulughul Maram I), Bahasa Arab (Al Arabiyah II).
7 Wustho III Nahwu (Fathu Robbil Bariyyah), Balaghoh (Qowaidul

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lughoh Al-Arabiyyah), Fiqih (Syawir Fathul Qorib),


Tafsir (Al-Jalalain III), Hadits (Bulughul Maram II),
Faraidh (Syarawah Nadhom Ar Rohbiyyah).
Fiqih (Fathul Muin I), Ushul Fiqih (Al-Mabadiul
8 Ulya I Awwaliyah), Nahwu (Aliyyah Ibnu Aqil), Tauhid
(Ummul Barahin).
Fiqih (Fathul Muin II), Ushul Fiqih (Faraidhul
9 Ulya II Bahiyyah), Nahwu (Alfiyyah Ibnu Aqil), Ilmu Hadits
(Manhaj Dzawin Nadhor), Tauhid (Ummul Barahin).
Fiqih (Fathul Muin III), Nahwu (Alfiyyah Ibnu Aqil),
10 Ulya III Ilmu Hisab (Sullamun Nayyiroin), Arudh (Mukhtar As-
syafi), Balaghoh (Jauharul Maknun).
Keterangan: Tingkatan ‘Ula’ ditempuh selama empat tahun dengan
menitikberatkan pada pembelajaran dasar-dasar keislaman. Tingkatan ‘Wustho’
ditempuh selama tiga tahun dengan menitikberatkan pada pendalaman ilmu alat.
Tingkatan ‘Ulya’ ditempuh selama tiga tahun dengan menitikberatkan pada
pendalaman ilmu fiqih dan ilmu hisab.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan di Indonesia dengan basis paham menggunakan landasan
agama Islam dan didukung dengan sistem kurikulum Salafiyah juga melaksanakan
pengajian kitab-kitab Salaf yang meliputi Fan Ilmu Fiqih, Tasawuf, Tauhid, dan
Ilmu alat yang diasuh secara langsung oleh dewan pengasuh, serta dewan Asatidz.
Pengajian dilaksanakan dengan system Bandongan dan Sorogan.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan di Indonesia dengan basis paham menggunakan landasan
agama Islam dan didukung dengan sistem kurikulum Salafiyah memiliki kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan setiap ba’da shalat Isya’ pada pukul 19:40 WIB
dan diikuti oleh seluruh santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang dengan sebutan Pembelajaran Diniyah. Adapun jenis kelas dalam
Madrasah Diniyah terbagi menjadi tiga jenis dan diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Peserta didik (Santri kelas Wustho I) memasuki ruang kelas pada pukul 19:45
WIB (Ba’da shalat Isya’).
2. Peserta didik (Santri kelas Wustho I) menunggu pendidik (Ustad Aris
Mahmudi, M.A.) masuk ke dalam ruang kelas dengan membaca Asmaul Husna
sebagai do’a pembuka pembelajaran Diniyah.
3. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) dan observer masuk ke dalam ruang
kelas Wustho I pada pukul 19:54 WIB.
4. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) memberi salam kepada peserta didik
(Santri kelas Wustho I) sebagai pembuka pembelajaran Diniyah (Matapelajaran
Bahasa Arab) dan diikuti dengan interaksi kelas antar pendidik dan peserta
didik.
5. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) memberi waktu selama lima menit
kepada peserta didik (Santri kelas Wustho I) untuk mengkaji ulang materi yang
sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

6. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) melakukan pengkajian materi yang


telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya (Subbab materi: angka,
lingkungan pendidikan) dengan menggunakan media pembelajaranInteraktive-
Active methoddan menerapkan pola pembelajaran 3S (Serius, Santai, Sukses),
sehingga peserta didik dapat mengikuti proses kegiatan belajar-pembelajaran
dengan aktif, interaktif, dan semangat.
7. Setelah melakukan kajian ulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya, pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) memulai pembelajaran
materi lanjutan dengan sistim pembelajaran dikte.
8. Peserta didik (Santri kelas Wustho I) mendengarkan materi yang dilafalkan
oleh Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.), lalu menulis hasil dikte materi
tersebut dan dilanjut dengan pemahaman materi secara mandiri.
9. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) melafalkan ulang materi dan diikuti
pelafalan lanjutan secara bersama oleh peserta didik (Santri kelas Wustho I).
10. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) melatih kepercayaan diri peserta didik
(Santri kelas Wustho I) melalui penampilan dialog percakapan sehari-hari yang
terdapat dalam buku pembelajarandidepan kelas dengan menggunakan bahasa
arab.
11. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) menyimak, menyanggah, dan memberi
pembenaran pelafalan yang kurang tepat kepada peserta didik (Santri kelas
Wustho I).
12. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) melanjutkan pembelajaran materi
lanjutan dengan sistim pembelajaran dikte berupa pelafalan sebuah percakapan
dan (atau) parafrase yang terdapat dalam buku pembelajaran dengan
menggunakan dua bahasa (Bahasa sumber: Bahasa Arab, Bahasa sasaran
(Terjemahan): Bahasa Indonesia) dan penjabaran setiap kosakata beserta
terjemahan dalam bahasa Indonesia secara rinci dan detail.
13. Peserta didik (Santri kelas Wustho I) mendengarkan materi yang dilafalkan
oleh Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.), lalu menulis hasil dikte materi
tersebut dan dilanjut dengan pemahaman materi secara mandiri.
14. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) mengulas secara singkat terkait materi
lanjutan (Percakapan dan (atau) Parafrase) kepada peserta didik (Santri kelas
Wustho I).
15. Pendidik (Ustad Aris Mahmudi, M.A.) menutup kegiatan pembelajaran
Diniyah dengan mengucapkan salam penutup dan keluar dari ruang kelas.
16. Peserta didik (Santri kelas Wustho I) merespon salam penutu Pendidik (Ustad
Aris Mahmudi, M.A.) dan melafalkan do’a penutup sebagai penutup kegiatan
pembelajaran Diniyah.
17. Peserta didik (Santri kelas Wustho I) dan observer bersama-sama keluar dari
ruang kelas.
Berdasarkan hasil observasi proses kegiatan belajar-mengajar dalam
pembelajaran Diniyah (Matapelajaran Bahasa Arab) kelas Wustho I di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang, sistem pengelolaan pembelajaran
Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang menerapkan
kurikulum Salafiyah yang mempertahankan konsistensi dan konsep dasar

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

kurikulum beserta metode pembelajaran Diniyah tersebut dari pengasuh generasi


pertama hingga saat ini. Metode pengajaran yang digunakan oleh pendidik (Ustad)
telah mengalami perubahan sistem kepengajaran dari generasi sebelumnya dan
menyesuaikan kebutuhan metode pengajaran saat ini.
Esksitensi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang dalam
perspektif Pendidikan tetap mempertahankan penggunaan kurikulum Salafiyah
dalam proses kegiatan belajar-pembelajaran Diniyah dan sumber daya pengajar
(Ustad) mampu beradaptasi dengansistem pembaharuan pengajaran dan
menggunakan metode kepengajaran Interactive-Active methodseperti pembelajaran
pendidikan formal didalam pembelajaran Diniyah dan menerapkan pola
pembelajaran 3S (Serius, Santai, Sukses). Melalui adaptasi metode pembaharuan
pengajaran yang telah diterapkan saat ini, para pendidik (Ustad) berharap
kepengajaran yang diaplikasikan dalam pembelajaran Diniyah mampu
dipertahankan oleh generasi penerus Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang dengan mempertahankan konsistensi dan konsep dasar kurikulum beserta
metode pembelajaran Diniyah dengan menggunakan kurikulum Salafiyahdan
pembaharuan metode kepengajaran para pendidik (Ustad) yang akan mengalami
perubahan metode secara signifikan.
E. PERAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA
MALANG SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM MENCIPTAKAN
NILAI-NILAI MORAL DAN NORMA KEHIDUPAN
(Subjek Observasi: Moch. Aghisna Hadzikunnuha)
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan di Indonesia dengan basis paham menggunakan landasan
agama Islam dan didukung dengan sistem kurikulum Salafiyah memberikan luaran
dan (atau) efektivitas yang dibutuhkan oleh para peserta didik (Santri) selama
menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
yang diantaranya ialah kemampuan memanajemen diri sendiri, kemampuan
mengelola dan mengatur waktu dalam beraktivitas, menciptakan kebiasaan untuk
selalu melaksanakan ibadah selain shalat wajib yang diantaranya ialah shalat dhuha
dan shalat tahajud, mengatur dan merubah pola piker peserta didik (Santri) melalui
kegiatan pengajian dan (atau) kuliah subuh yang wajib diikuiti oleh seluruh peserta
didik (Santri) setelah melaksanakan Shalat Subuh, serta pengajian Sunnah dan
wajib yang diselenggarakan oleh pihak Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang. Para peserta didik (Santri) yang menempuh pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang juga diberi bekal nilai-nilai moral
kehidupan beserta adab sopan santun terhadap seluruh civitas akademik dan
dilingkungan sekitar yang diantaranya ialah kepengajaran moral berupa cara
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan hubungan kekeluargaan
yang erat melalui kegiatan makan bersama, aktivitas bersama, berbagi kamar
mandi, saling bercerita suka-duka kehdiupan, serta segala aktivitas di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang yang dilakukan secara bersama-
sama. Adapun ‘duka’ yang dialami oleh peserta didik (Santri) dalam menempuh
pendidikan di pondok pesantren ialah saat peserta didik (Santri) tersebut masih
berstatus sebagai santri baru yang harus mengenal lingkungan dan kehidupan di

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang beserta adat dan peraturan
adab yang berlaku dengan baik masih perlu menyesuaikan diri dan (atau)
beradaptasi dengan lingkungan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang dan perlahan-lahan merubah beberapa kebiasaan yang selalu dilakukan di
rumah dan (atau) lingkungan sebelumnya yang tidak bisa dilakukan di pondok
pesantren.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai salah satu
lembaga pendidikan memiliki pembelajaran tersendiri dengan sebutan Madrasah
Diniyah dengan nama Madrasah Diniyah Salafiyah Matholi’ul Huda yang
mengajarkan banyak hal, diantaranya ialah mengenal dan mengetahui sejarah nabi
Muhammad SAW, cara mengenal bahasa Nahwu dalam mempermudah peserta
didik (Santri) membaca kitab kuning, fiqih, hukum-hukum beribadah. Peserta didik
(Santri) yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang mendapatkan berbagai kebermanfaatan yang bisa diterapkan dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, diantaranya ialah melatih kemampuan
peserta didik (Santri) dalam bermusyawarah dan memecahkan berbagai
permasalahan yang dijumpai, pengaplikasian ilmu-ilmu yang dipelajari selama
pembelajaran Diniyah di lingkungan sekitar (Termasuk orang awam), dan
pengelolaan diri beserta pola pikir dan (atau) mindset yang harus tercipta dalam diri
peserta didik (Santri) Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

F. EKSISTENSI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA


MALANG DALAM ERA MILLENIAL
(Subjek Observasi: Aris Mahmudi, M.A.)
Esksitensi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
lembaga pendidikan dalam perspektif Institusi terkait relevansi era digital ialah
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang tetap mempertahankan
penggunaan kurikulum Salafiyah dalam proses kegiatan belajar-pembelajaran
Diniyah yang meliputi pemanfaatan fasilitas yang sudah tersedia sejak awal dengan
metode kepengajaran dalam pembelajaran Diniyah. Adapun tahapan metode
kepengajaran Salafiyah secara eksplisit ialah para Ustad dan (atau) Kiai mengajar
diatas mimbar menyampaikan sebuah materi pembelajaran dan peserta didik
(Santri) duduk di bawah dan memperhatikan serta memahami secara mandiri materi
yang disampaikan oleh pendidik (Ustad dan (atau) Pengasuh) dan melibatkan
interaksi aktif antar pendidik (Kiai dan (atau) para Ustad) dengan peserta didik
(Para santri).
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga
pendidikan (Pondok Putra) memiliki persentase jumlah peserta didik (Santri)
berdasarkan tingkatan pendidikan dengan jumlah 80% didominasi oleh mahasiswa
yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, 15% adalah peserta didik
(Santri) yang menempuh pendidikan jenjang Sekolah Lanjutan Menengah Pertama
dan Sekolah Lanjutan Menengah Atas (SLTP dan SLTA), dan 5% adalah santri
mukim dan santri kalong, sehingga meskipun Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang tidak memberi pengajaran serta pendidikan terkait ilmu digital
dan teknologi, 95% peserta didik (Santri) mampu mengoperasikan alat digital, dan

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang menerima sepenuhnya


relevansi era digital dalam perspektif pondok pesantren sebagai lembaga
pendidikan.
Esksitensi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
lembaga pendidikan memiliki ciri khas tersediri dari setiap pondok pesantren yang
ada di Indonesia, salah satu diantaranya ialah para pengasuh dan generasi peneruh
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang tetap memegang teguh
kurikulum Salafiyah dari awal pondok pesantren didirikan oleh generasi pertama
hingga kiamat nanti tetap mempetahankan ke-Salaf-an Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang. Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang
juga tidak menyediakan sekolah formal dan (atau) yayasan pendidikan seperti
Raudhlatul Atfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, maupun Madrasah
Aliyah, adapun faktor yang mempengaruhi ialah konsistensi dan eksistensi awal
hingga saat ini beserta pesan dari para pengasuh generasi awal sampai generasi saat
ini ialah Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang hanya berfokus
pada pembelajaran agama Islam, seperti pengajian, Madrasah Diniyah¸dan hal-hal
lainnya yang berkaitan dengan agama Islam, dan institusi formal dan (atau) yayasan
terpadu sudah menjadi tugas dan (atau) bagian pihak lain yang berwenang dalam
pendirian dua institusi tersebut.
Esksitensi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
lembaga pendidikan ditengah kemajuan zaman yang pesat dengan kemajuan
teknologi dan pola pikir setiap orang hingga saat ini tetap eksis dan dikenal secara
luas oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan juga tidak pernah
mengalami penyusutan dan (atau) pengurangan jumlah para peserta didiknya
(Santri), hal tersebut disebabkan sebaran alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang sangat luas, penambahan jumlah peserta didik (Santri)
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang juga dipengaruhi oleh
kepercayaan para orang tua kepada Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang dalam membimbing dan membina peserta didik (Santri) dalam mempelajari
serta mendalami agama Islam, baik dari orang tua yang sejak awal sudah memberi
kepercayaaan Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
lembaga pendidikan yang tepat untuk membimbing dan membina para peserta didik
(Santri) dalam mempelajari agama Islam, serta para orang tua yang juga merupakan
alumni pondok pesantren, terkhusus Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang. Para orang tua memberi kepercayaan sepenuhnya kepada Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai lembaga pendidikan islam
yang mampu memberikan kepengajaran dan ilmu-ilmu agama Islam juga
dipengaruhi oleh latar belakang Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang sebagai salah satu pondok pesantren keramat dengan usia pondok pesantren
yang telah berada di angka 300 tahun lebih, serta para orang tua mengharap
karamah dan berkah untuk para peserta didik (Santri) melalui Pengasuh Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang yang sudah mengalami sejarah
kepemimpinan yang sangat panjang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Esksitensi Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai


lembaga pendidikan sejak awal telah memberikan pandangan dan (atau) pola pikir
kepada para peserta didik (Santri) yang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang dengan sebuah motto yang merupakan
wejangan dari K.H. Muhammad Yahya, adapun wejangan tersebut ialah sebagai
berikut: Nomor siji ngaji (mondok), nomor loro sekolah (kuliah), InshaAllah hasil
karone (Terjemahan: Nomor satu adalah mengaji, nomor dua adalah sekolah,
InshaAllah hasilnya seimbang). Melalui wejangan K.H. Muhammad Yahya,
diharapkan para peserta didik (Santri) memprioritaskan kebutuhan spritual sebelum
mendahulukan keperluan duniawi, melalui do’a dan beribadah kepada Allah SWT,
manusia bisa memperoleh dan mendapatkan apa yang diinginkan melalui do’a dan
usaha yang seimbang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok


Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 2.1. Strategi dan Tahapan Prencenaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 2.2. Strategi dan Tahapan Prencenaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 2.3. Strategi dan Tahapan Prencenaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga
Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 3. Konsep Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di


Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 4. Foto Struktural Pengasuh Generasi IV Pondok Pesantren Miftahul Huda


Gading Kota Malang.

Lampiran 5. Fasilitas garasi sepeda dan sepeda motor di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 6. Tempat kediaman K.H. Ahmad Arif Yahya (Pengasuh generasi IV Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang).

Lampiran 7.1. Fasilitas Masjid di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Depan).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 7.2. Fasilitas Masjid di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Dalam).

Lampiran 8.1. Fasilitas Perpustakaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Depan).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 8.2.1. Fasilitas Perpustakaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading


Kota Malang (Tampak Dalam).

Lampiran 8.2.2. Fasilitas Perpustakaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading


Kota Malang (Tampak Dalam).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 9. Penampilan dan (atau) cara berpakaian didalam lingkungan Pondok


Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang .

Lampiran 10. Bedug sebagai media panggilan shalat di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 11.1. Fasilitas Ruang Kelas Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang (Tampak Dalam bagian Depan).

Lampiran 11.2. Fasilitas Ruang Kelas Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang (Tampak Dalam bagian Samping).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 12.1. Fasilitas Kamar Tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang (Tampak Dalam bagian Depan).

Lampiran 12.2.1. Fasilitas Kamar Tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang (Tampak Dalam bagian Samping).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 12.2.2. Fasilitas Kamar Tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang (Tampak Dalam bagian Samping).

Lampiran 13. Fasilitas Asrama (Desain Interior Lama) di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 14. Fasilitas Aula Serbaguna di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang.

Lampiran 15. Fasilitas Ruang Tunggu untuk Tamu Besuk dan (atau) Tamu Eksternal di
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 16. Fasilitas Ruang Kantor Pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang.

Lampiran 17. Fasilitas Ruang Kelas Diniyah didalam Masjid di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 18. Fasilitas Kitab Kuning sebagai bahan ajar kegiatan Pembelajaran Diniyah
di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Lampiran 19. Tampilan Fasilitas Kitab Kuning sebagai bahan ajar kegiatan
Pembelajaran Diniyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 20.1. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi II (Moch. Aghisna
Hadzikunnuha).

Lampiran 20.2. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi II (Moch. Aghisna
Hadzikunnuha).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 20.3. Rekaman tulisan jawaban Observer II (Moch. Aghisna Hadzikunnuha) terkait
Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 21. Fasilitas Puskesmas di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.

Lampiran 22. Fasilitas Kantor untuk Tamu Eksternal di Pondok Pesantren Miftahul
Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 23. Fasilitas Asrama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang .

Lampiran 24.1. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 24.2. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.

Lampiran 24.3. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 24.4. Fasilitas Kantin di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota
Malang.
Lampiran 25. Tampilan dan
(atau) tata cara berpakaian dalam
pelaksanaan Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di
Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 26.1. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi I (Aris Mahmudi,
M.A.).

Lampiran 26.2. Dokumentasi pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang bersama dengan Subjek Observasi I (Aris Mahmudi,
M.A.).

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 27.1. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 27.2. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 27.3. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 27.4. Rekaman tulisan jawaban Observer I (Aris Mahmudi, M.A.) terkait Observasi Pesantren
sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 28. Pamflet Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai
Lembaga Pendidikan.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 29. Media Pembelajaran dalam proses kegiatan Pembelajaran Diniyah di


Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 30.1. Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang di kelas Wustho I dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah
matapelajaran Bahasa Arab.

Lampiran 30.2. Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang di kelas Wustho I dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah
matapelajaran Bahasa Arab.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

Lampiran 30.3. Pelaksanaan Observasi Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang di kelas Wustho I dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah
matapelajaran Bahasa Arab.

Lampiran 31. Media Pembelajaran dalam proses kegiatan pembelajaran Diniyah kelas Wustho I
matapelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang sebagai Lembaga Pendidikan di
Kota Malang; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Drs. Lasi Purwito, M.S.

LAMPIRAN BIOGRAFI

(OBSERVER)
MOCH. MANSYUR MAULANA IDRIS.
Seorang mahasiswa yang lahir di kota Malang pada
tanggal 31 Januari 1999. Menempuh pendidikan formal
di SMA Negeri 8 Malang dan mengambil Program Studi
S1 Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Negeri
Malang. Adapun beberapa prestasi yang diraih selama
menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi diantaranya
Ialah Juara I Lomba Kaligrafi tingkat Nasional di
Universitas Indonesia, dan Juara III Lomba Kaligrafi
Tingkat Jawa Timur di Universitas Negeri Malang
Saat ini sedang mempersiapkan beasiswa
lanjutan S2 ke Japanese Literature and Teaching Method
di Oosaka University (Jepang), S2 Sastra Rusia di State
University of Moscow (Rusia), dan International
Management di Paris Institute University (Perancis).

(SUBJEK OBSERVASI I)
ARIS MAHMUDI, M.A. seorang santri Pondok
Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang yang
memulai menempuh pendidikan di Pondok Pesantren
sejak tahun 2011 dengan latar belakang pendidikan
formal S1 Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim kota Malang dan lulusan
S2 Khartum International Institut di negeri Sudan.
Saat ini sedang memasuki tahun kedua dalam
menjalankan tugas struktural sebagai Ketua Pengurus
Harian dan (atau) Lurah Pondok di Pondok Pesantren
Miftahul Huda Gading Kota Malang.

(SUBJEK OBSERVASI II)


MOCH. AGHISNA HADZIKUNNUHA.
Seorang santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang asal Tulungagung yang telah menempuh
pendidikan di Pondok Pesantren sejak tahun 2015
dengan latar belakang pendidikan saat ini sedang
menempuh program studi S2 Teknik Informatika
Universitas Brawijaya Malang.

Belajar dan Pembelajaran (UNIV6013); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Anda mungkin juga menyukai