Anda di halaman 1dari 9

Sejarah islam nusantara

Sub tema : Pendidikan islam

(Management Pendidikan di Mahad Al Jamiah UIN Raden Intan Lampung)

Serli Arindiani (2131050037)

Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Jurusan

Sosiologi Agama ( C )

Nama Dosen Pengampu : Agus Mahfudin Setiawan, M.hum

BAB 1
PENDAHULUAN

Ma’had Al Jamiah adalah Lembaga Pendidikan pesantren kampus yang merupakan salah
satu unit pelaksana teknis di UIN Raden Intan lampung. Ma’had Al Jami’ah berupaya membantu
universitas membentuk kepribadian mahasiswa ang islami dan ilmiah serta mendorong agar
mahasiswa dapat ber[restasi, berilmu, dan bertaqwa.
Keinginan ini bergayung sambut dengan pendirian 2 (dua) unit Gedung rusunawa 9rumah
susun sederhana sewa) oleh kementerian perumahan rakyat yang diresmikan penggunaannya pada
tahun) disusul pembangunan 1 unit Gedung asrama mahasiswa beserta rumah mudir (bait al mudir)
dan kantin. Agar ketiga Gedung yang ada tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal semata,
maka rapat Senat IAIN Raden Intan lampung tanggal 5 Agustus 2009 memutuskan pendirian
Ma’had al jamiah sebagai wadah akademik (academic sphere) yang membrikan ruang gerak bagi
perkembangan intelektual dan moral mahasiswa, sehingga mendukung perkembangan intelektual
(kognisi) dan keberagaman (afeksi)
BAB II
ISI
Management Pendidikan di Mahad Al Jamiah UIN Raden Intan Lampung

Sejarah berdiri asrama Ma’had Al-jami’ah

Apabila berbicara mengenai asrama sudah pasti tidak asing lagi di telinga kita, sebuah atau
sekelompok bangunan tempat tinggal ang sedemikian untuk menampung sejumlah pelajar secara
continue atau periodic dengan kepentingan yang sama yaitu menuntut ilmu, denga tujuan dan
harapan agar dapat belajar dan beraktifitas secara efisien dan efektif tanpa paksaan.

Kemudian istilah mahad mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita . apa sii yang kita
ketahui tentang mahad? Arti dari kata ٌ‫ َم ْع َحد‬adalah pasantren . Ma'had merupkan salah satu jenis
sekolah formal yang ada di indonesia yang lebih memfokuskan atau mengutamakan pendidikan
agama dari pada pendidikan umum. Mahad sendiri dalam perguruan tinggi merupakan unit yang
mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan dan pembinaan pemahaman keislaman melalui
Pendidikan pesantren pada perguruan tinggi

Menurut sejarahnya Ma’had al-jamiah UIN Raden Intan lampung lahir dari keinginan
bersama untuk membentuk dan membina mahasiswa yang memiliki keunggulan akademik dan
moral tengah arus globalisasi dewasa ini sebagaimana visi dan misi UIN raden Intan lampung.
Rintisan Ma’had al jami’ah di UIN Raden Intan Lampung dimulai pada masa rector Prof. Dr. Noor
Khazin, MA tahun 2003 dengan nama Mahad Ali bertempat di asrama labuhan ratu. Namun
ternyata program ini hanya berjalan setahun, kemudian sempat vacum. Mahad Kembali muncul
seiring dengan pendirian dua Gedung asrama mahasiswa beserta rumah mudir atau biasa disebut
(Bait al-Mudir) kantin. Agar ke tiga Gedung yang ada tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal
semata, maka tanggal 5 agustus 2009 memutuskan pendirian mahad al jamiah sebagai wadah
akademik (akademik sphere) yang memberikan ruang gerak bagi perkembangan intelektual
(kognisi) dan kober agama (afeksi).

Asrama dibungkus menjadi pondok pesantren mahasiswa Mahad Al jami’ah UIN Raden
Intan Lampung, lengkap dengan struktur dan personalia dewan kepengurusan. Terhitung sejak
tahun 2010/2011 Ma’had Al Jamiah UIn Raden Intan Lampung menerima mahasantri baru. Maha
santri yang pertama kali menghuni asrama ini adalah mahasiswa penerima beasiswa BIDIK MISI
dan beasiswa lain tanpa memandang semester. Seiring berjalannya waktu kemudian selama
setahun kedepan kemudian, Ma’had al Jamiah memberi kesempatan kepada mahasiswa non
beasiswa untuk menjadi mahasantri di Ma’had Al Jami’ah. Keputusan ini didasari surat keputusan
rector no 13 tahun 2012 dengan dibentuknya dewan pengelola asrama / rusunawa yang secara
khusus bertugas mengelola aspek-aspek fisik asrama-rusunawa, dan program kemahadan di
jalankan oleh dewan pengasuh di bantu musrif-musrifah.

Dan hanya mahasiswa yang memiliki kualifikasi tertentu yang diizinkan untuk tetap tinggal
di mahad di tahun berikutnya. Dengan seiring berjalannya wakktu dengan perubahan Ortaker
(organisasi dan tata kerja) PTAIN, ma’had secara resmi menajdi UPT, dalam usia yang relative
muda (4 tahun) eksistensi ma’had al jamiah memang belum terlihat signifikan masih banyak
diantaranya dosen pegawai maupun mahasiswa yang mengenal mahad sebatas asrama atau
rusunawa saja.

Namun atas kiprah mahasantri dan alumni ma’had al jai’ah pada empat tahun terakhir
mulai menunjukan citra positif dan mampu bersaing dan berprestasi dalam berbagai even kegiatan
maupun perlombaan yang kerap diadakan, baik internal maupun eksternal kampus, walaupun
penampilan mereka tidak mengatas namakan mahad, namun mayoritas utusan fakultas. Secara
tidak langsung terdiri dari mahasantri,pengurus asrama maupun alumni mahad, begitu pulak dalam
praktek kegiatan di masyarakat.

Adapun pola kegiatan Pendidikan yang dilaksanakan mahad diantaranya seperti

Pembelajaran ilmu ilmu dasar kelas islaman dengan tutor tutor yang mempelajari tauhid,
fiqih, tafsir, dan akhlak. Pola pengajaran dikemas dalam bentuk tutorial studi keislaman berupa
pengajian kitab-kitab, dan buka puasa bersama di masjid safinatul ulum. Kemudian adanya
pelatihan kecakapan dan keterampilan dibidang keagamaan maupun non keagamaan sebagai bekal
hidup di masyarakat diantaranya adanya program kultum ba’da shalat maghrib, Latihan pidato
setiap minggu, tilawah, kaligrafi, seni marawis, hingga pelatihan jurnalistik dan kewiraushaaan.
Program pelatihan ini bersifat harian, mingguan, bulanan/semester.

Selain Pendidikan yang sangat luar biasa di mahad juga terdapat muhadharah sebuah
pementasan yang ditampilkan oleh para mahasantri mahasantri nya seperti pidato 3 bahasa, drama,
tari, beladiri, tilawah, dan sari tilawah . Dan mahasantri dibiasakan akrab dengan pola suasana
khas pesantren, serta praktik kehidupan keagamaan secara umum, misalnya saja seperti shalat
berjama’ah, wirid, puasa sunnah. Dan pembiasaan ini juga mengangkat kebahasaan yang dimana
setiap harinya mahasatri ma’had al jami’ah wajib berbahasa inggris atau arab di lingkungan mahad
al jamiah. Dan apabila melanggar maka akan dikenakan konsekuensi. Selain itu pembiasaan untuk
selalu hidup bersih dan sehat yang dimana setiap minggu nya ada kegiatan olahraga bersama dan
membersihkan asrama serta lingkungannya secara bersama-sama dan gotong royong.

Struktur kepengurusan Ma’had Al Jami’ah UIN Raden Intan Lampung dalam bidang
Pendidikan Mudir Ma’had Al jami’ah dibantu oleh beberapa pengurus dan melibatkan mahasantri
yang akhirnya dibantulah sebuah pengurus Ma’had Al Jami’ah UIN Raden Intan Lampung. Dalam
membentuk ke pengurus Mudir Ma’had memberikan persyaratan yang berhak menjadi pengurus
adalah mahasantri yang telah menempuh Pendidikan di ma’had al jamiah minimal 2 tahun
(semester 5). Hal ini dilakukan agar mahasantri yang menjadi pengurus mengetahui kondisi serta
seluk beluk Ma’had.

Dimana mahasantri dibimbing dengan system pendamping dan mentoring yang bersifat
intensif dalam praktik komunikasi bahasa asing (arab/inggris). Fungsi ini dijalankan oleh musyrif
atau musyrifah dengan arahan Murabbi/Murabbiyah, Mudir, dan syaikhul Ma’had sesuai dengan
tupoksi masing masing dengan tujuan mengarahkan, memotivasi, mengevaluasi, dan memastikan
sivitas akaademika dengan program berjalan pada jalur yang diharapkan (on the track). Dalam hal
ini, murabbi/murabbiah memberikan pengarahan umum minimal seminggu sekali, Mudir tiap dua
minggu sekali, dan syaikhul Ma’had tiap dua bulan sekali.

Untuk membangun dan menjamin kedisplinan dalam pelaksanaan kegiatan, diterapkan


mekanisme pengawas berbasis portofolio (absen kegiatan), disamping pengawas etis terkait
perilaku yang diatur dalam tata tertib. Penegakan peraturan atau hukum atas pelanggaran yang
diakukan sebagai konsekuensi pengawas dilakukan secara periodic dengan pola berjenjang, mulai
tingkat musyrif atau musyrifah, kemudia naik ke murabbi, lalu ke mudir atau syaikhul ma’had
dengan metode dan pendekatan yang berjenjang pula.

Untuk keadaan mahasantri sendiri, mahasantri Ma’had al jamiah UIN Raden Intan
Lampung terdiri dari dua kelompok yaitu mahasantri putra dan mahasantri putri, yang seluruhnya
bermukim dan tetap di mahad al jamiah. Mahasantri yang ada terdiri 3 kategori yaitu mahasantri
putra, mahasantri putri tengah, dan mahasantri putri belakang. Dan sebagai bentuk kaderisasi
berjenjang, memasuki tahun ke 2 hanya 20% mahasantri (semester III/IV) yang tetap
diperbolehkan tinggal dimahad dan menjadi mahasantri (dengan persyaratan tertentu antara lain:
memiliki prestasi akademik dan kemampuan non akademik, serta tingkat kehadiran dan keaktifan
pada tahun pertama minimal 90%, dan memiliki jejak rekam baik dibidang khusus, berupa
pendalaman materi-materi keislaman dan kebahasaan yang intensif. Selain menjadi mahasantri,
mereka juga dilatih management kepengurusan dengan dibebani beberapa tugas tambahan sebagai
kader, antara lain; membantu musyrif/musyrifah dalam membina mahasantri baru, dan
melaksanakan program-program pengabdian kepada masyarakat.

BAB III

Kesimpulan

Ma'had Al-jami'ah Mahad Al-jamiah UIN Raden Intan Lampung iai berbicara mengenai
asrama dalam perguruan tinggi. Mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita, sebuah
atau sekelompok bangunan tempat tinggal ang sedemikian untuk menampung sejumlah pelajar
secara continue atau periodic bersama. Sejarah berdiri asrama Ma'had Al-jami'ah Asrama
dibungkus menjadi pondok pesantren mahasiswa Mahad Al jami'ah UIN Raden Intan Lampung,
lengkap dengan struktur dan personalia dewan kepengurusan. Ma'had al Jamiah mahasantri UPT
asrama dalam usia yang relative muda (4 tahun) eksistensi wakktu. Dan hanya mahasiswa yang
memiliki kualifikasi tertentu yang diizinkan untuk tetap tinggal di mahad pada tahun berikutnya.

Berikut dokumentasi atas penelitian

Wawacara terhadap pihak Ma’had Al Jami’ah


pengambilan dokumentasi pada tanggal 26 mei
2022 di asrama putri 1 Ma’had Al jami’an
Pengambilan dokumentasi saat pelaksanaan muhadharah sebagai ajang mengembangkan minat bakat (softskill)
Pengambilan dokumentasi saat kedatangan mahasantri setelah libur hari raya idul fitri . Pendidikan islam transformative dalam
kegiatan halal bi halal
Pengambilan dokumentasi kegiatan setiap minggu Mentoring yang bersifat intensif
Pendidikan karakter pada puasa sunnah maupun puasa Ramadhan dan berbuka bersama

Anda mungkin juga menyukai