Kajian Observasi Perkembangan Peserta Didik Pada Fase Remaja; (I) Moch. Mansyur
Maulana Idris; (II) Irene Maya Simon, S.Pd., M.Pd.
DITULIS OLEH
MOCH. MANSYUR MAULANA IDRIS
NIM. 180242610018
Kelom
No NIM Nama Lengkap Subbab
pok
MOCH. MANSYUR Presentasi kelompok 1 tentang
1 180242610018
MAULANA IDRIS Perkembangan fisik dan psikomotorik
2 180211604610 RODHIAH peserta didik serta problematiknya
(perolehan pengetahuan, perluasan, dan
penerapan pengetahuan dalam
3 180211604580 ACHMAD FATHUR R.
kehidupan). Diskusi kelas tentang materi
1
kelompok 1 (perluasan dan penerapan
4 180211604592 LISA ZAHRO AINIE
pengetahuan dalam kehidupan). Dosen
FIKA DWI memberikan penguatan dan penjelasan
5 180211604539 terkait materi yang telah dipresentasikan
ENDAHYANTI
oleh kelompok dan didiskusikan di kelas
6 180242610019 ADI SATRIA (penghalusan pengetahuan)
ANDHIKA AFIFAH Presentasi kelompok 2 tentang
1 180211604506
NURJANNAH Perkembangan kognitif peserta didik
2 180211604581 NURUL SAFINA serta problematiknya (perolehan
pengetahuan, perluasan, dan penerapan
ROSALINA AMARA pengetahuan dalam kehidupan). Diskusi
3 180242610048
ZHALSABILA kelas tentang materi kelompok 2
2
(perluasan dan penerapan pengetahuan
4 180211604587 YUDA SILMA MAUSUF
dalam kehidupan). Dosen memberikan
ELA EKA PUTRI penguatan dan penjelasan terkait materi
5 180242610016 yang telah dipresentasikan oleh
TAMPUBOLON
SHOLICHATUL kelompok dan didiskusikan di kelas
6 180211604573 (penghalusan pengetahuan)
KIFTIYA
Presentasi kelompok 3 tentang
1 180211604524 MADU TRISNA DEVI Perkembangan bahasa peserta didik serta
problematiknya (perolehan pengetahuan,
2 180242610030 SITI ZULAIKHA perluasan, dan penerapan pengetahuan
dalam kehidupan). Diskusi kelas tentang
VENA NUR AMALIA materi kelompok 3 (perluasan dan
3 3 180211604510
ISKANDAR penerapan pengetahuan dalam
kehidupan). Dosen memberikan
4 180242610014 AFIF YUFANZA PUTRA
penguatan dan penjelasan terkait materi
yang telah dipresentasikan oleh
5 180242610025 MICHA SABATHANI kelompok dan didiskusikan di kelas
(penghalusan pengetahuan)
LATAR BELAKANG
Pertumbunhan merupakan suatu pola proses perubahan secara fisik yang bersifat
kuantitatif pada makhluk hidup. Sehingga pengertian pertumbuhan tercakup dalam
pengertian perkembangan, namun tidak sebaliknya. Dan berikut ialah refrensi tentang
definisi Perkembangan menurut beberapa Ahli
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang noemal. (Werner)
Pertumbuhan merupakan suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau
ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. (Drs. H. M. Arifin, M. Ed)
Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran(volume,massa, dan tinggi) pada
makhluk hidup yang beresifat kuantitatif dan irreversible. Pertumbuhan juga merupakan
perubahan dalam aspek jasmaniah dan bersifat kuantitatif dan evolusi.( Gut Windarsih
dan Rohana Kusumawati)
Perkembangan merupakan suatu pola perubahan secara progresif organisme baik
dalam struktur maupun fungsi(fisik atapun psikis) yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
yang terjadi secara teratur dan berlangsung sejak masa konsepsi sampai akhir hayat,
berdasarkan pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan belajar. Sehingga pengertian
pertumbuhan tercakup dalam pengertian perkembangan, namun tidak sebaliknya. Dan
berikut ialah refrensi tentang definisi Perkembangan menurut beberapa Ahli
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada masa
konsepsi dan berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. Santrock ussen (1992)
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian perubahan
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.(E. B. Hurlock)
Perkembanagn merupakan perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan
integrasi dan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. (Drs. H. M. Arifin, M. Ed)
Perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa bersifat
kualitatif.(Gut Windarsih, Rohana Kusumawati)
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan diman
diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. (Werner; 1957)
Perkembangan merupakan pengertian dimana stuktur yang terorganisasi dan
mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan stuktur
baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan
fungsi.(Nagel; 1957)
Perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme,
dan organisme ini dilihat sebagai sistem adaptif sepanjang hidupnya. (Schneirla; 1957)
Perkembangan berhubungan dengan dua hal yaitu: Ortogenetik, yang berhubungan
dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai
Sesuai dengan konsep anak sebagai suatu totalitas atau sebagai individu,
perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya holistik ( menyeluruh).
Artinya, perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan
melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin (interwoven) satu sama lain.
Pola gerakan perkembangan itu kompleks karena merupaka hasil (produk) dari
beberapa proses:
Proses biologis: Proses ini meliputi perubahan-perubahan fisik individu.
Pencerminan peranan proses biologi dalam perkembangan terdiri dari:
Gen yang diwarisi dari orang tua
Perkembangan otak
Penambahan tinggi dan berat
Ketrampilan motoric
Perubahan-perubahan hormon pada masa puber
Proses Kognitif: Proses ini meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada induvidu
mengenai pemikiran, kecerdasan dan bahasa. Pencerminan peranan proses kognitif
dalam perkembangan anak antara lain seabgai berikut:
Mengamati gerakan mainan bayi yang digantung
Menghubungkan dua kata menjadi kalimat
Menghafal puisi, sajak, dan do’a
Memecahkan soal matematika
Perbedaan antara perkembangan kognitif dengan perubahan dalam arti belajar.
Perkembangan kognitif mengacu kepada perubahan-perubahan penting dalam pola dan
kemampuan berpikir serta kemahiran berbahasa. Belajar cenderung lebih terbatas pada
perubahan-perubahan sebagai hasil dari pengalaman atau peristiwa yang relatif spesifik.
Pekembangan kognitif anak dan pengalaman belajar ini sangat erat kaitannya dan
saling berpengaruh satu sama lain. Perkembangan kognitif anak akan memfasilitasi
kemampuan belajar anak , dan sebaliknya.
Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis,
kognitif, dan sosial. Proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung
pada keseluruhan siklus hidupnya dan inilah yang disebut perkembangan sebagai peroses
holistik dari ketiga aspek tersebut.
Perkembangan dibagi berdasarkan waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase.
Santrock dan Yussen membagi atas lima fase yaitu:
Fase pra natal (saat dalam kandungan) : waktu terletak antara masa pembuahan dan
masa kelahiran
Fase Bayi : Adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18
atau24 bulan, masa ini adalah masa yang sangat bergantung pada orang tua.
Fase Kanak-kanak Awal( masa pra sekolah) : Adalah fase perkembangan yang
berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun.
Fase Kanak-kanak tengah dan akhir ( masa usia sekolah dasar) : Adalah fase
perkembangan yang berlangsung sejak kira-kiora umur 6 sampai 11 tahun
Fase Remaja : Adalah masa perkembengan yang merupakan transisi dari masa anak-
anak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kisa umur 10 sampai 12 tahun dan
beakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun.
Keterjalinan proses-proses biologis kognitif dan sosial menghasilkan fase-fase
perkembangan.Para ahli yang menekankan segi kesinambungan(continuity) dalam
KESIMPULAN
Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah
secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Perkembangan merupakan suatu pola perubahan secara progresif organisme baik dalam
struktur maupun fungsi(fisik atapun psikis) yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang
terjadi secara teratur dan berlangsung sejak masa konsepsi sampai akhir hayat,
berdasarkan pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan belajar. Sehingga pengertian
pertumbuhan tercakup dalam pengertian perkembangan, namun tidak sebaliknya.
SARAN
Diharapkan kepada para pembaca memahami materi yang disampaikan penulis ini,
pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya. Dengan dibentuknya
makalah ini kami berharap kita semua dapat lebih menghargai seberapa pentingnya
tumbuhan tumbuhan bagi kehidupan kita. Untuk kritik dan saran bisa berisi kritik atau
saran terhadap penulisan untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
pembelajaran yang telah di jelaskan sehingga penulis bisa menjadikan hal tersebut
sebagai bahan evaluasi untuk pembelajaran yang lebih baik kedepannya.
LATAR BELAKANG
Pertumbunhan merupakan suatu pola proses perubahan secara fisik yang bersifat
kuantitatif pada makhluk hidup. Sehingga pengertian pertumbuhan tercakup dalam
pengertian perkembangan, namun tidak sebaliknya. Dan berikut ialah refrensi tentang
definisi Perkembangan menurut beberapa ahli. Pertumbuhan merupakan perubahan
secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang noemal. (Werner). Pertumbuhan
merupakan suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh
serta bagian-bagiannya. (Drs. H. M. Arifin, M. Ed). Pertumbuhan merupakan
bertambahnya ukuran(volume,massa, dan tinggi) pada makhluk hidup yang beresifat
kuantitatif dan irreversible. Pertumbuhan juga merupakan perubahan dalam aspek
jasmaniah dan bersifat kuantitatif dan evolusi.( Gut Windarsih dan Rohana Kusumawati)
Perkembangan merupakan suatu pola perubahan secara progresif organisme baik
dalam struktur maupun fungsi(fisik atapun psikis) yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
yang terjadi secara teratur dan berlangsung sejak masa konsepsi sampai akhir hayat,
berdasarkan pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan belajar. Sehingga pengertian
pertumbuhan tercakup dalam pengertian perkembangan, namun tidak sebaliknya. Dan
berikut ialah refrensi tentang definisi Perkembangan menurut beberapa ahli.
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada masa
konsepsi dan berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. Santrock ussen (1992).
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat
dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian perubahan yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif.(E. B. Hurlock). Perkembanagn merupakan perubahan-
perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi dan hanya dapat dilihat gejala-
gejalanya. (Drs. H. M. Arifin, M. Ed). Perkembangan merupakan proses menuju keadaan
yang lebih dewasa bersifat kualitatif. (Gut Windarsih, Rohana Kusumawati).
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan diman
diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. (Werner; 1957).
Perkembangan merupakan pengertian dimana stuktur yang terorganisasi dan mempunyai
fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan stuktur baik dalam
organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.(Nagel; 1957).
Perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan
organisme ini dilihat sebagai sistem adaptif sepanjang hidupnya. (Schneirla; 1957).
Perkembangan berhubungan dengan dua hal yaitu: Ortogenetik, yang berhubungan
dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai
dewasa, dan Filogenetik, yakni perkembangan asal-usul manusia sampai sekarang
ini.(Spiker; 1966)
Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan dan interaksi lingkungan.(Libert, Paulus, dan Strauss Singgih;
1990:31). Perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang kekal dan tetap
menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
proses pertumbuhan,kemetangan dan belajar. (Monks; 1984)
PENUTUP
1. Kesimpulan
NATURE – NURTURE
Perdebatan seputar apakah perkembangan terutama dipengaruhi oleh faktor bawaan
atau lingkungan?
Nature (bawaan) warisan biologis
Nurture (lingkungan) pengalaman lingkungannya
CONTINUITY – DISCONTINUITY
Fokus pada sejauh mana pertumbuhan mencakup perubahan secara bertahap dan
kumulatif (kontinuitas) atau berlangsung secara sendiri-sendiri (diskontinuitas).
UNIVERSALITY – SPECIFICITY
Universality: umum, Specificity: spesifik. Ada beberapa perkembangan bersifat
umum, namun ada yg memandangnya secara spesifik berdasarkan pada konteks budaya.
Misalnya: perbedaan rentang usia menurut budaya, pertumbuhan rambut secara umum
dan khusus
KUALITATIF – KUANTITATIF
Perkembangan Perubahan. Beberapa teori memandang sesuatu dikatakan
mengalami transformasi (perubahan) bila dilihat dari segi kualitatif. Ada fokus
pandangannya pada kuantitatif sebagai perubahan yang bersifat maju. Bagaimanapun
juga perkembangan merupakan “petunjuk dalam perubahan” suatu jenis kemajuan
ACTIVITY – PASIVITY
Ada naluri manusia untuk “membantu” “penajaman” kehidupan mereka individu
memiliki self-organizing, secara aktif berpartisipasi membangun pengetahuan dan
pengalamannya Activity. Pengalaman atau lingkunganlah yang menjadi penentu
perubahan pengetahuan, perilaku dan perkembangan Pasivity
Irene Maya Simon, M.Pd1 Adi Satria2 Ahmad Fathur Rizqi3 Fika Dwi Endahyanti4 Lisa
Zahro Ainie5 Moch. Mansyur Maulana Idris6 Rodhiah7
Universitas Negeri Malang
Program Studi Bimbingan dan Konseling1 Pendidikan Bahasa Mandarin2, 6 Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah3, 4, 5, 7
Irenemayasimon.fip@um.ac.id1 adi.satria.1802426@students.um.ac.id2
ahmadfathur.1802116@students.um.ac.id3 fikadwie@.1802116@students.um.ac.id4
lisa.zahro.1802116@students.um.ac.id5 mmmaulanaidris.1802426@students.um.ac.id6
rodhiah.1802116@students.um.ac.id7
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematis tentang
fungsi-fungsi fisik dan praktis. Perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan
pisikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari
konsepsi, dan hasil dari interaksi proses biologis dan genetika dengan lingkungan.
Sementara perubahan psikis menyangkut keseluruhan karakteristik psikologis
individu, seperti perkembangan kognitif, emosi, sosial, dan moral.
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai
mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu
gerakan-gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar,
menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat
pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan
pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada
masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang
dengan baik.
Masa dewasa, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai
aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Selain itu, kebutuhan berinteraksi
dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah
mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai
mampu membedakan arti senyum dan perilaku lainnya, seperti marah (tidak senang
mendengar suara keras) dan kasih sayang, dengan seiring berkembangnya dalam
segi fisik dan psikomotor. Oleh karena itu, masa dewasa merupakan masa
pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja.
Interaksi dengan orang lain, tidak hanya dialami anak di lingkungan keluarga.
Proses pembelajaran di sekolah mau atau tidak mau pasti di pengaruhi oleh substansi-
substansi seperti kurikulum pengajar atau guru, lingkungan belajar, dan evaluasi.
Sering kali kita lupa dengan substansi-substansi ini dalam mendesain suatu
pembelajaran.Desain pembelajaran adalah tata cara yang di pakai untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Dalam mendesain pembelajaran guru harus
memperhatikan substansi -substansi ini agar siswa mengalami proses belajar dan
pada akhirnya memperoleh hasil belajar yang menyenangkan.
Oleh kerena itu guru harus melihat, memperhatikan, mempertimbangkan, dan
memprioritaskan tetang ciri siswa atau peserta didik, tujuan yang akan di capai,
materi, pendekatan atau metode yang di gunakan, lingkungan belajar, dan evaluasi.
Peserta didik adalah organisme yang unik dan berkembang sesuai dengan
tahap perkembangannya (Wina Sanjaya, 2006: 54). Perkembangan anak adalah
perkembangan seluruh aspek kepribadiannya akan tetapi tempo dan irama
perkembangan masing-masing anak tidak sama. Proses pembelajaran dapat di
pengaruhi oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang tidak sama itu, di
samping karakteristik yang melekat pada diri anak, seperti sikap, penampilan,
pemahaman, dan latar belakang.
Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik. Perkembangan pesta didik meliputi: perkembangan
fisik, perkembangan pisikomotorik, dan perkembangan intelektual. Perkembangan
fisik dan perkembangan psikomotorik mempunyai kontribusi yang kuat
terhadap perkembangan intelektual/kongnitif siswa.
Rancangan pembelajaran yang konduktif akan mampu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran yang diinginkan.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian perkembangan fisik dan psikomotorik?
b. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan fisik dan
psikomotorik?
c. Apa saja bentuk karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik?
d. Problematika apa saja yang terdapat dalam perkembangan fisik dan
psikomotorik?
e. Bagaimana bentuk pengaplikasian perkembangan fisik dan psikomotorik dalam
kehidupan sehari hari?
3. Tujuan
a. Memaparkan pengertian perkembangan fisik dan psikomotorik.
b. Menjelaskan faktor pengaruh perkembangan fisik dan psikomotorik.
c. Memaparkan karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik.
d. Menjelaskan problematika perkembangan fisik dan psikomotorik.
e. Memaparkan implikasi perkembangan fisik dan psikomotorik.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang
semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian
pembahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-
fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap
kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Perkembangan
menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kernampuan baru yang bedangsung
dari tahap aktivitas yang sederhana kc lahap yang lebih tinggi. Perkembangan
itu bergerak secara berangsurangsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke
bentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa
pembuahan dan berakhir dengan kematian. Ini menunjukkan bahwa sejak masa
konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan
senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan
berkesinambungan.
Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya dan
relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan yang memperoleh
gizi kurang. Demikian pula, anak yang sehat dan jarang sakit biasanya memiliki
tubuh sehat dan lebih berat dibandingkan dengan anak yang sering sakit.
Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat dapat membantu mereka
memberikan gizi yang cukup agar terjadi perkembangan fisik yang baik dan
sehat sehingga pada akhirnya akan berdampak pada perkembangan aspek-aspek
lainnya.
4. Status Sosial-Ekonomi
5. Gangguan Emosional
5. Permasalahan Psikososial
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kernampuan baru
yang bedangsung dari tahap aktivitas yang sederhana kc lahap yang lebih tinggi.
Perkembangan itu bergerak secara berangsurangsur tetapi pasti, melalui suatu
bentuk/tahap ke bentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai
dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian. Ini menunjukkan bahwa sejak
masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan
senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan
berkesinambungan.
Perilaku psikomotorik memerlukan koordinasi fungsional antara
neuronmuscular system (persyarafan dan otot) dan fungsi psikis (kognitif, afektif,
dan konatif). Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama
yang bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal
masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension).
Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang dikenal dengan sebutan bermain
(playing) dan bekerja (working).
2. Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang Aspek Perkembangan Fisik dan
Psikomotorik Peserta Didik dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik maupun sanggahan terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan Makalah yang telah di
jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik Panduan bagi Orang Tua dan
Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Gunarsa, S.D. 1996. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia.
Gunarsah, Singgih D., dan Yulia Singgih D. Gunarsah. (Editor). 1995. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.
Hurlock, Elizabeth B., 1994. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Mansur, Herawati. 2012. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.
Irene Maya Simon, M.Pd1 Adi Satria2 Ahmad Fathur Rizqi3 Fika Dwi Endahyanti4 Lisa
Zahro Ainie5 Moch. Mansyur Maulana Idris6 Rodhiah7
Universitas Negeri Malang
Program Studi Bimbingan dan Konseling1 Pendidikan Bahasa Mandarin2, 6 Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah3, 4, 5, 7
Irenemayasimon.fip@um.ac.id1 adi.satria.1802426@students.um.ac.id2
ahmadfathur.1802116@students.um.ac.id3 fikadwie@.1802116@students.um.ac.id4
lisa.zahro.1802116@students.um.ac.id5 mmmaulanaidris.1802426@students.um.ac.id6
rodhiah.1802116@students.um.ac.id7
PERKEMBANGAN REFLEKS
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut “refleks”. Refleks
adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinasi sebagai reaksi
terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap
lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakan refleks menghilang
dan menyatu dengan gerakan yang relatif disengaja dan penuh arti. Pada saat anak
menguasai kemampuan tersebut, maka ia disebut sudah memiliki skill atau keterampilan.
Refleks dan skill disebut juga kemampuan motorik (motoric abilities). Seifert Huffnung
(1994) menyebutkan ada gerak refleks yang dimiliki oleh anak baru lahir yaitu sebagai
berikut.
1. Refleks Mengisap dan Mencari
Refleks mencari terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusap dengan lembut,
maka ia langsung merespons dengan memalingkan kepalanya ke arah pipi yang
disentuh. Refleks mencari inilah yang membantu bayi menemukan payudara ibunya
sebagai sumber makanan. Di samping refleks mencari, bayi baru lahirjuga
memperlihatkan refleks mengisap. Bayi baru lahir secara otomatis akan mengisap
benda yang ditempatkan di mulutnya. Jika kemudian bayi menemukan puting susu
ibu, maka ia akan langsung mengisap secara kuat dan berirama tanpa belajar terlebih
dahulu. Refleks mencari dan mengisap akan menghilang setelah bayi berusia kira-
kira 3 hingga 4 bulan. Kemudian pada usia 1 tahun refleks mengisap menyatu dan
diperluas dengan aktivitas makan yang disengaja.
2. Refleks Moro (Mororeflex).
Refleks moro adalah suatu respons tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai
akibat adanya suara atau gerakan yang mengejutkannya. Refleks moro ini juga
merupakan suatu upaya mempertahankan hidup. Oleh karena itu, refleks tersebut
merupakan hal yang normal bagi semua bayi yang baru lahir. Respons ini akan
menghilang ketika bayi mendekati usia 6 bulan.
3. Refleks Menggenggam (Grasping reflex).
Refleks menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi,
dan bayi akan merespons dengan cara menggenggam dengan kuat. Refleks
menggenggam merupakan langkah awal bayi untuk lebih memudahkan melakukan
aktivitas menggenggam selanjutnya yang lebih disengaja. Refleks menggenggam ini
akan berkurang pada bulan ketiga.
4. Kemampuan Merangkak
Dilihat dari perkembangankognitif, menurut Piaget pada usia ini bayi berada
pada periode sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di
DAFTAR PUSTAKA
Mansur, Herawati. 2012. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika.
TEORI PERKEMBANGAN
Film “Every Child is Special” menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang bernama
Ishaan Awasthi. Ishaan adalah anak yang tidak bisa membaca dan menulis karena dia
kesulitan mengenal huruf-huruf, penyakit ini disebut dengan dislexia, dan Ishaan juga
tidak bisa mengikuti banyak instruksi karena ada masalah dengan kemampuan saraf
motoriknya. Ishaan gagal dalam semua hal, itu yang membuatnya kehilangan semangat,
kepercayaan dirinya runtuh, terus bersembunyi untuk ketidakmampuannya, setiap hari
dia mendapatkan ejekan dari teman-temannya.
Namun orang tua Ishaan tidak mengetahui hal itu, orang tuanya mengiri Ishaan
adalah anak yang malas suka membolos untuk tidak masuk belajar, sebagian orang-orang
mengatakan bahwa Ishaan itu idiot bahkan papanyapun mengatakan hal yang sama.
Dikarenakan orang tua Ishaan berpikir seperti itu, Ishaan di pindahkan ke sekolah khusus
supaya dia bisa berubah. Namun hal itu malah membuatnya semakin turpuruk dan
semakin di ejekin oleh teman-temannya dan semakin di merahin oleh guru-gurunya.
Walaupun Ishaan memiliki seorang teman yang baik namun hal itu tidak dapat
merubahnya. Sampai akhirnya, ada seorang guru baru yang mengajar di sekolah khusus
itu, Ishaan awalnya mengira kalau guru baru itu sama halnya dengan guru-guru yang
mengajarinya pada umumnya. Ishaan mulai menyadari bahwa guru itu yang telah
memberinya semangat lagi saat si guru bercerita mengenai orang-orang hebat dan
terkenal yang dulunya adalah orang-orang yang tidak bisa membaca dan menulis, dan
Ishaan sadar bahwa bukan hanya dirinya yang seperti dia, banyak orang yang dulunya
seperti dia namun akhirnya sukses karena kemauan dan tekad yang kuat.
Ishaan mulai diajari membaca, menulis, manghitung, dan membedakan huruf-
huruf yang hampir sama. Ishaan akhirnya menjadi orang yang pandai melakukan semua
hal itu. Dan sampai akhirnya Ishaan mengikuti ajang kompetisi lomba melukis untuk
sampul buku tahunan di sekolah khusus tersebut Ishaan menang, bahkan Ishaan
mengalahkan guru seninya sendiri, semua orang berdiri dan memberikan tepuk tangan
yang sangat meriah, namun Ishaan merasa malu dan tak percaya, dia naik ke atas
panggung dan langsung memeluk dan menangis didalam pelukan gurunya.
Berdasarkan analisa Film “Every Child is Special” dan melandasai permasalahan
yang dialami oleh Ishaan dengan materi ABK dan Gangguan Perkembangan, dapat
dijelaskan, Hakikat dasar Gangguan Perkembangan dan ABK (Anak Berkebutuhan
Khusus) ialah suatu hal yang menyebabkan hambatan dalam tumbuh kembang anak
tersebut. Ciri – Ciri Gangguan Perkembangan diantaranya ialah memiliki keterbatasan
dalam merawat diri, bahasa reseptif dan ekspresif, belajar, mobilitas, dan kemampuan
untuk hidup mandiri.
Sedangkan ABK, atau kependekan dari Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak
yang secara signifikan (bermakna) mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik,
mental-intelektual, sosial, emosional) dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya
dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan
pendidikan khusus. ABK dapat diistilahlam dengan sebutan Anak Luar Biasa dan Anak
Cacat. Spesifikasi ABK, Anak Luar Biasa, dan Anak Cacat diantaranya ialah:
Tunanetra
Tunarungu
Tunagrahita
Tunadaksa
Tunalaras
Kesulitan Belajar
Anak Berbakat,
Anak Dengan Gangguan Komunikasi
Dalam Film “Every Child is Special”, dapat dijustfikasi bahwa Ishaan mengalami
Gangguan Perkembangan jenis “Kesulitan Belajar”. Dalam Klasifikasi “Kesulitan
Belajar” memiliki dua jenis pencabangan “Kesulitan Belajar”
Anak yang Mengalami Kesulitan Membaca (Disleksia): Disleksia ialah
perkembangan kemampuan membaca terlambat, kemampuan memahami isi bacaan
rendah, bilamana membaca suatu bacaan ataupun tulisan sering terdapat banyak
kesalahan.
Anak Yang Mengalami Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia): Disgrafia ialah
Gamgguan Perkembangan yang bilamana pada saat menyalin tulisan sering
terlambat selesai, sering salah menulis huruf “b” dengan “p”, “p” dengan “q”, “v”
dengan “u, angka dua (2) dengan angka lima (5), angka enam (6), angka sembilan
(9), dan sebagainya, hasil tulisannya jelek dan tidak dapat terbaca, di dalam
tulisannya terdapat banyak jenis keslaahan, seperti penulisan yang salah, bentuk
huruf yang terbalik, guratan huruf hilang, sulit menulis dengan lurus pada kertas tak
bergaris.
Setiap anak adalah spesial dengan berbagai keunikan harapan dan impian yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu tidak tepat kiranya jika kita (para orang tua dan guru)
memasung impian dan harapan mereka. Ijinkan mereka hidup dengan potensi dan
keunikan, hargailah apa yang mereka lakukan, maka mereka pun akan tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang sehat dan cerdas serta mengesankan semua orang.
bentuk huruf yang terbalik, guratan huruf hilang, sulit menulis dengan lurus pada
kertas tak bergari)
Prognosis: Setelah menyelesaikan Tahap Analisa, Sintesis, dan Diagnosa,
berikutnya ialah memprediksi kemungkinan – kemungkinan yang akan terjadi
pada Ishaan berdasarkan data yang sudah terkumpul dengan kondisi di lapangan.
Bilamana Disleksia dan Disgrafia yang dialami Ishaan tidak segera ditangani,
kemungkinan yang terjadi ialah Ishaan akan semakin kesulitan dalam belajar dan
memahami sebuah materi, sehingga terpicunya malas belajar, rendah diri,
pesimis, dan turunnya semangat belajar sangatlah mungkin terjadi, akibatnya
tumbuh kembang Ishaan terhambat, dan terlambat, juga akan mempengaruhi
keadaan Ishaan di masa mendatang. Bilamana Disleksia dan Disgrafia yang
dialami Ishaan segera ditangani, maka kemungkinan yang terjadi ialah Ishaan
akan mengalami perubahan yang besar atas tindakan tersebut, apalagi pasca
Ishaan dikeluarkan dari sekolah yang lama, dan dimasukkan ke sekolah yang baru
membuat Ishaan semakin menutup diri, diantaranya ialah usaha Ishaan untuk
menentang kelemahan Disleksia dan Disgrafia yang Ia miliki, kemauan belajar
yang tinggi, tumbuhnya semangat yang signifikan dan semakin meningkat, serta
rasa percaya diri Ishaan yang semakin bagus, sehingga tumbuh kembang Ishaan
perlahan mengalami perkembangan secara perlahan dan signiifikan, bahkan bisa
berkembang pesat, sehingga penanganan yang cepat dan tepat secara tidak
langsung juga membantu Ishaan akan dirinya percaya bahwa masa depannya yang
lebih cerah dan lebih baik, terlepas dari Ia mengalami Kesulitan Belajar berupa
Disleksia dan Disgrafia.
Treathment: Setelah menyelesaikan Tahap Analisa, Sintesis, Diagnosa, dan
Prognosis, berikutnya ialah memberi Intervesi yang tepat kepada Ishaan,
diantaranya ialah
1. Memahami Keadaan Ishaan: Upaya untuk tidak membandingkan anak yang
mengalami gangguan Disleksia - Disgrafia dengan anak lain yang normal.
Membanding – bandingkan anak dengan Latar Belakang ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus) dan Gangguan Perkembangan hanya akan membuat
anak merasa malas belajar, rendah diri, pesimis, turunnya semangat belajar
minder, stress dan frustasi.
2. Menyajikan tulisan cetak: Memberikan kesempatan kepada anak untuk
belajar menuangkan ide-idenya dengan menggunakan media komputer.
Penggunaan komputer memungkinakan anak bisa memanfaatkan sarana
korektor ejaan agar dia mengetahui kesalahannya secara langsung
3. Membangun rasa percaya diri anak: Memberi pujian pada saat yang tepat
dan wajar pada setiap usaha yang dilakukan anak. Selain itu, jangan sekali-
kali menyepelekan atau melecehkan hal-hal yang sedang dilakukan anak
karena itu akan membuatnya merasa rendah diri dan frustasi. Jika ini yang
terjadi, akan terjadi kontradiksi dengan upaya penanggulangan hambatannya
dan ini akan sulit kembali membangun rasa percaya diri anak)
4. Melatih anak terus menulis: Mengupayakan setiap peristiwa menjadi
pengalaman, latih anak untuk terus menulis. Memberikan tugas-tugas yang
menarik, seperti: menulis surat untuk teman, untuk orang tua, menulis dalam
selembar kartu pos, dan yang sejenisnya. Upaya-upaya tersebut akan
meningkatkan kemampuan menulis anak disgrafia dan membantunya
menuangkan konsep abstrak tentang huruf dan kata dalam bentuk tulisan
Film “The Freedom Writers Diary” menceritakan tentang seorang guru Bahasa
Mata Pelajaran Inggris bernama Erin Gruwell yang mengajar di sebuah SMA. Pada
awalnya Rating SMA tersebut berakreditasi “A”, namun semenjak Pemerintah setempat
menerapkan sistim Reformasi Suka Rela, SMA tersebut mengalami penurunan jumlah
siswa sebanyak lebih dari 75%. Selain itu, Sistim Pendidikan yang tidak tepat, seperti
seorang guru hanya alakadarnya mengajar di kelas, memberikan tugas, dan tidak
memperhatikan Psikologis, Perkembangan dan Softskill dari Peserta Didiknya membuat
Siswa di SMA tersebut tidak memiliki kualitas yang baik. Disaat Erin Gruwell
diwawancarai oleh Kepala Departemen, ia menunjukkan Kurikulum yang Ia ciptakan.
Sangat disayangkan ketika Kepala Departemen tidak mengapresiasi Kurikulum yang
ditulis oleh Erin Gruwell dikarenakan pasca SMA menjadi Reformasi suka rela, Sistim
Pendidikan yang berantakan dan tak teratur secara tidak langsung meningkatkan sikap
pesimis para pendidik di SMA tersebut, lalu beranggapan bahwa Peserta Didik di SMA
tak lain hanyalah sebatas manusia yang tak membutuhkan Pendidikan, namun terpaksa
membuang waktunya untuk mengisi presensi, duduk di kelas, dan pulang ke rumah tidak
membawa apapun yang mereka dapatkan selama memperhatikan celotehan Pendidik
memberikan materi.
Erin Gruwell mendapatkan kelas di ruang 203 yang berisi berbagai Peserta Didik
dengan bermacam latar belakang, watak, karakter, dan tabiat. Suasana kelas dan
Lingkungan sosial pada awalnya sangatlah tidak sehat, dikarenakan perbedaan warna
kulit menjadi penyebab utama ketidakharmonisan kelas. Tak berhenti sampai disini.
Setiap Erin Gruwell mengajarkan, menjelaskan materi pembelajaran, semua Peserta
Didik yang berada didalam kelas 203 tidak memperhatikan sama sekali, bahkan beebrapa
Peserta Didik melakukan tindakan anarkis, seperti bully teman yang berbeda warna kulit,
dan berujung pada pertengkaran. Suatu waktu, pembelajaran berjalan seperti biasanya
sebelum satu anak mulai melakukan tindakan anarkis secara terang terangan,
menggambar salah satu peserta didik yang memiliki makna rasis terhadap bentuk wajah
dan warna kulit. Erin Gruwell mengetahui tindakan tersebut, mulailah Erin Gruwell
paham akan pokok, atau akar permasalahan yang ada dalam kelas 203, tidak lain ialah
perbedaan suku, ras, dan warna kulit. Setelah melihat gambaran salah satu peserta didik,
mulailah Erin memberi gambaran dan nasehat tentang dampak bullying melalui sindiran
dan sejarah pemusnahan kaum Yunani. Setiap Peserta Didik yang mendapat kalimat
“pedas” dari Erin Gruwell tidak menerimanya, dan memaki Erin Gruwell dengan
umpatan kalimat yang sangatlah tidak pantas diucapkan. Erin Gruwell sendiri juga
membela Peserta Didik yang wajahnya digambar, dengan memberi perlindungan mental
dan wawasan baru kepada Peserta Didik di kelas 203, meskipun pada awalnya semua
Peserta Didik kelas 203 bimbingannya tidak menerima, ataupun menghiraukan nasehat
Erin Gruwell. Hari kedua pun tiba, Erin Gruwell menciptakan metode pembelajaran yang
baru, dengan cara menciptakan pembatas berupa selotip besar berwarna merah yang
terpasang membelah kelas 203. Setelah terpasang, Erin Gruwell mulai melakukan Analisa
kelas 203, setiap yang dikatakan Erin Gruwell sesuai dengan apa yang dialami oleh
Peserta Didik di kelas 203, mereka harus maju dan mendekati Garis merah yang sudah
tercipta, bilamana pada pertanyaan berikutnya tidak sesuai, Peserta Didik dipersilahkan
menjauhi Garis merah tersebut. Hal yang sangat luar biasa terjadi ialah saat setiap
pertanyaan yang dilontarkan oleh Erin Gruwell kepada peserta didiknya selalu sama dan
pernah dialami oleh peserta didiknya. Secara tidak tampak, analisa yang dilakukan Erin
Gruwell menciptakan kesan pendekatan awal setiap peserta didik kepada peserta didik
yang lain, meskipun belum ada perubahan yang terlihat jelas, Erin Gruwell berhasil
mendekatkan batinnya kepada peserta didik, serta batin antara peserta didik dengan
peserta didik yang lainnya. Pendekatan hati ke hati pun terealisasikan dengan maksimal,
setelah itu Ia juga memberi tugas atau Proyek khusus kepada semua Peserta Didik di kelas
203 tersebut, berupa sebuah buku Diary dan bulpen. Erin Gruwell mewajibkan kepada
semua peserta didiknya setiap hari mengisi buku Diary yang Erin Gruwell berikan,
terlepas yang ditulis itu berupa curhatan, isi hati, peristiwa apapun yang tampak didepan
matanya, Erin Gruwell tidak memberi tema kepada Peserta Didiknya dalam mengisi buku
Diary. Dari tindakan tersebut pula dapat dijelaskan bahwa Erin Gruwell menciptakan dan
menumbuhkan kembali semangat kepercayaan diri dan berani mengungkapkan segala hal
kepada semua Peserta Didik. Erin Gruwell sangat memahami betul disaat Peserta Didik
tidak bisa menyampaikan apa yang seharusnya ingin mereka sampaikan dikarenakan
Pendidik yang hanya berfokus dengan Pembelajaran di kelas, tumbuh kembang kognitif
peserta didik tersebut semakin terkikis, dan menurunnya semangat belajar.
Dari Analisa yang Erin Gruwell lakukan memiliki dampak yang signifikan dan
berkembang dengan pesat. Erin Gruwell semakin bersemangat untuk melakukan follow
up atas Treathment yang ia lakukan kepada peserta didiknya, diantaranya mengajak
semua Peserta Didik untuk melakukan Pembelajaran diluar sekolah, melalui kunjungan
museum dan Erin Gruwell dengan para peserta didik melakukan sharing session bersama
para mantan tindak rusuh anarkis terhadap kaum Yunani yang selamat dari penindasan
yang keji. Dari sharing session ini pula, para peserta didik mendapat gambaran, disaat
mereka merasa bahwa dirinya berada di titik yang paling rendah, ataupun merasa dirinya
menjadi orang yang terpuruk di muka bumi, Erin Gruwell menyadarkan semua peserta
didik bahwa masih ada orang yang jauh lebih terpuruk dari mereka (Peserta Didik). Erin
Gruwell memberi nasehat kepada Para Peserta Didiknya, meskipun diatas langit masih
ada langit, namun dibawah tanah masih ada timbunan mayat yang sudah lama terpendam.
Berdasarkan kalimat yang terpapar, pernyataan tersebut memiliki makna bahwa disaat
manusia berada pada titik terendah sekalipun, setidaknya mereka harus bersyukur, karena
Tuhan memberikan cobaan dalam hidup sesuai kemampuannya.
Follow up berikutnya yang dilakukan oleh Erin Gruwell ialah memberikan semua
peserta didik berupa satu buah buku yang mengandung cerita penindasan, penganiayaan,
anarkis dan rasis terhadap suku, ras, dan warna kulit. Semua peserta didik pun mulai
mengikuti alur pembelajaran yang diterapkan oleh Erin Gruwell melalui metode
terbarunya yang ia ciptakan demi masa depan peserta didiknya yang lebih cerah dan
memiliki harapan yang besar. Dari berbagai metode Diagnosa sampai Follow Up yang
dilakukan oleh Erin Gruwell menghasilkan dampak yang signifikan dan semakin
meningkat semakin membaik, semua peserta didik yang pada awalnya memiliki
lingkungan yang tidak sehat serta interaksi yang tidak baik menjadi saling memiliki rasa
kekeluargaan, saling menyayangi satu sama lain, saling merhargai perbedaan dalam
segala hal. Dari sini pula dapat disimpulkan, penanganan yang tepat dan benar, serta
memperhatikan latar belakang, watak, tabiat Peserta Didik, juga melakukan pendekatan
kepada Peserta Didik melalui hati ke hati, batin ke batin, tindakan ke tindakan
menciptakan hasil yang maksimal dan menjadikan perubahan tersebut ke arah yang lebih
baik. Setidaknya pula melalui tindakan yang dilakukan oleh Erin Gruwell, Pendidik juga
dituntut harus bisa menyayangi dan memperhatikan Peserta Didiknya sebisa mungkin.
Bahkan sebagai Pendidik sekalipun juga belum mengetahui akan beberapa diantara
Peserta Didiknya memiliki latar belakang keluarga yang buruk, sehingga peserta didik
tersebut beraharap kasih sayang keluarga yang tidak ia dapatkan bisa ditemukan melalui
bangku pendidikan yang tengah ia jalani saat ini, sehingga peserta didik tidak terjerumus
ke arah yang tidak benar dan tidak tepat.
berkembang secara signifikan dan jauh lebih membaik dari keadaan sebelumnya.
Rasa kekeluargaan yang tercipta juga menjadikan suasana kelas dan lingkungan
sosial mendukung sepenuhnya terhadap perkembangan peserta didik di kelas
203 itu sendiri.
5. Treathment: Pemberian Intervensi atas Diagnosis dan Prognosis menggunakan
data yang terkumpul secara sistematis, cepat, dan tepat.
Intervensi Erin Gruwell atas Diagnosa Kelas 203 diantaranya ialah
1. Memberi edukasi dan wawasan kepada peserta didik tentang dampak bullying
secara fisik, mental, dan psikologis
2. Melakukan tindakan pendekatan diri antara Peserta didik dengan Pendidik
melalui media Batas Garis Merah dan Pendekatan berdasarkan pengalaman
yang ditanyakan Erin Gruwell sesuai ataupun tidak sesuai
3. Mengarahkan peserta didik untuk mengungkapkan isi hati dan segala hal yang
ingin disampaikan melalui media buku Diary
4. Erin Gruwell memberi setiap peserta didik berupa sebuah buku yang berisi
tentang Geng, Rasisme, dan Penindasan yang dialami oleh kaum Yahudi.
Diharapkan melalui buku yang diberikan Erin Gruwell, peserta didik mampu
memahami kondisi diri sendiri, mensyukuri apa yang sudah ada, juga
menyadarkan diri bahwa disaat mereka berada pada titik terbawah, masih ada
orang yang lebih terpuruk dari mereka
5. Erin Gruwell mengajak seluruh peserta didik untuk melakukan kunjungan dan
Sharing Session bersama mantan korban penindasan kaum Yahudi
6. Erin Gruwell mengajak semua Peserta Didiknya untuk berpesat dan bersulam
sebagai bentuk perubahan yang lebih baik dari sekarang. Karena masa lalu
sudah terjadi, namun masa depan masih didepan mata, cahayanya yang cerah
gemilang, serta masih bisa disusun dengan rapi.
Kelompo
No NIM Nama Lengkap Populasi
k
1 180242610018 MOCH. MANSYUR MAULANA IDRIS
2 180211604517 ARUM PUTRI MENTARI
3 180211604608 MONICA NUR LAILIA
1 SMA
4 180211604524 MADU TRISNA DEVI
5 180211604523 HIMMATUS SHOLIKHAH
6 180211604571 NINDA DWI BUDIARTI
1 180231608004 NAILUFAR ZAHIROH
2 180211604538 BARIROH AUSATHUL HABIBAH
3 180211604539 FIKA DWI ENDAHYANTI
2 SMP
4 180231608021 FITROTUL ULYA
5 180211604573 SHOLICHATUL KIFTIYA
6 180211604507 VISKA KHOLIFATUL UMMAH
1 180211604526 LUTFI ZIBAHNUL AZIZ
2 180211604624 ZAKARIA KRESWANTONO
3 180211604580 ACHMAD FATHUR RIZQI
3 SMK
4 180211604587 YUDA SILMA MAUSUF
5 180211604506 ANDHIKA AFIFAH NURJANNAH
6 180211604527 YUSTIA RISKA AZZAHRA
1 180211604510 VENA NUR AMALIA ISKANDAR
2 180211604592 LISA ZAHRO AINIE
4 3 180211604581 NURUL SAFINA SMA
4 180211604610 RODHIAH
5 180211604537 DENVINTA KIKI DEWI PERTIWI
1 180242600076 YEHEZKI ANGELICA RETNAYU
2 180242610025 MICHA SABATHANI
5 3 180242610014 AFIF YUFANZA PUTRA SMA
4 180242610017 DYNA MELLANIA
5 180242610016 ELA EKA PUTRI TAMPUBOLON
1 180242610024 CELINE MEVIA WIJAYA
2 180242610021 ESTER EMANUELAWATI
AYATINAH PUSPITA KARTIKA
6 3 180242610022 SMK
KIRANA
4 180242610002 YULI NUR AFIFAH
ANNISA ZUBAIDAH ARIFAH AL
5 180242610034
FATIHAH
RIWAYAT HIDUP