Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PROGRAM

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENINGKATAN LITERASI NUMERASI PADA SISWA KELAS 1


SD NEGERI KARAWANG WETAN V

Oleh:

Kelompok 2 Kelas 7 E

Gita Rachmasari Apandi (Ketua) NPM. 1710631080069


Debi Andrian (Anggota 1) NPM. 1710631080043
Melani Yuliyanti (Anggota 2) NPM. 1710631080010
Pesona Asmaul Husna (Anggota 3) NPM. 1710631080120

PROPGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : PENINGKATAN LITERASI NUMERASI PADA SISWA KELAS


1 SD NEGERI KARAWANG WETAN V
Nama Ketua : Gita Rachmasari Apandi
NPM : 1710631080069
Fakultas/Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
No.Hp : 0857-1772-8636
Email : 1710631080069@student.unsika.ac.id
Nama Anggota 1 : Debi Andrian
NPM : 1710631080043
Fakultas/Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
No.Hp : 0858-1419-4784
Email : 1710631080043@student.unsika.ac.id
Nama Anggota 2 : Melani Yuliyanti
NPM : 1710631080010
Fakultas/Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
No.Hp : 0857-1488-9131
Email : 1710631080010@student.unsika.ac.id
Nama Anggota 3 : Pesona Asmaul Husna
NPM : 1710631080120
Fakultas/Prodi : Keguruan dan Ilmu Pendidikan/Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
No.Hp : 0897-8997-775
Email : 1710631080120@student.unsika.ac.id

Karawang, 10 Januari 2021


Mengetahui.
Dekan FKIP Ketua Pengabdi,

Andrie Chaerul, M.Sc., Ph.D. Gita Rachmasari Apandi


NIP. 195902281984031004 NPM. 1710631080069

Menyetujui,
Ketuan LPPM UNSIKA,

Dr. Hj. Mimin Maryati, M.Pd.


NIDN. 0022016109

ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................................iii
Ringkasan .................................................................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5
1.2 Pembatasan Masalah ........................................................................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 6
1.4 Tujuan Pengabdian ........................................................................................................... 6
1.5 Manfaat Pengabdian ......................................................................................................... 6
1.6 Luaran Penelitian.............................................................................................................. 7

BAB 2 ANALISIS SITUASI


2.1 Analisis Situasi ................................................................................................................. 8
2.2 Permasalahan Mitra .......................................................................................................... 9

BAB 3 METODOLOGI PELAKSANAAN PENGABDIAN


3.1 Metodologi yang Digunakan .......................................................................................... 10
3.2 Solusi yang Ditawarkan ................................................................................................. 10
3.3 Target Luaran ................................................................................................................. 11

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pelaksanaan Kegiatan ..................................................................................................... 12
4.2 Pembahasan Hasil Kegiatan ........................................................................................... 13

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 23
5.2 Saran ............................................................................................................................... 23

LAMPIRAN
Lampiran 1 Buku Pengantar: Modul Literasi dan Numerasi .............................................. 24
Lampiran 2.Biodata Pengabdi .............................................................................................. 25
Lampiran 3 Profil SD Negeri Karawang Wetan V .............................................................. 29

iii
RINGKASAN
Pengabdian ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di SD Negeri Karawang
Wetan V, yang mana permasalahan tersebut yaitu sulitnya peserta didik kelas 1 di sekolah
tersebut dalam mengoperasikan simbol matematika, mengenal huruf-huruf, dan lambang-
lambang. Merujuk pada pemasalahan tersebut, maka tujuan dari dilaksanakannya pengabdian
ini yaitu untuk meningkatkan literasi numerasi siswa kelas 1 SD Negeri Karawang wetan V.
Pengabdian dilakukan dengan cara mengenalkan atau menggunakan bahan ajar (modul) dari
pemerintah sebagai sumber pembelajaran numerasi. Adapun metode yang digunakan dalam
pengabdian ini yaitu metode pelatihan kepada peserta didik dengan bentuk pengadaan kelas
belajar menyenangkan beserta modul sebagai medianya. Kemudian dilakukan juga
pendampingan oleh empat orang mahasiswa sebagai tutor yang akan mendampingi proses
pembelajaran literasi numerasi. Pengabdian dilakukan dengan empat tahapan, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhir-akhir ini telah memperkenalkan istilah
baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, yaitu istilah “Merdeka Belajar’’. Dimana
didalam konsep merdeka belajar ini mengandung empat pokok pikiran, yaitu ujian
berstandar nasional ( USBN), ujian nasional (UN), rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), dan peraturan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Namun mulai tahun 2021
ujian nasional (UN) akan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survey
karakter. Kedua asesmen baru ini dirancang khusus untuk fungsi pemetaan dan perbaikan
mutu pendidikan secara nasional.
Bicara mengenai asesmen kompetensi minimum dan survey karakter, didalamnya
terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar
menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Timbul
pertanyaan, mengapa asesmen kompetensi minimum ini hanya difokuskan pada literasi dan
numerasi? Sebab literasi dan numerasi adalah kompetensi yang sifatnya general dan
mendasar.
Adapun jika disatu-padukan literasi dan numerasi ini bisa menjadi istilah literasi
numerasi, artinya pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka,
huruf, operasi simbol matematika, dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika
dasar untuk memecahkan masalah secara praktis. Dikaitkan dengan jenjang Sekolah Dasar
(SD) literasi numerasi ini menjadi jembatan awal bagi siswa khususnya kelas 1 SD untuk
mengenal gambaran awal dalam proses dasar pembelajaran.
Pengabdi melakukan pengabdian atau penelitian di SDN Karawang Wetan 5, dimana
muatan penelitiannya perihal “upaya peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas 1 di
SDN Karawang Wetan “. Dasar penelitian itu diambil simpulkan dari pengalaman pengabdi
selama mengobservasi realita yang ada di sekolah tersebut, seperti masih sulitnya siswa
kelas 1 dalam konteks literasi numerasi ( kurang cakap dalam mengoperasikan simbol
matematika, mengenal huruf, simbol-simbol dll). Untuk itu harapannya penelitian ini bisa
memberikan solusi dan inovasi bagi kita semua.

5
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam pengabdian ini dibatasi untuk mendeskripsikan mengenai
peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan V.

1.3 Rumusan Maslaah


Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana proses peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas 1 SD Negeri
Karawang Wetan V?
2. Bagaimana hasil dari peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas 1 SD
Negeri Karawang Wetan V?

1.4 Tujuan Pengabdian


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari dilakukannya pengabdian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan proses peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas 1 SD
Negeri Karawang Wetan V.
2. Mendeskripsikan hasil dari peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas 1 SD
Negeri Karawang wetan V.

1.5 Manfaat Pengabdian


1.5.1 Bagi Mahasiswa
Pada pengabdian ini mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu mengenai
pembelajaran yang diperoleh dibangku perkuliahan ke sekolah tempat dilakukannya
pengabdian. Mahasiswa dapat melakukan proses pembelajaran dan berinteraksi secara
langsung bersama siswa SD Negeri Karawang Wetan V.
1.5.2 Bagi Siswa
Dengan dilakukannya pengabdian ini, diharapkan siswa lebih mengenal berbagai
macam angka-angka, simbol-simbol, huruf-huruf, dan operasi matematika dasar
(tambah, kurang, kali, bagi). Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam
penyelesaian masalah dan menjadi sarana dalam meningkatakan literasi numerasi pada
siswa kelas 1 SD Negeri Karawang wetan V.

6
1.5.3 Bagi Orang Tua
Dengan hasil pengabdian ini, diharapakan orang tua dapat termotivasi untuk ikut andil
dalam berkontribusi meningkatakan literasi nemerasi pada setiap anak-anaknya.

1.6 Luaran Penelitian


Target luaran dari pengabdian terhadap peningkatan literasi numerasi pada siswa kelas
1 SD Negeri Karawang Wetan V, yaitu dapat menjadikan Modul Belajar Siswa kelas X
sebagai bahan ajar pada proses pembelajaran selanjutnya.

7
BAB 2
ANALISIS SITUASI

2.1 Analisis Situasi

Gambar 1. Profil SD Negeri Karawang Wetan V


SD Negeri Karawang Wetan V berada di Jl. Singadireja, Karawang Wetan, Kec.
Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Untuk sampai ke sekolah ini dapat
melalui dua arah namun tidak cukup bagi mobil untuk masuk ke dalam area sekolah. Salah
satu sisi, untuk menuju area sekolah akan menjumpai area pasar dengan segala
keramaiannya. Terlebih pasar tersebut sering disebut sebagai “gudang beras” yang mana
artinya terdapat banyak truk-truk besar yang hilir-mudik sepanjang jalan menuju sekolah.
Setelahnya untuk menuju gerbang sekolah, kita akan memasuki gang kecil terlebih dahulu
yang hanya muat untuk kendaraan motor saja. Jadi jika saudara menggunakan mobil,
perlunya jalan kaki sekitar ±150 meter menuju gerbang sekolah.
Menurut penyampaian Kepala Sekolah SD Negeri Karawang Wetan V, bangunan
sekolah dan kondisi sekolah SD Negeri Karawang Wetan V terbilang kurang baik di antara
bangunan-bangunan sekolah dasar lainnya yang ada di Kecamatan Karawang Timur. SD
Negeri Karawang Wetan V hanya memiliki 8 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 ruang kepala
sekolah yang ada di dalam ruang guru. Belum lagi, bangunan sekolah ini tidak memiliki
lapangan yang cukup dan layak sebagaimana lapangan yang biasa dilakukan untuk kegiatan
upacara, oelahraga, maupun kegiatan-kegiatan bersama lainnya. Padahal, dari seluruh
jumlah siswa yang bersekolah jika dihubungkan dengan kondisi bangunannya dapat

8
disimpulkan bahwa sekolah masuk ke dalam kategori yang cukup memprihatinkan,
karenanya tiap tingkatan terdapat masing-masing dua rombel dengan ±40 siswa
perkelasnya.
Jumlah siswa kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan V terdapat 79 anak yang terbagi
dalam dua rombel dengan masing-masing sama banyak. Dengan jumlah yang tidak sedikit,
siswa-siswa tersebut sepatutnya tidak cukup menerima pendidikan yang baik di tahun
pertamanya menginjak sekolah dasar. Dengan situasi yang tidak memungkinkan di tahun
ajaran ini, siswa kelas 1 terpaksa mandiri mengahadapi materi-materi ajar yang cukup
signifikan berbeda dengan pendidikan sebelumnya. Pada tingkatan sekolah dasar, siswa
dituntut mampu memahami dan mengimplimentasikan hasil belajarnya dalam kehidupan
sehari-hari. Padahal masalah utama yang dihadapinya ialah, apakah mereka lulus dari
pendidikan sebelumnya dengan kemampuan membaca dan memahami konteks yang
mumpuni?

2.2 Permasalahan Mitra


Penulis memahami situasi dari hasil observasi langsung pada kegiatan sebelumnya
yang dijalankannya selama 10 minggu di bawah naungan program kemendikbud.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan periode bulan Oktober—Desember 2020 di
SD Negeri Karawang Wetan V, Kecamatan Karawang Timur, terdapat beberapa masalah
yang dialami siswa kelas 1. Pertama, ketidakmampuan siswa dalam memahami dan
mengisi latihan-latihan soal sebagai wujud pembelajaran jarak jauh di masa pandemi. Hal
ini nampak terlihat pada buku-buku tugas yang dikumpulkan tiap minggu di sekolah,
beberapa soal banyak yang dilewati. Kedua, ketika pembelajaran dilakukan menggunakan
zoom meeting yaitu teknologi yang banyak digunakan untuk belajar online saat ini, siswa
tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan guru dalam forum tersebut. Ketika
guru mengajukan pertanyaan atau bentuk belajar diskusi bersama, siswa banyak yang tidak
dapat menjawab apa yang ditanyakan oleh gurunya. Oleh karena itu, cukup banyak yang
dipahami dari kondisi dan masalah-masalah siswa kelas 1 yang tidak lain yaitu persoalan
membaca dan mengolah informasi yang disampaikan menggunakan grafik dan gambar.

9
BAB 3
METODOLOGI PELAKSANAAN PENGABDIAN

3.1 Metologi yang Digunakan


Agar pelaksanaan program pengabdian ini lebih terarah, maka menggunakan metode
pelatihan kepada peserta didik dengan bentuk pengadaan kelas belajar menyenangkan.
Kelas belajar menyenangkan yang dimaksud ialah belajar sambil bermain menggunakan
modul Literasi dan Numerasi yang sudah ada sebelumnya yang disiapkan pemerintah untuk
program kampus merdeka yang dicanangkannya pada tahun 2020 dalam melakukan
wacana pembelajaran literasi dan numerasi di tahun ajar 2021 nanti. Modul tersebut belum
sepenuhnya dirilis oleh kemendikbud, namun telah digunakan sebagai upaya peninjauan
terhadap efektifitas penggunaaanya pada sekolah-sekolah tertentu. Metode pelatihan ini
terdiri atas empat tahap, 1) analisis kebutuhan, 2) perancangan program pelatihan dengan
pengadaan kelas belajar menyenangkan, 3) pelaksanaan dan penerapan kelas belajar
menyenangkan, 4) evaluasi.

3.2 Solusi yang Ditawarkan


Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka solusi yang
ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ini dengan cara memberikan stimulus kepada
siswa. Tidak hanya itu, dengan memberi bimbingan dan sarana literasi di luar pembelajaran
sekolah untuk anak kelas 1 memberikan upaya belajar yang menyenangkan dengan
menggunakan modul yang sudah disiapkan oleh kemendikbud. Modul tersebut merupakan
modul literasi dan numerasi yang sudah ada, ditambah dengan kreativitas mahasiswa
membuat video-video belajar. Dengan begitu, mahasiswa akan turut berperan aktif
melakukan pendampingan pada kelas belajar menyenangkan ini.
Pengabdian yang dilakukan terdapat dalam empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2)
tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. 1) Perencaan dilakukan dengan mendatangi
kesekolah dasar atau SD untuk memberikan sosialisasi tentang mudul pemerintah
mengenai literasi dan numerasi yang akan digunakan. 2) Tindakan ialah pemberian
perlakuan (treatment) kepada siswa sasaran yaitu siswa kelas 1 SD Negeri Karawang
Wetan V dengan menghadirkan mahasiswa sebagai tutor pendamping dalam pelaksaan
program literasi numerasi. 3) Observasi yang dilakukan untuk meningkatan budaya literasi
di SD Negeri Karawang Wetan V. Pemerintah membuat sebuah kebijakan literasi ini
menjadikan budaya dengan merapkan pelaksaan program literasi dan numerasi ini di
10
sekolah-sekolah. 4) Refleksi dilakukan agar memberikan timbal balik dari segi rangkaian-
rangkaian kegiatan yang dilakukan, juga memberikan bahan evaluasi dengan bertukar
pikiran, sumbang saran, guna perbaikan pada program pengabdian yang telah dilaksanakan.
Universitas Singaperbangsa Karawang mendukung generakan literasi yang
dicanangkan oleh pemerintah melalui program literasi ke setiap sekolah. Pengabdian ini
merupakan program yang mendukung gerakan literasi pemerintah di lingkungan
masyarakat. Sebagai perguruan tinggi negeri, Universitas Singaperbangsa Karawang
melibatkan mahasiswa sebagai pendamping program pemerintah. Besar harapan dalam
program pengenalan literasi dan numerasi ini dapat digunakan di berbagai intansi
pendidikan maupun di tempat lain karena cepatnya laju teknologi mengakibatkan kemajuan
zaman harus diimbangi dengan luasnya wawasan tiap individu di dalamnya.

3.3 Target Luaran


Target luaran utama setelah pelaksaan pengabdian masyarakat mandiri adalah publikasi
pada media cetak atau elektronik dan nilai mutu rapot semester siswa kelas 1.
Indikator
No Jenis Luaran
Capaian
1 Publikasi Ilmiah di Jurnal Tidak ada
2 Publikasi pada media masa (cetak/elektronik) Published
Peningkatan kemampuan pada peserta didik dalam bidang Tidak ada
3
keterampilan membaca
Peningkatan kemampuan pada Peserta didik dalam bidang Tidak ada
4
keterampilan berhitung
Keterampilan efektifitas memahami dan mampu Tidak ada
5 mengimplentasikan hasil belajar peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar (KBM) dikelas
Nilai mutu
6 Peningkatan nilai mutu peserta didik dalam rapot semester
siswa A
7 Buku ajar Tidak ada
Tabel 1. Rencana Target Luaran Kegiatan Pengabdian

11
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 2. Peta Lokasi SD Negeri Karawang Wetan V

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di SD Negeri Karawang Wetan V yang


berlokasi di Jalan Singadireja, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur,
Kabupaten Karawang atas persetujuan dari Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan
Kecamatan Karawang Timur dan kepala sekolah SD Negeri Karawang Wetan V yaitu Ibu
Enung. Jumlah siswa kelas 1 seluruhnya ialah 79 siswa yang terbagi dalam dua rombongan
kelas yang sama banyak. Untuk pelaksanaan pengabdian, siswa kelas 1 akan dibentuk
menjadi empat kelompok kecil yang terdiri atas 19 siswa yang tercampur antara kelas A
dan B.

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4


Kelas A: 38 siswa 10 9 10 9
Kelas B: 38 siswa 9 10 9 10
Tabel 2. Kelompok Kelas Belajar Menyenangkan

Masing-masing mahasiswa yang melakukan pengabdian akan membimbing satu


kelompok siswa kelas 1 tersebut. Tujuan pengabdian ini tentunya untuk memberikan

12
bimbingan kepada siswa kelas 1 agar memenuhi kebutuhan dasarnya sebagai pelajar yaitu
mampu memahami informasi dari gambar, angka, maupun grafik. Hal imi memang tidak
memerlukan perlakuan yang khusus, jika saja memang mereka terlatih melakukannya
setiap hari. Dengan begitu, pengabdian ini diharapkan dapat menjadi penyeimbang
kebutuhan dasar siswa sekolah dasar.
Pengabdian yang dilakukan terdapat dalam empat tahap yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. 1)
Perencaan yang dimaksud dilakukan dengan mendatangi sekolah tujuan. Dalam hal ini
dilakukan juga diskusi sebagai komunikasi dua arah untuk mengawali kegiatan pengabdian
mengenai program-program yang akan dilakukan, termasuk dengan memberikan
sosialisasi mengenai modul pemerintah mengenai literasi dan numerasi yang akan
digunakan. Selain itu, perlu juga membicarakan hal-hal apa saja yang nantinya diperlukan
selama kegiatan terutama dengan guru wali kelas 1. 2) Tindakan ialah pemberian perlakuan
(treatment) kepada siswa sasaran yaitu siswa kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan V dengan
menghadirkan mahasiswa sebagai tutor pendamping dalam pelaksaan program literasi
numerasi. Pemberian perlakuan langsung dengan siswa berlangsung selama lima hari.
Kegiatan pendampingan tersebut dilakukan bertahap dengan tingkatan yang telah
disesuaikan dengan kompetensi dasar siswa kelas 1. Selama 3 hari tersebut, bentuk kegiatan
kelas belajar menyenangkan dilakukan di satu tempat yang memadai dengan siswa akan
dikelompokkan menjadi 4 kelompok kecil dengan anggota kelompok yang dicampur antara
kelas A dan kelas B yang didampingi masing-masing 1 orang mahasiswa tutor. 3)
Observasi yang dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan siswa selama
mendapatkan perlakuan atau setelah mengikuti kelas belajar menyenangkan. Hal ini juga
guna meningkatan budaya literasi di Indonesia, di mana budaya literasi di indonesia sangat
rendah dibandingkan dengan negara lain. Maka dari itu, pemerintah membuat sebuah
kebijakan literasi ini menjadikan budaya dengan merapkan pelaksaan program literasi
numerasi ini di sekolah-sekolah sebagai suatu pembiasaan. 4) Refleksi dilakukan agar
memberikan timbal balik dari segi rangkaian-rangkaian kegiatan yang dilakukan, juga
memberikan bahan evaluasi dengan bertukar pikiran, sumbang saran, guna perbaikan pada
program pengabdian yang telah dilaksanakan.

4.2 Pembahasan Hasil Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh empat orang tim
pengabdi. Pengabidan dilaksankan selama lima pertemuan keseluruhan untuk memberikan
13
teartment (perlakuan) berupa pengenalan atau sosialisasi modul literasi dan numerasi yang
akan digunakan pengabdi selama memberi perlakuan pada pertemuan pertama, dilanjutkan
selama tiga pertemuan pengadaan kelas belajar menyenangkan yang didampingi masing-
masing mahasiswa pada tiap kelompok yang terbagi, dan di hari ke-5 dilakukannya
observasi dan evaluasi lanjutan terhadap hasil kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan
pengenalan literasi sangat penting dilakukan dengan tujuan agar guru maupun orang tua
memahami dan ke depannya mampu menyambangi pendampingan terhadap anak-anaknya,
bahwa penanaman literasi sedini mungkin harus disadari karena menjadi modal utama atau
kebutuhan mendasar dalam setiap individu untuk ke jenjang selanjutnya juga dalam
mewujudkan bangsa yang cerdas dan bermoral.
Kegiatan pengabdian dilakukan dengan agenda sebagai berikut.

Pelatihan
Tanggal Waktu Agenda kegiatan
ke-
26 Desember 08.00- Pengenalan modul kepada guru dan orang tua
1
2020 10.00 siswa.
09.00- Pengenalan literasi numerasi mendasar dalam kelas
11.00 belajar menyenangkan. Target belajar:
28 Desember 1. Mengenal angka dengan gambar, jari tangan,
2
2020 atau cerita.
2. Mampu berhitung dengan gambar, jari tangan,
nyanyian, atau cerita.
09.00- Pengenalan literasi numerasi mendasar dalam kelas
11.00 belajar menyenangkan. Target belajar:
30 Desember 1. Mampu mengurutkan angka dari dengan
3
2020 gambar, tabel data, jari tangan, atau cerita.
2. Mampu membandingkan jumlah angka
menggunakan gambar, jari tangan, atau cerita.
09.00- Pengenalan literasi numerasi mendasar dalam kelas
11.00 belajar menyenangkan. Target belajar:
4 Januari
4 1. Mampu menjumlahkan dari dua gambar, cerita.
2021
2. Mampu mengurai jumlah gambar, jari tangan,
pohon angka, atau cerita.

14
6 Januari 08.00-
5 Evaluasi
2021 10.00
Tabel 3. Agenda Kegiatan Kelas Belajar Menyenangkan

4.2.1 Deskripsi Bentuk Pelaksanaan Kelas Belajar Menyenangkan Sebagai Sarana


Peningkatan Literasi Numerasi Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan
V
Berikut deskripsi bentuk kegiatan pelatihan pengadaan kelas belajar
menyenangkan yang dilakukan tim pengabdi.
a. Kegiatan Pertemuan ke-1
Agenda kegiatan yang dilakukan ialah mengenalkan modul literasi dan
numerasi yang telah disiapkan sebelumnya oleh pemerintah dan telah diuji cobakan
untuk keperluan peninjauan efektifitas penggunaannya pada siswa sekolah dasar.
Modul literasi dan numerasi dapat diakses di website kemendikbud langsung dengan
kata kunci “Modul Literasi dan Numerasi”. Modul tersebut diketahui memiliki tiga
versi, di antaranya modul untuk siswa, modul untuk guru, dan modul untuk orang tua.
Namun yang digunakan pengabdi untuk menerapkan perlakuan pada kegiatan
pengabdian ini adalah modul siswa.
Adapun alur kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke-1 daat diurai sebagai
berikut:
1) Menghadirkan narasumber untuk memberikan materi mengenai pengenalan modul
literasi dan numerasi yang akan dipresentasikan di depan guru dan orang tua.
2) Narasumber memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami dengan
memerhatikan penggunaan bahasanya di depan guru maupun orang tua siswa yang
mayoritas menggunakan bahasa sunda, jawa, dan padang.
3) Mahasiswa tim pengabdi mengenalkan program kelas belajar menyenangkan dan
memberikan penjelasan terkait tujuan dan maksud pengadaan kelas tersebut kepada
guru dan orang tua siswa.
4) Narasumber, mahasiswa tim pengabdi, guru, dan orang tua melakukan sesi tanya
jawab.
5) Menjadwalkan program lanjutan dengan orang tua siswa.
b. Kegiatan Pertemuan ke-2
Agenda kegiatan yang dilakukan ialah pengadaan kelas belajar menyenangkan
untuk perlakuan langsung kepada siswa kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan V. Tutor

15
pendamping, yaitu mahasiswa berhak menentukan tempat kegiatan berlangsung
berdasarkan kesepakatan dengan orang tua siswa anggota kelompok yang diasuhnya.
Pada pemberian treatment pertama ini, mahasiswa sebagai tutor akan memberikan
gambaran dasar dalam mengenal angka.
Adapun alur kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke-2 daat diurai sebagai
berikut:
1) Mahasiswa membuka kelas belajar menyenangkan dengan perkenalan antara tutor
dan siswanya. Perlunya tutor mengenal anak-anak asuhnya terlebih dahulu untuk
membuat data dan menentukan indicator keberhasilan kegiatan pengabdian yang
akan dilakukan 3 hari ke depan.
2) Siswa dirangsang untuk menjadi pribadi aktif dan mau berkawan dengan teman-
teman sebayanya. Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan bernyanyi bersama.
3) Siswa diberikan pemahaman dengan bahasa yang santai mengenai angka.
Bagaimana bentuk pengucapannya, bagaimana bentuk jarinya, dan bagaimana
menuliskan symbolnya.
4) Siswa diajak bermain dengan lagu anak-anak. Cara bermainnya, siswa dan tutor
membentuk lingkaran dan mulai bernyanyi bersama, ketika lagu habis tutor akan
memberi intruksi dengan suara dan jari, berapa jumlah teman yang harus dipeluk.
Siswa yang tidak dapat menyesuaikan dengan intruksi akan diberi tantangan dengan
berhitung dengan bersama-sama bergantian dengan teman lainnya.
5) Sebelum 30 menit menjelang waktu kelas berakhir, tutor akan memberikan kuis
singkat untuk mengasah kembali pembelajaran yang telah diberikan. Kuis tersebut
menghitung jumlah benda yang ada di sekitar atau meghitung jumlah huruf yang
ada pada sebuah kata. Hal ini tentunya dapat merangsang dua sekaligus kemampuan
anak dalam membaca, juga memahami informasi.
c. Kegiatan Pertemuan ke-3
Agenda kegiatan yang dilakukan ialah pengadaan kelas belajar menyenangkan
untuk perlakuan langsung kepada siswa kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan V. Tutor
pendamping, yaitu mahasiswa berhak menentukan tempat kegiatan berlangsung
berdasarkan kesepakatan dengan orang tua siswa anggota kelompok yang diasuhnya.
Pada pemberian treatment kedua ini, mahasiswa sebagai tutor akan memberikan
gambaran dasar dalam mengenal angka dan membandingkannya.
Adapun alur kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke-3 daat diurai sebagai
berikut:
16
1) Tutor membuka kelas dengan berdoa dan bertukar cerita dengan siswa. Tutor juga
akan mengetes kembali hal yang sebelumnya sudah dipelajari di pertemuan
sebelumnya.
2) Tutor akan memberikan topik baru pembelajaran. Dalam hal pengenalan
pembiasaan literasi numerasi ini, siswa pada dasarnya perlu mampu mengenali,
memahami, dan mampu membandingkan. Karenanya materi yang akan dibahas hari
itu ialah membandingkan.
3) Siswa akan diberi contoh bagaimana cara membandingkan angka. Sebelumnya,
siswa perlu memiliki kepekaan terhadap urutan angka itu sendiri. Apakah angka 6
lebih dulu dari angka 7, atau sebaliknya. Maka dari itu tutor menggunakan media
video untuk menerangkan.
4) Setelah pemberian materi dilakukan dengan sekilas, agar tidak jenuh seperti konsep
awalnya yaitu belajar menyenangkan, siswa kembali diajak bermain. Tutor
menyiapkan kartu yang telah ditulisi angka. Siswa nantinya akan mengambil
masing-masing 1 kartu, kemudian melingkar dan bernyanyi. Kemudian ketika lagu
habis, siswa harus berpasang-pasangan. Setelahnya siswa menunjukkan kartu yang
mereka punya, dan menebak angka mana yang lebih besar, dan angka mana yang
lebih dulu.
5) Setelah siswa sudah kebagian menjawab, tutor akan memberi intruksi siswa
berbaris berdasarkan tanggal lahirnya. Jika semua siswa mampu berbaris sesuai
tanggal lahir, dapat dikatakan kelas belajar menyenangkan pertemuan itu memenuhi
target.
d. Kegiatan Pertemuan ke-4
Agenda kegiatan yang dilakukan ialah pengadaan kelas belajar menyenangkan
untuk perlakuan langsung kepada siswa kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan V. Tutor
pendamping, yaitu mahasiswa berhak menentukan tempat kegiatan berlangsung
berdasarkan kesepakatan dengan orang tua siswa anggota kelompok yang diasuhnya.
Pada pemberian treatment ketiga ini, mahasiswa sebagai tutor akan memberikan
gambaran dasar dalam penjumlahan dasar.
Adapun alur kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke-4 daat diurai sebagai
berikut:
1) Tutor membuka kelas dengan berdoa dan bertukar cerita dengan siswa terkait
liburan tahun baru yang terjadi pecan lalu setelah hari terakhir bertemu dalam kelas.
Tutor juga perlu merangsang kembali kemampuan siswa setelah libur yang cukup
17
panjang. Apakah berkurang atau melainkan mereka masih mengingat materi yang
disampaikan?
2) Jika siswa dapat dikategorikan sebagai kelompok yang masih mengingat materi
sebelumnya, tutor akan langsung memberika materi selanjutnya. Lain halnya jika
tidak, tutor perlu membuat catatan untuk kasus siswa yang sepertinya agak
tertinggal dan perlu memberi paham ekstra di luar agenda hari itu.
3) Pada pertemuan ini, tutor akan memberikan materi singkat dan paling mendasar
dari penjumlahan. Hal yang tentunya mudah diterima dan akan sangat sering
digunakan ialah uang. Tutor akan memberikan paham dasar penjumlahan dalam
sistem jual beli versi anak. Yaitu, jajanan-jajanan yang ada di sekitar mereka.
4) Setelahnya, dibuatnya permainan “ayo belanja ke pasar!” dengan setting permainan
rumah-rumahan. Siswa akan dibagi menjadi kelompok kecil, yang terdiri atas
pedagang dan ibu-ibu rumah tangga. Hal ini tidak lain merangsang siswa dalam
bermain peran namun sekaligus belajar berhitung. Siswa yang menjadi pedagang
akan dibekali beberapa barang yang tutor siapkan, dan tugas ibu-ibu ialah
berbelanja.
5) Treatment ini dianggap selesai dan tuntas ketika siswa semua turut aktif bermain
peran. Ketika mendekati jam kelas berakhir, siswa akan diberi kuis singkat
menggunakan pohon factor. Bagaimana siswa mampu menguraikan angka besar
menjadi penjumlahan antar 2 angka kecil. Jika seluruh siswa mampu keluar kelas
setelah menjawab, dapat dikatakan materi hari itu mencapai target.
e. Kegiatan Pertemuan ke-5
Agenda kegiatan yang dilakukan pada petemuan ke-5 adalah melakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengukur ketercapaian pengabidan yang telah
dilakukan. Kegitaan ini dilakukan kurang lebih 2 jam.
Adapun alur kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke-4 dapat diurai sebagai
berikut:
1) Melakukan penilaian pada progres siswa mampu berhitung dan menunjukan
symbol angka tersebut.
2) Melakukan penilaian pada progres siswa mampu membandingkan antara dua angka
atau lebih.
3) Melakukan penilaian pada progres siswa mampu menjawab pertanyaan terkait
penjumlahan.
4) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
18
5) Diskusi terhadap ketercapaian siswa dengan guru kelas dan orang tua siswa terkait.

4.2.2 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kelas Belajar Menyenangkan Sebagai Sarana


Peningkatan Literasi Numerasi Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri Karawang Wetan
V
Hasil pengenalan literasi numerasi dalam pengabdian masyarakat yang telah
dilakukan tim pengabdi dapat diurai sebagai berikut.
a. Hasil Kegiatan Pertemuan ke-1
Pertemuan pertama, guru dan orang tua diberi edukasi mengenai pengenalan
istilah literasi numerasi secara umum. Selain itu, menggunakan narasumber, pengabdi
mengenalkan modul literasi dan numerasi yang nantinya akan digunakan selama
menjalankan kegiatan pengabdian tersebut. Tentunya atas dasar persetujuan dan
penyesuaian materi yang sudah berjalan di antara pembelajaran yang siswa lakukan.
Karena jadwal pengabdian dilakukan di pecan libur semester, tentunya perlu izin dari
pihak orang tua siswa. Oelh karenanya pada kegiatan pertama pengabdian ini terfokus
pada pihak-pihak yang tentunya perlu mengetahui maksud dan tujuan dari kegiatan
pengabdian.
Keberhasilan dari pertemuan ke-1 ini ditandai dengan persetujuan dan
ketersediaan guru juga orang tua menganggapi materi dari pengabdi. Selain itu, diakhir
pertemuan pertama, siswa akan langsung dikelompokkan dan menentukan tempat
untuk kegiatan pertemuan selanjutnya. Besar harapan tim pengabdi agar siswa setelah
mendapat treatment dari kegiatan pengabdian ini, mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari maupun mengimplementasikannya dalam pembelajaran dalam
kelas di semester selanjutnya.
b. Hasil Kegiatan Pertemuan ke-2
Pertemuan kedua, pengabdi sekaligus tutor pendamping bertemu langsung
dengan siswa yang telah dikelompokkan. Masing-masing pengabdi memegang kendali
1 kelompok siswa kelas 1 yang terdiri dari gabungan asal kelas A dan B. Siswa
kemudian diberi treatment berupa pemberian materi terkait literasi numerasi dengan
pokok pembahasan mengenal angka dan berhitung. Dalam kegiatan ini, pemahaman
dan kemampuan dalam mengolah informasi terkait angka itu sendiri bertambah. Setelah
kegiatan bermain yang merangsang dan menstimulus anak agar dalam keadaan bukan
tertekan dapat menerima dan mengolah informasi terkait pembelajaran dasar tersebut.

19
Keberhasilan dari pertemuan ke-2 ini ditandai dengan lancar dan fasihnya siswa dalam
mengenali dan menuliskan angka setelah pemberian treatment oleh tutor pendamping.
c. Hasil Kegiatan Pertemuan ke-3
Pertemuan ketiga, pengabdi bertemu kembali dalam agenda kelas belajar
menyenangkan dengan siswa yang sama. Tentunya agar mudahnya menjalin
komunikasi dua arah dan dengan pertimbangan kenyamanan siswa belajar dengan
orang baru di luar kegiatan sekolah. Pada pertemuan ini, jenis perlakuan yang diberikan
kepada siswa tidaklah berbeda. Materi terkait yang disampaikan tentunya memiliki
tahapan. Oleh karenanya, materi yang disampaikan pada siswa pada pertemuan
keduanya ialah perbandingan. Hal ini tentunya dipertimbangkan terlebih dahulu,
kemampuan siswa mengolah angka yang lebih besar dan atau lebih kecil. Lalu dapat
dibuat indicator sebagaimana tingkatannya, apakah siswa sudah mencapai tahap bias
membandingkan seluruh persoalan angka tersebut atau melainkan ia baru sampai
ditahap mampu memahami konsep membandingkan tapi tidak sepenuhnya dapat
mengimplementasikannya pada persoalan membandingkan lainnya. Keberhasilan dari
pertemuan ke-2 dnegan siswa namun tidak lain rangkaian kegiatan pengabdian di hari
ke-3 ini ditandai dengan sejauh mana siswa mampu memahami dan
mengimplementasikan pemahamannya di luar kelas belajar menyenangkan.
d. Hasil Kegiatan Pertemuan ke-4
Pertemuan keempat, dilakukan setelah jeda yang cukup lama dari pertemuan
terakhir. Terlebih dari itu, pertemuan ke-4 ini dilakukan di awal tahun 2021. Maka dari
itu, kelas diawali dengan senda gurau dan sharing kegiatan tahun baru antara tutor
dengan siswa. Sebagai bahan ulasan materi sebelumya juga, tutor merangsang siswa
dengan beberapa pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan pada pertemuannya
dengan kegiatan yang mereka lakukan selama jeda hari tersebut. Ketika siswa mampu
merespon dengan baik, dapat disimpulkan jika pemberian treatment dua hari terakhir
dapat dikatakan berhasil.
Setelahnya masih sesuai dnegan agenda pengabdian, tutor akan memberikan
kembali materi sesuai tahapannya. Setelah siswa mampu mengenal, membandingkan,
dan pada akhirnya kemampuan dasar yang diperlukan ialah menghitung dari dua angka
atau lebih. Hal ini dijadikan sebagai bahan materi dari bagian peningkatan literasi
numerasi siswa. Kegiatan belajar ini dilakukannya dengan disertai bermain peran. Hal
ini dikatakan berhasil ditandai dengan kemampuan siswa yang mampu menguraikan

20
bilangan besar dari dua angka atau lebih, atau menjumlahkan dua angka atau lebih
menjadi bilangan besar.
e. Hasil Kegiatan Pertemuan ke-5
Pertemuan kelima merupakan tahap evaluasi. Dengan dilakukannya pengabdian
peningkatan literasi numerasi dengan berupa pengadaan kelas belajar menyenangkan
dapat ditinjau mengalami peningkatan. Hal tersebut diukur dari progres siswa mampu
berhitung dan menunjukan symbol angka, progres siswa mampu membandingkan
antara dua angka atau lebih, dan progres siswa mampu menjawab pertanyaan terkait
penjumlahan dan penguraian jumlah angka. Meskipun demikian, hal ini perlu dilakukan
sebagai pembiasaan bagi siswa, terutama selama kegiatan belajar mengajar (KBM)
sekolah masih dilakukan di rumah. Sama seperti halnya literasi dengan definisi
umunya, jika siswa tidak terbiasa, sewaktu-waktu pemahaman terhadap numerasi ini
akan tergerus oleh kegiatan pembiasaan lainnya. Oleh karenanya penting juga peran
orang tua untuk selalu mengawasi dan memfasilitasi anaknya dalam hal belajar. Tidak
perlu hal yang muluk-muluk, dengan segala keterbatasan yang ada, orang tua perlunya
memberikan sedikit waktunya untu ikut belajar dan membimbing anak dalam
menyelesaikan pelajarannya.
Hasil kegiatan pengabdian masyarakat secara garis besar mencakup beberapa
komponen:
1) Ketercapaian tujuan pengabdian
2) Ketercapaian target-target materi treatment yang telah diagendakan
3) Keberhasilan target siswa yang mampu menguasai materi
Ketercapaian tujuan pengabdian secara umum sudah memenuhi. Pengabdian
secara garis bersar bertujuan untuk meningkatkan literasi numerasi pada siswa kelas 1
dengan pengadaan kelas belajar menyenangkan. Kelas belajar menyenangkan telah
diikuti dan memberikan hasil yang lebih dari cukup sebagai sebuah kegiatan jangka
pendek. Siswa mampu memahami dan mampu menerapkan materi yang disampaikan
dengan konteks yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalm hal ini,
disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pada kemampuannya dengan
treatment literasi numerasi.
Selain itu, ketercapaian target materi treatment yang telah diatur pada tiap
pertemuannya menunjukan indikasi yang cukup baik. Ketercapaian tujuan pengabdian
sudah mewakilinya, bahwa pemberian treatment dikatakan berhasil ketika siswa
mengalami peningkatan kemampuan.
21
Dan dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan 76 siswa kelas 1 dengan
rata-rata jumlah siswa yang dapat mengikuti rangkaian kegiatan dan pemberian
treatment yaitu 60 siswa. Target peserta dapat dikatakan berhasil karenanya siswa yang
mengikuti kegiatan hingga akhir lebih banyak dari pada yang tidak.
Adapun dana yang digunakan untuk melakukan pengabdian ini adalah dana
mandiri. Berikut anggaran dana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan.

No. Jenis Pengeluaran Biaya


1 Peralatan penunjang Rp 2.000.000,00
2 Perjalanan Rp 500.000,00
3 Konsumsi Rp 2.000.000,00
4 Lain-lain Rp 1.500.000,00
Jumlah Rp 6.000.000,00
Tabel 4 Anggaran Dana Pengabdian

22
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kegiatan yang kami lakukan merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada siswa
yang ada di SD Negeri Karawang Wetan V. Pengabdian ini dikhusukan untuk
meningkatkan pengetahuan peserta didik terhadap lambang-lambang bilangan dan angka-
angka, yang mana sekolah tersebut masih minim akan literasi numerasi. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, literasi numerasi ini merupakan pengetahun atau kecakapan dalam
menggunakan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar, untuk memecahkan
masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari serta menganalisis
informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya).
Pelaksanaan pengabdian ini telah terselenggara dengan baik sesuai dengan rencana
yang telah kami susun. Hal ini terbukti dari keluarga SD Negeri Karawang Wetan V yang
sangat menerima kami dan antusias selama dilaksankannya pengambdian ini, khususnya
siswa kelas 1 yang walaupun banyak kendala-kendala yang dihadapi, namun mereka tetap
antusias belajar mengenai numerasi dengan menggunakan modul yang telah disiapkan.
5.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah kami alami selama kegiatan pengambdian, kami berharap
banyak mahasiswa atau dosen-dosen yang memilih melakukan pengambdian di sekolah-
sekolah yang minim akan fasilitas sarana prasarana maupun dari tenaga pendidiknya.
Semoga dengan diadakanya pengabdian di SD Negeri Karawang Wetan V ini, guru-guru
dari sekolah tersebut lebih kereatif dan inovatif dalam menggunakan atau mengembangkan
media dan sumber pembelajaran. Serta apa yang kami terapkan kepada siswa kelas 1 tidak
berhenti pada saat kami selesai melaksankan pengambdian saja, melainkan terus berlanjut
pada tahun ajaran-ajaran selanjutnya dengan dibimbing oleh guru yang bersangkutan.

23
Lampiran 1
Modul Pengantar Literasi dan Numerasi Kemendikbud

Identitas Buku
Judul : Modul Belajar Literasi dan Numerasi Jenjang SD Kelas 1 Semester 1
Penyusun : Made Winny Paramitha, Refiona Andika
Penerbit : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Pusat Asesmen dan Pembelajaran
Tebal Halaman : 148 Halaman
Tahun Terbit : 2020
ISBN : 978-602-259-194-8

24
Lampiran 2
1. Ketua Pengusul
A. Identitas Diri
Nama Gita Rachmasari Apandi
Jenis kelamin Perempuan
Status Mahasiswa Aktif
NPM 1710631080069
Tempat, Tanggal Lahir Karawang, 29 Juli 1999
Email 1710631080069@student.unsika.ac.id
No. Telp 085717728636
Alamat Instansi Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang 41361
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Masuk Tahun Lulus
SDIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah Karawang 2005 2011
SMPIT As-Syifa Boarding School Subang 2011 2014
SMA Negeri 4 Karawang 2014 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya.
Karawang, 10 Januari 2021
Ketua Pengusul,

Gita Rachmasari Apandi

25
2. Anggota Pengusul 1
A. Identitas Diri
Nama Debi Andrian
Jenis kelamin Laki-laki
Status Mahasiswa Aktif
NPM 1710631080043
Tempat, Tanggal Lahir Karawang, 15 November 1999
Email 1710631080043@student.unsika.ac.id
No. Telp
Alamat Instansi Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang 41361
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Masuk Tahun Lulus
SD Negeri 1 Sumberjaya 2005 2011
SMP Negeri 1 Tempuran 2011 2014
SMA Negeri 4 Karawang 2014 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya.
Karawang, 10 Januari 2021

Debi Andrian

26
3. Anggota Pengusul 2
A. Identitas Diri
Nama Melani Yuliyanti
Jenis kelamin Perempuan
Status Mahasiswa Aktif
NPM 1710631080010
Tempat, Tanggal Lahir Purwakarta, 6 Juli 1998
Email 1710631080010@student.unsika.ac.id
No. Telp 085
Alamat Instansi Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang 41361
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Masuk Tahun Lulus
SD Negeri 1 Cibogohilir 2005 2011
MTs Negeri 1 Plered 2011 2014
SMA Negeri 1 Sukatani 2014 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya.
Karawang, 10 Januari 2021

Melani Yuliyanti

27
4. Anggota Pengusul 3
A. Identitas Diri
Nama Pesona Asmaul Husna
Jenis kelamin Laki-laki
Status Mahasiswa Aktif
NPM 1710631080120
Tempat, Tanggal Lahir Karawang, 2 November 1998
Email 1710631080120@student.unsika.ac.id
No. Telp
Alamat Instansi Jl. HS. Ronggowaluyo Telukjambe Timur Karawang 41361
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Tahun Masuk Tahun Lulus
SD Negeri Kalangsari 3 2005 2011
SMP Negeri 1 Rengasdengklok 2011 2014
SMA Negeri 1 Karawang 2014 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya.
Karawang, 10 Januari 2021

Pesona Asmaul Husna

28
Lampiran 3
Profil SD Negeri Karawang Wetan V

Gambar 3 Peta Lokasi SD Negeri Karawang Wetan V

Gambar 4 Profil SD Negeri Karawang Wetan V

Berikut uraian identitas sekolah


Nama Sekolah : SD Negeri Karawang Wetan V
Kepala Sekolah : Enung Sunenglis
Alamat Lengkap : Jl. Singadireja, Karawang Wetan, Karawang Timur
Kecamatan : Karawang Timur

29

Anda mungkin juga menyukai