Latar Belakang

SENSOR

Apa itu sensor?

Sensor merupakan perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti
tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-
fenomena lingkungan lainnya.

Apa itu nanosensor?

Nanosensor merupakan perangkat yang dibuat untuk mendeteksi senyawa biologis atau kimia tertentu
dalam skala kecil yaitu 10-100 nm.

Sehingga dikembangkan teknologi nano yang memiliki keunggulan

dalam:
Terdapat limitasi dari sensor: - Meningkatkan selektivitas sensor
- Ketelitian - Meningkatkan akurasi sensor
- Jenis material yang dapat - Meningkatkan surface area yang dideteksi
dideteksi - Meingkatkan sensitivitas perangkat
- Dll. - Lebih cepat
- Dapat mendeteksi target pada konsentrasi yang rendah
 Latar Belakang

Klasifikasi Nanosensor

Klasifikasi
• Sensor yang digunakan untuk mengukur property berskala nano
• Sensor yang berskala nano atau memiliki komponen nano

Chemical sensor chip dengan integrated Chemical sensor chip dengan integrated
micromachined hot plate micromachined hot plate
 Latar Belakang

Prinsip Kerja Umum

Source : Nanotechnology safety (2013 ).

 Latar Belakang

Aplikasi

Aplikasi dari nanosensor :

Nanosensor bisa juga disebut sebagai chemical sensor atau mechanical sensor, yang digunakan
untuk:
• Mendeteksi berbagai macam zat kimia untuk pollution monitoring
• mendeteksi adanya logam berat pada lingkungan
• Mendeteksi penyakit (medical diagnostic purposes)
• Mendeteksi sinyal dan merabolisme pada tanaman sehingga dapat memahami biologi tanaman
• Memonitor parameter fisik seperti temperatur, perpindahan, flow dsb.
Source : Nanotechnology safety (2013 ).
 Latar Belakang

Prinsip Kerja Umum

Beberapa metode deteksi dalam nanosensor menghasilkan level deteksi dan hasil yang berbeda-beda:

Surface Plasmon Resonance (SPR) Nanosensor

 SPR Nanosensor

SPR NANOSENSOR

Surface Plasmon Resonance (SPR) Nanosensor

Keunggulan SPR Nanosensor :

• Memiliki sensitifitas yang tinggi

• Memiliki desain yang simple dan compact

• Pembentukan dan dekomposisi kompleks ligan dapat dipantau in-situ

• Menghasilkan data kinetik secara real time tanpa harus memberi label
sampel atau menggabungkan standar internal.

Source : Azzam, ( ).
 SPR Nanosensor

Prinsip Kerja
 SPR Nanosensor

SPR NANOSENSOR

SPR nanosensor merupakan salah satu alternative system untuk mendeteksi logam berat pada air minum

Hg2+ Cd2+ Cu2+ Ni2+

Namun, kekurangannya harus ada treatment khusus agar dapat mendeteksi element tertentu

Source : Azzam, ( ).
 SPR Nanosensor

SPR NANOSENSOR

0. SF10 Glass dan prisma

1. Lapisan Ti
2. Film Au
3. Lapisan 1,6 hexanedithiol (HDT)
Metallotheonein (MT) : Hg2+ dan Cd2+ .2
Oligopeptides : Ni2+ dan Cu2+ .3
4. Lapisan metal (Hg)
5. Solvent (etanol/air yang mengandung ion metal)

Note
Kuatnya ikatan MT atau HDT terhadap jenis logam

logam-MT= Hg[II]>Ag[I]> Cu[II] >Cd[II]>Zn[II]

logam-HDT= Pb[II] >Ni[II] > Cu[II] > Hg[II] > Zn[II]

Skema system deteksi SPR nanosensor. 1

Source : (1) Chah dkk, 2004 (2) Zhang dkk, 2007 (3) Forzani dkk, 2005
SPR Nanosensor

sds

Proses pembentukan self assembly monolayers (SAMs)

(a) Lapisan Au film telah ditambah dengan MT/HDT

(b) Penambahan Ion metal seperti Hg2+ ,Cd2+, Cu2+ , dan Ni2+
(c) Ion metal mulai diikat oleh MT/HDT dan terbentuk lapisan SAMs
 SPR Nanosensor

SPR NANOSENSOR

Pengaruh konsentrasi ion metal (𝑯𝒈𝟐+ dan 𝑪𝒅𝟐+ ) terhadap sudut yang dibentuk

Slope yang semakin besar menunjukkan sensitivitas pengukuran SPR yang semakin baik. Slope 𝐻𝑔2+ lebih
besar daripada 𝐶𝑑 2+ hal ini berkaitan dengan kuatnya ikatan 𝐻𝑔2+ -MT dibandingkan 𝐶𝑑 2+ -MT. 2
Source : (2) Zhang dkk, 2007
SPR Nanosensor

Kelebihan

Kelebihan penggunaan MT untuk mendeteksi 𝑯𝒈𝟐+ dan 𝑪𝒅𝟐+

• Mampu mendeteksi logam dengan konsentrasi minimum 0,1 𝜇M atau 15 ppb untuk
𝐶𝑑 2+ dan 0,5 𝜇M atau 1 ppm untuk 𝐻𝑔2+
• Penambahan MT/HDT sebagai agen detector ion metal menghasilkan layer dengan
ikatan yang kuat antara MT/HDT - ion metal dan orientasi layer yang lebih seragam.