Sensor Gas merupakan sebuah alat untuk membaca keberadaan bermacam
jenis gas dalam suatu tempat, biasanya sensor ini di gunakan dalam sebuah sistem keselamatan. Jenis alat sensor ini di gunakan untuk membaca kebocoran gas dan menghubungkan kepada sebuah sistem pengaturan untuk menutup segala proses yang menyebabkan atau mengalami kebocoran gas tersebut. Sensor gas juga dapat membunyikan alarm agar di ketahui oleh pangawas yang berada di sekitar kebocoran gas tersebut terjadi agar para pekerja yang berada di area tersebut dapat segera mengadakan evakuasi sehingga mencegah sesuatu hal yang lebih buruk. Alat ini sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengancam nyawa pekerja maupun hewan atau tumbuhan yang berada di sekitar area tersebut, karena beberapa jenis gas bisa sangat membahayakan.
Sensor gas dapat membaca segala jenis gas yang mematikan, seperti gas yang mudah terbakar, gas beracun, gas yang dapat menimbulkan ledakan, dn jika adanya gejala pengurangan oksigen. Sensor ini dapat kita temui di berbagai jenis perusahaan dan tempat, seperti tambang minyak dan sebagainya, alat ini juga mungkin terdapat di stasiun pemadam kebakaran. Biasanya alat ini menggunakan batere untuk beroperasi. Alat ini mengirimkan sinyal peringatan menggunakan suara atau gambaran, seperti sinar lampu flashlight ataupun alarm yang bersuara nyaring saat terdapat konsentrasi gas yang dapat membahayakan bagi area tersebut. Saat alat ini merasakan konsentrasi gas yang membahayakan melebihi level yang telah di atur pada alat tersebut, alarm atau sinyal akan diaktifkan. Pada awalnya, detektor diproduksi untuk mendeteksi hanya satu jenis gas, tetapi alat sensor modern dapat mendeteksi beberapa gas beracun atau mudah terbakar, atau bahkan kombinasi dari kedua jenis. Sensor gas dapat di golongkan dari cara pengerjaannya (semikonduktor, oksidasi, katalis, infrared, dan lain sebagainya). Ada dua jenis sensor gas, yaitu sensor gas portable dan sensor gas yang terpasang. Jenis sensor yang pertama merupakan alat sensor yang dapat di gunakan selagi berkeliling, yang biasanya di pasang di saku, sabuk atau topi pegawai. Jenis sensor ke dua yaitu alat sensor yang telah terpasang, biasanya alat sensor ini di pasang di dekat ruang control, dan biasanya dapat membaca lebih dari satu jenis gas yang berbahaya. Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sangatlah banyak tersedia di bumi ini. Baik itu sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun sumber daya alam yang tidak diperbaharui. Gas LPG merupakan salah satu hasil dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.Peranan Gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Teringat, semakin menipisnya persediaan minyak dibumi ini perlahan lahan Gas LPG mulai menggantikan peranan utama dari minyak bumi sebagai bahan bakar altetnatif baik itu dalam bidang industri, rumah tangga, maupun transportasi Terkadang kala manusia terbuai akan kayanya sumber daya alam ini. Disaat sengaja maupun tidak sengaja, Gas LPG menjadi dampak negatif terhadap kesehatan manusia bahkan menimbulkan kerugian yang cukup besar apabila tidak digunakan dengan hati hati terutama bila tidak diketahui telah terjadinya kebocoran dari tabung atau tempat penyimpanan Gas LPG. Seharusnya, Gas LPG tersebut sesuatu yang dapat mempermudah kelangsungan hidup manusia tetapi menjadi kerugian manusia
Sensor gas adalah sensor yang befungsi untuk mengukur senyawa gas polutan yang ada di udara,seperti karbon monoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan lain- lain. Sudah semakin banyak dipasaran telah beredar pengindra ga semikonduktor. Tentunya dibedakan oleh sensitivitas sensor tersebut, semakin mahal maka sensitivitas semakin bagus. Pengindra gas tersebut bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya semakin rendah. Banyak sekali type sensor gas yang digunakan dan tersedia dipasaran, seperti sensor gas untuk mendeteksi gas LPG yaitu type TGS 2610 dan sensor gas untuk mendeteksi asap rokok yaitu type AF 30. Pada pembahsan ini yang di bahas adalah Sensor Gas Type AF 30. Sensor AF 30 adalah sensor yang dapat mendeteksi asap rokok. Jenis sensor asap secara umum dibagi menjadi 3 macam yaitu ionization smoke detector, photoelectric smoke detector, dan air-sampling smoke detector. Perbedaan dari ketiga jenis smoke detector tersebut hanyalah pada metode deteksinya.
1 Pengertian Umum Sensor Sebenarnya sensor secara umum didefinisikan sebagai alat yang mampu menangkap fenomena fisika atau kimia kemudian mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus listrik ataupun tegangan. Fenomena fisik yang mampu menstimulus sensor untuk menghasilkan sinyal elektrik meliputi temperatur, tekanan, gaya, medan magnet cahaya, pergerakan dan sebagainya. Sementara fenomena kimia dapat berupa konsentrasi dari bahan kimia baik cairan maupun gas. Dengan definisi seperti ini maka sensor merupakan alat elektronik yang begitu banyak dipakai dalam kehidupan manusia saat ini. Bagaimana tekanan jari kita pada key board computer, remote televisi, lantai lift yang kita tuju, menghasilkan perubahan pada layar computer atau televisi, serta gerakan pada lift adalah contoh mudah sensor secara luas. Atau sensor temperatur yang banyak digunakan dalam mengontrol temperatur ruangan pada AC. Demikian pula sensor pengukur cairan oksigen ataupun gas lainnya yang sering digunakan di rumah sakit. Hampir seluruh kehidupan sehari hari saat ini tidak ada yang tidak melibatkan sensor. Tidak mengherankan jika sensor (atau juga ada yang menyebutnya dengan transducer) banyak disebut juga sebagai panca indera-nya alat elektronik modern 2. Cara Kerja Sensor Gas Secara Umum Terbentuk pada permukaan luar kristal. Tegangan permukaan yang terbentuk akan menghambat laju aliran electron seperti tampak pada ilustrasi gambar.
Sensor Gas Tipe Semikonduktor a. Prinsip Kerja Sensor Gas Tipe Semikonduktor Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dan tudung sensor. Elemen sensor terdiri dari bahan sensor dan bahan pemanas untuk memanaskan elemen. Elemen sensor menggunakan bahan-bahan seperti timah (IV) oksida SnO 2 , wolfram (VI) oksida WO 3 , dan lain-lain, tergantung pada gas yang hendak dideteksi. Gambar berikut menunjukkan susunan (struktur) dasar sensor gas.
Bila suatu kristal oksida logam seperti SnO 2 dipanaskan pada suhu tinggi tertentu di udara, oksigen akan teradsorpsi pada permukaan kristal dengan muatan negatif . Elektron-elektron donor pada permukaan kristal ditransfer ke oksigen teradsorpsi, sehingga menghasilkan suatu lapisan ruang bermuatan positip. Akibatnya potensial permukaan terbentuk, yang akan menghambat aliran elektron. Di dalam sensor, arus listrik mengalir melalui bagian-bagian penghubung (batas butir) kristal-kristal mikro SnO 2 . Pada batas-batas antar butir, oksigen yang teradsorpsi membentuk penghalang potensial yang menghambat muatan bebas bergerak. Tahanan listrik sensor disebabkan oleh penghalang potensial ini. Gambar.2 berikut menunjukkan model penghalang potensial antar butir kristal mikro SnO 2 pada keadaan tanpa adanya gas yang dideteksi.
Gambar 2 model penghalang potensial antar butir kristal mikro SnO 2 pada keadaan tanpa adanya gas yang dideteksi
Keterangan : eVs = nilai energi penghalang permukaan Gbr.2 Model penghalang antar butir pada keadaan tanpa gas yang dideteksi. Dalam lingkungan adanya gas pereduksi, kerapatan oksigen teradsorpsi bermuatan negatif pada permukaan semikonduktor sensor menjadi berkurang, sehingga ketinggian penghalang pada batas antar butir berkurang. Ketinggian penghalang yang berkurang menyebabkan berkurangnya tahanan sensor butir dalam lingkungan gas.
Gbr 3. Model penghalang potensial antar butir dalam lingkungan gas Hubungan antar tahanan sensor dan konsentrasi gas pereduksi pada suatu rentang konsentrasi gas dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Rs = A [ C] -a , dengan : Rs = tahanan listrik sensor A = konstanta [ C] = konsentrasi gas a = gradien kurva Rs b. Karakteristik Sensor Pengaruh Tekanan Parsial Oksigen
Gambar berikut menunjukkan hubungan antara tekanan parsial oksigen di atmosfir (PO2) dengan resistensi sensor gas tipe semikonduktor tertentu. Dalam udara bersih semakin tinggi tekanan parsial gas oksigen, semakin tinggi pula resistensi sensor.
Gambar 4. Pengaruh tekanan parsial gas oksigen (PO2) pada resistensi sensor
Sensitivitas Terhadap Gas Sesuai dengan rumus Rs = A [ C ]-a sebelumnya, hubungan resistensi sensor terhadap konsentrasi gas adalah linier dalam bentuk logaritma, dalam rentang tertentu konsentrasi gas ( dari beberapa ppm ke beberapa ribu ppm ). Gambar.5 berikut merupakan suatu contoh hubungan antara resistensi sensor dan konsentrasi gas. Sensor memperlihatkan kepekaan yang berbeda-beda terhadap berbagai gas. Tingkat kepekaan relatif suatu sensor terhadap gas juga tergantung pada jenis bahan sensor dan temperatur. Karena resistensi sensor berbeda dari satu sensor ke sensor lain. Maka karakteristik sensitivitas sensor dinyatakan sebagai rasio resistensi sensor dalam berbagai konsentrasi gas (Rs) dengan resistensinya dalam konsentrasi tertentu suatu gas target (Ro).
Gambar 5. Karakteristik sensitivitas sensor tertentu terhadap berbagai gas
Respons Sensor Gambar 6. berikut memperlihatkan sifat tertentu ketika suatu sensor dikenakan (diekspos) terhadap suatu gas pendeoksidasi dan ketika sensor tersebut dijauhkan dari gas pendeoksidasi. Resistensi sensor akan menurun tajam dengan cepat ketika dikenakan pada gas, dan ketika dijauhkan dari gas, resistensinya akan kembali ke harga semula setelah waktu yang singkat. Kecepatan respond an kembalinya ke keadaan semula bervariasi sesuai dengan jenis sensor dan jenis gas yang dideteksi.
Gambar 6. Suatu contoh respons sensor
Aksi Awal Seperti ditunjukkan pada gambar 7. berikut semua sensor memperlihatkan sifat sementara yang disebut aksi awal , ketika sensor yang sebelumnya tak digunakan ataupun disimpan kemudian digunakan / diberi energi di udara. Besarnya Rs turun seketika dengan tajam selama beberapa detik setelah diberi energy, dalam keadaan ada atau tidak ada gas yang dideteksi, yang selanjutnya akan mencapai tingkat yang stabil sesuai dengan keadaan atmosfer sekitarnya. Lamanya aksi awal tergantung pada kondisi atmosfir selama penyimpanan, lamanya penyimpanan, dan jenis sensor.
Gambar 7. Contoh Aksi Awal
Pengaruh Temperatur dan Kelembaban Prinsip pendeteksian gas dengan sensor gas tipe semikonduktor adalah proses adsorpsi dan desorpsi gas pada permukaan sensor. Sebagai akibatnya, temperatur sekitar akan mempengaruhi karakteristik sensitivitas sensor, karena perubahan laju adsorpsi dan desorpsi.
Gambar 8. Contoh Pengaruh Temperatur dan Kelembaban
Demikian juga kelembaban akan menurunkan resistensi, karena uap air teradsorpsi pada permukaan sensor. Gambar.8 berikut merupakan suatu contoh pengaruh temperatur dan kelembabab pada Rs/Ro. Kestabilan Jangka Waktu Lama Gambar.9 berikut menunjukkan kestabilan sensor gas tipe semikonduktor untuk jangka waktu yang lama.
Gambar 9 Contoh Kestabilan Sensor Jangka Waktu Lama
Pengaruh Tegangan Rangkaian Pemanas
Sensor gas tipe semikonduktor menunjukkan karakteristik sensitivitas optimum pada tegangan pemanas yang konstan dan tertentu. Gambar 10. berikut menunjukkan suatu contoh pengaruh tegangan rangkaian pemanas pada sensitivitas sensor terhadap gas. Karena sensitivitas sensor dipengaruhi tegangan pemanas, maka tegangan pemanas harus dipilih sesuai dengan spesifikasi sensor.
Gambar 10. Contoh pengaruh tegangan pemanas
c. Rangkaian Pengukuran Dasar Berikut ini adalah gambar rangkaian pengukur dasar merupakan rangkaian pengukur dasar.
Gambar 11: Rangkaian pengukur dasar Ket: 1 dan 4 elektroda pemanas 2 dan 3 elektroda sensor V H = Voltage pemanas Vc = Voltage Sirkit Sensor R L = tahanan beban V RL = Voltage antar kedua terminal tahanan beban Rs = tahanan semikonduktor sensor Sensor memerlukan dua sumber tegangan, yakni tegangan pemanas (V H ) dan tegangan sirkit/rangkaian sensor (Vc). Tegangan pemanas dipakai pada pemanas terintegrasi untuk mempertahankan elemen sensor pada suhu tertentu yang optimal. Tegangan sirkit digunakan untuk memungkinkan pengukuran tegangan (V RL ) antar kedua terminal tahanan beban (R L ) yang dihubungkan seri dengan sensor. Suatu sirkit catu daya umum dapat digunakan baik untuk Vc maupun V H untuk memenuhi kebutuhan listrik sensor. Konsumsi daya (Ps)pada semikonduktor dibawah 15 mW. Besarnya konsumsi daya dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: Ps = (V c -V RL ) 2 ..............................................................(2.1) Rs Tahanan sensor dapat dihitung dengan rumus berikut: Rs = V c -V RL X R L .......................................................................... ( 2.2) V RL
V RL diukur lebih dahulu. Kesimpulan
1. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser 2. Sensor gas adalah sensor yang befungsi untuk mengukur senyawa gas polutan yang ada di udara,seperti karbonmonoksida, hidrokarbon, nitrooksida, dan lain-lain. Sudah semakin banyak dipasaran telah beredar pengindra ga semikonduktor. 3. Pengindra gas bekerja dengan semakin tinggi konsentrasi gas maka resistansinya semakin rendah. 4. Banyak sekali tipe sensor gas yang digunakan dan tersedia dipasaran, seperti sensor gas untuk mendeteksi gas LPG yaitu type TGS 2610 dan sensor gas untuk mendeteksi asap rokok yaitu type AF 30. 5. Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. 6. Sensitivitas tiap sensor gas bebeda beda sehingga perbedaan ini dapat dimanfaatkan untuk pengenalan gas.
Saran 1. Penggunaan sensor harus disesuaikan dengan fungsinya khususnya sensor gas yang contohnya dapat berfungsi sebagai pendeteksi asap rokok yait tipe AF 30. 2. Sebaiknya sensor gas digunakan dibuat sesimpel mungkin agar penggunaannya lebih mudah. 3. Pengaplikasian sensor gas diharapkan sesuai dengan fungsi dan karakteristiknya. 4. Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita dapat menambah wawasan tentang sensor gas. Sensor Gas methane, CO, CO2, Ethanol, LPG Deskripsi
Sensor gas secara umum mendeteksi perubahan kimiawi yang terjadi dalam ruangan sensor tersebut, sehingga biasanya sensor seperti ini ditempatkan pada ruangan tertutup. klik untuk memperbesar
Berikut kutipan teori dari sensor gas ( sumber by : http://www.scribd.com/doc/18271343/Skripsi-Lengkap-Sensor-Gas-LPG ) Terbentuk pada permukaan luar kristal. Tegangan permukaan yang terbentuk akan menghambat laju aliran electron seperti tampak pada ilustrasi Gambar :
Ilustrasi gambar penyerapan O2 Di dalam sensor, arus elektrik mengalir melewati daerahsambungan(grain boundary)dari kristal SnO2. Pada daerah sambungan, penyerapan oksigen mencegah muatan untuk bergerak bebas. Jika konsentrasi gas menurun, proses deoksidasi akan terjadi, rapat permukaan dari muatan negative oksigen akan berkurang, dan mengakibatkan menurunnya ketinggian penghalang dari daerah sambungan, misal terdapat adanya gas CO yang terdeteksi maka persamaan kimianya dapat digambarkan seperti tampak pada persamaan berikut ini.
CO + Oad(SnO2X) CO2 + (SnO2X)*(2
Dengan menurunnya penghalang maka resistansi sensor akan juga ikut menurun dengan demikian nilai yang diberikan sensor pun akan menurun.
Aplikasi
Sensor gas biasanya digabungkan dengan beberapa komponen lain sebagai aktuator misalnya alarm, monitoring, relay, dan berbagai macam pengontrol lainya. Berikut beberapa contoh schematics sensor gas yang dapat dibuat dengan mudah :
Schematics berikut digunakan untuk membuat sensor gas yang berfungsi mendeteksi CO, CO2, Methane, Ethanol. Sensor gas ini menggunakan type TGS 202 sebagai sensor dan sebuah buzer sebagai aktuatornya.
Klik untuk memperbesar
Rangkaian sensor berikut ini menggunakan sensor type TGS 813.
Sensor gas dengan sebuah comparator dan buzzer sebagai alarm.
Sensor gas LPG dengan IC 555, pada rangkaian ini sesor gas terpisah dari rangkaian dan menggunakan jumper sebagai penghubungnya