Rizali
94% methane
3000, 3600, 4800 psi compressed
Lighter than air
Titik cair -238ᵒF
1. Nature and properties of Combustible Gas
2. Detection Technologies
3. Application
4. Area Classifications
Properties of combustible gases & Liquids
Common flammable Industrial Gasses
Flammable and combustible liquids
Physical and chemicl properties charts
Flash Point (titik nyala)
Adalah titik temperatur terendah dimana cairan
mempunyai cukup uap di permukaannya,
sehingga terjadi campuran yang dapat terbakar
atau meledak
Beberapa cairan mempuyai titik nyala di bawah
temperatur kamar
Pengauapn akan meningkat seiring dengan
peningkatan temperatur
Adalah metode pengujian terbuka, untuk
menentukan titik nyala
Adalah temperatur minimum dimana suatu
zat akan terbakar dengan sendirinya
Adalah konsentrasi minimum uap/gas akan
menyebarkan api jika terkena sumber api.
Jika nilainya di bawah ini, maka
konsentrasinya akan terlalu rendah untuk
terbakar
Kenaikan temperatur/tekanan atmosfer akan
menurunkan LEL suatu gas/uap.
Jarak dimana api akan bisa merambat pada
terbakarnya gas/uap.
Adalah konsentrasi maksimum gas dalam
udara yang akan terbakar.
Persentase gas yang lebih banyak daripada
oksigen, akan membuat campuran terlalu
“kaya” untuk terbakar
Adalah perbandingan massa jenis uap,
dibanding dengan udara. Density < 1, berarti
lebih ringan dari udara
Hampir semua uap dari bahan bakar cair,
lebih berat daripada udara, sehingga akan
berjalan di permukaan.
Acetylene
Ammonia
Hydrogen
LPG
Electrocatalytic detectors
Detektor pasif
Infra red detectors
Detektor aktif, karena alat memancarkan sinyal
Gas/uap yang terbakar akan mengeluarkan
panas, perubahan temperatur kemudian
dikonversi menjadi sinyal sensor, yang dapat
memicu alarm peringatan dan tindakan
keamanan lainnya.
Prinsip kerja adalah menggunakan konsep
katalis reaksi oksidasi kimia
Dimana gas yang mudah terbakar tersebut,
jika menyentuh permukaan elemen , bereaksi
dengan oksigen di udara, dan memanaskan
elemen katalis. Kenaikan temperatur akan
merubah resistensi material, yang kemudian
diukur dan diawasi, dan dibandingkan
dengan udara standar
Sensor referensi
(sebagai patokan)
ditutup dengan kaca,
sehingga juga dapat
berubah kondisi karena
temperatur dan
kelembaban udara,
tetapi dijaga agar tidak
bersentuhan dg gas
Pada sensor aktif, gas
akan bersentuhan
dengan sensor,
sehingga terjadi panas,
yang sebanding dg
konsentrasi gas tsb.
Tegangan yang terjadi
dibandingkan dg
sensor referensi.
Sensor jenis ini, sangat dipengaruhi oleh usia,
kontaminasi kimia (silikon, dll), tertutupnya
jalur gas menuju sensor, dsb.
Konsepnya adalah mengukur
penyerapan/gangguan gelombang IR jika
melewati suatu volume gas
Terdiri dari pemancar dan penerima
gelombang IR, hasil pembacaan akan
dibandingkan dengan panjang gelombang
referensi/patokan
Keuntungan penggunaan IR :
Tahan terhadap kontaminasi kimia
Tidak memerlukan oksigen/udara sebagai
pendeteksi
Dapat bekerja terus menerus terpapar gas
Kebocoran gas dapat membentuk gumpalan
“awan” atau langsung menyebar, tergantung
pada faktor angin, besar kebocoran, densitas
gas, struktur lingkungan, dsb.
Karakteristik gumpalan “awan” gas :
Konsentrasi terrtinggi di sekitar sumber, dan
berkurang di jarak yang lebih jauh
Bentuk “awan” memanjang atau tidak beraturan,
tergantung arus udara
Pada lingkungan bebas (outdoor), awan gas
menyebar cepat, dan konsentrasinya bisa sangat
rendah
Masih dapat mendeteksi kebocoran gas,
walau konsentrasinya rendah
Bisa mencakup daerah yang luas, seperti
rangkaian pipa, katup, atau pompa
Hazard Assessment
Sensor Placement
Meminimalkan resiko dg cara :
Memilih perlengkapan deteksi gas yang tepat
Penempatan sensor yang tepat
pertimbangan assessment :
Sumber kebocoran gas
Faktor yang mempengaruhi besar dan arah
kebocoran
Densitas / sifat gas
Lingkungan sekitar detektor, spt temperatur,
vibrasi, kebersihan, Ventilasi (tempat dimana
ventilasi kurang atau ada kemungkinan gas
terjebak, harus dipertimbangkan sebagai tempat
sensor)
Penempatan sensor :
Di tempat dimana kebocoran sering/diduga
terjadi, seperti sambungan, tempat bertekanan
tinggi, dsb
Di tempat dimana diduga gumpalan “awan” gas
akan terkumpul jika terjadi kebocoran,
tergantung dari density nya
M. Rizali