Meningkatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) saat ini memicu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari permukaan tanah dan menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah maka akan mencemari air tanah. Pencemaran logam berat seperti Mercury (Hg) dapat mempengaruhi dan menyebabkan etoksifikasi (keracunan) sehingga dapat merusak lingkungan (Saputra, 2011). Pencemaran suatu lingkungan merupakan masalah yang cukup serius yang dihadapi Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Salah satunya ialah pencemaran oleh ion logam berat. Ion logam berat yang berbahaya bagi kesehatan salah satunya ialah merkuri (Hg) atau dikenal juga dengan nama raksa. Banyak industri di Indonesia yang menggunakan raksa atau merkuri. Di antara industri tersebut, masih banyak juga yang pembuangan limbahnya belum memenuhi syarat, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, contohnya seperti pabrik plastik, pabrik sabun dan juga pabrik kosmetika (Kristianingrum, 2007). Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat yang paling berbahaya. Di alam, kita dapat menemui merkuri dalam tiga bentuk yaitu sebagai unsurnya (uap yang beracun Hg0), merkuri anorganik (Hg+ dan Hg2+) dan merkuri organic (metik merkuri, etil merkuri, dan fernil merkuri). Ion Hg2+ yang larut dalam air merupakan polutan merkuri yang paling umum dan paling stabil. Hal ini berarti bahwa Hg2+ dapat terakumulasi dalam organ vital manusia melalui rantai makanan dan dapat menyebabkan kerusakan pada otak, sistem saraf, ginjal, jantung dan sistem endokrin (Wang, dkk. 2012). Saat ini ada banyak instrument yang digunakan untuk mendeteksi merkuri seperti Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), Inductive Coupled Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS), dan Atomic Fluorescence Spectrometry (AFS), namun biaya yang dikeluarkan untuk mendeteksi merkuri menggunakan alat ini tidaklah sedikit, membutuhkan keahlian khusus untuk dapat mengoperasikannya, waktu yang diperlukan relatif lebih lama dan tidak portabel. Di samping itu berbagai instrument tersebut hanya dimiliki oleh institusi tertentu, antara lain UGM, PPNY-BATAN, dan LIPI (Kristianingrum, 2009). Oleh sebab itu sangat diperlukan cara untuk mendeteksi ion merkuri yang terlarut dengan cepat, sederhana, ekonomis, efektif dan portabel. Salah satu metode yang menjanjikan adalah deteksi berdasarkan warna atau sensor kolorimetrik karena kesederhanaan operasionalnya, proses yang cepat, sensitivitas yang tinggi, efektif dan mudah diamati dengan mata telanjang. Kelemahan metoda kolorimetrik yang menggunakan pereaksi warna alami atau sintetik yakni sensor yang kurang sensitive dan limit deteksinya tidak sebaik pendeteksian berdasarkan fluoresen atau luminesen. Selain sensor kolorimetri, untuk pembacaan warna sampel dapat menggunakan sensor warna TCS3200 berbasis arduino uno. Sensor TCS3200 berfungsi mengubah warna ke dalam bentuk arus dan dikonversikan menjadi sinyal frekuensi. Nilai frekuensi yang di peroleh dari pembacaan sensor warna diproses pada mikrokontroller ATMega8 menggunakan bahasa C. data ditampilkan pada Liquid Crystal Display (LCD) berupa komposisi nilai Red- Green-Blue (RGB). Berdasarkan hasil penelitian (Andrian, 2015) tingkat ketelitian sensor warna TCS3200 sangat tinggi mencapai 99,96%. Oleh karena itu dalam penelitian ini dirancang dan dibuat pendeteksi dan kalibrator warna untuk aplikasi penentuan kadar ion merkuri pada larutan berbasis arduino uno.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana merancang alat kalibrator warna menggunakan sensor warna TCS3200 dengan Arduino Uno ? 2. Bagaimana aplikasi / penggunaan sensor warna TCS3200 dengan Arduino Uno untuk mendeteksi ion mercury ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah : 1. Membuat code program Arduino Uno sebagai kalibrator warna pada sensor warna TCS3200. 2. Mampu mengukur konsentrasi air yang mengandung ion mercury yang berbeda-beda sesuai dengan konsentrasi yang di kandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah : 1. Mengetahui code program Arduino Uno untuk kalibrator warna pada sensor warna TCS3200. 2. Sebagai metode yang digunakan dalam menentukan kualitas air layak konsumsi. 3. Rancangan alat ini dapat di pakai untuk mengukur warna air yang mengandung ion mercury.