Anda di halaman 1dari 18

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI
UNTUK MEMANTAU GAS ALAM BERACUN

Bidang Kegiatan :
PKM-KC

Diusulkan Oleh :
MUHAMMAD IZZUDDIN S
(NIM J2D009020/Angkatan 2009)
MUNARSO
(NIM J2D009040/Angkatan 2009)
YODHABUMI A
(NIM J2D009038/Angkatan 2009)
ARIFIN BUDI PUTRO
(NIM 24040111130025/Angkatan 2011)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012

ii

ii

C. DAFTAR ISI DAN DAFTAR GAMBAR


C.1 DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .............................................................................................. ii
Daftar Isi dan Daftar Gambar ................................................................................ iii
Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
Perumusan Masalah ............................................................................................... 1
Tujuan .................................................................................................................... 1
Luaran Yang Diharapkan ....................................................................................... 1
Kegunaan ............................................................................................................... 2
Tinjauan Pustaka .................................................................................................... 2
Metode Pelaksanaan .............................................................................................. 4
Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 6
Rancangan Biaya ................................................................................................... 6
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 8
Lampiran ................................................................................................................ 9
C.2 DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram blok alat ................................................................................. 5
Gambar 2. Prosedur pelaksanaan ........................................................................... 5

iii

D. LATAR BELAKANG MASALAH


Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia
berdasar data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR). Menurut
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menduduki peringkat
tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi.
Salah satu bencana yang rawan terjadi di Indonesia adalah keluarnya gas
beracun dari dalam bumi. Setidaknya dalam tahun beberapa tahun terakhir saja
sudah tercatat beberapa kali bencana gas beracun menimpa Indonesia.
Diantaranya adalah di Dieng Banjarnegara, gunung Ijen dan di gunung
Tangkuban Perahu. Lebih berbahaya lagi sebagaimana dikatakan kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif yang dikutip
okezone.com edisi Senin, 30 Mei 2011 bahwa gas beracun seperti di Dieng
bisa menghasilkan racun yang tidak tampak dan tidak berbau sehingga lebih
berbahaya dan mematikan dari Merapi dan Sinabung.
Mengetahui ada atau tidaknya gas beracun tidak bisa dilakukan dengan
didekati manusia secara langsung, karena sangat berbahaya. Metode lain
seperti melepaskan binatang di kawasan gas beracun juga tidak efektif. Karena
gas tersebut bisa mengambang 1 sampai 2 meter di atas permukaan tanah.
Solusi untuk permasalahan ini bisa dilakukan dengan membuat alat
pemantau yang bisa melaporkan konsentrasi gas beracun secara real-time dari
kawasan rawan gas beracun ke titik pemantauan tertentu, sehingga bisa
diketahui dengan aman apakah kawasan tersebut sedang dalam kondisi
berbahaya untuk dikunjungi atau tidak. Upaya pencegahan agar tidak ada
korban bisa dilakukan dengan mengetahui secara cepat ketika konsentrasi gas
beracun naik.
Saat ini telah ada alat pemantau pada daerah tersebut, tetapi kebanyakan
mengandalkan deteksi gempa. Setelah gempa baru diamati apakah ada gas
beracun yang juga keluar. Sedangkan sistem pemantauan gas beracun lebih
banyak digunakan untuk kepentingan kebocoran gas di rumah, di kawasan
industri atau di perkotaan.
E. PERUMUSAN MASALAH
Gas beracun merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di
Indonesia. Untuk itu diperlukan sistem pemantuan konsentrasi gas beracun
dengan menggunakan telemetri agar diperoleh data real-time dari jarak yang
aman.
F. TUJUAN
Tujuan dari program ini adalah :
1. Membuat perangkat keras telemetri untuk pemantauan gas beracun yang
terdiri dari alat pendeteksi konsentrasi gas beracun dan stasiun penerima
data.
2. Membuat perangkat lunak yang dapat secara real-time menampilkan data
konsentrasi gas beracun.
3. Membuat sistem peringatan dini terhadap bahaya gas beracun.

G. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran dari program ini adalah menghasilkan sistem telemetri yang
berfungsi memantau konsentrasi gas beracun disebuah kawasan yang rawan
gas beracun dari jarak jauh.

H. KEGUNAAN
1. Sebagai sistem peringatan dini apabila suatu saat konsentrasi gas beracun
naik sampai di atas batas aman.
2. Memberikan laporan secara real-time kondisi konsentrasi gas beracun di
sekitar sumber keluarnya gas.
3. Mengurangi resiko petugas pemantau dan meningkatan efisiensi
pemantauan karena pemantauan dilakukan dari jarak jauh yang aman.
I. TINJAUAN PUSTAKA
I.1 Telemetri Gas Beracun
Perkembangan telemetri sangat pesat, berbagai bidang menggunakan
teknologi telemetri, mulai untuk memantau kualitas air, pergeseran tanah, suhu,
kesehatan, gas lingkungan bahkan aktifitas hewan. Telah ada studi tentang sistem
deteksi gas, tetapi kebanyakan pada bidang industri, komersial dan pada kompleks
perumahan (Abbaspour & Mansouri, 2005). Mitchell, Ferree dan Wilson (2000)
telah mengembangkan sebuah alat berbasis ethernet untuk sistem deteksi gas
berbahaya, membuat sistem tersebut terintegrasi dengan fleksibel, cepat dan
mempunyai data akurat, bisa dikendalikan dari jarak jauh dan bisa berkomunikasi
dengan alat keselamatan lainnya dalam sistem kendali di industri. Sistem ini
ringkas dan dioptimalkan untuk mendeteksi gas berbahaya pada lokasi yang tetap.
Telemetri sendiri merupakan sistem informasi penginderaan dan
pengukuran pada suatu lokasi tertentu yang kemudian informasi tersebut
dikirimkan ke lokasi pusat/stasiun. Dengan sistem ini, memungkinkan untuk
memonitor dan melakukan kontrol ke lokasi yang dipantau. Konsep dasar dari
telemetri telah ada berabad-abad. Berbagai media menyediakan metode wireless
untuk mengirimkan informasi.
Telemetri menggunakan gelombang radio karena memiliki beberapa
kelebihan diantaranya tidak adanya kabel transmisi yang bisa diputus atau patah,
responnya lebih cepat, lebih murah dibandingkan menggunakan kabel, mudah
digunakan di tempat-tempat tertentu dimana tidak memungkinkan menggunakan
kabel, relokasi yang mudah, jangkauan yang lebih luas. Link radio yang dirancang
membutuhkan biaya yang rendah, efektif dan fleksibel untuk mendapatkan sistem
pengambilan data yang dioperasikan bertahun-tahun dengan sedikit pemeliharaan.
(Bailey, 2003)
Menurut Simov (2011), Pemantauan efisien pada komposisi gas di
lingkungan dengan jaringan sensor (pada telemetri) yang dapat menjangkau
tempat yang luas dan menyediakan pemantauan secara terus menerus dari gas
beracun merupakan masalah khusus yang signifikan.

I.2 Bahaya Gas Beracun


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Gas merupakan tingkat wujud zat
yg molekul-molekulnya bergerak bebas sehingga seluruh massa cenderung
mengembang dan menempati seluruh volume wadahnya. Adapun gas beracun
adalah gas yang mengandung zat tertentu yang berbahaya dan bisa beracun bagi
manusia. Gas beracun merupakan gas yang mengandung zat beracun dengan
kadar melebih batas aman dan menyebabkan keracunan jika dihirup oleh manusia.
Salah satu gas beracun yang sering disemburkan keluar dari bumi di daerah
rawan bencana alam adalah gas CO. Gas CO merupakan gas beracun yang tidak
dapat dirasakan oleh indera manusia karena tidak berbau dan tidak berwarna, Pada
kadar konsentrasi dan jangka waktu tertentu, CO yang dihirup oleh manusia akan
memberikan efek keracunan pada darah. Berikut tabel yang menunjukkan
pengaruh gas CO pada tubuh manusia berdasarkan konsentrasi lama waktu hisap
(Padmadinata, dkk 1996).
Konsentrasi CO dalam udara
0,01% (100 ppm)
0,04% (400 ppm)
0,08% (800 ppm)
0,16% (1600 ppm)
0,32% (3200 ppm)
0,64% (6400 ppm)
1,28% (12800 ppm)

Waktu hisap dan gejala yang terjadi


Sakit kepala ringan dalam waktu 2-3 jam
Sakit kepala bagian depan dalam waktu 1 2 jam, menyebar dalam 2,5 3,5 jam
Pusing, mual dan gemetar dalam 45 menit.
Pingsan dalam 2 jam.
Sakit kepala, pusing dan mual dalam 20
menit. Meninggal dalam 2 jam.
Sakit kepala, pusing dan mual dalam 5-10
menit. Meninggal dalam 30 menit
Sakit kepala dan pusing dalam 1-2 menit.
Meninggal dalam 10-15 menit
Meninggal dalam 1-3 menit

Tabel G.1 Akibat gas CO terhadap manusia


I.3 Sensor
Sebuah sensor sering didefinisikan sebagai sebuah alat yang menerima dan
merespon pada sebuah sinyal atau stimulus. (Fraden, 1996) Sensor biasa disebut
sebagai konverter besaran fisis atau kimia menjadi besara elektrik yang terukur.
Sensor pada sistem telemetri ini digunakan sebagai alat pengindera besarnya
konsentrasi gas beracun yang berada di suatu lokasi untuk kemudian diproses di
mikrokontroler dan datanya diambil oleh komputer yang berada di tempat rawan
gas beracun dan dikirim menggunakan wifi ke stasiun pemantau.
Sensor gas biasanya menggunakan material logam oksida, karena
mempunyai banyak kelebihan diantaranya mempunyai sensitifitas yang tinggi
terhadap gas seperti CO, H2, Nox dan hydrokarbon, pemrosesan sinyal yang
sederhana, biaya yang murah dan ukuran yang kecil. Sensor gas metal oksida
sering digunakan dalam deteksi kebocoran gas (propana, butana) dan pemantauan
kualitas udara di jalan raya (CO,Nox). Aplikasi akhir-akhir ini yang
memanfaatkan sensor logam oksida adalah untuk mengetahui kehadiran
konsentrasi yang tinggi dari gas yang berbahaya. Aplikasi terbaru adalah untuk

mendeteksi gas beracun, seperti CO dan pemantauan asap rokok di rumah dan
gedung ( Simon, dkk 2001).
I.4 Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokonteroller AVR merupakan pengontrol utama standar industri dan
riset saat ini. Hal ini dikarenakan berbagai kelebihan yang dimilikinya
dibandingkan mikroprosesor, antara lain murah, dukungan software dan
dokumentasi yang memadai, dan memerlukan komponen pendukung yang sangat
sedikit. Salah satu tipe mikrokontroler AVR untuk aplikasi standar yang memiliki
fitur memuaskan ialah Atmega8535 Atmega16/ Atmega32 dan Atmega128.
Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis
maupun di hapu. Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup
lengkap. Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC
internal, EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator, Port
USART, Port Antarmuka SPI dll (Bejo, 2007).
Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler adalah rangkaian elektronika
yang terdiri dari komponen-komponen dasar yang dibutuhkan oleh suatu
mikrokontroler untuk dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya, suatu
mikrokontoler membutuhkan dua elemen (selain power supply) untuk berfungsi:
Kristal Oscillator (XTAL), dan Rangkaian RESET (Anonim, 2010).
Core pada AVR mengkombinasikan banyak instruksi dengan 32 register
umum yang bekerja. Semua 32 register tersebut langsung terhubung dengan
Arthmetic Logic Unit (ALU), memungkinkan dua register yang independe diakses
pada satu instruksi yang di eksekusi pada satu siklus.
I.5 Wifi
Wi-Fi atau Wireles Fidelity adalah suatu standar Wireles Networking tanpa
kabel, hanya
dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi WiFi memiliki standar yang ditetapkan oleh sebuah institusi intenasional, yang
bernama Insitute of Electrical and Electronik Engineers (IEEE) (Priyambodo,
2005).
Teknologi wireless jarak jauh, sangat berpotensi untuk diterapkan pada
daerah pedesaan atau pedalaman. Ciri utama dari teknologi jenis ini adalah biaya
pembangunannya yang rendah, kemudahan pambangunan, dan kemampuannya
untuk menjangkau wilayah geografis yang luas. Sebagai teknologi akses yang
diharapkan di masa yang akan datang, Wi-Fi harus dapat memberikan keunggulan
yang signifikan dibandingkan dengan teknologi yang telah ada sekarang.
Ada bebarapa komponen utama pada jaringan Wifi yang harus ada pada
suatu sistem networking, diantaranya :
- Acces point, komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari
adapter wireless. Acces pont mengonversi sinyal frekuensi radio menjadi
sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut bertindak layaknya sebuah
hub/switch pada jaringan ethernet. Satu acces point secara teori mampu
menampung beberapa sampai ratusan klien. Walaupun demikian, acces point
direkomendasikan dapat menampung maksimal 40-an klien.
- Wireless-LAN Device, komponen yhang dipasangkan di Mobile/Desktop PC

Mobile/Desktop PC, komponen untuk klien, mobile PC pada umumnya


sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association), sedangkan Desktop PC harus ditambahkan PCI (
Peripheral Component Interconnect) Card, serta USB Adapter.
- Ethernet LAN dan Jaringan kabel yang sudah ada. (Priyambodo, 2005).
Pada kondisi pemakaian biasa, Wi-Fi mempunyai daya jangkau yang
terbatas. Untuk itu diperlukan alat untuk membuat sinyal Wi-Fi bisa dikirim pada
jarak yang jauh sebagai pendukung sistem telemetri ini. Alat yang digunakan
adalah sebuah antena. Antena adalah suatu alat yang digunakan untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik atau menerima gelombang
elektromagnetik. Antena Grid adalah salah satu pilihan penguatan perolehan
sinyal. Antena Grid memiliki komponen utama yaitu sebuah waveguide yang
merupakan dipole aktif dan sebuah reflektor yang berfungsi untuk memantulkan
pancaran dari waveguide (Fiari, 2011).Antena Grid biasanya dipasang untuk jarak
tembak sinyal yang cukup jauh sekitar 15 km. Kekuatan sinyal antena Grid ini
bisa dibanggakan, karena memiliki jangkauan sinyal sekitar 15 - 45 km asalkan
pada posisi Loss (tidak ada hambatan) (Anonim, 2011).
J. METODE PELAKSANAAN
J.1. Tempat Perancangan Alat
Tempat perancangan alat di Laboratorium Riset dan Laboratorium
Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Diponegoro.
J.2. Diagram Blok Alat

Antena
Grid untuk
mengirim
melalui wifi
Sistem akusisi
dengan
mikrokontroler
dan sensor

RS232

PC sebagai
datalogger

Penerima

Stasiun pemantau gas


beracun

Gambar 1. Diagram blok alat

J.3. Prosedur Pelaksanaan

Studi Pustaka
Pengumpulan alat dan bahan
Pembuatan sistem telemetri pada stasiun
pemancar
Sistem akusisi konsentrasi gas
Sistem pengirim data ke stasiun pemantau
pemantau
Pembuatan sistem pada stasiun pemantau gas
Melakukan percobaan terhadap sistem
telemetri
Menguji ketahanan alat
Pembuatan Software
Analisa hasil
Kesimpulan
Gambar 2. Prosedur Pelaksanaan

K. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan PKMKC
No

Bulan

Kegiatan
1

1
2
3
4
5

Perancangan dan pembuatan


prototipe alat
Menguji tiap sistem penyusun alat
Melakukan uji komunikasi sistem telemetri
Menguji alat secara keseluruhan
Penyusunan laporan
Tabel I.1 Jadwal Kegiatan PKMKC

L. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan habis pakai
2. Peralatan penunjang PKM
3. Biaya perjalanan
4. Biaya lain-lain
Total biaya
No

Jenis Pengeluaran

Bahan habis pakai


1.
Wireless Router Outdoor
2.
Antena Grid Jarak Jauh
3.
Sistem Minimum
Mikrokontroler
4.
PC sebagai logger
5.
Sensor gas CO dan CO2
6.
FeCl3 (Fericlorit)
7.
Kabel konverter COM to
USB
8.
Papan PCB double layer
9.
Tenol
10. UPS
11. Kabel USB extensi (15
Meter)
12. IC 7805
13. IC MAX232
14. Pasta Solder
15. LED
16. Connector RJ45
17. Resistor 5w
Sub Total

: Rp. Rp.8.554.000,: Rp.


1.793.000,: Rp.
1.000.000,: Rp.
1.150.000,: Rp. 12.497.000,Jumlah

Anggaran yang
Diusulkan

2 x @Rp.600.000
2 x @Rp.800.000

Rp.1.200.000,Rp.1.600.000,-

2 x @Rp.150.000
1 x @Rp.2.800.000
6 x @Rp.200.000
5 ons x @Rp.4.000

Rp.300.000,Rp.2.800.000,Rp.1.200.000,Rp.20.000,-

2 x @Rp.95.000
4 x @Rp.25.000
2 x@Rp.29.000
1 x @Rp.500.000

Rp.190.000,Rp.100.000,Rp.29.000,Rp.500.000,-

2 x @Rp.260.000
4 x @Rp.3.000
4 x @Rp.6.000
1 x @ Rp.30.000
8 x @Rp.500
5 x @Rp.3.000
20 x @Rp.500

Rp.520.000,Rp.12.000,Rp.24.000,Rp.30.000,Rp.4.000,Rp.15.000,Rp.10.000,Rp.8.554.000,-

Peralatan penunjang PKM


1. Sewa multimeter digital
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Obeng + dan
Solder goat
Tang pemotong
Mini drill (bor PCB)
Mata bor 1 mm
Mata bor 0,8 mm
Tempat sangga solder
Roll kabel
Solder blower
Component box packing
Sewa Osiloskop
Amperemeter
Voltmeter
Crimping Tool
Sub Total

Biaya perjalanan
1.
Biaya transportasi

5 bulan x @
Rp.50.000,- / bulan
1 set
1 set
1 set
1 set
5 x @ Rp. 3.000,5 x @ Rp. 3.000,1 x @ Rp. 30.000,20 m
1 x @ Rp. 750.000,1 x @ Rp. 200.000,5 bulan
1 x @ Rp. 50.000,1 x @ Rp. 50.000,1 x @ Rp. 53.000,-

Perjalanan ke lokasi
Uji coba

Sub Total
Biaya lain-lain
1. Dokumentasi dan cuci
cetak
2. Pembuatan proposal dan
laporan
3. Uji Alat
Sub Total

Rp. 250.000,Rp. 50.000,Rp. 70.000,Rp. 30.000,Rp. 70.000,Rp. 15.000,Rp. 15.000,Rp. 30.000,Rp. 50.000,Rp. 750.000,Rp. 200.000,Rp. 200.000,Rp. 50.000,Rp. 50.000,Rp. 53.000,Rp.1.793.000,-

Rp. 1.000.000,Rp. 1.000.000,-

Rp. 150.000,Rp. 200.000,8 x @Rp. 100.000,-

Rp. 800.000,Rp. 1.150.000,-

M. DAFTAR PUSTAKA
Abbaspour, M & Mansouri, N.2005. City hazardous gas monitoring network.
Selected Papers Presented at the International Conference on
Bhopal Gas Tragedy and its Effects on Process Safety. Bhopal, Pp.
481487.
Anonim,
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
Online.
http://www.KamusBahasaIndonesia.org. [diakses 24/10/12].
Bailey, D. 2003. Practical Radio Engineering and Telemetry for Industri.
Oxford : Newnespress.
Bejo, A. 2007. C & AVR, Rahasia kemudahan bahasa C dalam mikrokontroler
ATmega8535. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Fiari, H. 2011. Rancang Bangun Antena Grid 900 MHz Untuk Memperkuat
Penerimaan
Sinyal
GSM.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/30673.
[diakses
25/10/2012]
Fraden, J. 1996. Handbook of Modern Sensors. New York : Springer Verlag.
Heryanto, M. dan Wisnu A.P. 2007. Pemrograman Bahasa C Untuk
Mikrokontroler ATMEGA8535. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Padmadina, F.Z, dkk. 1996. Instrumen Dan Penyimpan Konsentrasi Gas CO
dengan Sensor Semikonduktor TGS203. PPI-KIM LIPI. ISSN
0852-002 X.
Priyambodo, TK dan Heriadi, D. 2005 Jaringan Wi-Fi Teori dan Implementasi.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Simon, I. dkk. 2001. Micromachined metal oxide gas sensors: opportunities to
improve sensor performance. Sensors and Actuators B: Chemical,
Vol. 73, Issue 1, Pp. 1-26.
Somov, A dkk. 2011. Development of wireless sensor network for
combustible gas monitoring. Sensors and Actuators A: Physical,
Vol. 171, Issue 2, Pp 398405.

N. LAMPIRAN
N.1. Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
1. Ketua Kelompok
Nama
NIM
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Telepon
E-mail

: Muhammad Izzuddin Shofar


: J2D009020
: Banjarnegara, 3 September 1991
: Penusupan I/V Pejawaran - Banjarnegara
: 089668072234
: izzuddin.calm@gmail.com

Riwayat Pendidikan
No. Tempat Pendidikan
1 SDN Penusupan
2 MTsM Pejawaran
3 SMAN 1 Karangkobar
4 UNDIP

Kota/Negara
Banjarnegara/Indonesia
Banjarnegara/Indonesia
Banjarnegara/Indonesia
Semarang/Indonesia

Kelulusan
2003
2006
2009
2009-sekarang

Bidang

IPA
Fisika

Riwayat Organisasi
1. Ketua FORMASI Kabupaten Banjarnegara 2009
2. Staff Syiar MADANI MIPA UNDIP 2010
3. Kadep Kaderisasi KASIFA FISIKA UNDIP 2010
4. Staff PSDM HMF UNDIP 2010
5. Wakil Ketua HMF UNDIP 2011
6. Manager EO LPM MANUNGGAL 2012
7. Ketua Kelompok Studi Elektronika dan Instrumentasi Fisika 2012
Pelatihan yang pernah diikuti
1. LKMM Pra Dasar HMF 2009
2. LKMM Dasar FMIPA 2010
3. Pelatihan Metodologi Penelitian Peningkatan Intelektualitas dan Kualitas
Penilitan Mahasiswa dalam menghadapi Era Globalisasi RIC FMIPA 2010
4. Pelatihan Pembuatan Layout PCB Peralatan Elektronik Menggunakan Protel
DXP Dan Realisasinya Berbasis Mikrokontroler Laboratorium Elins FMIPA
UNDIP 2010
5. Public Speaking and Technic of Lobbying Be a Confidence Public
Speaker HIMASTA 2011
Ketua

Muhammad Izzuddin Shofar


NIM. J2D009020

10

2. Anggota 1
1. Nama lengkap
: Munarso
2. Tempat tanggal lahir
: Batang, 10 Februari 1990
3. Alamat rumah
: Desa Jrakahpayung, Tulis, Batang
4. Nomor telp/handphone
: 085727445412
5. Email
: arsyaint@gmail.com
6. Jurusan dan fakultas : Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas
Diponegoro
7. Riwayat pendidikan
: - SDN 02 Jrakahpayung ( 1997 2003)
- SMPN 01 Tulis
(2003 2006)
- SMAN 01 Batang
(2006 2009)
- S1 Fisika Undip
(2009-sekarang)
8. Riwayat Organisasi
1. Staff Kaderisasi KASIFA FISIKA UNDIP 2010
2. Sekum MADANI MIPA UNDIP 2010
3. Staff PSDM HMF UNDIP 2010
4. Ketua HMF UNDIP 2011
5. Ketua BEM FSM UNDIP 2012
8. Karya ilmiah yang pernah dibuat :
PKM AI
:Studi Pemanfaatan MOSFET sebagai Switching untuk
Mengatur Arus Keluaran
Science Project : Peningkatan Efisiensi Sel Surya hingga 40 % dengan
Penumbuhan Lapisan Fullspectrum Triple-junction

Anggota 1

Munarso
NIM. J2D009040

3. Anggota 2
Nama
Jurusan
Agama
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Telepon
E-mail

: Yodhabumi Adipabatawastu
: Fisika Undip
: Islam
: Jakarta, 18 September 1991
: jl bukit kelapa sawit no VI 28-29 AE
: 089669204120
: yodhi_mail@rocketmail.com

Riwayat Pendidikan
11

No.
1
2
3
4

Tempat Pendidikan
SDN Jati 05 Pagi
SMP N 74
SMA N 36
UNDIP

Kota/Negara
Jakarta/Indonesia
Jakarta/Indonesia
Jakarta/Indonesia
Semarang/Indonesia

Kelulusan
2003
2006
2009
2009-sekarang

Riwayat Organisasi
1. Badan Pengurus Harian (BPH) OSIS SMA 36 Jakarta
2. Majelis Permusyawaratan Khusus (MPK) OSIS SMA 36
3. Kadep Kaderisasi ROHIS SMA 36 Jakarta
4. Asisten Pelatih club tae kwon do Wijaya Kusuma
5. Staff PSDM BEM FMIPA Undip
6. Kaep PSDM BEM FMIPA Undip
7.Anggota Society of Exploration Geophysicist (SEG)

Bidang

IPA
Fisika

(2006-2007)
(2007-2008)
(2007-2008)
(2007-2009)
(2010-2011)
(2011-2012)
(2012-2013)

Pelatihan yang pernah diikuti


1. LKMM Pra Dasar HMF 2009
2. LKMM Dasar FMIPA 2010
3 LKMM Madya Undip 2011
3. Super Camp High Impact 2010
4. Pelatihan Pembuatan Layout PCB Peralatan Elektronik Menggunakan Protel
DXP Dan Realisasinya Berbasis Mikrokontroler Laboratorium Elins FMIPA
UNDIP 2010

Anggota 2

Yodhabumi Adiprabatawastu
NIM. J2D009038

4. Anggota 3
Nama
NIM
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat
Semarang
Telepon
E-mail

: Arifin Budi Putro


: 24040111130025
: Semarang, 15 Januari 1993
: Jl. Potrosari 1 no. 8 RT 5 RW 2 Srondol Kulon
: 085727333757
: abp.kuliah@gmail.com

Riwayat Pendidikan
No. Tempat Pendidikan
1
SDN Srondol 1 AB
2
SMPN 12 Semarang

Kota/Negara
Semarang/Indonesia
Semarang/Indonesia

Kelulusan
2002
2008

Bidang

12

3
4

SMAN 4 Semarang
UNDIP

Semarang/Indonesia
Semarang/Indonesia

2011
20011sekarang

IPA
Fisika

Riwayat Organisasi
1. Staff KPC KASIFA FISIKA UNDIP 2012
2. Staff INFOKOM HMF UNDIP 2012
Pelatihan yang pernah diikuti
1. LKMM Pra Dasar HMF 2011
Anggota 3

Arifin Budi Putro


NIM. 24040111130025

N.2. Biodata Dosen Pembimbing


1. Nama Lengkap
: Dr. Suryono, SSi, MSi
2. Tempat dan Tanggal lahir : Sukoharjo, 30 Juni 1973
3. Alamat Rumah
: Perumahan Tembalang Pesona AsriBlok E8 Kelurahan Kramas Kec.Tembalang Semarang
Telepon/Handphone
: (024)70166556 / 081 2289 4640
E-mail
: Suryono@undip.ac.id
4. Pekerjaan
: Dosen
5. Status Marital
: Menikah
6. Instansi
: Universitas Diponegoro
7. Fakultas/ Program Studi
: MIPA/ Fisika
8. GoL/ Pangkat/ NIP
: III C/Penata /197306301998021001
9. Jabatan Fungsional
: Lektor
10. Jabatan Struktural
:11. Alamat Kantor
: Kampus FMIPA UNDIP Jl. Prof.Sudarto, SH,
Tembalang Semarang Telepon (024)76480822
12. Riwayat Pendidikan :
Pendidikan
Tempat
Ijazah
Tahun
Spesialisasi
Sarjana
UNDIP
S1
1992 -1997 Fisika Instrumentasi
Semarang
& Elektronika
Magister
ITB
S2
2001-2003
Fisika Instrumentasi
Bandung
Ultrasonik
Doktor

UGM
Jogjakarta

13. Riwayat Pekerjaan :


No
Pekerjaan
1. Dosen S1 FisikaUNDIP

S3

Tahun
1998 - sekarang

2007-2011

Aplikasi Ultrasonik

Keterangan
Mata kuliah :
13

2003

1.Gelombang
2.Instrumentasi I/II
3.Antarmuka Komputer
4.Mekanika
5.Mikroprosesor
Mata kuliah :
1.Teknologi Informasi
2.Jaringan danKomunikasi data
Mata Kuliah :
1.Mikrokontroler
2.Antarmuka komputer
3.Instrumentasi Medik
4.Instrumentasi Ultrasonik
Mata Kuliah :
1.Rangkaian Digital
2.Organisasi dan Arsitektur
Komputer
Instrumentasi dan Elektronika

2005

Bidang Lab.Instrumentasi dan

2.

Dosen S2 Program Magister


Sistem Informasi UNDIP

2009 sekarang

3.

Dosen D3 Elektronika dan


Instrumentasi UNDIP

2002 - sekarang

4.

Dosen S1 Ilmu
UNDIP

2004 - sekarang

5.

Komputer

Technical Assistant DO Like


Project untuk Universitas
Negeri Padang (UNP)
6. Technical Assistant Proyek
SP4 Universitas Negeri
Andalas Sumatera Barat
7. Sta Ahli Growth Center
Kopertis Wilayah IV
Semarang
14. Pengalaman Penelitian :
No
.
1.

2.

3.

4.
5.
6.
7.

Elektronika
2007

Pelatihan Mikrokontroler dan


antarmuka komputer

Judul

Sumber Dana/Tahun

Rancang Bangun Sistem Pengukuran


Perubahan Kecepatan Dan Percepatan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Menggunakan Mikrokontroler
Rancang Bangun Sistem Telemetri
Multichannel Parameter Fisika Air Sungai
Menggunakan Mikrokontroler AT89S51
terakses komputer
Rancang Bangun Sistem Telemetri Curah
Hujan Menggunakan Mikrokontroler AT89S51
Terakses Komputer
Pengukuran dan Visualisasi Kontur 2D
menggunakan Gelombang Ultrasonik
Perancangan Sistem Rumah Cerdas Berbasis
Mikrokontroler MCS-51
Rancang Bangun Sistem Tomografi Ultrasonik unt
uk Pengujian Material Padat
Rancang Bangun Sistem Tomografi Ultrasonik unt

DIKS/2004

PHK A2/2005

Penelitian
DosenMuda /2005
PHK A2 /2006
PHK A2 /2007
Hibah Doktor 2010
Hibah Multitahun
14

uk Pencitraan Profile Densitas Massa

2010 -2011

15. Publikasi Ilmiah :


1. Identifikasi Sederhana Beberapa Jenis Gas Menggunakan GelombangPulsa
Ultrasonik, Prosiding Seminar Nasional Kimia 2007, FMIPAUniversitas
Diponegoro Semarang, November 2007.
2. Perancangan Modulator dan Demodulator Frequency Shift Keying (FSK)
Untuk Transmisi Data Digital Melalui Gelombang Radio, Bekala Fisika No. 3
Vol. 2 Tahun 1998.
3. Perancangan Sistem Transmisi Data Analog Melaui Gelombang Radio
Terakses Komputer, Jurnal Sain dan Matematika FMIPA UNDIP Vol. 3 No.
2 April 2000.
4. Akuisisi Data Frekuensi Sinyal Generator Menggunakan Personal Computer
dengan Antarmuka Mikrokontroler AT89C51, Berkala FisikaVol. 3 No.
4, Oktober 2001.
5. Identifikasi Kelainan Jantung pada Elektrokardiogram (EKG) dengan
Jaringan Syaraf Tiruan, Berkala Fisika Vol. 3 No. 4, Oktober 2001.
6. Rancang Bangun Sistim Kontrol Kebocoran Cairan Menggunakan Perubahan
Indek Bias Gelombang Infra Merah, Berkala Fisika Vol. 3 No. 4,
Oktober 2001.
7. Perancangan Speed Control Motor DC 3 Fasa : Studi Kasus Pada Unit
Finishing Tekstil PT. Primatexco Indonesia Batang Jawa Tengah, Prosiding
Seminar Nasional MIPA UNDIP Semarang, Oktober 2006.12.
8. Rancang Bangun Sensor Pergeseran Tanah Digital, Berkala Fisika, Vol11 ,
No.4, Oktober 2008 hal 147-152.
9. Rancang Bangun Pembangkit Dan Pencacah Kecepatan Sistem
Immerse
Gelombang Ultrasonik Ultrasonik, prosiding seminar SIBF Fisika ITB 2009
10. Rancang Bangun Pembangkit Pulsa Ultrasonik untuk Pengujian Material
Padat Berbasis Mikrokontroler, Proseding seminar nasional HFI, UNDIP
Semarang 2010.
11. Estimation of Solid Material Surface Roughness Using Time-of-Flight
Ultrasound Immerse Transducer, Journal of Materials Science and
Engineering, ISSN 1934-8959, USA

Semarang, 20 Oktober 2012

Dr. Suryono, SSi, Msi


NIDN. 0030067302

15

Anda mungkin juga menyukai