Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN MENGHITUNG BIAYA

NAIK KELAS RAWAT INAP

dr. Indra Gunawan Ramadhana


DASAR HUKUM

• PERMENKES No. 51 Tahun 2018 tentang Pengenaan

Urun Biaya dan Selisih Biaya dalam Program JKN

• Pasal 10 ayat (5) : “Peningkatan kelas perawatan

hanya dapat dilakukan satu tingkat lebih tinggi dari

kelas yang menjadi hak peserta”


Catatan…
Tidak Berlaku bagi :

1. Peserta JKN gratis dari Pemerintah (PBI/Penerima

Bantuan Iuran).

2. Peserta yang didaftarkan oleh Pemda.

3. Peserta PPU (Pekerja Penerima Upah) yang

mengalami PHK & anggota keluarganya.


BIAYA NAIK KELAS

1. Jika mau naik kelas rawat inap dari Kelas 3  Kelas 2 atau
dari Kelas 2  Kelas 1, peserta harus membayar selisih
biaya antara Tarif INA-CBG’s pada kelas rawat inap lebih
tinggi yang dipilih dengan Tarif INA-CBG’s pada kelas yang
sesuai dengan hak peserta.

2. Naik kelas rawat inap dari Kelas 1  VIP, peserta harus


membayar selisih biaya paling banyak 75% dari tarif INA-
CBG’s Kelas 1
CONTOH untuk POIN 1
Peserta Kelas 3 menderita Typhoid Fever.
Tarif INA-CBG’s :
Kelas 3 = Rp. 2.774.500
Kelas 2 = Rp. 3.329.400
Kelas 1 = Rp. 3.884.300
Misalnya mau naik kelas rawat inap dari Kelas 3  Kelas 2, maka tambahan
biaya yang harus dibayarkan peserta adalah:
Rp. 3.329.400 – Rp. 2.774.500 = Rp. 554.900

Artinya, RSIA Bunda Sejati mendapatkan pembayaran klaim dari BPJS


Kesehatan sebesar Rp. 2.774.500, ditambah dari peserta sebesar Rp. 554.900

Untuk SEP harus tetap dicetak sesuai dengan hak kelas nya.
CONTOH untuk POIN 2
Kasus pasien dengan diagnosa Typhoid Fever.
Tarif INA-CBG’s :
Kelas 3 = Rp. 2.774.500
Kelas 2 = Rp. 3.329.400
Kelas 1 = Rp. 3.884.300

Peserta ingin naik kelas rawat inap dari Kelas 1  VIP :


75% dari Tarif INA-CBG’s Kelas 1
75% x Rp. 3.884.300 = Rp. 2.913.225

Untuk SEP harus tetap dicetak sesuai dengan hak kelas nya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai