Anda di halaman 1dari 15

PENGEMBANGAN METODE

PEMBAGIAN JASA
PELAYANAN DI ERA JKN
Tri Muhammad Hani, dr., MARS
(Hospital Management Consultant)

POKOK-POKOK KETENTUAN

Proporsi Jasa Pelayanan diambil dari nilai klaim yang diajukan oleh RS dan disetujui
oleh BPJSK berdasarkan Berita Acara Klaim untuk SETIAP BERKAS KLAIM.

Besaran Proporsi Jasa Pelayanan dari nilai klaim bersifat dinamis setiap bulan dengan
mengacu pada 2 (dua) kondisi yaitu :
1. Jika total pembayaran klaim RS dari BPJSK LEBIH BESAR daripada total potensi
pendapatan real cost (sesuai tarif RS) maka PROPORSI JASA PELAYANAN
adalah sebesar 40 % dari nilai klaim yang dibayarkan untuk SETIAP BERKAS
KLAIM.

2. Jika total pembayaran klaim RS dari BPJSK LEBIH KECIL daripada total potensi
pendapatan real cost (sesuai tarif RS) maka PROPORSI JASA PELAYANAN
adalah sebesar 35 % dari nilai klaim yang dibayarkan untuk SETIAP BERKASI
KLAIM.

POKOK-POKOK KETENTUAN..... lanjutan

Proporsi biaya Pengembangan SDM bersifat FIXED PROPORTION yaitu


sebesar 4 % dari nilai klaim yang disetujui oleh BPJSK untuk SETIAP
BERKAS KLAIM.

Pembiayaan Obat dan BHP dialokasikan secara REAL COST (sesuai


dengan biaya sebenarnya) tidak ada alokasi subsidi silang.

Sisa nilai klaim yang dibayarkan oleh BPJSK setelah dikurangi proporsi
Jasa Pelayanan, proporsi biaya Pengembangan SDM dan biaya obat serta
BHP secara real cost dialokasikan untuk Biaya Sarana Sehingga
terjadinya defisit atau surplus HANYA pada SATU TITIK yaitu titik
BIAYA SARANA.

Sehingga muncul peristilahan-peristilahan yang harus disamakan


pemahan nya, yaitu :
1. SEMI-FIXED PROPORTION Untuk JASA PELAYANAN ( 35 %
atau 40 % tergantung TOTAL PENDAPATAN RS)

2. FIXED PROPORTION Untuk biaya PENGEMBANGAN SDM yaitu


sebesar 4 %
3. REAL COST Untuk biaya OBAT dan BHP
4. FLEXIBLE COST Untuk BIAYA SARANA

TAHAP PERTAMA

CONTOH PERHITUNGAN TAHAP PERTAMA

Adalah proses PENARIKAN proporsi Jasa


Pelayanan dari jumlah pembayaran klaim BPJSK
yang disetujui per BERKAS KLAIM.

Jenis layanan : Rawat Jalan


Total Tagihan (dari billing) berdasarkan tarif RS =
Rp 155.000,-

Besarnya proporsi berdasarkan kondisi seperti yang


sudah dijelaskan pada slide sebelumnya :

Hasil Coding dan Grouping dengan INA CBGs :


Kode CBGs
: Q-5-44-0
Deskripsi
: Penyakit Kronis Kecil Lain-Lain
Tarif
: Rp 165.400,-

1.

2.

Diambil 40 % dari nilai klaim sebagai JASA


PELAYANAN apabila Total Klaim RS > Total
Real Cost RS (Berdasar tarif RS)
SURPLUS.
Diambil 35 % dari nilai klaim sebagai JASA
PELAYANAN apabila Total Klaim RS < Real
Cost RS (Berdasar tarif RS) DEFISIT.

Data dari Bagian Keuangan pada akhir bulan bahwa Total


Klaim RS > Total Real Cost berdasar Tarif RS Terjadi
SURPLUS.
Sehingga proporsi JASA PELAYANAN untuk berkas
klaim ini adalah : 40 % x Rp 165.400,- = Rp 66.160,Nilai inilah yang akan didistribusikan sebagai JASA
PELAYANAN pada TAHAP KEDUA.

TAHAP KEDUA

PERHITUNGAN PADA TAHAP KEDUA

Mengelompokkan komponen-komponen penyumbang


Jasa Pelayanan dari lembar tagihan (billing) pasien yang
dihitung berdasarkan tarif rumah sakit.

Sehingga Total Tagihan (Biling) pasien adalah sebesar :


Rp 40.000,- + Rp 35.000,- + Rp 80.000,= Rp 155.000,-

Contoh : Layanan Rawat Jalan


1. Pemeriksaan Dokter
Biaya Sarana
Jasa Pelayanan
Total

: Rp 10.000,: Rp 30.000,: Rp 40.000,-

Komponen-komponen jasa pelayanan dikelompokkan


Jasa Pelayanan Px. Dokter
Rp 30.000,Jasa Pelayanan Px. Darah Rutin
Rp 10.000,Jasa Pelayanan Px. Rontgen Th
Rp 40.000,TOTAL Jasa Pelayanan
Rp 80.000,-

2. Pemeriksaan Darah Rutin


Biaya Sarana
Jasa Pelayanan
Total

: Rp 25.000,: Rp 10.000,: Rp 35.000,-

Sehingga Proporsi Jasa Pelayanan Per komponen :


JP Px. Dokter = Rp 30.000,- / Rp 80.000 x 100 = 38 %
JP Px. Darah = Rp 10.000,- / Rp 80.000 x 100 = 12 %
JP Px. Rontgen = Rp 40.000,- / Rp 80.000 x 100 = 50 %

1. Pemeriksaan Rontgen Thorax


Biaya Sarana
Jasa Pelayanan
Total

: Rp 40.000,: Rp 40.000,: Rp 80.000,-

Proporsi inilah yang akan digunakan untuk membagi


Jasa Pelayanan yang nilainya sudah diambil pada
TAHAP PERTAMA

HASIL PERHITUNGAN PADA TAHAP KEDUA

Nilai Klaim Berkas yang disetujui oleh BPJSK : Rp 165.000,Proporsi Jasa Pelayanan adalah 40 % dari nilai klaim / berkas (Karena
Total Pendapatan Klaim RS > Total Potensi Pendapatan Beradasarkan
Tarif RS)
Sehingga nilai Jasa Pelayanan pada berkas ini adalah :
40 % x Rp 165.400,- = Rp 66.160,-

Maka
Distribusi Jasa Pelayanan Per-Komponen adalah :
1.
2.
3.

JP Pemeriksaan Dokter = 38 % x Rp 66.000,- = Rp 25.140,JP Pemeriksaan Darah Rutin = 12 % x Rp 66.000,- = Rp 7.939,JP Pemeriksaan Rontgen Thorax = 50 % x Rp 66.000,- = Rp 33.080,-

Hasil perhitungan distribusi jasa pelayanan Per-Komponen penyumbang


akan dipergunakan dalam perhitungan distribusi Jasa Pelayanan PerPenerima Jasa pada TAHAP KETIGA.

TAHAP KETIGA
Tahap KETIGA adalah melakukan distribusi Jasa Pelayanan berdasarkan proporsi PER PENERIMA yang telah
disepakati
Proporsi Distribusi Jasa Pelayanan Berdasarkan PENERIMA
Pengelompokan berdasarkan JENIS PELAYANAN dan BUKAN berdasarkan Unit / Ruang Pelayanan
Misalkan kesepakatan proporsi per-penerima berdasarkan Jenis Pelayanan adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15

Jenis Pelayanan
Pemeriksaan / Visite Dokter
TMNO / TMT
TMO
TMO Lokal
Tindakan Persalinan
Tindakan Perawat
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
USG
Hemodialisa
Khemoterapi
Elektromedik
Rehab Medik
Tind Psikiatri Khusus

JL Dokter (%)
45
30
Op : 36,6 Anes : 20
56,6
30
10
22,5
36
45
27
30
30
30
50

Struktural
JTL (%)
(%)
11,5
28,5
15
11,5
28,5
30
OK : 7,5 Anes : 5,9
11,5
18,5
11,5
18,5
13,4
11,5
28,5
30
11,5
28,5
50
11,5
28,5
37,5
11,5
28,5
24
11,5
28,5
15
11,5
28,5
33
11,5
28,5
30
11,5
28,5
30
11,5
28,5
30
11,5
28,5
10
JL Paramedis (%)

PERHITUNGAN PADA TAHAP KETIGA


Berdasarkan hasil perhitungan pada Tahap
KEDUA, maka komponen Jasa Pelayanan
adalah sebagai berikut :

No Pemeriksaan Dokter

2.
3.

Jasa Pemeriksaan Dokter sebesar Rp


25.140,Jasa Pemeriksaan Laboratorium sebesar
Rp 7.939,Jasa Pemeriksaan Radiologi sebesar Rp
33.080,-

Masing-masing komponen penyumbang Jasa


Pelayanan
tersebut
diatas
dilakukan
DISTRIBUSI berdasarkan penerima.
Proporsi Distribusi per penerima yang telah
disepakati sebagai contoh pada tabel
sebelumnya.

Rp 25.140

JL Dokter

45

Rp 11.313

JL Perawat

15

Rp

4.771

Jasa Struktrual

11,5

Rp

2.891

JTL

28,5

Rp

7.165

100

Rp 25.140

TOTAL

1.

No Pemeriksaan Lab

Rp

7.939

JL Dokter SpPK

22,5

Rp

1.786

JL Analis Lab

37,5

Rp

2.977

Jasa Struktrual

11,5

Rp

913

JTL

28,5

Rp

2.263

100

Rp

7.939

%
36
24
11,5
28,5
100

Rp 33.080
Rp 11.909
Rp 7.939
Rp 3.804
Rp 9.428
Rp 33.080

TOTAL
No
1
2
3
4

Pemeriksaan Radiologi
JL Dokter SpRad
JL Radiografer
Jasa Struktrual
JTL
TOTAL

Kasus RAWAT INAP

TAHAP PERTAMA DAN KEDUA


PERHITUNGAN PROPORSIONAL
NO
1
2.
3.
4.
5.

6.

7.

8.

9.

11.

KOMPONEN TARIF
Sewa Kamar
a. Biaya Sarana
Makan Pasien :
a. Biaya Sarana
Visite DPJP :
a. Jasa Pelayanan
Visite Dr. Jaga
a. Jasa Pelayanan
TMNO :
a. Biaya Sarana
b. Jasa Pelayanan
Tind. Keperawatan :
a. Biaya Sarana
b. Jasa Pelayanan
TMO :
a. Biaya Sarana
b. Jasa Pelayanan
Laboratorium :
a. Biaya Sarana
b. Jasa Pelayanan
Radiologi :
a. Biaya Sarana
b. Jasa Pelayanan
Obat dan BHP
JUMLAH BIAYA
JUMLAH JASA
OBAT DAN BHP
TOTAL TARIF

JUMLAH

% JASA

TARIF CBGs

PORSI JP CBGs (40 %)

PROSI JP

Rp

325.000

4,72

Rp

390.000

5,66

Rp

160.000

2,32

5,56

Rp

177.963

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

32.000
65.000
30.000
35.000
25.000
15.000
10.000
4.000.000
1.500.000
2.500.000
230.000
150.000
80.000
160.000
100.000
60.000
1.500.000
2.510.000
2.877.000
1.500.000
6.887.000

0,46
0,94
0,44
0,51
0,36
0,22
0,15
58,08
21,78
36,30
3,34
2,18
1,16
2,32
1,45
0,87
21,78
36,45
41,77
21,78
100

1,11

Rp

35.593

1,22

Rp

38.929

Rp

11.123

Rp 8.000.000

Rp 3.200.000

0,35

86,90

Rp 2.780.674

2,78

Rp

88.982

2,09

Rp

66.736

SELISIH JAMINAN
Rp
1.113.000

% SELISIH JAMINAN
14

Rp 3.200.000

TAHAP KETIGA
1
2
3
4

LAYANAN PEMERIKSAAN / VISITE DPJP


JL Dokter
45
Rp
JL Perawat
15
Rp
Rp 177.963
Struktural
11,5
Rp
JTL
28,5
Rp

80.083
26.694
20.466
50.719

1
2
3
4

LAYANAN PEMERIKSAAN / VISITE DOKTER JAGA


JL Dokter
45
Rp
JL Perawat
15
Rp
Rp 35.593
Struktural
11,5
Rp
JTL
28,5
Rp

16.017
5.339
4.093
10.144

LAYANAN TMNO
30
30
Rp 38.929
11,5
28,5

1
2
3
4

JL Dokter
JL Perawat
Struktural
JTL

1
2
3
4

LAYANAN TINDAKAN PERAWAT


JL Dokter
10
JL Perawat
50
Rp 11.123
Struktural
11,5
JTL
28,5

Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp

11.679
11.679
4.477
11.095

1.112
5.562
1.279
3.170

LAYANAN TMO
36,6
20
7,5
Rp 2.780.674
5,9
11,5
18,5

1
2
3
4
5
6

JL Dokter Op
JL Dokter Anest
JL Perawat OK
JL Penata Anest
Struktural
JTL

1
2
3
4

LAYANAN LABORATORIUM
JL Dokter SpPK
22,5
JL Analis Lab
37,5
Rp 88.982
Struktural
10
JTL
30

1
2
3
4

LAYANAN RADIOLOGI
JL Dokter SpRad
36
JL Radiografer
24
Rp 66.736
Struktural
11,5
JTL
28,5

Rp 1.017.727
Rp
556.135
Rp
208.551
Rp
164.060
Rp
319.778
Rp
514.425

Rp
Rp
Rp
Rp

Rp
Rp
Rp
Rp

20.021
33.368
8.898
26.695

24.025
16.017
7.675
19.020

INSTRUMEN KENDALI

Instrumen Kendali yang dipergunakan adalah dalam bentuk DASHBOARD


MANAJEMEN

DASHBOARD MANAJEMEN
Porsi JP
Obat dan BHP
Porsi Biaya Sarana
Real Biaya Sarana
Surplus / Defisit

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

3.200.000
1.500.000
3.300.000
2.510.000
790.000

TOTAL

Rp

8.000.000

KETERANGAN :
1. Porsi Jasa Pelayanan (JP) bersifat semi-fixed proportional sesuai hitungan yang sudah dilakukan.
2. Obat dan BHP dialokasikan secara REAL COST.
3. Nilai klaim (Rp 8.000.000,-) dikurangi Porsi Jasa Pelayanan dan Real Cost Obat/BHP menjadi PORSI
BIAYA SARANA.
4. Surplus atau Defisit adalah hasil pengurangan antara Porsi Biaya Sarana dikurangi Real Biaya
Sarana.

KEUNGGULAN SISTEM :
Sistem pengambilan sesuai porsi yang disepakati dari nilai klaim yang disetujui BPJSK ini memiliki
beberapa keunggulan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Sesuai dengan PMK 28 / 2014 tentang Manlak JKN yang menyebutkan bahwa Jasa Pelayanan adalah
30-50% dari total pendapatan faskes yang memberikan layanan program JKN Porsi JP diambil dari
nilai KLAIM.
Sesuai dengan an PMK 12/2013 tentang Pola Tarif RS BLU yang menyebutkan bahwa Biaya Pegawai
adalah setinggi-tingginya 44% dari total pendapatan BLU RS Porsi Biaya Pegawai diambil dari nilai
KLAIM.
Obat dan BHP dialokasikan secara REAL COST sehingga tidak ada istilah NOMBOK atau
KEUNTUNGAN dari Obat dan BHP.
Karena JP sudah fixed / semi-fixed proportional dan obat serta BHP diberikan real cost terjadinya
surplus atau defisit HANYA pada satu titik saja titik BIAYA SARANA memudahkan
manajemen untuk melakukan monitoring dan evaluasi serta pengendalian.
Adanya model semi-fixed proportional yang menghasilkan 2 (dua) optional untuk pengambilan porsi JP
dari nilai klaim AKAN MAMPU merangsang dokter dan semua pelaksana pada unit penghasil (Revenue
Center) untuk melakukan KENDALI BIAYA tanpa menurunkan kualitas (KENDALI MUTU).

SEKIAN dan TERIMAKASIH

Untuk SIMULASI dan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi :


08121919677 (SMS/Telp/WA)

Anda mungkin juga menyukai