Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

“INFEKSI CACING”
Oleh
Nor Azizah (17710192)

Pembimbing
dr. Irma Wesprimawati, SpPD
ASKARIS

DEFINISI
Ascaris lumbricoides adalah cacing bulat yang besar dan hidup
dalam usus halus manusia. Cacing ini terutama tumbuh dan
berkembang pada penduduk di daerah yang beriklim panas dan
lembab dengan sanitasi yang buruk. Di Indonesia prevalensi
askariasis tinggi terutama pada anak.
Askariasis

Gambaran Klinis
Infeksi pada manusia terjadi kalau larva cacing ini
mengkontiminasi makanan dan minuman. Di dalam usus halus
larva cacing akan keluar menembus dinding usus halus dan
kemudian menuju pembuluh darah dan limfe menuju paru.
Setelah itu larva cacing ini akan bermigrasi ke bronkus, faring dan
kemudian turun ke esofagus dan usus halus.

Gejala Klinis
Selama bermigrasi larva dapat menimbulkan gejala bila merusak kapiler
atau dinding alveolus paru. Keadaan tersebut akan menyebabkan
terjadinya perdarahan, penggumpalan sel leukosit dan eksudat, yang
akan menghasilkan konsolidasi paru dengan gejala panas, batuk, batuk
darah, sesak napas dan pneumonitis Askaris. Pada foto.toraks tampak
infiltrat yang mirip pneumonia viral yang menghilang dalam waktu
minggu. Dalam jumlah yang sedikit cacing dewasa tidak akan
menimbulkan gejala. Kadang-kadang penderita mengalami gejala
gangguan usus seperti mual, nafsu makan berkurana, diare atau
konstipasi. Bila infestasi tersebut berat dapat menye babkan cacing-
cacing ini menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus
(ileus).
Morfologi dan Siklus Hidup Ascaris
lumbricoides
ASKARIS

Pemeriksaan Laboratorium

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur cacing pada tinja atau karena cacing dewasa keluar tubuh dan ditemukan dalam
tinja.

Diagnosis Banding

Askariasis harus dibedakan dengan kelainan alergi lain seperti urtikaria, Loeffler's syndrome dan asma.
Pencetus untuk terjadinya pankreatitis, apendisitis, divertikulitis dan lain-lain.
Pengobatan
Piperazin
Berat badan 0-15 kg: 1 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut
Berat badan 15-25 kg: 2 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut.
Berat badan 25-50 kg: 3 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut.
Berat badan lebih dari 50 kg: 3 2 g sekali sehari selama 2 hari berturut-turut.
Satu tablet obat ini mengandung 250 dan 500 mg piperazin. Efek samping penggunaan obat ini adalah rasa melayang dan
gangguan penglihatan.
Pusing

Heksilresorsinol

Askariasis harus dibedakan dengan kelainan alergi lain seperti urtikaria, Loeffler's syndrome dan asma.
Pencetus untuk terjadinya pankreatitis, apendisitis, divertikulitis dan lain-lain.
Pengobatan
Pirantel Pamoat
Obat ini cukup efektif bila diberikan dengan dosis 10 mg/kg berat badan, maksimum 1 g.

Levamisol

dosis tunggal 150 mg.

Albendazol

dosis tunggal 400 mg .

Mebendazol
dosis 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.
ASKARIS

Komplikasi

Selama larva sedang bermigrasi dapat menyebabkan terjadinya reaksi alergik yang berat dan pneumonitis dan bahkan dapat
menyebabkan timbulnya pneumonia.

Prognosis

Selama tidak terjadi obstruksi oleh cacing dewasa yang bermigrasi, prognosis baik. Tanpa pengobatan, infeksi cacing ini dapat
sembuh sendiri dalam waktu 1,5 tahun.
TRIKURIASIS

DEFINISI

Trikuriasis (trichuriasis) disebut juga trikosefaliasis


(trichocephaliasis). Penyebab penyakit ini adalah Trichuris
trichiura atau threadworm atau whip worm. Terdapat di seluruh
dunia terutama di daerah tropis dan subtropis, frekuensi infekasi
trikuris ini cukup tinggi di Jakarta.
TRICURIS TRICHURIA

Gambaran Umum
Trichuris trichiura ini bisa disebut sebagai cacing non patogen
dan komensal, hidup dalam usus besar terutama sekum, akan
tetapi dapat juga ditemukan di kolon ascendens. Bila investasi
cacing berada dalam jumlah yang besar dan daya tahan pasien
kurang baik, maka cacing ini akan menimbulkan gejala klinis.

Gejala Klinis
Investasi cacing yang ringan tidak menimbulkan gejala klinis
yang jelas. Pada infestasi yang berat (>10.000 telur/ gram
tinja) timbulikeluhan, karena iritasi pada mukosa seperti
nyeri perut, sukar buang air besar, mencret, kembung,
sering flatus, rasa mual, muntah, ileus dan turunnya berat
badan. Bahkan pada keadaan yang berat sering
menimbulkan malnutrisi, terutama pada anak muda, dan
kadang-kadang terjadi perforasi usus dan prolaps rekti.
Morfologi dan Siklus Hidup
Trichuriasis Trichiura
TRICURIS
Pemeriksaan Laboratorium

Pada tiap-tiap infeksi didapatkan eosinofilia sebesar 5-10%.


Di dalam tinja pasien didapatkan telur atau cacing dewasa
Pengobatan

 Diltiasiamin Jodida. Diberikan dengan dosis 10-15 mg/kg berat badan/hari, selama 3-5 hari.
 Stilbazium Yodida. Diberikan dengan dosis 10 mg/kg berat badan/hari, 2 kali sehari selama
3 hari dan bila diperlukan dapat diberikan dalam waktu yang lebih lama. Efek samping obat ini
adalah rasa mual, nyeri oada perut dan warna tinja menjadi merah.
 Heksiresorsinol 0,2%. Dapat diberikan 500 ml dalam bentuk enema, dalam waktu 1 jam.
Mebendazole. Diberikan dengan dosis 100 mg, 2 kali sehari delama 3 hari, atau dosis
tunggal 600 mg.
CACING TAMBANG

Definisi
Penyakit cacing tambang disebabkan oleh cacing Necator
americanus, Ancylostoma duodenale, dan jarang disebabkan oleh
Ancylostoma braziliensis, Ancylostoma canium, Ancylostoma
malayanum. Penyakitnya disebut juga ankilostomiasis,
nekatoriasis, unseriasis. 6
CACING TAMBANG

Gambaran Klinis
Gejala klinis dan patologis penyakit cacing ini bergantung pada jumlah cacing yang
menginfetasi usus; paling sedikit 500 cacing diperlukan untuk menyebabkan
terjadinya anemia dan gejala klinis pada pasien dewasa. Telur dihasilkan oleh cacing
betina dan keluar melalui tinja. Bila telur tersebut jatuh di tempat yang hangat,
lembab dan basah, maka telur akan berubah menjadi larva yang infektif. Dan jika
larva tersebut kontak dengan kulit, maka ia akan mengadakan penetrasi melalui kulit,
bermigrasi sampai ke paru-paru dan kemudian turun ke usus halus;

Gejala Klinis
Rasa gatal di kaki, pruritus kulit (ground itch, umumnya terjadi
pada kaki), dermatitis dan kadang-kadang ruam makulopapula
sampai vesikel merupakan gejala pertama yang dihubungkan
dengan invasi larva cacing tambang ini.
Rasa tak enak pada perut, kembung, sering mengeluarkan gas
(flatus), mencret-mencret,
Anemia akan terjadi 10-20 minggu setelah infestasi cacing dan
walaupun diperlukan lebih dari 500 cacing dewasa untuk
menimbulkan gejala anemia tersebut tentunya bergantung pula
pada keadaan gizi pasien.
Morfologi dan Siklus Hidup
CACING TAMBANG
Pemeriksaan Laboratorium
Beratnya anemia bergantung pada jumlah cacing dewasa yang terdapat di dalam usus, jumlah mana dapat diperkirakan dengan
teknik cara menghitung telur cacing. Eosinofilia akan terlihat jelas pada bulan pertama infeksi cacing ini

Terapi
Albendazol. Diberikan dengan dosis tunggal 400 mg.
Mebendazol. Diberikan dengan dosis 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.
Tetrakloretilen. Merupakan obat pilihan utama (drug of choice) terutama untuk pasien ansilostomiasis. Dosis yang diberikan 0,12
ml/ kg berat badan, dosis tunggal tidak boleh lebih dari 5 ml. Pengobatan dapat diulang 2 minggu kemudian bila pemeriksaan telur
dalam tinja tetap positif. Pemberian obat ini sebaiknya dalam keadan dalam keadaan perut kosong disertai pemberian 30 g MgS04.
Kontraindikasi pemberian obat ini pada pasien alkoholisme, kelainan pencernaan, konstipasi dan penyakit ini.

Befanium hidroksinaftat
Obat pilihan utama untuk ankilostomiasis dan baik untuk pengobatan massal pada anak. Obat ini relatif tidak toksik. Dosis yang
diberikan 5 g 2 kali sehari, dan dapat diulang bilamana diperlukan. Untuk pengobatan Necator americans, dosis diberikan untuk 3
hari.
Pirantel pamoat. Obat ini cukup efektif dengan toksisitas yang rendah dan dosis yang diberikan 10 mg/kg berat badan/hari sebagai
dosis tunggal.
Heksilresorsinol. Diberikan sebagai obat alternatif yang cukup efektif dan dosis pemberian obat ini sama seperti pada pengobatan
askariasis.
CACING KREMI

Definisi
Penyakit cacing kremi disebut juga oxyuriasis atau enterobiasis.
Penyebab penyakit ini adalah Oxyuris vermicularis atau
Enterobius vermicularis atau cacing kremi atau pinworm. Penyakit
ini tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia mempunyai frekuensi
yang tinggi terutama pada anak-anak.
Cacing Kremi

Gambaran Umum
Cara infeksi terjadi karena tertelannya telur yang telah
dibuahi melalui jari yang kotor, makanan yang
terkontarinasi, inhalasi udara yang mengandung telur dan
kadang-kadang retroinfeksi melalui anus.

Gejala Klinis
 Gejala klinis yang paling penting dan sering ditemukan
adalah rasa gatal pada anus (pruritus ani), yang timbul
terutama pada malam hari.
Morfologi dan Siklus Hidup
Cacing Kremi
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi umumnya normal, hanya ditemukan sedikit eosinofilia. Diagnosis ditegakkan dengan cara menemukan telur
atau cacing dewasa di daerah perianal dengan swab atau di dalam tinja.

Terapi
Mebendazol. Diberikan dosis tunggal 500 mg diulang setelah 2 minggu.
Albendazol. Diberikan dosis tunggal 400 mg, diulang setelah 2 minggu.
Piperazin sitrat. Diberikan dengan dosis 2 x 1 g/hari selama 7 hari berturut-turut, dapat diulang dengan interval 7 hari.
Pirvium pamoat. Obat ini diberikan dengan dosis 5 mg/kg berat badan (maksimum 0,25 g) dan diulangi 2 minggu kemudian. Obat
ini dapat menyebabkan rasa mual, muntah dan warna tinja menjadi merah. Bersama mebendazol efektif terhadap semua stadium
perkembangan cacing kremi.
Pirantel pamoat. Diberikan dengan dosis 10 mg/kg berat badan sebaqai dosis tunggal dan maksimum 1 gram.
Cacing Kremi

Komplikasi

Bila jumlah cacing dewasa cukup banyak akan dapat menyebabkan apendisitis, Cacing dewasa pada wanita dapat bermigrasi ke
dalam vagina, uterus dan tuba falopi, dan dapat menyebabkan peradangan di daerah tersebut.

Prognosis

Infeksi cacing ini biasanya tidak begitu berat, dan dengan pemberian obat-obat yang efektif maka komplikasi dapat dihindari. Yang
sering menjadi masalah adalah infeksi intra familiar, apalagi dengan keadaan higienik yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai