Anda di halaman 1dari 20

Dibuat oleh : Arie

Windratno
NIM : 2016522479
Kebahagiaan ada dalam pikiran
kita.
Kebahagiaan lebih ditentukan
keadaan pikiran kita sendiri
daripada situasi di luar diri kita.
Lalu mana yang harus kita jaga
agar bahagia, hati atau pikiran
kita?
Yang perlu dijaga bukan hati,
tetapi pikiran kita!
 Pertama, orang bahagia mampu bekerja sama lebih baik.
 Kedua, orang bahagia lebih kreatif.
 Ketiga, orang bahagia mengatasi masalah bukan mengeluhkan
masalah.
 Keempat, orang bahagia lebih berenergi.
 Kelima, orang bahagia lebih optimis.
 Keenam, orang bahagia lebih termotivasi.
 Ketujuh, orang bahagia lebih jarang sakit.
 Kedelapan, orang bahagia belajar lebih cepat.
 Kesembilan, orang bahagia lebih jarang cemas sehingga lebih
sedikit melakukan kesalahan.
 Kesepuluh, orang bahagia mengambil keputusan yang lebih
baik.
 Pertama, intra personal relation
atau hubungan yang
membahagiakan dengan diri
sendiri (sabar, syukur,
sederhana).
 Kedua, inter personal relation
atau hubungan yang
membahagiakan dengan orang
lain (kasih, memberi,
memaafkan).
 Ketiga, GOD relation atau
hubungan yang membahagiakan
dengan Allah SWT (berserah
total kepada-Nya).
Tujuh Pemahaman Baru Tentang Sabar :

1) menunda respons;
2) menyatukan badan & pikiran di satu tempat;
3) kata kerja aktif, bukan pasif;
4) melakukan satu hal di satu waktu;
5) menikmati proses tanpa terganggu hasil akhir;
6) menyesuaikan tempo kita dengan tempo orang lain;
7) hidup selaras daripada dengan hukum alam.
Tujuh Pemahaman Baru Tentang Syukur :

1) pikirkan semua yang telah dimiliki, bukan yang


diinginkan;
2) fokus pada kelebihan, bukan pada kekurangan;
3) ketika mendapat rahmat, tanya: “mengapa saya?”
4) ketika mendapat musibah, tanya: “hikmah & pelajaran
berharga apa yang saya dapatkan dari peristiwa ini?”
5) bayangkan segala sesuatunya tidak ada;
6) masukilah masa kini;
7) menjelajahi semua potensi yang ada.
Tujuh Pemahaman Baru Tentang Sederhana :

1) bayangkan hari terakhir;


2) keluar dari dalam kotak;
3) temukan mana yang hakikat, mana yang pernik;
4) rumuskan problem statement;
5) membedakan tujuan dan cara;
6) memahami hukum alam;
7) lihatlah pekerjaan sebagai sebuah misi.
Sepuluh Pemahaman Baru Tentang Kasih :

1) melihat dari sudut pandang orang lain;


2) tugas kita adalah meneruskan kasih Tuhan;
3) isilah pikiran dengan kasih;
4) kasih adalah kata kerja;
5) tanya, “Bagaimana agar saya dapat mengasihi orang lain?”
6) melihat orang lain seperti melihat diri sendiri;
7) kasih berarti melepaskan;
8) kasih berarti menerima yang tak dapat diubah;
9) kasih itu menumbuhkan;
10) kasih dimulai dari kata-kata.
Lima Pemahaman Baru Tentang Memberi :

(1) memahami apa yang dibutuhkan orang lain;


2) kapan kita memberi?
3) empat kuadran memberi;
4) memberi dengan sembunyi-;
5) empat tingkat memberi: materi, perhatian,
kesempatan dan pemberdayaan.
Enam Pemahaman Baru Tentang Memaafkan :

1) mitos-mitos memaafkan;
2) melepaskan masa lalu;
3) memaafkan = memahami;
4) fokus pada kebaikan orang lain;
5) menyadari bahwa orang inilah guru sejati kita;
6) memaafkan bukanlah melupakan.
Empat Pemahaman Baru Tentang Berserah :

1) menyediakan lahan bagi Tuhan untuk bekerja;


2) berusaha sekuat tenaga sambil menyerahkan
hasilnya kepada Tuhan;
3) memahami tiga lingkaran [Pertama, has control;
Kedua, no control has influence dan Ketiga, no
control no influence];
4) percaya bahwa Tuhan akan memilihkan yang
terbaik.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi
bahagia” (QS Ar Ra’d [13]: 28).
"Barangsiapa beramal saleh dan ia dalam keadaan
beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan tidak
adil terhadapnya dan tidak (pula khawatir) akan
pengurangan haknya" (QS Thaahaa [20]: 112).
“Orang yang paling cerdas adalah orang yang paling
banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya
untuk kehidupan setelah mati” (HR Ibnu Majah).

Subhanallah! Good EVENING My Friends.

Anda mungkin juga menyukai