Anda di halaman 1dari 5

Bekerja dengan Hati Nurani dan Keikhlasan Oleh: Melfi Abra Kadang-kadang kita merasa tersiksa dengan pekerjaan

kita. Tapi saya pikir kita tak perlu tersiksa dengan pekerjaan itu. Caranya adalah akuilah dalam lubuk hati kita bahwa pekerjaan kita adalah kewajiban kita. Kewajiban kita tentunya tidak harus dikerjakan orang lain. kalau pekerjaan kita dikerjakan oleh orang lain, maka itu artinya kita menjadi orang yang tidak bertanggungjawab atas kewajiban kita. Ada beberapa sebab orang merasa tidak enjoy dan tersiksa dengan pekerjaannya: 1. Karena bekerja dengan pamrih, yakni mengharapkan sesuatu, mulai dari hal-hal yang kecil seperti pujian, bahkan sampai pada hal yang mendasarkan seperti kebutuhan hidup. Kemudian yang diharapkan itu tidak didapatkan dalam pekerjaan, maka seseorang akan merasa tidak nyaman dengan pekerjaannya. 2. Merasa terbebani dengan pekerjaannya. Itu biasanya karena malas 3. Karena ketidakmampuan 4. Karena faktor lingkungan yang tidak mendukung, baik lingkungan fisik seperti suasana kerja, lingkungan keluarga, dan faktor-faktor psikologis lainnya. Solusi yang mungkin bisa membantu kita adalah: 1. Jika faktor pertama yang menjangkiti anda, maka jadikanlah pekerjaan anda sebagai sesuatu yang dilaksanakan dengan hati nurani, ibadah dan keikhlasan. Buang rasa pamrih anda. Ada atau tidak ada pujian, ada atau tidak ada uang yang akan anda peroleh dari pekerjaan itu, anda kerjakanlah dengan profesional dan dengan hati nurani maka ia akan terasa ringan.. Niatkanlah bahwa keikhlasan itu adalah pengabdian anda pada Tuhan. 2. Jika faktor kedua, yang menyebabkan anda tersiksa dalam pekerjaannya, maka buanglah rasa malas anda jauh-jauh dan niatkan berja adalah ibadah 3. Kalau karena ketidak mampuan, anda harus belajar dan membaca buku atau aturan terkait, atau cari tahu dari situs-situs terkait dengan pekerjaan anda. 4. Jika faktor keempat yang menyebabkan anda tidak enjoy anda diminta untuk untuk mampu memilah-milah perasaan psikologis anda untuk tidak larut dalam keadaan lingkungan yang tidak mendukung suasana kerja anda. Anda harus ingat bahwa seorang hidup tidak akan selalu dalam kenyamanan. Suasana bathin yang ada alami adalah dalam rangka pendewasaan diri. Seseorang tidak akan pernah lulus dan naik kelas tanpa melalui ujian! Nah mari kita coba bekerja dengan hati nurani dan keikhlasan, kalau ada hasilnya dari pekerjaan itu, kita anggap sebagai efek samping dari kewajiban yang kita lakukan bukan tujuan utama tapi pekerjaan adalah kewajiban yang mesti kita kerjakan dengan ikhlas dan profesional. Rasakan sensasi bila anda ikhlas dan enjoy dalam bekerja! Jangan anda terkungkung dengan pekerjaan anda sendiri.

Ada orang yang bekerja dengan kepandaian dan pengetahuannya (head), ada pula yang mengandalkan koneksinya. Namun semua itu tidak menjamin bahwa mereka dapat

menikmati pekerjaannya, sampai mereka bekerja dengan hatinya (heart). Selain bisa menikmati yang dikerjakan, bekerja dengan sepenuh hati hasilnyapun akan maksimal. Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati. Dorongan hatilah yang menggerakkan pikiran, kemauan dan tindakan kita. Bagaimana bekerja dengan hati ? Mulailah dengan lima langkah berikut ini : 1. Tetapkan tujuan dalam hati. Banyak tujuan yang bisa kita temukan ketika bekerja, mungkin untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Namun dalam persaingan bisnis yang ketat dan di tengah kesulitan akibat berbagai krisis, mereka yang bekerja digerakkan oleh tujuan-tujuan mulia yang lahir dari hati nurani, seringkali bertahan dan meraih sukses. 2. Temukan kepuasan dalam hati. Kepuasan finansial, kepuasan karir dan kepuasan-kepuasan lain yang bersifat fisik, tidak ada habisnya sehingga seringkali membuat orang lupa diri dan terjebak dalam penyimpanganpenyimpangan bisnis yang akhirnya menimbulkan persoalan besar. Pencarian kepuasan batin atau hati akan menjaga seseorang melakukan cara-cara yang benar dan aman dalam berbisnis. 3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh. Halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental hati kita. Kurang antusias, kalah sebelum berperang, perasaan kurang mood dan berbagai kondisi mental yang melemahkan lainnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin terhadap motivasi hati kita yang bersih dan yakin dengan tujuan-tujuan mulia dalam hati kita, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi dengan ketetapan hati yang teguh. 4. Bangun team dengan kesehatian. Tidak ada orang yang bisa sukses maksimal dengan bekerja sendirian. Bekerjasama dengan team maka kita dapat mencapai hasil lebih maksimal. Team yang kuat, utuh solid dan kompak, hanya bisa diwujudkan melalui kesehatian satu sama lain. 5. Bekerja dengan sepenuh hati. Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Kesuksesan selalu diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya. Share |

PERASAAN vs LOGIKA
Pelajaran ini sudah saya temui dalam pengalaman hidup saya. Ketika saya harus memilih dan memutuskan sesuatu berdasarkan prasaan atau logika. Seperti membawa sebuah anak panah dan membidik ke arah sasaran yang tepat. Dan itu bukanlah suatu hal yang mudah. Ketika jatuh cinta dan rasa sayang adalah suatu hal yang susah untuk diarahkan. Sjenak saya berpikir panjang, tentu saya belajar dari sebuah pengalaman diri sendiri dan pengalaman orang lain.

Cinta memang tidak dapat diatur jatuhnya kepada siapa tapi:

Orang yang tidak dapat memanah dengan arah yang benar tentu hasil sasarannya juga tidak tepat, yang dampaknya juga kurang baik untuk dijalankan meskipun bisa membuat bahagia (hihihisaya mengutip kata-kata bagus ini dari pacar saya)
Ya, bahagia dalam artian SEKETIKA dan SEMENTARA. Mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan menggunakan LOGIKA dan PERASAAN.

Sisi positif:
Ketika anda menggunakan LOGIKA anda bisa memutuskan sesuatu dengan cara yang benar, membela yang benar, memilih yang baik demi sebuah kebaikan, bijaksana dan adil..yang tentunya membawa kebahagiaan anda dan orang lain dalam jangka panjang. Namun ketika PERASAAN anda ditumbuhkan, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, untuk menolong sesama, membangun religi, melindungi dan membantu yang lemah terhadap sesama. Dalam hal ini tentu hati nurani anda akan terbangun, menjauhkan anda dari rasa BENGIS dan KEJAM.

Sisi negatif:
Ketika terlalu menggunakan LOGIKA anda secara berlebihan, egois, hati nurani anda akan tertutup, tidak percaya akan adanya TUHAN, melanggar moral, dan tidak ada rasa Iba dan Kasihan terhadap sesama. Ketika anda juga terlalu menggunakan PERASAAN anda tidak dapat memutuskan dan memilih secara objektif, mana yang benar dan mana yang salah. Keputusan hanya didasarkan LIKE or DISLIKE. Gunakanlah LOGIKA dan PERASAAN secara seimbang. Kapan anda harus memakai PERASAAN dan kapan anda harus memakai LOGIKA.

Ketika anda memutuskan sesuatu dengan menggunakan PERASAAN tumbuhkan LOGIKA anda untuk dapat memilih dan memutuskan secara baik dan adil? Ketika anda memutuskan sesuatu dengan menggunakan LOGIKA tumbuhkan PERASAAN anda apakah perbuatan anda bermoral???? Atau menyalahi aturan etika sosial??

Ketika anda merasa DILEMA, pikirkan JANGKA PANJANG dan hitunglah mana yang lebih banyak berdampak buruk dan mana yang lebih banyak berdampak baik dalam kehidupan jangka panjang anda. Saya yakin dengan diri saya, apabila memikirkannya akan membawa kebaikan dalam hidup saya di waktu yang akan datang atas apa yang saya korbankan di waktu sekarang.
Itulah gunanya mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan PERASAAN dan LOGIKA, keduanya saling mempengaruhi dan mengatur jalan keputusan hidup anda, bahkan tanggung jawab anda kepada Tuhan. Yang dapat mengendalikan PERASAAN anda adalah LOGIKA, dan yang dapat mengendalikan LOGIKA anda adalah PERASAAN.
PERASAAN adalah NAFSU. Saya lebih memilih LOGIKA untuk mengendalikan PERASAAN saya, karena saya bukan BINATANG. Ketimbang saya memilih PERASAAN tetapi munumpulkan LOGIKA. kalau sperti itu hiduplah seperti BINATANG. Dan anda akan hidup menjadi ORANG LEMAH.

Saya pernah merasa bingung. Untuk melakukannya memang bukan hal yang mudah. Tetapi, bila anda melakukan sesuatu dan memutuskan dengan BENAR, anda akan hidup dalam jalur yang BENAR dan mendapatkan ganti atas PENGORBANAN anda dengan KEBAIKAN di waktu yang akan datang.

Dalam tanda kutip saya tidak mencari KESEMPURNAAN dengan LOGIKA saya, tapi saya mencari jalan KEBENARAN atas apa yang saya pilih, niscaya KEBAHAGIAAN itu akan terbangun dari jalan KEBENARAN yang saya pilih.

Silahkan anda pilih sakit tapi nanti bahagia? Atau bahagia tapi nanti sakit? Saya lebih baik memilih SAKIT tapi nanti BAHAGIA.
p.s : kutipan ini adalah saya belajar dari ibu, ayah, teman-teman, dan pacar saya yang bijaksana dan pengalaman pribadi. Contoh keberhasilan memakai teori ini adalah orang tua saya yang begitu banyak mengorbankan perasaan, cinta, kesenangan sendiri, ego dan banyak hal di masa mudanya untuk kebahagiaan di waktu yang akan datang. Selamat mencoba bagi anda-anda yang sedang BIMBANG. Smoga KEBENARAN ada di pihak anda. =) Suka Be the first to like this post. By windyasri, on Mei 27, 2009 at 5:29 am, under Article. 3 Komentar
Rintangan terberat adalah ketika hati nurani tak lagi disertakan dalam bekerja, dan lebih memilih menuruti hawa nafsu. Ketika nafsu lepas kendali, rasa malu untuk melakukan keburukan tak ada lagi, segala macam cara dihalalkan, norma dan etika tak lagi penting, bahkan iman akan mudah dikorbankan. "Sesungguhnya sebagian ajaran yang masih dikenal umat manusia dari perkataan para nabi adalah 'jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu'." (HR Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai