Anda di halaman 1dari 4

 

 Dian Adi S
11/312916/PA/13606

7 Habits Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1.  Be Proaktif
Yaitu mengajarkan untuk dapat menerima suatu keadaan tanpa mengeluarkan suatu bentuk
keluhan apapun dan memberikan aksi atau tindakan positif terhadap keadaan tersebut. Pada
kehidupan sehari hari saya yang notabenenya sebagai mahasiswa yaitu pada masalah
akademik. Salah satu contohnya yaitu ketika mendapat nilai yang sangat buruk di awal
 perkuliahan. Nilai itu menjadi tekanan batin saya. Saya memang merasa kecewa. Saya pun
 putus asa, seakan akan saya salah jurusan. Hingga pernah saya tidak ingin kuliah dijurusan
saya dan ingin mengikuti snmptn lagi. Namun, saya merasakan bahwa itu merupakan sia sia.
Kita harus bangkit dan menemukan solusi yang tepat bagi masalah itu. Berlarut larut dalam
kekecewaan sangat buruk. Lalu saya intropeksi diri. Apakah memang cara belajar saya yang
salah. Maka dari itu saya pun mencari metode yang baik dan efisien untuk belajar. Oleh
karena itu dengan be proaktif, kita bisa menjadi pribadi yang bijaksana dan bisa menghadapi
masalah.

2.  Begin with the End in Mind


Kita harus membiasakan diri untuk selalu memikirkan tujuan yang ingin dicapai. Tak cukup
hanya menjadi seorang yang proaktif saja.  Habit  selanjutnya adalah kita
kita harus membiasakan
diri untuk selalu memikirkan tujuan apa yang ingin kita capai. Agar terbentuk suatu langkah
yang yakin dan benar, mulanya kita diharuskan untuk memiliki sebuah tujuan. Tak mungkin
kita tahu akan melangkah kemana apabila dalam hidup ini kita tidak memiliki tujuan apapun.
Inti dari semua pernyataan itu, mulailah semua langkah dalam kehidupan ini dengan
memikirkan apa sebenarnya tujuan akhir kita. Jadi, dengan otomatis langkah kita pun akan
terarah dan tertuju pada sebuah
se buah titik mimpi yang kita harapkan. Contoh yaitu ketika kita ingin
memiliki tujuan untuk mendapat IPK yang bagus, maka cobalah untuk memikirkan tujuan
tersebut laku dibuat langkah yang pas agar tujuan tersebut tercapai. Langkahnya yaitu kita
harus rajin, buat jadwal untuk menegerjakan tugas, jadwal belajar yang efektif.

3.  Put the First Thing First


Satu kata mudah untuk mewakili poin di atas adalah prioritas. Dalam hidup ini, kita harus
memiliki sebuah prioritas, apalagi ketika kita barada dalam suatu keadaan yang menuntut kita
untuk memilih. Prioritas adalah hal mana yang kita anggap lebih dulu penting untuk dipenuhi
atau dikerjakan, maka pilihlah hal itu. Contoh dalam kebutuhan mahasiswa yaitu dalam
membagi bagi uang bulanan. Seperti prioritaskan yang memang benar menjadi kebutuhan
kita, seperti uang untuk makan , bayar kos, dll.

4.  Thing Win-win


Thing win-win mengajarkan kita agar tidak hanya memikirkan kemenangan diri sendiri tetapi
 juga merangkul orang lain untuk menang. Tentunya tidak ada kata egois agar prinsip ini
dapat berjalan. Di sini kita lebih banyak dituntut untuk mau peduli terhadap orang lain.
 Namun bukan berarti ketika kita memberikan kemenangan untuk orang lain, maka kita harus
 

membiarkan diri kita kalah. Prinsip ini akan berlaku apabila tak hanya saya ataupun orang
lain yang menang tetapi saya dan orang lainlah yang sama-sama menjadi seorang pemenang.
sedang  bermain PES (Pro Evolution Soccer)
Dalam kehidupan sehari hari yaitu ketika kita sedang 
 bersama teman,saya tidak lagi memperhatikan tentang menang atau kalah. Dulu, sewaktu
masih SMA saya sangat senang bila menang dalam bermain dan sangat kesal bila
kalah.Namun, hal ini saya hanya bermain untuk berpikir kamu senang dan saya juga
senang.Jadi bermain PES bukan dilihat dari menang atau kalah namun lebih untuk bersenang
 –  senang
 senang dan mengakrabkan diri dengan teman 
teman  

5.  Seek to Understood and then to be Understand


Jika kamu mau didengarkan, maka dengarkan orang lain. Jika kamu mau dihormati, maka
hormatilah orang lain dan jika kamu mau dipahami, maka pahamilah orang lain. Semua hal
itu memanglah sebuah hukum alam, ketika kita melakukan suatu aksi, maka timbullah suatu
reaksi yang pastinya tergantung dari aksi kita. Prinsip ini mengajarkan saya untuk mau
 berusaha melakukan sesuatu ketika saya menginginkan sesuatu itu. Contoh
C ontoh dalam kehidupan
sehari hari, ketika diberi tugas kelompok. Tugas kelompok di kerjakan secara bersama sama.
Ketika seseorang dalam kelompok memberi saran, maka dengarkanlah dan pahami, apakah
saran tersebut baik atau tidak. Jangan langsung mengatakan bahwa sarannya jelek. Kita pun
 juga begitu, ketika kita memberikan saran, janganlah berharap kalau saran kita merupakan
saran yang paling bagus.

6.  Sinergis
Sinergi ini tak hanya berhubungan dengan satu orang saja tetapi banyak orang sehingga kita
akan terbiasa dengan “team work”. Dengan bekerja  bersama tim, akan menghasilkan suatu
 pekerjaan yang lebih daripada ketika kita melakukan pekerja
pekerjaan
an itu sendirian. Jadi sebenarnya
sinergi ini sangat penting bagi kita untuk menghasilkan sesuatu yang lebih, baik secara
kualitas maupun kuantitasnya. Saya selalu berpikir bahwa kemampuan kita untuk bersinergi
dengan orang lain atau bekerja secara tim itu sangat dibutuhkan, apalagi nantinya ketika kita
harus terjun dalam dunia pekerjaan. Oleh karena itu, saya ingin selalu mengasah kemampuan
 bersinergi saya agar saya tidak merasa kesulitan ketika kita dituntut untuk menerapkan
 prinsip “team work”. Contohnya
work”.  Contohnya yaitu ketika kita diberikan tugas kelompok, maka kita harus
membagi tugas tersebut secara adil. Contoh lain yaitu ketika kita mnegikuti organisasi
kampus, mau tidak mau kita harus bekerja sama. Dalam kegiatan ini saya dan teman teman – 
 –  teman
 teman
internal bekerja sama untuk membuat kegiatan yang seru dan menarik bagi panitia lain. Tidak
hanya itu saya dan teman  –  teman
  teman internal besinergi agar kegiatan tersebut dapat terlaksana
dengan baik.Disini terlihat bahwa jikalau waktu itu tim tidak saling besinergi maka yang
terjadi kegiatan akan gagal dilaksanakan dengan baik.Disinilah saya memahami untuk
membangun tim yang efektif dan penuh kepercayaan adalah dengan cara saling menghargai
kontribusi orang lain dan bekerjasama secara efektif. 
efektif. 

7.  Sharpened the Saw


Pengembangan-pengembangan diri serta pembaharuan harus selalu dilakukan untuk menjadi
yang lebih baik. Tak ada artinya keenam habits itu jika tidak selalu diasah agar menuju
ke biasaan yang mendekati sempurna, jadi prinsip “sharpened the saw” juga penting bagi
kelangsungan keberhasilan pembentukkan kepribadian ini. Dalam memenuhi kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai