Anda di halaman 1dari 3

TUGAS NAMA

: PENEPARAN 7 HABITS SELAMA 30 HARI : SUMAYYA

NO. REGISTRASI: 1201787 FAKULTAS KELAS NO. HP : FTSL : ALSI : 0817845145

PENERAPAN 7 HABITS
Diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri Favorit merupakan salah satu kebanggan bagi saya dan keluarga. Saya menyadari tentunya hal ini akan menjadi tantangan baru dalam hidup. Jauh dari keluarga, dengan tuntutan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang begitu asing, akan sangat diperlukan bekal yang matang secara mental khusunya. Itulah hal pertama yang saya dapat begitu masuk di ITB. Matrikulasi memberikan bekal yang saya butuhkan berupa training 7 habits yang berlangsung selama 3 hari. Walaupun hanya 3 hari, training tersebut sangat membantu. Selama itu juga, kami, mahasiswa baru jalur tertulis, mulai saling kenal. Kami juga dituntut untuk angkat bicara dan berperan aktif selama training berlangsung. Di hari terakhir, kami mendapat tugas yang memang seharusnya kami lakukan, yaitu menerapkan 7 habits ini di masa perkuliahan. Berikut penerapan 7 habits yang saya lakukan beserta dampaknya selama 30 hari kuliah saya. Habit pertama, Be Proactive. Habit ini mengajarkan saya bagaimana untuk memegang kendali hidup saya. Saya belajar bagaimana seharusnya saya bersikap atas berbagai macam masalah dan pilihan yang ada. Seperti banyaknya pilihan hidup yang ditawarkan disini, saya harus bisa bertanggung jawab atas pilihan saya. Saya harus memegang kendali atas hidup saya sendiri, bukan lingkungan luar yang mengendalikan saya. Menjadi proaktif dan menjauhi sifat reaktif juga membantu saya dalam beraktifitas sehingga saya lebih optimis dan bahagia dalam menjalani kehidupan saya sekarang ini. Habit kedua, Begin With the End in Mind. Mengapa saya memilih ITB? Dari sekian banyak pilihan yang ada di depan mata saya, saya memiliki alasan mengapa saya ingin melanjutkan pendidikan saya disini. Habit ini memberikan alasan dari pertanyaan tersebut. Tujuan akhir lah alasannya. Misi dalam hidup sangat diperlukan. Saya harus menetapkan misi hidup saya yang tentunya akan menjurus pada tujuan akhir hidup saya. Tujuan akhir begitu berguna saat kita akan memulai suatu kegiatan atau sedang menjalani suatu kegiatan. Tujuan akhir membantu kita untuk tetap bersemangat menjalani hidup karena kita dapat membayangkan hasil dari yang kita perbuat. Saya dapat memproyeksikan masa depan saya, dan menyusun rencana ke depan berdasarkan misi hidup saya. Hal ini saya anggap amat penting selama menjalani masa kuliah. Habit ketiga, Put First Thing First.Masa kuliah akan sangat berbeda dari SMA. Kewajiban yang harus dilakukan lebih banyak dengan porsi waktu yang sama. Apalagi sekarang dengan tugas yang menumpuk dan tuntutan belajar secara mandiri, diikuti dengan mengurus kost-an dan urusan

sehari-hari membuat saya harus bisa memprioritaskan kegiatan. Unit-unit yang makin padat jadwalnya juga makin menyita waktu. Habit Put First Thing First membantu saya dalam menerapkan pola hidup berdasarkan prioritas. Dengan membuat skala prioritas, kita bisa menggunakan waktu se efisien mungkin dan menjauhi kemungkinan dari ketertinggalan. Walaupun belum sepenuhnya bisa menerapkan habit ketiga ini, saya tetap terus bekerja dan melakukan aktivitas berdasarkan kepentingan, prioritas, dan tujuan akhir saya. Habit keempat, Think Win-Win. Menurut saya Think Win-Win sangat berperan penting saat saya berada di lingkungan baru dengan teman-teman baru. Habit ini dapat menguatkan ikatan persaudaraan di sebuah angkatan dan tentunya hal ini sangat diperlukan kedepannya. Habit ini juga berperan dalam hubungan personal. Seperti memiliki tenggang rasa yang tinggi, sangat diperlukan dalam menyikapi perbedaan yang ada dengan kebudayaan yang berbeda. Dengan memiliki sikap tenggang rasa ini kita bisa memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman seangkatan kita dan memperluas jaringan sampai ke fakultas lain dalam sebuah Unit misalnya. Habit kelima, Seek First to Understand Then to be Understood. Habit ini saya anggap kelanjutan dari habit keempat sebagai tahap dalam membangun persaudaraan baru. Saat jauh dari keluarga seperti sekarang ini, tentunya saya ingin memilliki keluarga kedua, yaitu keluarga fakultas dimana saya berada. Hal yang saya terapkan dari habit ini adalah bagaimana saya melatih diri saya untuk mendengarkan orang lain untuk berbicara, tapi untuk memahami. Dengan itu, orang lain juga bisa memahami siapa saya, sehingga bisa miliki kemampuan mendengar empatik dan mendapat hubungan yang erat dengan teman-teman disekitar saya. Habit keenam, Synergize. Manusia adalah makhluk sosial, saya kira itulah mengapa sinergi merupakan sesuatu yang penting di kehidupan sosial, terutama di perkuliahan. Bagi saya habit ini juga merupakan kelanjutan dari habit kelima dimana setelah membangun persaudaraan, saling mengerti dan memahami, kemudian mampu untuk berkerjasama dan percaya satu sama lain. Dengan bekerjasama dan memiliki rasa saling percaya, segalanya bisa diraih lebih mudah. Dalam dunia perkuliahan seperti sekarang terutama, lebih sering ada kerja kelompok. Tentunya dibutuhkan sinergi yang baik dalam kelompok itu untuk mendapatkan hasil yang baik. Misalnya saja dalam sebuah praktikum di lab. Saling menghargai pendapat dan saran orang lain juga penerapan sinergi dalam sebuah kelompok. Habit ketujuh, Sharpen the Saw. Saw atau gergaji disini saya artikan sebagai komponen pendukung hidup dan aktivitas saya, yaitu bagian dari diri saya yang sangat penting bukan hanya untuk dimanfaatkan tapi juga untuk dijaga dan dipertajam. Dari training 7 habits kemarin, gergaji ini mencerminkan tubuh, pikiran, hati, dan jiwa. Habit ini sangat saya fokuskan dari 1 bulan saya menjalani masa kuliah. Kuliah sekaligus mengurus tempat kos dan kebutuhan sehari-hari saya tentunya menguras tenaga, waktu, dan pikiran. Saya merasa sangat perlu menyisihkan waktu untuk menenangkan semuanya itu dan saya kira tidak cukup hanya saat weekend. Solusi saya untuk masalah yang saya hadapi ini adalah dengan mengikuti unit dimana saya bisa mengasah gergaji saya dala waktu sesingkat-singkatnya. Untuk saya, olahraga dan mentoring adalah pengisian energi yang paling baik. Setelah melakukan kedua hal itu, saya merasa lebih semangat dalam menjalani hidup. Tubuuh, pikiran, hati, dan jiwa yang sangat penting tersebut terasa seperti diperbaharui kualitasnya. Itulah penerapan dari 7 habits selama masa 30 hari saya kuliah di ITB. 7 habits ini sangat banyak membantu terutama untuk mengembangkan IPK yang berpengaruh bagi masa depan saya di

kampus ini. Walaupun belum semua habit dapat saya terapkan dengan semestinya, saya masih akan banyak belajar untuk kemajuan dan kebaikan diri-sendiri juga orang lain disekitar saya.

Anda mungkin juga menyukai