Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS REFLEKSI DIRI

PENGALAMAN BELAJAR DAN MENGEMBANGKAN


7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

Fasilitator:
Koswara, S.E.
Asisten Fasilitator:
M. Wahyudin Nasrulloh

Disusun Oleh:
Hanin Nur Azizah (F2401211079)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


BOGOR
2021
KARYA TULIS REFLEKSI DIRI

1. Kampus Pertanian, Jalan Hidupku


Penulis itu adalah Hanin, seorang mahasiswi asal Kediri, Jawa Timur yang sejak
kelas 7 SMP menggandrungi dunia penelitian, memiliki cita-cita yang mungkin
kedengarannya ekstrim, yaitu masuk jurusan Teknik Kimia, salah satu jurusan
teknik yang terkenal sulit, masuknya sulit apalagi keluarnya. Namun, sebagaimana
normalnya anak SMA kelas 10 yang menganggap gampang ujian masuk PTN,
penulis dengan santainya optimis dapat masuk jurusan impiannya. Di samping aktif
mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, penulis juga aktif mengikuti berbagai
kegiatan keilmiahan, baik kompetisi maupun diklat, penelitian, dan seminar ilmiah.
Hingga pada akhirnya, ketika menginjak kelas 12, penulis berhasil mengumpulkan
beberapa sertifikat kompetisi penelitian tingkat nasional dan membuat penulis
semakin optimis dapat diterima di jurusan Teknik Kimia.
Manusia memang boleh merencanakan, tetapi sebaik-baik rencana adalah
rencana-Nya. Sekian lama usaha yang telah penulis lakukan, Allah memberikan
balasan kepada penulis dengan balasan terbaik, Teknologi Pangan Institut Pertanian
Bogor. Jauh dari rencana awal, tetapi penulis bersyukur dengan hasil ini. Penulis
pun, menemukan apa yang menjadi pencariannya di IPB ini, mulai kawan yang
beragam dengan berbagai kemampuan yang saling melengkapi juga ilmu yang
selama ini menjadi goal dari penulis. Selanjutnya, penulis akan menempuh
pendidikan di IPB dengan penuh semangat dan rasa syukur.

2. Tiga Event Kompetisi Pertama Setelah Menyandang Gelar


Mahasiswa
Diterima di IPB melalui jalur prestasi membuat penulis memiliki waktu yang
longgar sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. Penulis berusaha memanfaatkan
waktu tersebut untuk berkompetisi. Namun, sebelum itu penulis juga membangun
relasi dengan kawan-kawan mahasiswa baru untuk mencari kawan berkompetisi.
Selanjutnya penulis mulai menyusun karya untuk dilombakan dalam kompetisi
bisnis yang diadakan oleh Administrasi Bisnis UNDIP dan kompetisi essay yang
diselenggarakan oleh UNESA dan UM Jember. Penulis mengangkat topik kopi
kaya manfaat dari kulit nanas untuk lomba bisnis plan dan inovasi imunomodulator
berbasis pangan fungsional untuk kompetisi essay. Dari ketiga kompetisi tersebut,
penulis bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menjadi juara dalam salah
satunya, yaitu pada kompetisi bisnis plan. Hal tersebut membuat penulis menjadi
lebih bersemangat. Sebuah awal yang baik bagi seorang maba dari kota kecil di
Jawa Timur.
Di balik manisnya hasil, tentu tidak terlepas dari pahit asinnya perjuangan.
Waktu pelaksanaan lomba yang bertepatan dengan kegiatan mahasiswa baru IPB,
membuat penulis sedikit tertantang untuk lebih bijak membagi waktu. Pagi
mengikuti dikat 7 habits melalui virtual zoom hingga siang, sore hingga malam
mengerjakan proyek bisnis plan dan essay. Dari puluhan peserta, hanya 5 kelompok
yang berhak mengikuti tahap final dan mempresentasikan proposal bisnis. Dengan
izin tuhan, penulis mendapatkan kesempatan menjadi finalis 5 besar tersebut dan
berhak mempresentasikan ide bisnis di depan para juri. Hingga pada waktu
pengumuman pemenang, penulis meraih posisi juara kedua dengan komentar
positif dan dukungan pengembangan bisnis ke depannya.

3. Diklat 7 Habits
Awal masuk IPB mahasiswa baru sudah dikejutkan dengan kegiatan yang serius,
yakni diklat 7 habits. Alhamdulillah, bersyukur juga karena sudah sekian lama otak
ini tidak dipanaskan. Tanpa penulis sadari, penulis telah memasuki atmosfer
keilmuan yang lengkap tepat setelah dinyatakan lulus IPB. Hal kecil mengenai habit
sehari-hari pun dilatih dan diperbaiki di sini. Diklat yang dilaksanakan kurang dari
1 minggu ini pun telah membawa penulis mengenal kurang baiknya kebiasaan
penulis selama ini. Kegiatan diklat 7 habits merupakan salah satu rangkaian
kegiatan yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa baru IPB tahun 2019. Tujuan
dari 7 habits sendiri adalah membantu kita memimpin hidup dengan cara yang
efektif karena merupakan proses pertumbuhan pribadi dan antar-pribadi yang
terbukti nyata dan berdampak langsung, maupun jangka panjang.
Berikut ini penulis sajikan rangkuman materi 7 habits secara umum. Sebelum
memasuki materi 7 kebiasaan, terlebih dahulu fasilitator menyampaikan materi
mengenai Memahami lebih mendalam konsep Skala Kematangan dan Paradigma.
Paradigma merupakan salah satu hal penting yang sangat fundamental dalam hidup
kita. Paradigma berpikir yang benar akan membawa setiap orang menuju goals
yang tepat dengan cara yang tepat pula.
Pertama adalah proaktif, sikap proaktif akan sangat membantu mahasiswa dalam
menentukan karier di masa perkuliahan 4 tahun ke depan. Sikap proaktif
berhubungan dengan berhenti sejenak sebelum mengambil keputusan, salah satu
contoh yang sangat penulis ingat saat pelaksanaan diklat, yaitu kisahnya Gandhi,
seorang perawat yang merawat seseorang yang tidak menghargainya sama sekali.
Gandhi pun sempat berada di titik lelah dan stress, tetapi dia sadar bahwa apa yang
dilakukan seharusnya bukan karena orang lain, tetapi justru karena dorongan dari
dalam dirinya sehingga dia memutuskan untuk tetap ikhlas melaksanakan tugasnya
meskipun orang yang dia rawat membuatnya cukup stres. Bahasa proaktif juga
dapat menjadi satu pegangan seorang pemimpin yang solutif. Setiap saya menjadi
seorang ketua atau koordinator baik di kepanitiaan, maupun di komunitas atau
organisasi, saya selalu memegang senjata yang menurut saya adalah cerminan dari
sikap proaktif: (1) Belajar adalah Ibadah, prestasi untuk dakwah, kerja keras kerja
cerdas. (2) Saya di sini sebagai pemimpin bukanlah orang yang terbaik di antara
kalian, tetapi saya yakin keberadaan saya akan membuat kondisi lebih baik. Orang
proaktif fokus pada lingkaran yang bisa mereka jangkau dari segi pengaruh mereka
sehingga jika mereka bekerja keras dalam lingkaran tersebut, mereka akan bisa
memiliki pengaruh di lingkaran tersebut. Berbeda halnya jika kita fokus pada
lingkaran yang dalam segi logika tidak saja sangat sulit bagi kita untuk mengubah
atau memperbaiknya, maka waktu kita akan terbuang dengan tidak menghasilkan
sesuatu yang maksimal.
Kedua adalah mulai dengan tujuan akhir. Cara terbaik untuk memprediksikan
masa depan adalah dengan cara menciptakan masa depan itu sendiri. Kebiasaan 2,
yaitu mulai dengan tujuan akhir didasarkan pada prinsip bahwa penciptaan mental
mendahului dari penciptaan fisik. Kebiasaan ini mengajarkan kita bagaimana
caranya hidup dengan visi, misi, dan tujuan. Ketiga adalah dahulukan yang utama.
Kebiasaan 3 akan membantu kita untuk mengenali dan memprioritaskan hal-hal
yang sangat penting, termasuk dalam hal hubunganmu dengan orang lain.
Kebiasaan 3 ini berdasarkan prinsip bahwa keefektifan seseorang dilihat dari
perannya, hubungan dengan orang lain dan aktivitas orang yang bersangkutan.
Keempat adalah berpikir menang-menang. Kemenangan publik akan terjadi
apabila kita bisa bekerjasama dengan orang lain sehingga semuanya bisa menang.
Kebiasaan 4 berdasarkan pada prinsip yang efektif, hubungan jangka panjang
dengan orang lain, semuanya itu bisa terjadi apabila terjadi hubungan yang saling
menguntungkan-memungkinkan semua orang bisa berhasil. Kebiasaan 4 berkaitan
erat dengan prinsip kelimpahan dan kelangkaan. Mentalitas kelimpahan secara
sederhana adalah ketika seseorang memiliki semangat dan sikap menang-menang
dalam hidupnya, yaitu mereka yang bisa menjaga keseimbangan antara keberanian
dan bersikap baik. sedangkan mentalitas kelangkaan adalah ketika seseorang
merasa bahwa dalam hidup selalu terjadi siklus menang-kalah, di mana ketika satu
orang menang, berarti yang lain kalah. Pola pikir mentalitas kelimpahan membuat
setiap orang mampu mencari dan mencapai manfaat bersama dalam interaksi
dengan orang lain. Sedangkan mentalitas kelangkaan, membatasi diri kita untuk
mengeksplor kelebihan dan hanya berpikir bahwa dalam hidup siklus menang kalah
adalah siklus yang normal, padahal dalam interaksi antar manusia sebenarnya kita
bisa mencari dan mencapai manfaat bersama. Esensi berpikir menang-menang
secara emosional berada pada keseimbangan antara keberanian tinggi dan kebaikan
atau kepedulian tinggi. Hal ini sangat penting untuk menjaga pola pikir bahwa
selain kita bekerja dengan benar, harus diimbangi dengan semangat keberanian
yang tinggi, selalu optimis.
Kelima adalah berusaha mengerti dahulu kemudian berusaha dimengerti.
Kebiasaan 5 berdasarkan pada prinsip bahwa diagnosa harus dilakukan sebelum
memberi pengobatan atau solusi. Pemahaman diperoleh dengan cara
mendengarkan, dengan berusaha memahami orang lain terlebih dahulu sebelum
berusaha menyampaikan pandanganmu, akan membuatmu menjadi seseorang yang
dapat dipercaya. Ketika orang lain yakin bahwa kamu peduli terhadap kebutuhan
mereka, maka mereka juga lebih peduli padamu, yang pada akhirnya membuka
jalan menuju solusi menang-menang.
Keenam adalah sinergi. Kebiasaan 6, wujudkan sinergi, akan membantu kita
untuk mendapatkan manfaat dari bekerja sama dengan orang lain secara kreatif,
walaupun pada kenyataannya setiap orang itu berperilaku dan berkeyakinan
berbeda dengan kita. Sinergi sendiri adalah interaksi atau kerjasama yang
melahirkan keseluruhan yang lebih besar dari pada jumlah sederhana bagian-
bagiannya. Sinergi merupakan suatu hasil dari pembebasan energi kreatif yang
melalui berbagai perbedaan, seperti pendapat dan cara pandang. Kompromi bukan
termasuk sinergi karena dalam kompromi terdapat pihak yang belum memiliki
keberanian dan kepercayaan dalam membentuk sinergi. Dalam kompromi kedua
belah pihak yang ingin mencari jalan keluar saling menurunkan egonya dimana
keduanya tidak ada yang kalah. Namun, harga tawarnya jadi berkurang. Sedangkan
sinergi menghasilkan alternatif ketiga yang saling menguntungkan dan tidak
menurunkan harga. Alternatif ketiga sendiri merupakan hasil dari sinergi atau
keputusan (cara) yang didapatkan dari hasil penyatuan energi kreatif beberapa
pihak. Alternatif pertama dimisalkan sebagai cara seorang A, alternatif kedua
dimisalkan cara seorang B, dan alternatif ketiga dimisalkan cara yang dibuat A dan
B. Esensi sinergi adalah menghargai perbedaan karena tidak mungkin kita
mendapatkan alternatif ketiga yang lebih baik jika tidak terdapat perbedaan sudut
pandang dan persepsi.
Ketujuh adalah mengasah gergaji. Kebiasaan 7, mengasah gergaji, merupakan
kebiasaan yang membantu kita untuk memperbaharui tubuh, pikiran, hati dan jiwa,
sehingga kita akan menjadi orang yang lebih efektif di segala bidang hidup kita.
Pembaharuan memungkinkan kita untuk terus menghadapi tantangan hidup
kita sehari-harinya. Perangkat “gergaji” terdiri dari tubuh, pikiran, hati dan jiwa.
Keempat dimensi tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk selalu
diperbaharui. Manfaat mengasah gergaji adalah meningkatkan dan menjaga aset
terbaik yang kita miliki, yaitu diri kita sendiri. Asah gergaji dapat mempengaruhi
produktivitas menjadi lebih baik, kepuasan kita secara menyeluruh dalam hidup,
hubungan dengan sesama, dan juga mempengaruhi kualitas keputusan yang kita
ambil. Banyak orang yang menganggap remeh asah gergaji karena memang
kegiatan ini termasuk kegiatan penting yang tidak mendesak. Banyak orang yang
bekerja dengan sangat keras, kerja terus menerus hingga meninggalkan memberi
makan spiritual, fisik, mental, juga sosial. Mereka sangat sibuk dan menganggap
remeh hal tersebut sehingga banyak akibat negatif yang kemudian bermunculan.
Itulah beberapa ulasan mengenai pelaksanaan diklat 7 habits yang penulis ikuti
ketika menjadi mahasiswa baru IPB.

4. MPKMB 58 IPB
Diklat 7 habits telah khatam dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah MPKMB
58 IPB. Kegiatan MPKMB merupakan kegiatan ospek yang diselenggarakan oleh
IPB. Kegiatan ini dilakukan selama satu minggu. Isi dari kegiatan ini tidak hanya
mengenai pengenalan lingkungan kampus kepada mahasiswa, tetapi juga
pengenalan sistem kurikulum, sistem belajar mengajar, organisasi kemahasiswaan,
kegiatan mahasiswa, asrama, hingga mengenai bela negara, dan yang tidak lupa
mengenai green life yang menjadi hal fundamental warga green campus ini.
Pelatihan 7 habits betul-betul terasa manfaatnya ketika mengikuti kegiatan
MPKMB ini. Kegiatan yang begitu padat dengan penugasan yang banyak dan
bermacam-macam rupanya dapat penulis hadapi dengan pikiran dingin. Pengaruh
sugesti dari perbaikan habit atau kebiasaan sangat terasa saat mengikuti kegiatan
yang membutuhkan tenaga dan pikiran maksimal.

5. PKU ST18, Aku Siap Berjuang


Semua kegiatan pra perkuliahan telah selesai dilaksanakan. Selanjutnya adalah
tantangan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan beberapa tahun ke
depan. Pada tahun pertama di IPB, penulis harus melalui masa PKU atau program
kompetensi umum, yaitu salah satu program perkuliahan di IPB yang memiliki
orientasi pada penyamarataan kompetensi yang dimiliki mahasiswa sebelum masuk
ke departemen di tahun kedua perkuliahan. Pada program ini, penulis
berkesempatan masuk ke kelas ST18, yaitu kelas sains teknologi, mengingat
penulis merupakan mahasiswa program studi Teknologi Pangan, jadi harus
mengikuti program kelas sains teknologi.
Pada kelas ST18, penulis berada pada urutan presensi ke-19. Di kelas ini terdapat
kurang lebih 120 mahasiswa baru. Selama satu tahun perkuliahan di tahun pertama
ini, penulis akan mendapatkan mata kuliah dasar rumpun saintek, seperti biologi,
kimia, matematika, fisika, serta mata kuliah wajib IPB, seperti pertanian inovatif,
CT, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, pendidikan agama, pendidikan pancasila,
pendidikan kewarganegaraan, juga olahraga. Selama kurang lebih 4 bulan
perkuliahan di kelas ST18, penulis merasakan atmosfer yang berbeda, di mana
penulis mendapatkan teman yang tidak sejurusan, baik dari pemikiran, sampai cara
pandang. Hal tersebut membuat penulis banyak belajar bahwa inilah kehidupan
yang sebenarnya, kehidupan yang penuh dengan pluralisme, kehidupan yang penuh
dengan tantangan. Namun, hal positif penulis temui mana kala banyak di antara
teman penulis yang saling bersinergi dalam kegiatan belajar mengajar, berupa
senang belajar bersama ketika sebelum ujian, hingga saling membantu ketika
terdapat tugas yang sulit. Hal tersebut mengantarkan pada keberhasilan bersama,
bukan keberhasilan individu. Manfaat meluruskan habit sangat dirasakan oleh
penulis.

6. Proyek Sinergi Membentukku


Rangkaian kegiatan 7 habits yang terakhir adalah proyek sinergi 7 habits. Proyek
ini merupakan sebuah proyek kerja lapangan yang berorientasi pada gerakan
nasional revolusi mental di masa pandemi covid-19. Setiap peserta diklat
diwajibkan mengerjakan proyek ini secara berkelompok. Pada proyek ini, penulis
mengangkat isu mengenai hoaks di masa pandemi dengan penyelesaian berupa
sosialisasi satuan tugas anti-hoaks.
Berikut ini uraian mengenai proyek sinergi yang telah dilaksanakan oleh
penulis. Alur masalah yang terjadi di lingkungan tempat tinggal penulis:

Masyarakat jadi takut Masyarakat yang parah


Berita HOAKS
periksa karena takut akhirnya dijemput paksa
tentang swab tes
dipositifkan petugas

Kondisi sosial jadi kurang baik Saat sembuh mendapat


karena hoaks dan pemahaman stigma negatif dari
yang kurang bijak tetangga

Kondisi kritis integritas ini mengharuskan setiap orang untuk bersinergi


mewujudkan Indonesia yang bersih. Untuk itu, Joko Widodo meluncurkan program
Gerakan Nasional Revolusi Mental. Revolusi mental merupakan upaya pemerintah
untuk mengangkat kembali nilai‐nilai strategis yang diperlukan oleh bangsa dan
negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga
dapat memenangkan persaingan di era globalisasi (Sosialisasi Gerakan Nasional
Revolusi Mental 2015). Kegiatan sosialisasi anti hoaks menjadi salah satu jalan
keluar dalam mewujudkan kondisi kehidupan Indonesia kembali stabil tanpa
adanya isu-isu juga berita yang menghebohkan dan membuat kebingungan publik.
Menghadirkan kembali integritas, tanggung jawab juga kegotongroyongan menjadi
salah satu tujuan dari kegiatan ini.
Kebijakan pembaca dalam menyaring dan membaca setiap informasi yang
diterima sangat diperlukan, pastikan untuk cek kebenaran dalam informasi yang
diterima. Jadilah Masyarakat yang bijak dengan Prinsip Saring dahulu sebelum
sharing. Untuk memeriksa apakah berita tersebut kredibel atau tidak, dapat
dilakukan dengan verifikasi fakta dengan melihat berita lain yang terkait yang
dirilis oleh pemberitaan terpercaya atau pernyataan langsung oleh pemerintah atau
instansi yang terkait. Memberantas hoaks juga dapat dilakukan dengan cara
melaporkan konten tersebut. Sudah banyak platform yang menyediakan fitur report
atau laporkan, jadi jika menemukan info yang mencurigakan, segera cek
keasliannya.
Dalam kegiatan sosialisasi, kami menemukan berbagai kendala di antaranya:
1. Kondisi responden yang tidak semua mematuhi protokol kesehatan
sehingga sebelum melakukan sosialisasi anti hoaks, kami harus
melakukan sosialisasi protokol kesehatan terlebih dahulu.
2. Sosialisasi secara online memiliki tantangan yang lebih besar, yaitu kita
tidak dapat memastikan bahwa apa yang kita sosialisasikan bisa sampai
kepada responden. Namun, tim SAH sudah mengantisipasi hal tersebut
dengan aktif mengingatkan di media sosial juga menggunakan media
sosialisasi yang menarik agar responden tidak bosan.
3. Selain dua tantangan tersebut, tantangan tebesarnya adalah terdapat
beberapa responden yang benar-benar tidak mempercayai adanya covid
sehingga mengakibatkan kami juga harus mencari kata-kata yang lebih
aman agar responden tetap nyaman.
4. Selain itu, terdapat evaluasi pada kegiatan online, yaitu ketergantungan
akan koneksi internet mengharuskan kami bersabar. Tidak semua
responden didapati lancar dalam koneksi.
Selain empat kendala tersebut, penulis tidak menemui kendala yang berarti
lainnya, selebihnya lancar serta mendapat reaksi positif dari satgas covid di Desa
kami. Desa berharap agar kami selalu menjalankan proyek ini secara spontan ketika
sedang bermasyarakat atau dengan kata lain mengamalkannya tidak hanya untuk
memenuhi tugas, tetapi juga dalam rangka membantu program akselerasi normal
baru.

Manfaat Kegiatan 7 Habits


Kegiatan 7 habits sejatinnya mengambil esensi dari jati diri kegiatan sehari-hari
yang telah dilakukan oleh mahasiswa, tetapi dikemas dalam bentuk yang lebih
efektif. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya pun, dapat langsung
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya kegiatan ini, membuat
penulis lebih hati-hati dalam setiap perbuatan yang dilakukan selama ini, membuat
penulis menjadi sadar bahwa sekecil apapun hal yang dilakukan tanpa berpikir
terlebih dahulu akan menimbulkan efek yang luar biasa. Selain itu, juga membuat
penulis semakin yakin bahwa tujuan hidup akan semakin dekat jika dalam ikhtiar
menjemputnya dibarengi dengan cara yang efektif.

Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi KBM
Dokumentasi MPKMB 58

Mentoring MPKMB 58

Kegiatan Creature Reswara

Anda mungkin juga menyukai