Anda di halaman 1dari 13

Hak Cipta

By :
 A.Octawakal Pranatan Pambudi (5.16.04.09.0.001)
 Tri Subakti (5.16.04.09.0.049)
 Dahlan Eko Cahyono (5.16.04.09.0.014)

Fakultas : Teknik Industri


Prodi : Etika Profesi Dan Haki
Dosen : Cicik Irawati, SH

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT


MOJOKERTO
2017
Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan
kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Ada 7 hak yang ada di indonesia :
 Hak Cipta
 Hak Paten
 Hak Merek / Indikasi geografis
 Hak Desain Industri
 Hak DTLST (Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu)
 Hak Perindungan Varietas Tanaman (PVT)
 Hak Rahasia Dagang
Di sini kami akan mengupas tuntas tentang Hak Cipta yang ada di Indonesia.
Dasar Hukum

 Undang-Undang Nomor. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta


Perlindungan hak cipta dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan
terhadap hak moral dan perlindungan terhadap hak ekonomi.
Perlindungan terhadap hak moral pencipta untuk:
 tetap mencantumkan atau tidak mencatumkan namanya pada salinan sehubungan dengan pemakaian
ciptaannya untuk umum;
 menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
 mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan, atau
hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya. Masa perlindungannya diberikan tanpa
batas waktu sesuai dengan Pasal 57 ayat (1) UU 28 Tahun 2014.
Sementara itu, perlindungan hak moral diberikan untuk:
 mengubah ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat; dan
 mengubah judul dan anak judul ciptaan. Masa perlindungannya menurut Pasal 57 ayat (2), diberikan
selama berlangsungnya jangka waktu hak cipta atas ciptaan yang bersangkutan.

Untuk hak ekonomi, perlindungannya diberikan selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama
70 tahun setelah pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya (Pasal 58
ayat (1) UU 28 Tahun 2014). Apabila hak cipta tersebut dimiliki oleh suatu badan hukum, maka masa
perlindungannya berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali dilakukan pengumuman.
Definisi
 Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.
 Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
 Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang
menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih
lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh
pemegang hak cipta atau pemegang hak
terkait kepada pihak lain untuk
mengumumkan dan memperbanyak
ciptaannya atau produk hak terkaitnya
dengan persyaratan tertentu.
Penyelesaian Sengketa, Ketentuan
Pidana dan Denda

 Penyelesaian sengketa hak cipta dapat dilakukan melalui


alternatif penyelesaian sengketa, arbitrase atau
pengadilan. Pengadilan yang berwenang adalah pengadilan
niaga. Pengadilan lainnya selain pengadilan niaga tidak
berwenang menangani penyelesaian sengketa hak cipta.
 Ketentuan Pidana hak cipta terdapat pada pasal 99 ayat 1
: gugatan, ganti rugi dapt berupa permintaan untuk
menyerahkan seluruh atau sebagian penghasilan yang di
peroleh dari penyelenggaraan ceramah, pertemuan
ilmiah, pertunjukan atau pameran karya yang merupakan
hasil peanggaran hak cipta atau produk hak terkait.
 Denda mengenai hak cipta. Pidana denda menurut UUHC
No.28 Th.2014 ditentukan paling banyak Rp.4.000.000.000
(Empat Milyar rupiah).
Hasil karya yang tidak dilindungi Hak Cipta
meliputi:

 hasil karya yang belum diwujudkan dalam bentuk nyata;


 setiap ide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip, temuan atau data
walaupun telah diungkapkan, dinyatakan, digambarkan, dijelaskan, atau
digabungkan dalam sebuah Ciptaan; dan
 alat, Benda, atau produk yang diciptakan hanya untuk menyelesaikan masalah
teknis atau yang bentuknya hanya ditujukan untuk kebutuhan fungsional.
Tidak ada Hak Cipta atas hasil karya berupa:

 hasil rapat terbuka lembaga negara;


 peraturan perundang-undangan;
 pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah;
 putusan pengadilan atau penetapan hakim; dan
 kitab suci atau simbol keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai