Anda di halaman 1dari 11

KULIAH KERJA LAPANGAN

DESA TENGANAN,BALI

CARA MEMBERI NAMA ANAK DAN DASAR


PEMBERIAN NAMA ANAK ADAT BALI
KELOMPOK 6
Brigita Ringgit Wulandi (17500012)
Muhammad Abdul Azziz Dwi Putra (17500013)
Nadia Amalia Ardiyani (17500014)
Ardian Bayu Prakoso Wisnu Sadewo (17500015)
Bela Silvia (17500016)
Megananda Devi Yumansa Putri (17500018)
Briva Ekapurnamasari Putri (17500019)
Widyaning Utami (17500020)
Elfadani Damayanti (17500021)
Resiana Nur Afifah (17500022)
DESA TENGANAN,
BALI
• Desa Teganan terletak di
kecamatan Manggis,
Kabupaten Karangasem di
sebelah timur pulau Bali,
Indonesia.
• Desa Tenganan merupakan
salah satu desa dari tiga
desa Bali Aga selain Truyan
• Kepemimpinan desa Tenganan berdasarkan senioritas
perkawinannya di desa.
• Penduduk di Desa Tenganan sampai pada tahun 2019 ini
berjumlah 30 KK
• Umumnya penduduk desa Tenganan bekerja sebagai petani
padi, namun ada pula yang membuat aneka kerajinan.
HASIL KERAJINAN

Beberapa kerajinan khas dari desa Tenganan adalah anyaman bamboo, ukiran,
lukisan di atas daun lontar yang telah di bakar dan yang paling terkenal adalah
kain gringsing.
CARA PEMBERIAN NAMA ANAK
• Nama anak atau nama orang Bali umumnya diawali dengan sebutan
yang mencirikan kasta (wangsa) dan urutan kelahiran.
• Namun aturan dari pemerintah dan juga perubahan jaman juga
mendorong para orang tua di Desa Tenganan menambahkan nama
tergantung dari orang tua kepada anaknya, tetapi jika anak pertama
lahir biasanya diberi nama Gede, Wayan atau Putu kembali lagi kepada
orang tua yang memberikan nama.
DASAR PEMBERIAN NAMA ANAK
Nama-nama orang Bali adalah kata sandang
untuk jenis kelamin atau gender seseorang,
ada sebutan I dan Ni untuk I adalah kata
sandang untuk laki-laki sedangkan Ni untuk
kata sandang untuk perempuan.
DASAR PEMBERIAN NAMA PADA ANAK
Untuk dasar pemberian nama anak di Desa Tenganan, dari anak pertama
hingga keempat, adalah sebagai berikut:
• Anak Pertama biasanya diberi awalan “Wayan” diambil dari kata wayahan
yang artinya tertua/lebih tua, yang paling matang.
• Anak Kedua biasanya diberi awalan “Made” diambil dari kata madya
(tengah). Di beberapa daerah di Bali, anak kedua juga kerap diberi nama
depan “Nengah” yang juga diambil dari kata tengah. Ada juga yang
menggunakan kata “Kadek” merupakan serapan dari “adi” yang kemudian
menjadi “adek” yang bermakna utama, atau adik.
DASAR PEMBERIAN NAMA PADA ANAK

Anak Ketiga biasanya diberikan nama depan “Nyoman” atau


“Komang” yang konon diambil dari kata nyeman (lebih tawar) yang
mengambil perbandingan kepada lapisan kulit pohon pisang, dimana
ada bagian yang selapis sebelum kulit terluar yang rasanya cukup
tawar. Nyoman ini konon berasal dari serapan “anom+an” yang
bermakna muda.
Kemudian dalam perkembangan menjadi komang yang secara
etimologis berasal dari kata uman yang bermakna “sisa” atau “akhir”.
Jadi menurut pandangan hidup kami, sebaiknya sebuah keluarga
DASAR PEMBERIAN NAMA PADA ANAK
Anak Keempat biasanya diawali dengan sebutan “Ketut”, yang
merupakan serapan “ke + tuut” – ngetut yang bermakna
mengikuti mengikuti atau mengekor.
Ada juga yang mengkaitkan dengan kata kuno Kitut yang berarti
sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang. Ia adalah
anak bonus yang tersayang.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai