SJ
SJ
Latar Belakang
Tanpa control
3. Pelatihan
√ Pelatihan Dokter SJ
√ Pelatihan Apoteker SJ
√ Magang/Praktek Mahasiswa/Peneliti
4. Wisata Ilmiah
Griya Jamu
Interpretasi Resep
Peracikan Jamu
PASIEN
Nama (singkatan) : Tgl Lahir : Suku : Berat Badan : Pekerjaan :
Kelamin (beri tanda X) :
Tujuan tercapai
RUMAH RISET JAMU “HORTUS MEDICUS” Pria
Tujuan tidak tercapai
Wanita
BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT & OBAT TRADISIONAL Hamil
‘ Kondisi memburuk
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Tidak Hamil Kondisi membaik
KEMENTERIAN KESEHATAN RI Tidak tahu
Tidak tahu
Meninggal
RAHASIA MONITORING EFEK SAMPING JAMU
Contoh
Alergi
Kepada Yth :
Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus” Riwayat efek samping yang pernah dialami :
Balai Besar Litbang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional
JL. Raya Lawu No.11 Tawangmangu
EFEK SAMPING JAMU
KARANGANYAR, JAWA TENGAH - 57792
Bentuk / manifestasi efek samping yang terjadi : Tanggal mula menggunakan Akhir efek samping (beri tanda X)
Telp. (0271) 697410
formulir
Jamu : Tanggal :
Sembuh
Meninggal
Sembuh dengan gejala sisa
Tanggal terjadinya kasus :
Belum sembuh
Tidak tahu
pelaporan
PENGIRIM
Jamu dan semua dikonsumsi pada hari kejadian*
Nama : Beri tanda X untuk
Waktu Tanggal Tanggal Indikasi Penggunaan
Nama Jamu Bentuk Jamu/Obat jadi Cara Dosis
Keahlian : yang dicurigai
(Jam) Mula Mula
Alamat :
1.
MESJA di
2.
Nomor Telepon :
3.
4.
5.
RRJ
6.
7.
PENJELASAN : 8.
9.
1. Monitoring Efek Samping Jamu dimaksudkan untuk memonitor semua efek samping jamu yang
10
dijumpai pada penggunaan jamu.
2. Hasil evaluasi dari semua informasi yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan untuk * : Atau termasuk Obat Jadi
melakukan penilaian kembali jamu yang beredar serta untuk melakukan tindakan pengamanan
atau penyesuaian yang diperlukan. Rincian Kejadian Timbulnya Efek Samping (harus diisi) : Data Laboraturium (bila ada)
(……….……………….. ..…….)
Compounding dan Dispensing Jamu
Oleh: Saryanto, Apt
PP 51/ 2009
Apoteker bertanggung jawab terhadap bahan,
penyediaan, dan pelayanan jamu
Langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Menerima dan memvalidasi resep
2. Dapat membaca dan mengkaji resep dokter SJ
3. Mampu menterjemahkan resep dokter
4. Menapis profil pengobatan penderita
5. Mampu menyiapkan, membuat dan peracikan jamu
6. Monev hasil peracikan
7. Penyerahan (mendistribusikan) hasil racikan pd pasien
8. KIE Jamu
Contoh Telaah Resep
Jalur Pengembangan
Obat Herbal
Toksisitas
Uji pre-klinik
khasiat
Fase 1
420 nm
KUNJUNGAN
LAPANGAN
(25 JUNI 2019)
Tlogodlingo
Merupakan taman edukasi dimana hasil tidak
Kebun Koleksi Tanaman digunakan untuk produksi, tetapi hanya untuk
pembelajaran. Sehingga tanaman dalam jumlah
yang sedikit, dan jaraknya berdekatan antar
tanaman
Rheum Officinale
Sebagai ramuan pelangsing,
penurun kolesterol dan
antidiabetes
32
Kebun Koleksi Tanaman
Sembung Kuwuk Iler
Sebagai obat batuk, asma Sebagai campuran obat wasir
33
Kebun Produksi
Camomile
Sebagai campuran kosmetik,
meningkatkan kesuburan, relaksasi
untuk tidur
34
Rumah kaca
Tempat pembibitan
Stasiun tlogodlingo
Stevia
Sebagai pemanis
alami.
Mengandung gula
steroid. Memiliki
tingkat kemanisan
20-30x lipat Terdapat simplisia
dibandingkan gula kering, herbarium,
hasil destilasi
35
Kalisoro
Pelestarian dan adaptasi
Tanaman yang didapat dari luar kota, di
adaptasi terlebih dahulu kemudian di
tanam
Tanaman narkotika
Catha edulis Erythroxylon coca
Sebagai hipnotif sedatif Sebagai hipnotif sedatif
Kandungan : zat katinon
38
Kebun Semi Produksi
Tanaman ditanam dalam jumlah sedikit, tetapi lahan yg
digunakan besar –> untuk memenuhi kebutuhan RRJ
Ekinase
Daun Ungu
Sebagai obat wasir Sbg
imunomodulator
39
Lantai 1
Laboratorium galenika, laboratorium proteksi hama
dan penyakit tanaman, laboratorium benih dan
pendidikan, laboratorium fitokimia.
Lantai 2
Laboratorium formulasi, laboratorium farmakognosi
dan sistematika.
Lantai 3
Laboratorium mikrobiologi, laboratorium kultur
jaringan, laboratorium biomolekuler.
01 Lab. Galenika
• kegiatan pembuatan sediaan galenika
khususnya yang berasal dari tanaman
obat.
• untuk melakukan quality control
seperti cek kadar sari larut air dan
kadar etanol dengan metode
maserasi, perkolasi, infus, soxhlet dan
destilasi air.
Lab. Fitokimia 02
• Skrining Fitokimia Kualitatif
dengan KLT seperti uji senyawa
flavonoid, saponin, alkaloid, dan
sebagainya
• QC kadar abu dengan inserator,
cemaran logam, pengecekan
warna, penggojokan
03 Lab. Instrumen
• Pengujian secara kuantitatif
menggunakan TLC Scanner,
HPLC, GC, IR, Sonikator, dsb
• QC kadar/total kandungan
zat aktif,
Lab. Formulasi 04
• Penelitian dan Pegembangan bentuk
Sediaan Obat Tradisional skala Lab
• Padat (tablet, kapsul), cair (sirup jahe,
kencur, jeruk), semi padat u/ kometika
(cream, salep, balsem), perawatan
tubuh (sabun, shampoo, lotion), lilin
aroma terapi
05 Lab. Biologi Molekuler
• Penelitian & pengembangan
tanaman obat tradisional skala
molekuler
• Pengecekan DNA tanaman, Riset
RISTOJA, Uji In Vitro, Uji Anti
Cancer
Lab. Mikrobiologi 06
• QC Aktivitas Anti Mikroba,
Uji Cemaran Mikroba, Angka
ALT, angka jamur, uji
alfatoksin
• Penelitian dan pengembangan
tanaman obat dan obat-obat
tradisiona
• Skala laboratorium untuk skala
produksi dilakukan di daerah
Karang Pandan
• Untuk ujii Kontrol Kualitas Bahan
dan Ramuan Jamu yang digunakan
dalam Rumah Riset Jamu
• Jam Kerja dari Pagi sampai Sore
• Setiap ruangan ada PJ
Laboratoriumnya seorang Laboran
• Bentuk ruangan dibuat Grey Area
(Tidak ada siku untuk memudahkan
pembersihan ruangan
Klinik Saintifikasi Jamu
Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Alur pelayanan Klinik Jamu “Hortus Medicus” secara
umum sama dengan prosedur pelayanan pada
klinik medis dengan standar pelayanan
konvensional
Dimana alur pelayanan di klinik jamu dimulai dari
pendaftaran pasien, pemeriksaan oleh perawat
dan dokter, pelayanan resep, dan penyerahan
jamu yang disertai KIE
Alur pendaftaran dilakukan di loket pendaftaran. Pasien yang
baru pertama kalau datang mengumpulkan kartu identitas
(KTP) di loket. Kemudian petugas akan membuat rekam medis.
Setelah itu pasien menandatangani informed consent dan
request consent dan mendapatkan nomor antrian
4. Penirisan
Tujuan: Untuk mengurangi
atau menghilangkan
kandungan air di
permukaan bahan.
Dilakukan sesegera
mungkin setelah
proses pencucian
untuk menghindari
pembusukan
5. Perajangan/Pengubahan Bentuk
Tujuan: Untuk memenuhi standar kualitas (terutama keseragaman ukuran),
memudahkan dalam pengeringan, serta meningkatkan
kepraktisan dan ketahanan dalam penyimpanan.
6. Pengeringan
Tujuan: Untuk mengurangi kadar air agar simplisia tidak rusak dan dapat disimpan dalam jangka waktu
yang lama, menghentikan reaksi enzimatis, dan mencegah pertumbuhan kapang, jamur, dan
jasad renik lain.
8. Pengemasan