dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh manusia meskipun dapat memengaruhi manusia misalnya, penuaan dan bencana alam, atau dengan kata lain adalah hal yang luar biasa yang terjadi dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia. Salah satu dari fenomena alam adalah peristiwa gempa bumi. • Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi yang dampaknya dapat terlihat seperti rusaknya bangunan, jalan raya, putusnya jaringan telekomunikasi,dll. B. Getaran gempa bumi Ada 3 getaran gempa : • Gelombang Longitudinal yaitu gelombang yang menggerakkan bahan yang dilaluinya, bergetar maju-mundur atau kian kemari berhimpitan dengan arah rambatan gelombang. Disebut juga gelompang P (primary wave). • Gelombang Transversal yaitu gelombang yang bergerak tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang. Disebut juga gelombang S (secondary wave). • Gelombang yang berjalan pada permukaan tanah. Disebut gelombang L (large wave). C. Contoh gambar fenomena alam gempa bumi yang mempengaruhi kondisi suatu bangunan D. Efek Gempabumi Terhadap Struktur
• Efek Deformasi Struktur
Inertia Force adalah gaya yang menyebabkan kita jatuh terlempar ke belakang, yang dialami oleh atap kemudian disalurkan ke fondasi melalui kolom, sehingga mengakibatkan kolom mengalami perubahan bentuk sepanjang kolom tersebut hingga ujung bawah kolom mengalami deformasi relatif sebesar u, yang merupakan selisih antara bagian atas (atap) dan bagian bawah (tanah). Bisanya kolom akan kembali tegak sebagaimana bentuknya yang semula, karena ada gaya internal kolom yang disebut stiffness forces. Besar stiffness forces = kekakuan kolom x deformasi relatif (u). Semakin besar ukuran kolom, maka semakin besar kekakuannya, dan semakin besar pula stiffness forces-nya. Demikian juga semakin besar deformasi relatif, akan semakin besar pula stiffness forces- nya. • Aliran Inertia Force ke Fondasi
Inertia force akan ditransfer melalui plat lantai ke dinding
dan kolom hingga fondasi dan akhirnya sampai ke tanah. Pertemuan antara elemen tersebut(plat lantai, dinding, kolom, dan fondasi) harus dirancang sehingga aman untuk transfer Inertia force. Dinding dan kolom adalah elemen yang sangat kritis dalam mentransfer Inertia force ini. Tetapi dalam bangunan tradisional, terkadang justru plat lantai dan balok yang mendapatkan perhatian khusus. Bahkan terkadang dinding yang dibuat sangat tipis dengan material yang rapuh seperti batu bata, tidak akan mampu melawan gaya gempa horisontal yang mempunyai arah tegak lurus dengan dinding tersebut. E. Kerusakan bangunan akibat gempabumi Apabila bangunan diguncang oleh gempabumi maka kerusakan yang terjadi akan bertingkat sesuai dengan kekuatan gempa yang dikeluarkan. Kekuatan bangunan tersebut juga ditentukan oleh tingkat kerusakan komponen struktur dan komponen non struktur bangunan.
Komponen struktur bangunan menentukan kestabilan
(stability) bangunan tersebut, dan bisa menyebabkan timbulnya kerusakan non struktur yang berpengaruh pada tingkat kelayakan bangunan (serviceability). Kekuatan bangunan setelah dilanda gempabumi dibagi menjadi lima, yaitu: 1. Operational. (O) Setelah terjadi gempabumi, bangunan tidak mengalami kerusakan struktur dan langsung bisa beroperasional. Bangunan penting seperti rumah sakit seharusnya memiliki kekuatan Operational ini, sehingga setelah adanya gempabumi, rumah sakit tetap bisa melayani pasien dan menjadi pusat pertolongan bagi yang mengalami luka- luka. Ciri kinerja ini adalah bangunan yang setelah gempa tidak mengalami kerusakan struktur sama sekali, dan listrik/line tetap menyala. Biasanya ditandai dengan warna Hijau. 2. Immediate Occupancy (IO) Setelah terjadi gempabumi, bangunan tidak mengalami kerusakan struktur dan bisa segera ditempati, tetapi fasilitas pelayanan yang bisa digunakan kurang memadai seperti listrik mati, telpon/jaringan mati, dll. Sehingga rumah sakit tidak bisa melakukan pengobatan dengan optimal, bank tidak bisa mencairkan uang, dsb. Biasanya ditandai dengan warna kuning.
3. Life Safety (LS)
Setelah terjadi gempabumi, bangunan boleh mengalami kerusakan struktur maupun non struktur seperti retak- retak, tetapi tidak boleh terjadi korban jiwa. Bangunan tidak bisa langsung ditempati kembali, tetapi harus diperbaiki terlebih dahulu. Biasanya ditandai dengan warna orange. 4. Collapse Prevention (CP) Setelah terjadi gempabumi, bangunan mengalami kerusakan struktur maupun non struktur yang banyak seperti dinding pecah, pintu jatuh, tetapi tidak boleh runtuh, sehingga mengakibatkan korban jiwa tetapi sedikit. Biasanya ditandai dengan warna merah. 5. Collapse (O) Pada kondisi ini bangunan benar-benar runtuh dan mencederai manusia yang ada di dalamnya, sehingga bangunan tidak bisa dipakai kembali dan harus dirubuhkan. Kondisi ini adalah kondisi yang dilarang. F. Saran-saran bangunan tahan gempa Catatan-catatan Tropical building section dari Building Research Station di garden England menyarankan sebagai berikut :
• Bangunan-bangunan yang berkerangka kayu,
karena kayu adalah meterial yang kuat dan cukup elastis. • Diusahakan agar pintu dan jendela bukaan hanya sedikit, sebab semakin kecil bukaan pada dinding, maka daya tahan dinding terhadap gempa semakin besar. • Kecenderungan dinding ketika mendapat tekanan gaya arah weak direction dapat direduksi dengan meminimalkan rasio panjang-ketebalan dan rasio tinggi-ketebalan. • Jangan menggunakan dinding yang terbuat dari tanah khususnya dari tanah liat sebab selalu roboh. • Pilar-pilar atau tiang-tiang dari bata atau batu tak bertulang seumumnya berbahaya. • Kekuatan pasangan batu atau bata sebagian terbesar tergantung dari perekatnya. • Dalam bangunan-bangunan berkerangka, dinding- dinding panel mudah lepas dari frame bila tidak diikat kuat. • Alas yang baik adalah hal yang penting dan dalam daerah-daerah kaya gempa mereka harus diikat kontinyu dengan besi • Bangunan-banguan yang dibangun dengan tingkat bawah yang berat, tingkat atas yang ringan dengan atap yang ringan lebih bertahan dari pada bangunan-bangunan dengan atap-atap berat dan dinding-dinding ringan. Terima Kasih