Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

“Gastroenteritis Akut”
Oleh :
Muniati Nurhaida Hidayah
pengertian

Gastroenterits atau diare akut adalah


inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh berbagai bakteri, virus, dan
pathogen,yang di tandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair)
etiologi
Faktor infeksi : Faktor malabsorbsi :
1). Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, Malabsorbsi karbohidrat:
salmonella, shigella, campylobacter, disakarida, monosakarida pada
yersinia, aeromonas dan sebagainya. bayi dan anak, malabsorbsi
2). Infeksi virus : entrovirus (virus ECHO), lemak, malabsorbsi protein.
coxsackie, poliomyelitis, adenovirus,
rotavirus, astovirus dan lain-lain.
3). Infeksi parasit : Cacing, protozoa, dan Faktor makanan :Makanan basi
jamur beracun dan alergi makanan.

Faktor kebersihan : Faktor psikologi :


Penggunaan botol susu, air minum Rasa takut dan cemas dapat
tercemar dengan bakteri tinja, tidak menyebabkan diare karena dapat
mencuci tangan sesudah buang air merangsang peningkatan peristaltik
besar, sesudah membuang tinja atau usus
sebelum mengkonsumsi makanan.
TANDA DAN GEJALA
1. Diare.
2. Muntah. KOMPLIKASI
3. Demam. 1. Dehidrasi
4. Nyeri abdomen 2. Renjatan hipovolemik
5. Membran mukosa mulut dan 3. Kejang
bibir kering 4. Bakterimia
6. Fontanel cekung 5. Malnutrisi
7. Kehilangan berat badan 6. Hipoglikemia
8. Tidak nafsu makan 7. Intoleransi sekunder akibat
9. Badan terasa lemah kerusakan mukosa usus

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratoris
Radiologis
Kolonoskopi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh dalam 1 malam mencret >5x dengan konsistensi
cair.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 06 Desember 2019,
klien mengeluh dalam 1 malam mencret >5x dengan konsistensi
cair. Klien mengeluh nyeri perut. Nyeri muncul ketika mau BAB
dan setelah BAB, nyeri yang dirasakan seperti diperas. Klien
mengeluh nyeri abdomen kuadran kiri bawah dengan skala nyeri
3 (0-10). Nyeri muncul hilang timbul. Klien mengeluh mual
sehingga tidak nafsu makan. Klien mengatakan tidak bisa tidur
karena pulang pergi ke toilet dan menahan rasa sakitnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami diare seperti ini. Akan
PemerIksaan fisik
• Keadaan Umum
• Kesadaran : Composmentis
• GCS :E4 V5M 6
• Turgor Kulit : >2 detik
• Tanda-Tanda Vital
• TD : 110/80 mmHg
• N : 76 x/menit
• R : 19 x/menit
• S : 36,8°C
PEMERIKSAAN 1. Rambut dan Kulit
HEAD TO TOE Kepala
2. Mata
3. Telinga
4. Hidung
5. Mulut
6. Leher
7. Dada
8. Punggug
9. Abdomen
10. Genetalia
11. ekstrmitas
Aspek psikologis
Emosi klien tampak stabil, terbukti klien
tampak tenang
Aspek social
Klien berhubungan baik dengan keluarga,
tim medis
Aspek spiritual
Klien beragama islam. Klien selalu berdoa
agar cepat sembuh, dan melaksanankan
kewajibannya sebagai umat muslim
walaupun sedang sakit.
Aspek kultural
Saat klien sakit, klien hanya
Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit
Pola nutrisi
a. Makan
Frekuensi 2x1 3x1
Porsi 1 porsi 1/4 porsi
Jenis Nasi, sayur, lauk Bubur, tim, sayur,
pauk lauk pauk
Cara Mandiri Dibantu
b. Minum
Frekuensi 7-8 gelas 3-4 gelas
Jenis Air teh, air putih Air putih
Cara Mandiri Mandiri
Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 5x/hari
Warna Khas feses Kuning kehijauan
Konsisten Padat Cair
Keluhan Tidak ada Sakit perut
b. BAK
Frekuensi 6x/hari +- 5x/hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
3. Pola istirahat tidur

a. Tidur siang

Frekuensi _ +- 1,5 jam

Kualitas _ Terganggu

b. Tidur malam

Frekuensi 7 jam +‐ 3 jam

Kualitas Nyenyak Terganggu

4. Personal hygiene

a. Mandi 2x/hari 1x/hari

b. Ganti baju 2x/hari 1x/hari

c. Gosok Gigi 2x/hari 1x

d. Cuci rambut 1x/2 hari _

e. Menggunting kuku 1x/minggu _


PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM FAESES ROUTINE

MIKROSKOPIK
Sel leukosit : 0-2 / LPB MAKROSKOPIK
Warna : kuning
Sel eritrosit : 0-1/ LPB
kehijauan
Telur cacing : Tidak Bau :
ditemukan khas/normal
Amoeba : Tidak ditemukan Konsistensi :
Sel lemak : Tidak lunak tidak
ditemukan berbentuk
Lendir : tidak
Bakteri : COCCUS & ditemukan
BASIL TAMPAK Darah : tidak
THERAP
Y
1. Ringer laktat 20 tpm IV Sebagai sumber elektrolit
2. Cefixim 2x200 Oral Untuk mengobati infeksi yang
mg disebabkan oleh bakteri
3. Zink 1x1 Oral Untuk memperkuat sistem
kelebalan tubuh
4. L-BIO 2x1 Oral Untuk membantu melindungi
saset sistem encernaan
5. Ranitidin 2x1 amp IV Untuk menurunkan produksi
asam lambung
Data Etiologi Masalah
Ds: Klien mengatakan Makanan Risiko
BAB cair >5x dengan hiperperistaltik ketidakseimbang
konsistensi cair berwarna an cairan dan
Frekensi BAB
kuning kehijauan elektrolit
meningkat
DO: -klien tampak lemas
Hilangnya cairan dan
- turgor kulit >2 detik elektrolit
-Tampak konsistensi BAB Risiko
cair ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
DS : -klien mengeluh nyeri perut pada Hiperperistaltik Nyeri akut
abdomen kuadran kiri bawah
Peningkatan percepatan kontak
P : nyeri saat sebelum BAB makanan dan air dengan mukosa
usus
Q : nyeri seperti diremas
Penyerapan elektroit, makanan,
R : nyeri perut pada kuadran kiri
air terganggu
bawah
GEA
S : Skala nyeri 3 (0-10)
Refleks spasme otot dinding
T : Nyeri sering timbul
perut
DO : klien tampak lemas
Nyeri akut
- mata tampak sayu

-TD : 110/ 80 mmHg

- N : 76x/m

-S : 36,8 °C

-R : 19x/m
DS : - klien mengeluh Makanan Ketidakseimban
mual Gangguan mobilitas gan nutrisi

- klien mengeluh tidak gastrointestinal kurang dari

nafsu makan kebutuhan


Reflek gaster
tubuh
DO : - klien tampak duodenum
lemas meningkat

- porsi makan habis 1/4 Mual

-mukosa bibir kering Nutrisi kurang dari


kebutuhan
DS : klien mengatakan Hiperperistaltik Gangguan pola
tidak bisa tidur karena Penyerapan tidur
bulak balik ke toilet dan elektrolit, makanan,
menahan rasa sakit di air
perut terganggu/menurun
DO: -klien tampak lemas Diare
-mata tampak sayu Frekuensi BAB
-frekuensi tidur +- 3 jam meningkat

Sulit tertidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d


diare
2. Nyeri akut b.d agens cedera biologis
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi b.d mual
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
diare
Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d diare

TUJUAN : INTERVENSI
Setelah dilakukan 1. Montoring
tindakan keseimbangan
keperawatan intake dan output
selama 2x24 jam klien
resiko 2. Anjurkan klien
ketidakseimbanga untuk banyak
n cairan tidak minum
terjadi dengan 3. Amati turgor
kriteia hasil : kulit
NYERI AKUT
TUJUAN : INTERVENSI
Setelah dilakukan 1. Observasi
tindakan ttv
keperwatan 2. Kaji skala
selama 2x24 jam nyeri
diharapkan 3. Ajarkan
masalah nyeri manajemen
akut dapat teratasi nyeri
dengan kriteria 4. Kolaborasi
hasil : dengan
RESIKO KETIDAAKSEIMBANGAN NUTRISI
KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
INTERVENSI :
TUJUAN :
Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien
tindakan untuk diet rendah
keperawatan serat
selama 2x24 jam 2. Anjurkan klien
diharapkan makan sedikit
gangguan nutrisi namun sering
dapat teratasi 3. Anjurkan klien
dengan kriteria hasil
makan selagi
:
GANGGUAN POLA TIDUR

TUJUAN
INTERVENSI
setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24 jam 1. Anjurkan klien
diharapkan masalah gangguan tidur dalam
pola tidur dapat teratasi posisi yang
dengan kriteria hasil : nyaman
1. Klien terlihat segar 2. Ajarkan teknik
2. Mata klien tidak sayu relaksasi
3. Klien mengatakan tidur 3. Hindari
nyenyak kebisingan suara
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai