Anda di halaman 1dari 82

Chapter 6

Transfer
Antarperusahaan:
Aset Tak Lancar

McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Transfer antarperusahaan
• Induk perusahaan dan anak-anak perusahaan
seringkali terlibat dalam berbagai transaksi
antara mereka sendiri

• Contoh; perusahaan manufaktur sringkali


mempunyai anak perusahaan yang
menghasilkan bahan baku atau memproduksi
komponen yang akan menjadi bagian dari
produk perusahaan afiliasi.

• Transaksi antarperusahaan yang berhubungan


istimewa ini disebut Transfer antarperusahaan
(intercorporate transfers).
6-2
Transfer antarperusahaan

• Ide pokok dari laporan keuangan konsolidasi


adalah menyajikan aktivitas dari afiliasi
konsolidasi seakan-akan perusahaan afiliasi
yang terpisah tersebut merupakan satu
perusahaan tunggal.
• Oleh karena perusahaan tunggal tidak
diperbolehkan untuk memasukkan transaksi
internal dalam laporan keuangannya, maka
entitas konsolidasi juga harus mengeluarkan
seluruh pengaruh dari transaksi yang terjadi di
dalam entitas konsolidasi dari laporan
keuangannya
6-3
Transfer antarperusahaan

• Berdasarkan pada pedoman prosedur


konsolidasi yang disajikan di bab-bab
sebelumnya, bab ini akan membahas mengenai
pengrauh dari transfer antarperusahaan
• Bab ini membahas mengenai jasa dan
penjualan aset tetap antarperusahaan

6-4
Gambaran Umum mengenai entitas
konsolidasi

• Entitas konsolidasi adalah agregasi dari


sejumlah perusahaan yang berbeda.

• Laporan keuangan yang disusun oleh masing-


masing afiliasi dikonsolidasi menjadi suatu
laporan keuangan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi dari seluruh entitas
ekonomi seakan-akan merupakan perusahaan
tunggal.

6-5
Eliminasi Transfer perusahaan

• Semua aspek transfer antarperusahaan harus


dieliminasi dalam penyusunan laporan
keuangan tersebut terlihat seakan-akan
merupakan laporan keuangan dari suatu
perusahaan tunggal.
• PSAK 4 Laporan keuangan konsolidasi
menyebutkan saldo antarperusahaan,
pembelian dan penjualan serta
pengeluaran/beban sebagai contoh dari saldo
antarperusahaan dan transaksi yang harus
dieliminasi.

6-6
Eliminasi Laba dan rugi Yang belum
Direalisasi
• Laba dan rugi dari penjualan suatu barang ke
pihak yang berhubungan istimewa umumnya
dianggap direalisasi pada saat penjualan dari
perspektif perusahaan penjual, tetapi untuk
tujuan konsolidasi laba tersebut belum dianggap
direalisasi sampai direalisasi, biasanya melalui
penjualan ke pihak yang tidak berhubungan
istimewa.
• Laba belum direalisasi dari transfer
antarperusahaan disebut laba
antarperusahaan yang belum direalisasi
(unrealized intercompany profit.)
6-7
Eliminasi Laba dan rugi yang belum
direalisasi

• Ilustrasi berikut memberikan tinjauan mengenai


proses antarperusahaan menggunakan tanah
sebagai contoh.
• Pertama-tama, tanah dibeli oleh PT Induk dari
pihak yang tidak berhubungan istimewa,
kemudian dijual ke anak perusahaan, dan
akhirnya dijual oleh anak perusahaan tersebut
ke pihak yang tidak berhubungan istimewa.

6-8
Eliminasi Laba dan rugi Yang belum
Direalisasi

• Ketiga transaksi tersebut dan jumlah yang terkait


adalah sbb :
• T1-pembelian oleh PT Induk dari pihak luar
seharga Rp.10.000.000
• T2-pejualan dari PT Induk kePT anak
seharga Rp.15.000.000
• T3-penjualan dari PT Anak ke pihak luar
seharga Rp.25.000.000

6-9
Eliminasi Laba dan rugi Yang belum
Direalisasi
• Kasus A
• Ketiga transaksi terjadi pada periode akuntansi
yang sama. Jumlah keuntungan yang dilaporkan
atas transaksi tersebut adalah sbb :
PT Induk Rp.5.000.000 (Rp.15.000.000-Rp.10.000.000)

PT Anak Rp.10.000.000 (Rp.25.000.000-Rp.15.000.000)


Entitas Konsolidasi Rp.15.000.000 (Rp.25.000.000-Rp.10.000.000)

• Keuntungan yang dilaporkan oleh setiap entitas


dianggap telah direalisasi karena tanah telah
terjual ke pihak yang tidak berhubungan
istimewa
6-10
• Kasus B
• Hanya transaksi T1 yang diselesaikan selama
periode berjalan. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sbb:
PT Induk Rp.0
PT Anak 0
Entitas Konsolidasi 0

• Tidak ada penjualan yang dilakukan oleh


perusahaan afiliasi, dan tidak ada keuntungan
yang dilaporkan atau direalisasi

6-11
• Kasus C
• Hanya transaksi T1 dan T2 yang diselesaikan
selama periode berjalan. Jumlah keuntungan
yang dilaporkan atas transaksi tersebut adalah
sbb:
PT Induk Rp5.000.000(Rp.15.000.000-Rp.10.000.000)

PT Anak 0
Entitas Konsolidasi 0

• Keuntungan sebesar Rp.5.000.000 yang di


laporkan dianggap belum direalisasi dari sudut
pandang konsolidasi dan tidak dilaporkan dalam
laporan laba rugi konsolidasi karena tanah tsb
belum dijual ke pihak luar entitas konsolidasi.
6-12
• Kasus D
• Hanya transaksi T3 yang diselesaikan selama
periode berjalan,T1 dan T2 terjadi di periode
sebelumnya. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sbb:
PT Induk Rp.0

PT Anak Rp10.000.000(Rp.25.000.000-Rp.15.000.000)
Entitas Konsolidasi Rp15.000.000(Rp.25.000.000-Rp.10.000.000)

• PT Anak mengakui keuntungan sebesar selisih


antara harga jual Rp.25.000.000 dan biaya
prolehan Rp.15.000.000, sedangkan entitas
konsolidasi melaporkan keuntungan selisih
antara harga jual Rp.25.000.000 dan biaya
perolehan Rp.10.000.000
6-13
Transfer Jasa antarprusahaan

• Pada saat suatu perusahaan membeli jasa dari


pihak yang berhubungan istimewa, umumnya
pembeli mencatatnya sebagai beban dan
penjual mencatatnya sebagai pendapatan.
• Pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi, beban dan pendapatan tsb. harus
di eliminasi

6-14
Transfer Tanah pada nilai buku
• Pada saat tanah ditransfer antara pihak
berhubungan istimewa pada nilai bukunya, tidak
ada penyesuaian atau eliminasi khusus yang
diperlukan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi
• Jika suatu perusahaan membeli tanah seharga
Rp.10.000.000 dan menjualnya ke anak
perusahaan seharga Rp.10.000.000, maka aset
tersebut terus dinilai sebesar Rp.10.000.000
biaya perolehan awal dari entitas konsolidasi
Induk Perusahaan Anak perusahaan
Kas 10.000.000 Kas 10.000.000
Tanah 10.000.000 Tanah 10.000.000
6-15
Transfer Tanah pada nilai buku

• Transfer tanah yang lebih tinggi atau lebih


rendah dari nilai bukunya memerlukan
perlakuan khusus dalam proses konsolidasi.
• Keuntungan atau kerugian entitas penjual harus
dieliminasi karena tanah tsb masih dimiliki
entitas konsolidasi dan tidak ada keuntungan
atau krugian yang dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi sampai tanah tsb dijual ke
pihak luar entitas konsolidasi

6-16
Transfer Tanah pada nilai buku
• Tanah juga harus dilaporkan sebesar biaya perolehan
awalnya dalam laporan keuangan konsolidasi selama
tanah tsb masih dimiliki di dalam entitas konsolidasi,
siapapun pihak afiliasi yang memiliki tanah tersebut.
• PT Induk mengakuisisi tanah senilai Rp.20.000.000
pada tanggal 1 Januari 2001 dan menjual tanah tersebut
ke anak perusahaannya, PT Anak, pada tanggal 1 juli
2001
• Transfer antar perusahaan mengakibatkan penjual
mengakui keuntungan sebesar Rp 15.000.000 dan nilai
tercatat tanah meningkat sebesar jumlah yang sama.

6-17
• PT induk mencatat pembelian tanah dan
penjualan ke PT Anak
1 Januari 2001
(1) Tanah 20.000.000
Kas 20.000.000
(mencatat pembelian tanah)

1 Juli 2001
(2) Kas 35.000.000
Tanah 20.000.000
Keuntungan penjualan tanah 15.000.000
(mencatat penjualan tanah ke PT Anak)

• PT Anak mencatat pembelian tanah dari PT


Induk
1 Juli 2001
(3) Tanah 35.000.000
Kas 35.000.000
(mencatat pembelian tanah dari PT Induk)
6-18
Transfer Tanah pada nilai buku

• Keuntungan harus dieliminasi dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan
tanah harus dinyatakan kembali dari
Rp.35.000.000 yang dicatat oleh PT Anak ke
biaya perolehan awalnya sebesar
Rp.20.000.000
E(4) Keuntungan penjualan tanah 15.000.000
Tanah 15.000.000
(mengeliminasi keuntungan yang belum di
realisasi dari pnjualan tanah)

6-19
Alokasi Eliminasi Laba Belum
Direalisasi

• Keuntungan atau kerugian dari transfer


antarperusahaan diakui oleh afiliasi penjual dan
menjadi hak pemegang saham afiliasi tersebut.
• Penjualan yang terjadi dari induk perusahaan ke
anak perusahaan disebut penjualan arus ke
bawah (downstream sale), setiap keuntungan
atau kerugian dari transfer tersebut menjadi hak
pemegang saham induk perusahaan.

6-20
Alokasi Eliminasi Laba Belum
Direalisasi
• Penjualan dari anak perusahaan ke induk
perusahaan disebut penjualan arus ke atas
(upstream sale), yaitu setiap keuntungan atau
kerugian dari transfer tersebut menjadi hak
pemegang saham anak perusahaan.
• Jika anak perusahaan dimiliki penuh, maka
semua keuntungan atau kerugian pada akhirnya
menjadi hak induk perusahaan sebagai satu-
satunya pemegang saham. Akan tetapi, jika
anak perusahaan tidak dimiliki penuh, maka
keuntungan atau kerugian dari penjualan arus
ke atas harus dibagi antara induk perusahaan
dan pemegang saham minoritas.
6-21
Alokasi Eliminasi Laba Belum
Direalisasi
PT Ideal memiliki 75% saham biasa dari PT
Akasia. PT Ideal melaporkan laba operasi dari
aktivitasnya sendiri, termasuk pendapatan
investasi dari PT Akasia sebesar Rp.100 juta;
PT Akasia melaporkan laba bersih sebesar
Rp.60 juta. Termasuk di dalam laba afiliasi
penjual adalah keuntungan belum direalisasi
sebesar Rp.10 juta dari transfer aset
antarperusahaan.
Jika penjualan tsb merupakan transfer arus ke
bawah , laba blum direalisasi di eliminasi
seluruhnya dari bagian laba kepemilikan
mayoritas pada saat penyusunan laporan
keuangan konsolidasi.
6-22
• Penghitungan laba bersih adalah sbb :
Laba terpisah PT Ideal 100.000.000
Dikurangi : Laba antarperusahaan yang
belum direalisasi penjualan aset arus
ke bawah (10.000.000)
Laba direalisasi terpisah PT Ideal 90.000.000
Bagian PT Ideal atas laba PT Akasia :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,75 45.000.000
Laba bersih konsolidasi 135.000.000

• Jika transfer antarperusahaan dari anak


perusahaan ke induk prusahaan, maka laba
yang belum direlaisasi dari penjualan arus ke
atas dieliminasi secara proporsional dari
kepemilikan pemegang saham pengendali dan
minoritas 6-23
• Laba konsolidasi dihitung sbb :
Laba terpisah PT Ideal 100.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Akasia :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Dikurangi : laba antarperusahaan yang
belum direalisasi dari penjualan aset
arus keatas (10.000.000)
Laba direalisasi PT Ideal 50.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,75 37.500.000
Laba bersih konsolidasi 137.500.000

• Laba bersih konsolidasi lebih tinggi Rp.2,5 juta


dalam kasus ke atas karena 25% dari eliminasi
laba belum direalisasi dikurangi dari kepemilikan
minoritas, bukan mengurangi jumlah penuh dari
kepemilikan mayoritas seperti pada kasus arus
ke bawah
6-24
Pendapatan kepemilikan minoritas
• Laba yang dialokasikan ke kepemilikan
minoritas adalah bagian proporsional
kepemilikan minoritas atas laba direalisasi anak
perusahaan dalam transaksi dengan pihak
eksternal dari entitas konsolidasi. Laba yang
dialokasikan ke kepemilikan minoritas dalam
contoh arus ke bawah dihitung sbb :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Bagian proporsional kepemilikan minoritas X 0,25
Laba dialokasikan ke kepemilikan minoritas 15.000.000

6-25
• Laba yang dialokasikan ke kepemilikan
minoritas dalam contoh arus ke atas dihitung
sbb :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Dikurangi : keuntungan belum direalisasi dari
penjualan aset arus ke atas (10.000.000)
Laba bersih direalisasi PT Akasia 50.000.000
Bagian proporsional kepemilikan minoritas X 0,25
Laba dialokasikan ke kepemilikan minoritas 12.500.000

6-26
Penjualan Arus Ke Bawah

• PT Induk membeli 80% saham PT Anak, pada


tanggal 31 Desember 2010, pada nilai buku
saham sebesar Rp.240.000.000
• Pada tanggal 1 Juli 2011, PT Induk menjual
tanah ke PT Anak seharga Rp.35 juta. PT Induk
semula membeli tanah tsb pada tgl 1 januari
2011 seharga Rp.20 juta. PT Anak masih
memiliki tanah tsb selama tahun 2011 dan
tahun-tahun berikutnya

6-27
• Selama tahun 2011, PT Induk melaporkan laba
terpisah sbesar Rp.155 juta, terdiri atas laba dari
operasi reguler sebesar Rp.140 juta dan
keuntungan penjualan tanah sebesar Rp.15 juta;
PT Induk mengumumkan dividen sebesar Rp.60
juta. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar
Rp.50 juta dan mengumumkan dividen sebesar
Rp.30 juta
• PT Induk mencatat investasinya di PT Anak
menggunakan metode ekuitas dasar, dimana PT
Induk mencatat bagiannya atas laba bersih dan
dividen PT Anak, tetapi tidak menyesuaikan
untuk laba antarprusahaan belum direalisasi
6-28
• PT Induk mencatat penjualan tanah dan
keuntungan yang dihasilkan sbesar Rp.15 juta
(Rp.35 juta – Rp.20 juta)
• Selama tahun 2011, PT Induk mencatat
bagiannya atas laba dan dividen PT Anak
dengan ayat jurnal menggunakan metode
ekuitas dasar
Kas 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 24.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak Rp.30
juta x 0,80)

6-29
Investasi pada saham PT Anak 40.000.000
pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000
(mencatat pendapatan metode ekuitas
Rp.50 juta x 0,80)

• Pada tanggal 31 Desember 2011, akun investasi


pada pembukuan PT Induk tampak sbb :
Investasi pada Saham PT Anak

Biaya perolehan 240.000.000 Dividen


Akrual ekuitas (30 juta x0,80) 24.000.000
(50 juta x 0,80) 40.000.000
Saldo, 31/12/2011 256.000.000

6-30
E(7) Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000
Dividen diumumkan 24.000.00
Investasi pada saham PT Anak 16.000.000
• pendapatan
(mengeliminasi Ayat jurnal kertas
dari anak kerja sbb :
perusahaan).
E(8) Pendapatan untuk kepemilikan 10.000.000
minoritas
Dividen diumumkan 6.000.000
Kepemilikan minoritas 4.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan
minoritas :
10.000.000 = 50.000.000x0,20
6.000.000 = 30.000.000x0,20
E(9) Saham Biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan minoritas 60.000.000
(mengeliminasi saldo investasi awal)
6-31
• Ayat jurnal tambahan untuk eliminasi
keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah antarperusahaan
Karena tanah masih dimiliki di dalam entitas konsolidasi,keuntungan sebesar Rp
15.000.000 yang diakui PT Induk dalam pembukuannya harus dieliminasi dalam kertas
kerja konsolidasi ,sehingga tidak muncul dalam laporan laba rugi konsolidasi. Begitu
pula tanah harus muncul di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan awalnya untuk
entitas konsolidasi sebesar Rp 20.000.000 dan karenanya harus dikurangi dari angka Rp
35.000.000 yang tercatat di pembukuan PT anak.

E(10) Keuntungan penjualan tanah 15.000.000


Tanah 15.000.000
(mengeliminasi keuntungan belum
direalisasi dari penjualan tanah arus
ke bawah)

6-32
6-33
Laba bersih konsolidasi
Laba terpisah PT Induk 155.000.000
Dikurangi : laba antarperusahaan yang
belum direalisasi dari penjualan
tanah arus ke bawah (15.000.000)
Laba direalisasi terpisah PT Induk 140.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Anak :
Laba bersih PT Anak 50.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,80 40.000.000
Laba bersih konsolidasi, 2011 180.000.000

6-34
Kepemilikan minoritas
Laba PT Anak untuk tahun 2011 sebesar Rp 50.000.000 dan kepemilikan
pemegang saham minoritas sebesar 20%.oleh karenanya, laba sebesar Rp
10.000.000 (Rp 50.000.000 x 20%) dialokasikan kepemilikan minoritas.
Pada figur 6-3, total kepemilikan minoritas pada akhir tahun 2011
sebesar Rp 64.000.000,yaitu:

Nilai buku PT Anak 31 Desember 2011


Saham biasa 200.000.000
Saldo laba 120.000.000
Total nilai buku 320.000.000
Bagian proporsional pemegang saham minoritas X 0,20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 2011 64.000.000

6-35
Penjualan Arus Ke Atas

• PT Anak mengakui keuntungan dari penjualan


tanah ke PT Induk seluruhnya dari operasi
normalnya sebesar Rp.15.000.000 selain laba
yang diperoleh dari operasi regulernya sebesar
Rp.50.000.000 sehingga laba bersih PT Anak
untuk tahun 2011 sebesar Rp.65.000.000.
• Laba terpisah PT Induk sebesar Rp.140 juta dan
seluruhnya berasal dari operasi normalnya.

6-36
• PT Induk mencatat ayat jurnal menggunakan
metode ekuitas dasar untuk mencerminkan
bagiannya atas laba dan dividen PT Anak
Kas 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 24.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak Rp.30
juta x 0,80)

Investasi pada saham PT Anak 52.000.000


Pendapatan dari Anak perusahaan 52.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak Rp.65
juta x 0,80)

6-37
• Pada tanggal 31 Desember 2011, akun investasi
pada pembukuan PT Induk tampak sbb :
Investasi pada Saham PT Anak

Biaya perolehan 240.000.000 Dividen


Akrual ekuitas (30 juta x0,80) 24.000.000
(65 juta x 0,80) 52.000.000
Saldo, 31/12/2011 268.000.000

6-38
Kertas kerja konsolidasi 2011
(E13) Pendapatan dari anak perusahaan 52.000.000
Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 28.000.000
• pendapatan
(mengeliminasi Ayat jurnal kertas
dari anak kerja sbb :
perusahaan)
(E14) Pendapatan untuk kepemilikan 10.000.000
minoritas
Dividen diumumkan 6.000.000
Kepemilikan minoritas 4.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan
minoritas :
10.000.000 = (65 juta – 15 juta)x0,20
6.000.000 = 30.000.000x0,20
(E15)Saham Biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan minoritas 60.000.000
(mengeliminasi saldo investasi awal)
6-39
• Ayat jurnal tambahan untuk eliminasi
keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah antarperusahaan

(E16) Keuntungan penjualan tanah 15.000.000


Tanah 15.000.000
(mengeliminasi keuntungan belum
direalisasi dari penjualan tanah arus
ke atas)

6-40
Laba bersih konsolidasi
Laba terpisah PT Induk 140.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Anak :
Laba bersih PT Anak 65.000.000
Dikurangi: laba antar perusahaan blm
direalisasi dari penjualan tanah arus ke
atas (15.000.000)
Laba direalisasi PT Anak 50.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,80 40.000.000
Laba bersih konsolidasi, 2011 180.000.000

6-41
6-42
Kepemilikan minoritas
• Laba yang dialokasikan ke pemegang saham minoritas
dihitung sebagai bagian proporsional dari laba direalisasi
PT Anak, Rp 10.000.000 (Rp50.000.000 x 0,20). Total
kepemilikan minoritas dihitung sebagai bagian
proporsional pemegang saham minoritas atas ekuitas
pemegang saham PT Anak,tidak termasuk keuntungan
dan kerugian belum direalisasi.
Nilai buku PT Anak 31 Desember 2011
Saham biasa 200.000.000
Saldo laba 120.000.000
Total nilai buku 320.000.000
Bagian proporsional pemegang saham minoritas X 0,20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 2011 64.000.000

6-43
Eliminasi Laba Belum Direalisasikan
Setelah Tahun Pertama
• Pada periode timbulnya laba sebelum direalisasi dari
penjualan antarperusahaan, ayat jurnal eliminasi kertas
kerja digunakan dalam proses konsolidasi untuk
menghilangkan pengaruh keuntungan atau kerugian
yang dicatat oleh penjual dan menyesuaikan jumlah aset
yang dilaporkan menajadi harga semula yang
dibayarkan oleh afiliasi penjual.
• Tiap periode setelahnya selama aset tersebut masih
dimiliki oleh afiliasi pembeli, saldo aset yang dilaporkan
dalam klaim pemegang saham dari afiliasi penjual harus
disesuaikan untuk menghilangkan pengaruh dari
keuntungan atau kerugian belum direalisasi. Laba dari
periode yang akan datang tidak akan berpengaruh

6-44
• Dalam kasus penjualan arus kebawah, induk
perusahaan mengakui seluruh laba dari transfer
antarperusahaan dan memasukkannya dalam saldo laba
ditahun tahun
• Oleh karna itu,ayat jurnal eliminas berikut diperlukan
dalam kertas kerja konsolidasi setiap tahun setelah
tahunpenjualan tanah arus kebawah, selama anak
perusahaan masih memiliki tanah tersebut.

E(17) Saldo laba, 1 Januari 15.000.000


Tanah 15.000.000

6-45
• Dalam kasus arus ke atas, anak perusahaan mengakui laba
perusahaan. Induk perusahaan mengakui baagian proporsionalnya
atas keuntungan, jumlah tersebut termasuk dalam saldo labaawal
ditahun tahun berikutnya. Dalam kertas kerja konsolidasi yang
disusun ditahun tahun setelah transfer antar perusahaan selama
tanah tersebut masih dimliki induk perusahaan, keuntungan antar
perusahaan yang belum direalisasi dieliminasi dari saldo tanah yang
dilaporkan dan secara proporsional dari kepemilikan minoritas
dengan ayat jurna berikut`
E(18) Saldo laba, 1 Januari 12.000.000
Kepemilikan Minoritas 3.000.000
Tanah 15.000.000

6-46
Pelepasan Aset di Kemudian Hari

• Keuntungan antarperusahaan belum terealisasi


dari penjualan aset dianggap direalisasi pada
saat aset tersebut bdijual kembali kepihak
eksternal.
• Untuk tujuan konsolidasi, keuntungan atau
kerugian yang diakui oleh afiliasi yang menjual
kepihak eksternal harus disesuaikan dengan
keuntungan atau kerugian antarperusahaan
belum direalisai.

6-47
• Walaupun laba yang dilaporkan penjual dari
penjualan eksternal berdasarkan pada biaya
perolehan afiliasi tersebut, keuntungan atau
kerugian yang dilaporkan oleh entitas
konsolidasi bedasarkan biaya perolehan aset
dari entitas konsolidasi, yaitu biaya perolehan
yang terjadi oleh afiliasi yang membeli aset
tersebut semula dari pihak luar.

6-48
• Pada saat keuntungan antarperusahaan belum
direalisasi kemudian menjadi direalisasi,
pengaruh dari proses eliminasi laba harus balik
• Pada saat realisasi, jumlah penuh dari laba
antarperusahaanyang ditangguhkan
ditambahkankembali ke perhitungan laba neto
konsolidasi dan dialokasikan ke kepemilikan
minoritas dari mana sebelumnya laba tersebut
dieliminasi.

6-49
• Dalam kertas kerja konsolidasi, tanah tidak perlu lagi
dikurangi sebesar keuntungan antarperusahaan belum
direalisasi karena keuntungan tersbut sekarang
direalisasi dan entitas konsolidasi tidak memiliki tanah
tersebut. Sebaliknya, keuntungan sebesar
Rp.10.000.000 yang diakui oleh PT Anak dari penjualan
tanah ke pihak luar harus disesuaikan guna
mencerminkan total keuntungan untuk entitas
konsolidasi sebesar Rp. 25.000.000 sehingga ayat jurnal
berikut dibuat dalam kertas kerja konsolidasi yang
disusun pada akhir tahun 20X5

E(19) Saldo laba, 1 Januari 15.000.000


Keuntungan Penjualan Tanah 15.000.000
6-50
Transfer Aset Berupa Aset Disusutkan

• Laba antarperusahaan belum direalisasi dari aset


disusutkan atau diamortisasi dianggap akan direalisasi
secara bertahap selama sisa umur ekonomis aset
tersebut bersamaan dengan penggunaannya oleh afiliasi
pembeli dalam menghasilkan pendapatan dari pihak non
afiliasi.
• Pengaruhnya, bagian dari keuntungan atau kerugian
belum direalisasi menjadi direalisasi setiap periode
seiring dengan memanfaatkan yang didapat dari aset
tersebut dan potensi jasanya berkurang.

6-51
• Jumlah penyusutan yang diakui dalam
pembukuan perusahaan setiap periode atas
aset yang dibeli dari afiliasi bedasarkan pada
harga transfer antar perusahaan
• Dari sudut pandang konsolidasi, penyusutan
harus didasarkan pada biaya perolehan aset
untuk entitas konsolidasi, yaitu biaya perolehan
aset dari pihak yang semula membeli aset
tersebut dari pihak luar

6-52
• Ayat jurnal eliminasi yang diperlukan dalam
kertas kerja konsolidasi untuk menyatakan
kembali aset tersebut, akumulasi penyusutan
terkait, dan beban penyusutan terkait menjadi
jumlah yang akan muncul dilaporan keuangan
konsolidasi jika tidak terdapat transfer
antarperusahaan`
• Karena penjualan antarperusahaan terjadi
seluruhnya dalam entitas konsolidasi, maka
laporan keuangan konsolidasi harus muncul
seakan akan transfer antarperusahaan tersebut
tidak pernah terjadi
6-53
Penjualan Arus ke Bawah
• Contoh PT Induk dan PT Anak dimodifikasi
untuk mengilustrasikan penjualan arus kebawah
dari aset disusutkan. Asumsikan PT Induk
menjual peralatan kepada PT Anak pada
tanggal 31 Desember 20X1 seharga Rp.
7.000.000. Biaya perolehan peralatan PT Induk
sebesar Rp. 9.000.000, dan telah disusutkan
dengan metode garis lurus dengan umur 10
tahu, tanpa nilai sisa. Nilai buku dari peralatan
sesaat sebelum penjualan oleh PT Induk
dihitung sbb:

6-54
6-55
6-56
6-57
6-58
Selama tahun 20x2, PT Anak mulai menyusutkan biaya perolehan peralatan sebesar
Rp7.000.000 yang dibeli dari PT Induk selama sisa umur 7 tahun menggunakan
penyusutan garis lurus.hasilnya dalah beban penyusutan sebesar Rp 1.000.000 pertahun
(Rp 7.000.000 :7th)

6-59
PT Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas untuk tahun 20x2 untuk
mencerminkan bagiannya atas laba dividen PT Anak sebesar Rp
74.000.000 dan dividen sebesar Rp 40.000.000

6-60
Kertas Keja Konsolidasi 20x2

6-61
6-62
6-63
6-64
Laba Neto dan Saldo Laba Konsolidasi
Perhitungan laba neto konsolidasi untuk tahun 20x2 harus memasukkan penyesuaian dari realisasi
laba penjualan peralatan ke PT Anak tahun 20x1

Saldo laba konsolidasi pada tgl 31 des 20x2 dapat dihitung dengan mengurangi sisa
keuntungan antarperusahaan belum direalisasi dari saldo laba PT Induk

6-65
Kepemilikan Minoritas
Laba yang dialokasikan ke pemegang saham minoritas ditahun 20x2 sama
dengan bagian proporsionalnya atas laba direalisasi dan dilaporkan anak
perusahaan. Laba PT Anaka untuk tahun 20x2 sebesar Rp 74.000.000 dan bagian
kepemilikan pemegang saham minoritas sebesar 20% adalah Rp 14.800.000 (Rp
74.000.000 x 0,20)

6-66
Consolidation Entry
The following entry is needed to eliminate the
effects of the intercompany transaction in the year
of the transfer (i.e., 20X1):
Buildings and Equipment (9,000-7,000) $2,000
Gain on Sale of Equipment $700
Accumulated Depreciation $2,700 *
* $2,700 = (9,000)(0.10)(3)
Eliminate unrealized gain on downstream sale of
equipment (and restate the related accounts
“as if” the transfer never took place).
6-67
Consolidation Entry
The following entry is needed to eliminate the
effects of the 20X1 intercompany transaction as
of the beginning of 20X2:
Buildings and Equipment (9,000-7,000) $2,000
Retained Earnings, January 1 $700
Accumulated Depreciation $2,700 *
* $2,700 = (9,000)(0.10)(3)
Eliminate unrealized gain on downstream sale of
equipment (and restate the related accounts
“as if” the transfer never took place).
6-68
Change in Estimated Life of Asset

• When a depreciable asset is transferred


between companies, a change in the remaining
estimated economic life may be appropriate.

• For example, the acquiring company may use


the asset in a different type of production
process, or the frequency of use may change.

6-69
Change in Estimated Life of Asset
• When a change in the estimated life of a
depreciable asset occurs at the time of an
intercorporate transfer, the treatment is no
different than if the change occurred while the
asset remained on the books of the transferring
affiliate.

• The new remaining useful life is used as a basis


for depreciation both by the purchasing affiliate
and for purposes of preparing consolidated
financial statements.
6-70
Upstream Sale

• The treatment of unrealized profits arising from


upstream intercompany sales is identical to that
of downstream sales except that the unrealized
profit, and subsequent realization, must be
allocated between the controlling and
noncontrolling interests.

6-71
Consolidation Entry

The case of an upstream sale can be illustrated


using the same facts as for the previous
downstream example.
Buildings and Equipment (9,000-7,000) $2,000
Retained Earnings, January 1 (0.8)(700) $560
Noncontrolling Interest (0.2)(700) $140
Accumulated Depreciation $2,700
Eliminate unrealized gain on upstream sale of
equipment at the beginning of year 20X2 (and to
restate the related accounts “as if” the transfer
never took place).

6-72
Intercompany Transfers of Services

• Related companies frequently purchase services


from one another.

• These services may be of many different types,


but intercompany purchases of consulting,
engineering, marketing, and maintenance
services are common.

6-73
Intercompany Transfers of Services

• When one company purchases services from a


related company, the purchaser typically records
an expense and the seller records a revenue.

• When consolidated financial statements are


prepared, both the expense and revenue must
be eliminated.

6-74
Intercompany Transfers of Services

• For example, if the parent sells consulting


services to the subsidiary for $50,000, the
parent would recognize $50,000 of consulting
revenue on its books and the subsidiary would
recognize $50,000 of consulting expense.

• In the consolidation workpaper, an eliminating


entry would be needed to reduce both consulting
revenue (debit) and consulting expense (credit)
by $50,000.

6-75
Intercompany Transfers of Services

• Because the revenue and expense are equal


and both are eliminated, income is unaffected
by the elimination.

• Even though income is not affected, the


elimination is still important, however, because
otherwise both revenues and expenses are
overstated.

6-76
Intercompany Transfers of Services
• Generally, a simplistic approach is taken in
eliminating intercompany transfers of services by
assuming that the services benefit the current
period and, therefore, any intercompany profit
on the services becomes realized within the
period of transfer.

• Accordingly, no eliminating entries relating to the


current period’s transfer of services are needed
in future periods because the intercompany
profit is considered realized in the transfer
period.
6-77
Intercompany Transfers of Services
• Usually the assumption that the profit on
intercompany sales of services is realized in the
period of sale is not an unrealistic assumption.
• In some cases, however, realization of
intercompany profit on the services does not
occur in the period the services are provided
and the amounts are significant. For example,
if the parent company charges a subsidiary for
architectural services to design a new
manufacturing facility for the subsidiary, the
subsidiary would include that cost in the
capitalized cost of the new facility.
6-78
Intercompany Transfers of Services
• From a consolidated point of view, however, any
profit the parent recognized on the intercompany
sale of services (revenue over the cost of
providing the service) would have to be
eliminated from the reported cost of the new
facility until the intercompany profit became
realized.
• Realization would be viewed as occurring over
the life of the facility. Thus, eliminating entries
would be needed each similar to intercompany
transfers of fixed assets.
6-79
Transfers Involving Amortizable Assets

• Production rights, patents, and other types of


intangible assets may be sold to affiliated
enterprises.
• Amortizable intangibles normally are reported
at the remaining unamortized balance without
the use of a contra account.
• Other than netting the accumulated amortization
on an intangible asset against the asset cost, the
intercompany sale of intangibles is treated the
same in consolidation as the intercompany sale
of tangible assets.
6-80
You Will Survive This Chapter!!!

• FYI: In your auditing classes, transactions


between affiliated parties are referred to as
Related Party Transactions (RPTs).

6-81
Chapter 6

End of Chapter

McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai