Anda di halaman 1dari 68

AKL 1 [06]

Transfer Antarperusahaan:
Aset Tak Lancar
Transfer antarperusahaan
• Induk perusahaan dan anak-anak perusahaan
seringkali terlibat dalam berbagai transaksi
antara mereka sendiri

• Contoh; perusahaan manufaktur seringkali


mempunyai anak perusahaan yang
menghasilkan bahan baku atau memproduksi
komponen yang akan menjadi bagian dari
produk perusahaan afiliasi.

• Transaksi antarperusahaan yang berhubungan


istimewa ini disebut Transfer antarperusahaan
(intercorporate transfers).
6-2
Transfer antarperusahaan

• Ide pokok dari laporan keuangan konsolidasi


adalah menyajikan aktivitas dari afiliasi
konsolidasi seakan-akan perusahaan afiliasi
yang terpisah tersebut merupakan satu
perusahaan tunggal.
• Oleh karena perusahaan tunggal tidak
diperbolehkan untuk memasukkan transaksi
internal dalam laporan keuangannya, maka
entitas konsolidasi juga harus mengeluarkan
seluruh pengaruh dari transaksi yang terjadi di
dalam entitas konsolidasi dari laporan
keuangannya
6-3
Transfer antarperusahaan

• Berdasarkan pada pedoman prosedur


konsolidasi yang disajikan di bab-bab
sebelumnya, disini akan membahas mengenai
pengaruh dari transfer antarperusahaan

• Bab ini membahas mengenai jasa dan


penjualan aset tetap antarperusahaan

6-4
Gambaran Umum mengenai entitas
konsolidasi

• Entitas konsolidasi adalah agregasi dari


sejumlah perusahaan yang berbeda.

• Laporan keuangan yang disusun oleh masing-


masing afiliasi dikonsolidasi menjadi suatu
laporan keuangan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi dari seluruh entitas
ekonomi seakan-akan merupakan perusahaan
tunggal.

6-5
Eliminasi Transfer perusahaan

• Semua aspek transfer antarperusahaan harus


dieliminasi dalam penyusunan laporan
keuangan tersebut terlihat seakan-akan
merupakan laporan keuangan dari suatu
perusahaan tunggal.
• PSAK 65 Laporan keuangan konsolidasi
menyebutkan saldo antarperusahaan,
pembelian dan penjualan serta pengeluaran
beban sebagai contoh dari saldo
antarperusahaan dan transaksi yang harus
dieliminasi.

6-6
Eliminasi Laba dan rugi Yang belum
Direalisasi
• Laba dan rugi dari penjualan suatu barang ke
pihak yang berhubungan istimewa umumnya
dianggap direalisasi pada saat penjualan dari
perspektif perusahaan penjual, tetapi untuk
tujuan konsolidasi laba tersebut belum dianggap
direalisasi sampai direalisasi, biasanya melalui
penjualan ke pihak yang tidak berhubungan
istimewa.
• Laba belum direalisasi dari transfer
antarperusahaan disebut laba antarperusahaan
yang belum direalisasi (unrealized intercompany
profit.)
6-7
Eliminasi Laba dan rugi yang belum
direalisasi

• Ilustrasi berikut memberikan tinjauan mengenai


proses antarperusahaan menggunakan tanah
sebagai contoh.
• Pertama-tama, tanah dibeli oleh PT Induk dari
pihak yang tidak berhubungan istimewa,
kemudian dijual ke anak perusahaan, dan
akhirnya dijual oleh anak perusahaan tersebut
ke pihak yang tidak berhubungan istimewa.

6-8
Eliminasi Laba dan rugi Yang belum
Direalisasi

• Ketiga transaksi tersebut dan jumlah yang terkait


adalah sbb :
• T1-pembelian oleh PT Induk dari pihak luar
seharga Rp.10.000.000
• T2-pejualan dari PT Induk ke PT anak
seharga Rp.15.000.000
• T3-penjualan dari PT Anak ke pihak luar
seharga Rp.25.000.000

6-9
Eliminasi Laba dan rugi Yang belum
Direalisasi
• Kasus A
• Ketiga transaksi terjadi pada periode akuntansi
yang sama. Jumlah keuntungan yang dilaporkan
atas transaksi tersebut adalah sbb :
PT Induk Rp.5.000.000 (Rp.15.000.000-Rp.10.000.000)

PT Anak Rp.10.000.000 (Rp.25.000.000-Rp.15.000.000)


Entitas Konsolidasi Rp.15.000.000 (Rp.25.000.000-Rp.10.000.000)

• Keuntungan yang dilaporkan oleh setiap entitas


dianggap telah direalisasi karena tanah telah
terjual ke pihak yang tidak berhubungan
istimewa
6-10
• Kasus B
• Hanya transaksi T1 yang diselesaikan selama
periode berjalan. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sbb:
PT Induk Rp.0
PT Anak 0
Entitas Konsolidasi 0

• Tidak ada penjualan yang dilakukan oleh


perusahaan afiliasi, dan tidak ada keuntungan
yang dilaporkan atau direalisasi

6-11
• Kasus C
• Hanya transaksi T1 dan T2 yang diselesaikan
selama periode berjalan. Jumlah keuntungan
yang dilaporkan atas transaksi tersebut adalah
sbb:
PT Induk Rp5.000.000(Rp.15.000.000-Rp.10.000.000)

PT Anak 0

Entitas Konsolidasi 0
• Keuntungan sebesar Rp.5.000.000 yang di
laporkan dianggap belum direalisasi dari sudut
pandang konsolidasi dan tidak dilaporkan dalam
laporan laba rugi konsolidasi karena tanah tsb
belum dijual ke pihak luar entitas konsolidasi.
6-12
• Kasus D
• Hanya transaksi T3 yang diselesaikan selama
periode berjalan,T1 dan T2 terjadi di periode
sebelumnya. Jumlah keuntungan yang
dilaporkan atas transaksi tersebut adalah sbb:
PT Induk Rp.0

PT Anak Rp10.000.000(Rp.25.000.000-Rp.15.000.000)
Entitas Konsolidasi Rp15.000.000(Rp.25.000.000-Rp.10.000.000)

• PT Anak mengakui keuntungan sebesar selisih


antara harga jual Rp.25.000.000 dan biaya
prolehan Rp.15.000.000, sedangkan entitas
konsolidasi melaporkan keuntungan selisih
antara harga jual Rp.25.000.000 dan biaya
perolehan Rp.10.000.000
6-13
Transfer Jasa antarprusahaan

• Pada saat suatu perusahaan membeli jasa dari


pihak yang berhubungan istimewa, umumnya
pembeli mencatatnya sebagai beban dan
penjual mencatatnya sebagai pendapatan.
• Pada saat penyusunan laporan keuangan
konsolidasi, beban dan pendapatan tsb. harus
di eliminasi

6-14
Transfer Tanah pada nilai buku
• Pada saat tanah ditransfer antara pihak
berhubungan istimewa pada nilai bukunya, tidak
ada penyesuaian atau eliminasi khusus yang
diperlukan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi
• Jika suatu perusahaan membeli tanah seharga
Rp.10.000.000 dan menjualnya ke anak
perusahaan seharga Rp.10.000.000, maka aset
tersebut terus dinilai sebesar Rp.10.000.000
biaya perolehan awal dari entitas konsolidasi
Induk Perusahaan Anak perusahaan
Kas 10.000.000 Kas 10.000.000
Tanah 10.000.000 Tanah 10.000.000
6-15
Transfer Tanah pada nilai buku

• Transfer tanah yang lebih tinggi atau lebih


rendah dari nilai bukunya memerlukan
perlakuan khusus dalam proses konsolidasi.
• Keuntungan atau kerugian entitas penjual harus
dieliminasi karena tanah tsb masih dimiliki
entitas konsolidasi dan tidak ada keuntungan
atau krugian yang dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi sampai tanah tsb dijual ke
pihak luar entitas konsolidasi

6-16
Transfer Tanah pada nilai buku

• Tanah juga harus dilaporkan sebesar biaya


perolehan awalnya dalam laporan keuangan
konsolidasi selama tanah tsb masih dimiliki di
dalam entitas konsolidasi, siapapun pihak afiliasi
yang memiliki tanah tersebut.
• PT Induk mengakuisisi tanah senilai
Rp.20.000.000 pada tanggal 1 Januari 2001 dan
menjual tanah tersebut ke anak perusahaannya,
PT Anak, pada tanggal 1 juli 2001

6-17
• PT induk mencatat pembelian tanah dan
penjualan ke PT Anak
1 Januari 2001
(1) Tanah 20.000.000
Kas 20.000.000
(mencatat pembelian tanah)
1 Juli 2001
(2) Kas 35.000.000
Tanah 20.000.000
Keuntungan penjualan tanah 15.000.000
(mencatat penjualan tanah ke PT Anak)

• PT Anak mencatat pembelian tanah dari PT


Induk
1 Juli 2001
(3) Tanah 35.000.000
Kas 35.000.000
(mencatat pembelian tanah dari PT Induk) 6-18
Transfer Tanah pada nilai buku

• Transfer antarperusahaan mengakibatkan


penjual mengakui keuntungan sebesar
Rp.15.000.000 dannilai tercatat tanah meningkat
sebesar jumlah yang sama. Kedua angka tsb
tidak dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasi karena kuntungan antarprusahaan
sebesar Rp.15.000.000 belum direalisasi dari
sudut pandang entitas konsolidasi. Tanah belum
dijual di luar entitas konsolidasi, sehingga tanah
harus tetap dilaporkan sbesar biaya perolehan
awalnya dari entitas.
6-19
Transfer Tanah pada nilai buku

• Keuntungan harus dieliminasi dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan
tanah harus dinyatakan kembali dari
Rp.35.000.000 yang dicatat oleh PT Anak ke
biaya perolehan awalnya sebesar
Rp.20.000.000
(4) Keuntungan penjualan tanah 15.000.000
Tanah 15.000.000
(mengeliminasi keuntungan yang belum di
realisasi dari pnjualan tanah)

6-20
Alokasi Eliminasi Laba Belum
Direalisasi

• Keuntungan atau kerugian dari transfer


antarperusahaan diakui oleh afiliasi penjual dan
menjadi hak pemegang saham afiliasi tersebut.
• Penjualan yang terjadi dari induk perusahaan ke
anak perusahaan disebut penjualan arus ke
bawah (downstream sale), setiap keuntungan
atau kerugian dari transfer tersebut menjadi hak
pemegang saham induk perusahaan.

6-21
Alokasi Eliminasi Laba Belum
Direalisasi
• Penjualan dari anak perusahaan ke induk
perusahaan disebut penjualan arus ke atas
(upstream sale), yaitu setiap keuntungan atau
kerugian dari transfer tersebut menjadi hak
pemegang saham anak perusahaan.
• Jika anak perusahaan dimiliki penuh, maka
semua keuntungan atau kerugian pada akhirnya
menjadi hak induk perusahaan sebagai satu-
satunya pemegang saham. Akan tetapi, jika
anak perusahaan tidak dimiliki penuh, maka
keuntungan atau kerugian dari penjualan arus
ke atas harus dibagi antara induk perusahaan
dan pemegang saham minoritas.
6-22
Alokasi Eliminasi Laba Belum
Direalisasi
PT Ideal memiliki 75% saham biasa dari PT
Akasia. PT Ideal melaporkan laba operasi dari
aktivitasnya sendiri, termasuk pendapatan
investasi dari PT Akasia sebesar Rp.100 juta;
PT Akasia melaporkan laba bersih sebesar
Rp.60 juta. Termasuk di dalam laba afiliasi
penjual adalah keuntungan belum direalisasi
sebesar Rp.10 juta dari transfer aset
antarperusahaan.
Jika penjualan tsb merupakan transfer arus ke
bawah , laba blum direalisasi di eliminasi
seluruhnya dari bagian laba kepemilikan
mayoritas pada saat penyusunan laporan
keuangan konsolidasi.
6-23
• Penghitungan laba bersih adalah sbb :
Laba terpisah PT Ideal 100.000.000
Dikurangi : Laba antarperusahaan yang
belum direalisasi penjualan aset arus
ke bawah (10.000.000)
Laba direalisasi terpisah PT Ideal 90.000.000
Bagian PT Ideal atas laba PT Akasia :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,75 45.000.000
Laba bersih konsolidasi 135.000.000

• Jika transfer antarperusahaan dari anak


perusahaan ke induk prusahaan, maka laba
yang belum direlaisasi dari penjualan arus ke
atas dieliminasi secara proporsional dari
kepemilikan pemegang saham pengendali dan
minoritas 6-24
• Laba konsolidasi dihitung sbb :
Laba terpisah PT Ideal 100.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Akasia :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Dikurangi : laba antarperusahaan yang
belum direalisasi dari penjualan aset
arus keatas (10.000.000)
Laba direalisasi PT Ideal 50.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,75 37.500.000
Laba bersih konsolidasi 137.500.000

• Laba bersih konsolidasi lebih tinggi Rp.2,5 juta


dalam kasus ke atas karena 25% dari eliminasi
laba belum direalisasi dikurangi dari kepemilikan
minoritas, bukan mengurangi jumlah penuh dari
kepemilikan mayoritas seperti pada kasus arus
ke bawah
6-25
Pendapatan kepemilikan minoritas
• Laba yang dialokasikan ke kepemilikan
minoritas adalah bagian proporsional
kepemilikan minoritas atas laba direalisasi anak
perusahaan dalam transaksi dengan pihak
eksternal dari entitas konsolidasi. Laba yang
dialokasikan ke kepemilikan minoritas dalam
contoh arus ke bawah dihitung sbb :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Bagian proporsional kepemilikan minoritas X 0,25
Laba dialokasikan ke kepemilikan minoritas 15.000.000

6-26
• Laba yang dialokasikan ke kepemilikan
minoritas dalam contoh arus ke atas dihitung
sbb :
Laba bersih PT Akasia 60.000.000
Dikurangi : keuntungan belum direalisasi dari
penjualan aset arus ke atas (10.000.000)
Laba bersih direalisasi PT Akasia 50.000.000
Bagian proporsional kepemilikan minoritas X 0,25
Laba dialokasikan ke kepemilikan minoritas 12.500.000

6-27
Penjualan Arus Ke Bawah

• PT Induk membeli 80% saham PT Anak, pada


tanggal 31 Desember 2010, pada nilai buku
saham sebesar Rp.240.000.000
• Pada tanggal 1 Juli 2011, PT Induk menjual
tanah ke PT Anak seharga Rp.35 juta. PT Induk
semula membeli tanah tsb pada tgl 1 januari
2011 seharga Rp.20 juta. PT Anak masih
memiliki tanah tsb selama tahun 2011 dan
tahun-tahun berikutnya

6-28
• Selama tahun 2011, PT Induk melaporkan laba
terpisah sbesar Rp.155 juta, terdiri atas laba dari
operasi reguler sebesar Rp.140 juta dan
keuntungan penjualan tanah sebesar Rp.15 juta;
PT Induk mengumumkan dividen sebesar Rp.60
juta. PT Anak melaporkan laba bersih sebesar
Rp.50 juta dan mengumumkan dividen sebesar
Rp.30 juta
• PT Induk mencatat investasinya di PT Anak
menggunakan metode ekuitas dasar, dimana PT
Induk mencatat bagiannya atas laba bersih dan
dividen PT Anak, tetapi tidak menyesuaikan
untuk laba antarprusahaan belum direalisasi
6-29
• PT Induk mencatat penjualan tanah dan
keuntungan yang dihasilkan sbesar Rp.15 juta
(Rp.35 juta – Rp.20 juta)
• Selama tahun 2011, PT Induk mencatat
bagiannya atas laba dan dividen PT Anak
dengan ayat jurnal menggunakan metode
ekuitas dasar
Kas 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 24.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak Rp.30
juta x 0,80)

6-30
Investasi pada saham PT Anak 40.000.000
pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000
(mencatat pendapatan metode ekuitas
Rp.50 juta x 0,80)

• Pada tanggal 31 Desember 2011, akun investasi


pada pembukuan PT Induk tampak sbb :
Investasi pada Saham PT Anak

Biaya perolehan 240.000.000 Dividen


Akrual ekuitas (30 juta x0,80) 24.000.000
(50 juta x 0,80) 40.000.000
Saldo, 31/12/2011 256.000.000

6-31
Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000
Dividen diumumkan 24.000.00
Investasi pada saham PT Anak 16.000.000
• pendapatan
(mengeliminasi Ayat jurnal kertas
dari anak kerja sbb :
perusahaan).
Pendapatan untuk kepemilikan minoritas 10.000.000
Dividen diumumkan 6.000.000
kepemilikan minoritas 4.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan
minoritas :
10.000.000 = 50.000.000x0,20
6.000.000 = 30.000.000x0,20
Saham Biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan minoritas 60.000.000
(mengeliminasi saldo investasi awal)

6-32
• Ayat jurnal tambahan untuk eliminasi
keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah antarperusahaan
Keuntungan penjualan tanah 15.000.000
Tanah 15.000.000
(mengeliminasi keuntungan belum
direalisasi dari penjualan tanah arus
ke bawah)

6-33
Laba bersih konsolidasi
Laba terpisah PT Induk 155.000.000
Dikurangi : laba antarperusahaan yang
belum direalisasi dari penjualan
tanah arus ke bawah (15.000.000)
Laba direalisasi terpisah PT Induk 140.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Anak :
Laba bersih PT Anak 50.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,80 40.000.000
Laba bersih konsolidasi, 2011 180.000.000

6-34
Kepemilikan minoritas
Nilai buku PT Anak 31 Desember 2011
Saham biasa 200.000.000
Saldo laba 120.000.000
Total nilai buku 320.000.000
Bagian proporsional pemegang saham minoritas X 0,20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 2011 64.000.000

6-35
Penjualan Arus Ke Atas

• PT Anak mengakui keuntungan dari penjualan


tanah ke PT Induk seluruhnya dari operasi
normalnya sebesar Rp.15.000.000 selain laba
yang diperoleh dari operasi regulernya sebesar
Rp.50.000.000 sehingga laba bersih PT Anak
untuk tahun 2011 sebesar Rp.65.000.000.
• Laba terpisah PT Induk sebesar rp.140 juta dan

6-36
• PT Induk mencatat ayat jurnal menggunakan
metode ekuitas dasar untuk mencerminkan
bagiannya atas laba dan dividen PT Anak
Kas 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 24.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak Rp.30
juta x 0,80)

Investasi pada saham PT Anak 52.000.000


Pendapatan dari Anak perusahaan 52.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak Rp.65
juta x 0,80)

6-37
• Pada tanggal 31 Desember 2011, akun investasi
pada pembukuan PT Induk tampak sbb :
Investasi pada Saham PT Anak

Biaya perolehan 240.000.000 Dividen


Akrual ekuitas (30 juta x0,80) 24.000.000
(65 juta x 0,80) 52.000.000
Saldo, 31/12/2011 268.000.000

6-38
Kertas kerja konsolidasi 2011
Pendapatan dari anak perusahaan 52.000.000
Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 28.000.000
• pendapatan
(mengeliminasi Ayat jurnal kertas
dari anak kerja sbb :
perusahaan)
Pendapatan untuk kepemilikan minoritas 10.000.000
Dividen diumumkan 6.000.000
kepemilikan minoritas 4.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan
minoritas :
10.000.000 = (65 juta – 15 juta)x0,20
6.000.000 = 30.000.000x0,20
Saham Biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari 100.000.000
Investasi pada saham PT Anak 240.000.000
Kepemilikan minoritas 60.000.000
(mengeliminasi saldo investasi awal)

6-39
• Ayat jurnal tambahan untuk eliminasi
keuntungan belum direalisasi dari penjualan
tanah antarperusahaan
Keuntungan penjualan tanah 15.000.000
Tanah 15.000.000
(mengeliminasi keuntungan belum
direalisasi dari penjualan tanah arus
ke atas)

6-40
Laba bersih konsolidasi
Laba terpisah PT Induk 140.000.000
Bagian PT Induk atas laba PT Anak :
Laba bersih PT Anak 65.000.000
Bagian proporsional PT ideal X 0,80
Laba bersih konsolidasi, 2011 40.000.000
180.000.000

6-41
Kepemilikan minoritas
Nilai buku PT Anak 31 Desember 2011
Saham biasa 200.000.000
Saldo laba 120.000.000
Total nilai buku 320.000.000
Bagian proporsional pemegang saham minoritas X 0,20
Kepemilikan minoritas, 31 Desember 2011 64.000.000

6-42
Elimination after the First Year
• In the period in which unrealized profit arise from
an intercorporate sale, workpaper eliminating
entries are used in the consolidation process to
remove the gain or loss recorded by the seller
and to adjust the reported amount of the asset
back to the price originally paid by the selling
affiliate.
• Each period thereafter while the asset is held by
the purchasing affiliate, the reported asset
balance and the shareholder claims of the
selling affiliate are adjusted to remove the
effects of the unrealized gain or loss.
6-43
Elimination after the First Year
• In the case of a downstream sale, the profit on
the intercompany transfer is recognized entirely
by the parent and is included in the parent’s
retained earnings in subsequent years.
• Therefore, the following eliminating entry is
needed in the consolidation workpaper each
year after the year of the downstream sale of
the land, for as long as the land is held by the
subsidiary:
Retained Earnings, January 1 $15,000
Land $15,000
6-44
Elimination after the First Year
• In the upstream case, the intercompany profit
is recognized by the subsidiary. The parent
recognizes its proportionate share of the gain,
and that amount is included in the parent’s
beginning retained earnings in the subsequent
years. The unrealized intercompany gain is
eliminated from the reported balance of the
land and proportionately from the subsidiary
ownership interests with the following entry:
Retained Earnings, January 1 $12,000
Noncontrolling Interest $3,000
Land $15,000
6-45
Subsequent Disposition of Asset

• Unrealized profits on intercompany sales of


assets are viewed as being realized at the
time the assets are resold to external parties.

• For consolidation purposes, the gain or loss


recognized by the affiliate selling to the
external party must be adjusted for the
previously unrealized intercompany gain
or loss.

6-46
Subsequent Disposition of Asset

• While the seller’s reported profit on the external


sale is based on that affiliate’s cost, the gain or
loss reported by the consolidated entity is based
on the cost of the asset to the consolidated
entity, which is the cost incurred by the affiliate
that purchased the asset originally from an
outside party.

6-47
Subsequent Disposition of Asset

• When previously unrealized intercompany


profits are realized, the effects of the profit
elimination process must be reversed.

• At the time of realization, the full amount of


the deferred intercompany profit is added
back into the consolidated income computation
and assigned to the shareholder interests from
which it originally was eliminated.

6-48
Subsequent Disposition of Asset

• In the consolidation workpaper, the land no


longer needs to be reduced by the unrealized
intercompany gain because the gain now is
realized and the land no longer is held by the
consolidated entity. The following eliminating
entry is made in the consolidation workpaper
prepared in the year that the land is resold to
external parties:
Retained Earnings, January 1 $15,000
Gain on Sale of Land $15,000
6-49
Transfers Involving Depreciable Assets

• Unrealized intercompany profits on a


depreciable or amortizable asset are viewed
as being realized gradually over the remaining
economic life of the asset as it is used by the
purchasing affiliate in generating revenue from
unaffiliated parties.

• In effect, a portion of the unrealized gain or loss


is realized each period as benefits are derived
from the asset and its service potential expires.

6-50
Transfers Involving Depreciable Assets

• The amount of depreciation recognized on a


company’s books each period on an asset
purchased from an affiliate is based on the
intercorporate transfer price.

• From a consolidated viewpoint, however,


depreciation must be based on the cost of
the asset to the consolidated entity, which is
the cost of the asset to the related company
that originally purchased it from an outsider.

6-51
Transfers Involving Depreciable Assets

• Eliminating entries are needed in the


consolidation workpaper to restate the asset,
associated accumulated depreciation, and
depreciation expense to the amounts that
would appear in the financial statements if
there had been no intercompany transfer.

• Because the intercompany sale takes place


totally within the consolidated entity, the
consolidated financial statements must
appear as if the intercompany transfer had
never occurred.
6-52
Downstream Sale

• Parent sells equipment to Subsidiary on


December 31, 20X1 for $7,000. The equipment
was purchased by Parent three years earlier at a
cost of $9,000. Depreciation on the equipment
was calculated based on a total life of ten years
using straight-line depreciation with no residual
value.

• Continued on next slide.

6-53
Consolidation Entry
The following entry is needed to eliminate the
effects of the intercompany transaction in the year
of the transfer (i.e., 20X1):
Buildings and Equipment (9,000-7,000) $2,000
Gain on Sale of Equipment $700
Accumulated Depreciation $2,700 *
* $2,700 = (9,000)(0.10)(3)
Eliminate unrealized gain on downstream sale of
equipment (and restate the related accounts
“as if” the transfer never took place).
6-54
Consolidation Entry
The following entry is needed to eliminate the
effects of the 20X1 intercompany transaction as
of the beginning of 20X2:
Buildings and Equipment (9,000-7,000) $2,000
Retained Earnings, January 1 $700
Accumulated Depreciation $2,700 *
* $2,700 = (9,000)(0.10)(3)
Eliminate unrealized gain on downstream sale of
equipment (and restate the related accounts
“as if” the transfer never took place).
6-55
Change in Estimated Life of Asset

• When a depreciable asset is transferred


between companies, a change in the remaining
estimated economic life may be appropriate.

• For example, the acquiring company may use


the asset in a different type of production
process, or the frequency of use may change.

6-56
Change in Estimated Life of Asset
• When a change in the estimated life of a
depreciable asset occurs at the time of an
intercorporate transfer, the treatment is no
different than if the change occurred while the
asset remained on the books of the transferring
affiliate.

• The new remaining useful life is used as a basis


for depreciation both by the purchasing affiliate
and for purposes of preparing consolidated
financial statements.
6-57
Upstream Sale

• The treatment of unrealized profits arising from


upstream intercompany sales is identical to that
of downstream sales except that the unrealized
profit, and subsequent realization, must be
allocated between the controlling and
noncontrolling interests.

6-58
Consolidation Entry

The case of an upstream sale can be illustrated


using the same facts as for the previous
downstream example.
Buildings and Equipment (9,000-7,000) $2,000
Retained Earnings, January 1 (0.8)(700) $560
Noncontrolling Interest (0.2)(700) $140
Accumulated Depreciation $2,700
Eliminate unrealized gain on upstream sale of
equipment at the beginning of year 20X2 (and to
restate the related accounts “as if” the transfer
never took place).

6-59
Intercompany Transfers of Services

• Related companies frequently purchase services


from one another.

• These services may be of many different types,


but intercompany purchases of consulting,
engineering, marketing, and maintenance
services are common.

6-60
Intercompany Transfers of Services

• When one company purchases services from a


related company, the purchaser typically records
an expense and the seller records a revenue.

• When consolidated financial statements are


prepared, both the expense and revenue must
be eliminated.

6-61
Intercompany Transfers of Services

• For example, if the parent sells consulting


services to the subsidiary for $50,000, the
parent would recognize $50,000 of consulting
revenue on its books and the subsidiary would
recognize $50,000 of consulting expense.

• In the consolidation workpaper, an eliminating


entry would be needed to reduce both consulting
revenue (debit) and consulting expense (credit)
by $50,000.

6-62
Intercompany Transfers of Services

• Because the revenue and expense are equal


and both are eliminated, income is unaffected
by the elimination.

• Even though income is not affected, the


elimination is still important, however, because
otherwise both revenues and expenses are
overstated.

6-63
Intercompany Transfers of Services
• Generally, a simplistic approach is taken in
eliminating intercompany transfers of services by
assuming that the services benefit the current
period and, therefore, any intercompany profit
on the services becomes realized within the
period of transfer.

• Accordingly, no eliminating entries relating to the


current period’s transfer of services are needed
in future periods because the intercompany
profit is considered realized in the transfer
period.
6-64
Intercompany Transfers of Services
• Usually the assumption that the profit on
intercompany sales of services is realized in the
period of sale is not an unrealistic assumption.
• In some cases, however, realization of
intercompany profit on the services does not
occur in the period the services are provided
and the amounts are significant. For example,
if the parent company charges a subsidiary for
architectural services to design a new
manufacturing facility for the subsidiary, the
subsidiary would include that cost in the
capitalized cost of the new facility.
6-65
Intercompany Transfers of Services
• From a consolidated point of view, however, any
profit the parent recognized on the intercompany
sale of services (revenue over the cost of
providing the service) would have to be
eliminated from the reported cost of the new
facility until the intercompany profit became
realized.
• Realization would be viewed as occurring over
the life of the facility. Thus, eliminating entries
would be needed each similar to intercompany
transfers of fixed assets.
6-66
Transfers Involving Amortizable Assets

• Production rights, patents, and other types of


intangible assets may be sold to affiliated
enterprises.
• Amortizable intangibles normally are reported
at the remaining unamortized balance without
the use of a contra account.
• Other than netting the accumulated amortization
on an intangible asset against the asset cost, the
intercompany sale of intangibles is treated the
same in consolidation as the intercompany sale
of tangible assets.
6-67
You Will Survive This Chapter!!!

• FYI: In your auditing classes, transactions


between affiliated parties are referred to as
Related Party Transactions (RPTs).

6-68

Anda mungkin juga menyukai