Anda di halaman 1dari 21

Mengenal Lebih Dekat

SIMDASI
Bidang IPDS

BADAN PUSAT STATISTIK


Provinsi Sulawesi Selatan
Permasalahan yang terjadi
• Data yang tidak sinkron antara DDA dan SI
• Template Tabel KOR yang disediakan dimodifikasi perbedaan tabel
(penambahan/pengurangan) pada setiap daerah
• Perbedaan SDM sehingga pengumpulan/pengelolaan data tidak maksimal
• Pemeriksaan tabel saat ini dilakukan secara manual
• Tidak adanya repository/penyimpanan data sehingga data yang dimiliki
memiliki resiko hilang/rusak (lost/corrupt)
Solusi yang ditawarkan:
SIMDASI
• Implementasi Simdasi (Sistem Informasi Manajemen
Data Statistik Terintegrasi) di tahun 2019
• Membuat standardisasi tabel, konsep definisi, dan
variabel (dalam kolom)
• Melakukan pengumpulan data dari sumbernya secara
machine-to-machine (menggunakan API) dalam skala
Nasional
• Membuat fasilitas approval data sehingga dapat
diperiksa sebelum go public
• Membuat fasilitas sinkronisasi data secara otomatis
sehingga dapat dilihat secara real time dimana letak
masalahnya
• Memberikan fitur tabel dinamis sehingga dapat
dilakukan perbandingan antara variabel A dan B yang
ada di sistem
Mekanisme
Pengumpulan Data
Sektoral
Sebelum Tahun 2019

• Data Tingkat Nasional  Kementrian/Lembaga Pusat


• Data Tingkat Provinsi  Dinas/Instansi Provinsi
• Data Tingkat Kabupaten/Kota  Dinas/Instansi
Kabupaten/Kota

Berpotensi menimbulkan inkonsistensi data


Mekanisme
Pengumpulan Data
Sektoral
Tahun 2019

• Dilakukan melalui Simdasi dengan mekanisme:


1. Entri data oleh K/L/D/I
2. Interoperabilitas
• Diharapkan meminimalisir inkonsistensi data melalui
peningkatan fungsi forum data
Konsep

01 SIMDASI dibangun sebagai sistem usulan, yang akan


menjadi pusat penyimpanan data SI-DDA

SIMDASI dibangun akan mengintegrasikan sistem


02 kompilasi data Daerah Dalam Angka dan Statistik
Indonesia

03 Sistem akan diimplementasi di tahun 2019

Sistem kompilasi data yang dikembangkan disesuaikan


04 dengan kesiapan kementrian/lembaga (K/L) dalam
men-support data
Metode Kompilasi Data

1 Inter-
operabilitas 2 Entri
Tingkat Pusat (SI)
• Sistem Dapodik-Kemdikbud Entri data dilakukan oleh BPS maupun
• Siskohat-Kemenag K/L di tingkat pusat (data nikah/
talak/rujuk/cerai, data kesehatan)
• EMIS Online-Kemenag
• Merah Putih-Kemensos

3 Entri Daerah (DDA)


Entri data dilakukan oleh produsen data di masing-
masing daerah
Proses Bisnis Sistem
1 2

Entri Data Approval

Monitoring/
4 Evaluasi 5

FGD Rilis Data


Fitur
Sinkronisasi Data
Sinkronisasi dapat dilakukan untuk membandingkan
antara
• Angka Nasional
• Angka Provinsi
• Penjumlahan Kab/Kota
Interoperabilitas
Saat ini interoperabilitas dengan Kemensos sudah
01 berhasil dilakukan dan diharapkan dapat digunakan
tahun 2019

Proses dengan DAPODIK, SISKOHAT, EMIS Online saat ini


02 sedang dalam tahapan pengembangan dan diharapkan
dapat beroperasi tahun 2019

Dengan adanya interoperabilitas maka tidak perlu


03 dilakukan entri oleh produsen data di daerah.
Contoh : Dinas Pendidikan tidak perlu melakukan entri
di SIMDASI karena data sudah diambil via DAPODIK
Excel Based
Entri data dapat dilakukan berdasarkan tabel yang
dapat diunduh dalam bentuk Excel dan dilakukan
input ke dalam sistem.
Input dapat dilakukan dengan melakukan copy
paste nilai yang ada dalam Cell dalam Excel dan
dilakukan paste otomatis ke dalam sistem.
Security
Karena SIMDASI melibatkan berbagai pihak di luar
BPS, sehingga aplikasi SIMDASI dapat diakses
diluar jaringan VPN BPS. Isu security saat ini
masih perlu pembahasan dengan Direktorat SIS.
Strategi Implementasi 2019
Pemberitahuan secara resmi ke BPS
daerah bahwa sistem akan
diimplementasi di tahun 2019 untuk
penyusunan SI-DDA 2019.

Seluruh BPS daerah diminta melakukan


berbagai persiapan terkait implementasi
SIMDASI

Koordinasi dengan Diskominfotik daerah


perlu segera dilakukan untuk menyusun
berbagai strategi implementasi
Pelatihan Pengoperasian Sistem
akan dilakukan di Februari-Maret
2019 sehingga sistem dapat
digunakan secara efektif

Pelatihan akan melibatkan BPS dan


Diskominfotik Daerah
Evaluasi akan dilaksanakan pada
saat sistem berjalan untuk melihat
apakah sistem sudah mencapai
tujuan perancangan (masukan dari
berbagai pihak akan ditampung
untuk penyempurnaan kedepan).
BPS Pusat akan terus melakukan
pengembangan sistem
untuk menambah K/L yang siap
untuk melakukan kerja sama
interoperabilitas data
Apa yang akan berubah?

Template Tabel DDA


01
+/- terdapat 109 tabel template yang akan distandardisasi
untuk dapat melakukan sinkronisasi angka
nasional/provinsi/kab/kota (template tabel dapat diunduh di
SIMDASI)

Pembabakan bab DDA


02
Pembabakan bab DDA menyesuaikan pembabakan bab SI
(menjadi 15 bab)

Pedoman Penyusunan DDA


03
Sebagai bahan referensi BPS daerah dalam menyusun DDA,
maka pedoman penyusunan DDA akan direvisi

Perubahan tabel pada Statistik


04 Indonesia
Sebagai implementasi dari sinkronisasi data SI-DDA
Kewajiban BPS daerah

Melakukan Focus Group Discussion dengan melibatkan


01 Diskominfotik daerah dan OPD penyuplai data DDA

Bersama dengan Diskominfotik daerah, mendorong


02 OPD melakukan inputasi data yang dibutuhkan dalam
DDA ke dalam Simdasi (tahun 2020)

Mendorong Diskominfotik daerah untuk lebih berperan


03 serta aktif dalam memonitor dan mengevaluasi proses
kompilasi data sektoral, khususnya data/tabel yang
dibutuhkan dalam DDA
Yang sudah dilakukan di BPS Pusat:
1. Kordinasi dengan SM menginventaris
tabel tabel yang bisa disajikan di SI dan DDA
beserta level penyajiannya (nasional, prov,
kab/kot, kec, desa)
2. Meminta ARC data untuk disesuaikan
dengan rilis SI dan DDA
3. Kordinasi dengan Bagian Kerjasama
untuk meriview Mou dan PKS yang telah
dijalin dengan K/L sehingga kegiatan
interoperabilitas data memiliki payung
hukum dan terintegrasi .

Progress Jangka pendek:


1. Workshop DDS dengan K/L, SM, Bag
Kerjasama, Bag Hukum memastikan format
tabel, ARC data, bisnis proses untuk Simdasi
2. Menyusun PKS
3. Menginformasikan template SI DDA 2019

Anda mungkin juga menyukai