REPUBLIK INDONESIA
Pemeriksaan Sanksi
Keselamatan 2 PERMEN 7
dan Inspeksi Pemeriksaan Keselamatan
Instalasi & Peralatan pada
Kegiatan Usaha Migas
Kepala Teknik
Pemeriksaan 3 6
Keselamatan
SPBU
Perpanjangan
Analisis Risiko 4 5
Sisa Umur Layan
2
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
1 PENELAAHAN DESAIN
3
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain
• Penelaahan desain, dilakukan sebelum Instalasi
didirikan atau dibangun;
• Penelaahan desain DILAKSANAKAN KEPALA TEKNIK
dan/atau Lembaga Enjiniring.
4
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penelaahan desain
”
pelaksanaan Penelaahan Desain dapat dibantu oleh Lembaga Enjiniring.
5
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
2 PEMERIKSAAN KESELAMATAN & INSPEKSI
6
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
INSPEKSI PEMERIKSAAN KESELAMATAN
DEFINISI
Suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung meliputi pengawasan pelaksanaan keselamatan minyak
pemeriksaan dokumen, pemeriksaan fisik, dan pengujian dan gas bumi dan keteknikan atas dipenuhinya
peralatan dan/atau Instalasi mengacu pada peraturan peraturan perundangan, standar, kaidah keteknikan
perundangan, standar, kaidah keteknikan yang baik. yang baik.
PELAKSANA
OUTPUT
‐ Kepala Teknik : Keterangan Hasil Inspeksi Laporan Hasil
‐ Perusahaan Inspeksi : Sertifikat Inspeksi Pemeriksaan Keselamatan
LINGKUP
Review, Verifikasi, Visual Inspeksi, Internal dan Review dan Verifikasi Hasil Inspeksi
eksternal Inspeksi, witness dan Pengujian
7
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pelaksanaan
Pemeriksaanpemeriksaan
Keselamataninstalasi dan peralatan
dan Inspeksi
PENELAAHAN DISAIN INSPEKSI PEMERIKSAAN ANALISIS RISIKO RLA
KESELAMATAN
Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas Instalasi migas
WHAT Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan
Kepala Teknik Kepala Teknik; atau Kepala Inspeksi;dan/ Kepala Teknik; atau Kepala Teknik; atau
Lembaga Enjiniring dibantu Perusahaan atau dibantu Lembaga dibantu Lembaga
WHO (yang ditunjuk Katek) Inspeksi Inspektur Migas atau Enjiniring Enjiniring
pejabat yang ditugaskan
kesesuaian Review, Verifikasi, Visual Memastikan pemenuhan Daftar instalasi/peralatan | Dokumen teknis |
penggunaan Standar;
Inspeksi, Internal dan ketentuan peraturan dan Manajemen resiko | Metode mekanisme kerusakan |
manajemen risiko; & teknik yg dipergunakan | lingkup inspeksi thp
dokumen lingkungan;
eksternal Inspeksi, standar, melalui
HOW spesifikasi teknis; witness dan Pengujian Pemeriksaan dokumen Pelaksana analisis resiko |
|Rekomendasi interval &
mekanisme kerusakan |
pemeriksaan | NDT | DT
penerapan kaidah dan Teknis metode inspeksi (bila diperlukan) | FFS |
keteknikan yang baik;
penilaian risiko | penentuan
Pemanfaatan TKDN
sisa umur layan
| metode & interval inspeksi
Hasil Penelaahan Keterangan Hasil Persetujuan Layak
Desain Inspeksi ( dari Kepala Operasi (Dirjen Migas) Hasil Analisis Risiko (dari Dokumen RLA
OUTPUT (dari Kepala Teknik / Teknik) Kepala Teknik / Lembaga
Lembaga Engineering) Sertifikat Inspeksi ( dari Engineering)
Perusahaan Inspeksi)
8
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
TATA CARA INSPEKSI DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN
Kepala Teknik (Katek) menyampaikan 15 hari kerja
Rencana inspeksi kepada Kepala Inspeksi, paling lambat
melampirkan:
sebelum dilaksanakannya
• Hasil Penelaahan Desain Kepala Teknik (Katek)
Inspeksi dan pemeriksaan
• Daftar Peralatan dan/atau Instalasi melaksanakan Inspeksi
keselamatan,
• Lokasi instalasi dan/atau lokasi
Katek mengajukan Kepala Inspeksi
pembuatan peralatan
permohonan pelaksanaan melaksanakan
• Jadwal Inspeksi
pemeriksaan keselamatan Pemeriksaan
• Daftar tenaga ahli pelaksana Inspeksi secara tertulis kepada Kepala Keselamatan
• Daftar prosedur & peralatan inspeksi Inspeksi
• Perusahaan Inspeksi (bila ada).
1 2 3
Tata Cara :
10
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
Syarat Inspeksi Instalasi oleh Kepala Teknik Syarat Inspeksi Peralatan oleh Kepala Teknik
sistem manajemen keselamatan yang telah diterapkan sistem manajemen mutu yang telah tersertifikasi
dan diaudit; oleh lembaga yang terakreditasi;
sertifikat dan/atau hasil kesesuaian sebagai lembaga tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki
inspeksi tipe B sesuai SNI ISO/IEC 17020 dari lembaga kompetensi dan kualifikasi sesuai dengan
yang terakreditasi; bidangnya;
tenaga ahli pelaksana Inspeksi yang memiliki kompetensi prosedur Inspeksi secara rinci sesuai dengan jenis
dan kualifikasi sesuai dengan bidangnya; peralatan; dan
prosedur Inspeksi secara rinci terhadap Instalasi; dan peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
peralatan Inspeksi yang dibutuhkan.
“
Dalam hal Kepala Teknik tidak dapat memenuhi persyaratan, pelaksanaan Inspeksi harus dibantu oleh
Perusahaan Inspeksi.
11
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan dan Inspeksi
hasil penelaahan desain
Persetujuan Layak Operasi
keterangan hasil Inspeksi/ Berdasarkan hasil evaluasi Kepala Inspeksi menerbitkan
sertifikat Inspeksi Persetujuan Layak Operasi atau menolak permohonan penerbitan
Persetujuan Layak Operasi dalam jangka waktu paling lama 10
Hasil Pemeriksaan (sepuluh) hari kerja setelah dokumen diterima secara lengkap.
Keselamatan
Masa Berlaku
Masa berlaku Persetujuan Layak Operasi paling lama 4 (empat)
tahun.
Instalasi yang memiliki sisa umur layan (remaining life) kurang
dari 4 (empat) tahun, masa berlaku Persetujuan Layak Operasi
adalah ½ (satu per dua) dari sisa umur layan (remaining
life).
Instalasi yang dilakukan Pemeriksaan Keselamatan berdasarkan
hasil Analisis Risiko memiliki masa berlaku Persetujuan Layak
Operasi berdasarkan hasil Analisis Risiko selama sisa umur
layan (remaining life) masih terpenuhi.
12
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
3 PEMERIKSAAN KESELAMATAN SPBU
13
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Pemeriksaan Keselamatan SPBU
Output :
5
1. Keterangan Hasil Inspeksi dari Kepala Teknik atau
2. Sertifikat Inspeksi dari Perusahaan Inspeksi (PI)
14
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
4 ANALISIS RISIKO
15
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Analisis Resiko (AR)
Manajemen risiko
16
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
5 PERPANJANGAN SISA UMUR LAYAN
17
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Perpanjangan sisa umur layan
• Instalasi dan/atau peralatan yang telah Penilaian RLA minimum meliputi:
melewati batas umur layan desain • penelaahan dokumen teknis Instalasi dan/atau peralatan
dilakukan penilaian sisa umur layan • penentuan mekanisme kerusakan
(Residual Life Assessment/RLA) • penentuan lingkup Inspeksi terhadap mekanisme
kerusakan
• Penilaian sesuai dengan hasil analisis
• pemeriksaan bagian-bagian Instalasi dan/atau peralatan
dengan mengutamakan faktor
• pemeriksaan uji tidak merusak sesuai lingkup Inspeksi
keselamatan.
• pemeriksaan uji merusak (apabila diperlukan)
• Harus dilakukan Inspeksi dan Pemeriksaan
• fitness for Services (FFS)
Keselamatan.
• penilaian risiko terhadap Instalasi dan/atau peralatan
• dilaksanakan oleh Kepala Teknik atau dapat • penentuan sisa umur layan
dibantu Lembaga Enjiniring.
• penentuan metode dan interval Inspeksi selama
perpanjangan umur layan
19
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Kepala Teknik
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib memiliki
Kepala Teknik yang merupakan pimpinan tertinggi
atau pejabat yang berada di bawah tanggung
jawabnya dan diikuti dengan kewenangan secara mutlak
terhadap keselamatan.
Kepala Teknik dapat menunjuk wakil Kepala Teknik
dan diberikan kewenangan yang sama dengan Kepala
Teknik jika Kepala Teknik berhalangan atau tidak ada di
tempat.
Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha wajib
menyampaikan penunjukan Kepala Teknik dan
wakil Kepala Teknik kepada Kepala Inspeksi.
Dalam hal Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha pada saat dimulainya kegiatan
usahanya tidak menyampaikan penunjukan Kepala Teknik kepada Kepala
Inspeksi, maka pimpinan tertinggi dari Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
“
secara langsung menjabat sebagai Kepala Teknik.
20
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
7 SANKSI
21
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Sanksi
Kontraktor/Pemegang Izin Usaha yang melakukan
pelanggaran terhadap Permen, dapat dikenakan tindakan:
(1) Kepala Inspeksi memberikan teguran tertulis dengan
jangka waktu tindak lanjut 1 bulan
(2) Apabila (1) tidak diindahkan, maka Dirjen dapat
melakukan penghentian untuk sementara waktu
penggunaan Instalasi dan peralatan.
(3) Apabila (2) tidak dipatuhi, Dirjen dapat melakukan
tindakan penghentian pengunaan Instalasi dan
peralatan dan membatalkan Persetujuan Layak
Operasi.
22
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
8 KETENTUAN PERALIHAN
23
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan peralihan
JENIS PERIZINAN KETENTUAN
Sertifikat Kelayakan Penggunaan • yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
Peralatan berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir
Izin Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, pemeriksaan keselamatan dan
Inspeksi dilakukan berdasarkan peraturan menteri ini.
Persetujuan Penggunaan • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan ketentuan
Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform dalam peraturan menteri ini
• yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini, dinyatakan
Sertifikat Kelayakan Penggunaan tetap berlaku sampai dengan masa berlakunya berakhir.
Instalasi • yang telah diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan telah atau
sedang dilaksanakan Pemeriksaan Keselamatan tetap dapat dilanjutkan
prosesnya untuk dapat diterbitkan Persetujuan Layak Operasi dan Tidak
dipersyaratkan Penelaahan Desain
Persetujuan layak Operasi • Yang telah diajukan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dan belum
dilaksanakan pemeriksaan keselamatan, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam peraturan menteri ini
Yang telah diajukan sebelum peraturan menteri ini, penelaahan desain dilakukan
Persetujuan Desain
berdasarkan peraturan menteri ini.
Surat pengesahan sementara sebagai Yang telah diterbitkan sebelum peraturan ini berlaku dinyatakan tetap berlaku
perusahaan inspeksi selama satu tahun sejak diterbitkanya.
Surat pengesahan sebagai perusahaan Yang telah diterbitkan sebelum berlakunya peraturan menteri ini dinyatakan tetap
inspeksi berlaku sampai masa berlaku surat pengesahan
24
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
9 KETENTUAN LAIN-LAIN & PENUTUP
25
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Ketentuan lain-lain & penutup
Lain-lain Biaya yang ditimbulkan pada pelaksanaan penelaahan desain, penilaian sisa umur layan, Inspeksi
dan/atau Pemeriksaan Teknis merupakan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha
Persetujuan Layak Operasi dapat diberikan kepada perusahaan usaha penunjang Migas yang
memiliki dan mengoperasikan Instalasi dan/atau Peralatan dan badan usaha yang mendapatkan
persetujuan dari Direktur Jenderal untuk pembangunan dan pengoperasian Instalasi untuk
kepentingan sendiri.
Untuk mendapatkan Persetujuan Layak Operasi, Perusahaan Penunjang dan Badan Usaha wajib
mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
Pemberian Persetujuan Layak Operasi dan/atau Persetujuan Penggunaan kepada Perusahaan Penunjang
tidak menghilangkan tanggung jawab Kontraktor atau Pemegang Izin Usaha terhadap
keselamatan dalam pengoperasian Instalasi dan/atau Peralatan.
Terhadap sistem alat ukur serah terima, wajib dilakukan Pemeriksaan Keselamatan pada saat unjuk kerja
akurasi
Penutup
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38
Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Keselamatan Instalasi dan Peralatan Pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas
Bumi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 753) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
26
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Email: www.migas.esdm.go.id
27
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi | Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral | 27