Anda di halaman 1dari 20

Journal reading Austin J Clin Ophthalmol - Volume 3 Issue 2

- 2016

Age Related or Senile Cataract: Pathology,


Mechanism and Management
Sreelakshmi V and Abraham A

Dipresentasikan oleh :

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
2017
PENDAHULUAN
Sistem penglihatan merupakan kumpulan berbagai komponen mata
yang berfungsi dalam proses penglihatan dengan cara bereaksi
terhadap cahaya, memperoleh informasi dari lingkungan sekitar dan
menolong untuk mengenali dunia luar melalui persepsi penglihatan
dan hasil dari persepsi tersebut disebut dengan penglihatan atau
pandangan

Lensa memiliki peran penting dalam memfokuskan sebaran cahaya


pada retina. Bentuk lensa mata bikonveks, transparan, elastis dan
merupakan struktur avaskuler yang berlokasi dibelakang iris dan
pupil yang menerima semua nutrisinya dari aqueous humor dan
vitreous humor

Secara struktural, lensa memiliki tiga komponen utama; kapsul,


epitel, dan serat. Kejernihan lensa kemungkinan diakibatkan
berbagai faktor seperti fisiologi normal sel epitel, pengaturan rutin
dari serat lensa, struktur pembentuk lensa dan protein fungsional
dan lainnya
Kelainan pada struktur normal lensa mata
dihubungkan dengan perubahan kejernihan
lensa atau opasifikasi dan pada akhirnya
membentuk katarak.
Total jumlah orang dengan ganguan
penglihatan pada tahun 2010 adalah 285 juta
dan katarak bertanggung jawab untuk 51%
kebutaan diseluruh dunia
Tipe utama dari katarak yang berdasarkan usia adalah sklerosis nuklear,
kortikal dan subkapsular posterior.
Katarak dihubungkan dengan pengurangan bertahap dari kualitas
penglihatan dan diikuti beberapa jalur yang berhubungan dengan ketidak
seimbangan dari status antioksidan, peroksida membran lipid, kerusakan
hubungan dari seluler, ketidak seimbangan ion, modifikasi agregasi dan
akumulasi dari protein, kematian sel lentikuler akibat inflamasi dan
lainnya.
Mekasnisme Pembentukan Katarak

1. Ketidak seimbangan oksidan-antioksidan

lensa dilengkapi dengan sistem


antioksidan tang efisien untuk
mempertahankan stress
Sebuah lensa merupakan oksidatif/nitrosatif tersebut.
Anti oksidan ini melindungi
sebuah organel yang terpapar Enzim antioksidan yang utama
lensa dari kerusakan yang
dengan cahaya sepanjang dilensa adalah superoksida
diinduksi oleh jenis/radikal
kehidupan dan cenderung dismutase, katalase, glutione
yang beracun Penurunan
terserang zat oksidatif yang peroksidase, glution reduktase,
aktivitas dari semua enzim dan
diinduksi oleh jenis glution-S-transferasi, sistem
molekul ini dilaporkan dalam
oksigen/nitrogen reaktif tioredoksin dan lainnya dan
proses pembentukan katarak.
(ROS/RNS), antioksidan non enzimatik
berupa pengurangan glution
yang terpotong, asam askorbat,
vitamin A, E dan lainnya
2. Jalur MAPK

Mitogen-aktivated protein kinase (MAPKs)


merupakan protein serine-threoinine kinasi
yang memainkan peran utama dalam
pengaturan proliferasi sel, diferensiasi sel dan
kematian sel.

Jalur MAPK memainkan peran berlainan dalam


fungsi normal dan bertahan pada sel erpitel
lentikuler dan dengan demikian juga dengan
kejernihan lensa. Stres oksidatif merupakan stimulus
predominan ekstraseluler yang mengaktivasi jalur
MAPK dan banyak laporan mengkonfirmasi
keterlibatan dari jalur MAPK dalam kematian sel
epitel lensa dan pembentukan katarak melalui
kekacauan dari gap junction dan sitoskeletal
berkumpul didalam lensa
3. Jalur Protein kinase

Protein kinase C merupakan keluarga dari serine/theonine


kinase yang berfungsi didalam proses sinyal seluler dengan cara
fosforlisasi dan seperti MAPKs, PKCs diaktivasi oleh kerusakan
oksidan dan kalsium. PKCs telah dikelompokkan menjadi tiga
kelas (PKC, α, β dan γ) bergantung pada kofaktor yang
dibutuhkan untuk aktivasi mereka.

PKCγ bergerak ke membran plasma diikuti aktivasi dan fosforlisasi


target seperti reseptor struktur protein, protein gap junction dan
dilaporkan pada bertanggung jawab akan kekeruhan lensa.
4. Modifikasi protein dan pembersihan protein termodifikasi

Susunan protein lensa yang layak memainkan peran utama


dalam memelihara kejernihan lensa dan modifikasi dari
struktur dan fungsional protein didalam lensa sebagai akibat
oksidasi, proteolisis, transamidasi, karbamilasi, fosforlisasi
dan lainnya dilaporkan terjadi pada kekeruhan lensa

Xantin oksidasi merupakan enzim prooksidan yang


normalnya terdapat didalam jaringan mata dan
meningkatkanya aktivitas xantine oksida membentuk
sebuah sumber penting dari radikal bebas dan
merupakan penanda dari sebuah stres oksidatif pada
lensa.
Protein karbonilasi merupakan logam yang Protein terkarbonilasi cenderung
mempercepat modifikasi protein yang terjadi membentuk agregasi dari molekuler
didalam sisi rantai asam amino seperti lisin, bermassa berat yang resisten
arginin, prolin atau histidin dan merupakan
sebuah indikator penyebarluasan dari
terhadap degradasi, terakumulasi
kerusakan oksidatif berat dan kerusakan karena kerusakan atau terurainya
oksidatif irreversibel yang mengakibatkan protein dan karbonil yang
hilangnya fungsi protein dilaporkan pada lensa yang katarak.
filamen intermedia merupakan elemen sitoskeletal yang
utama bertanggung jawab terhadap kejernihan lensa
dan filamen intermedia yang utama adalah flanensin,
phakin dan phakinin.
Degradasi dari filanensin dan phakinin dan deamidasi
dari vimentin dilaporkan pada katarak lensa yang
berkaitan dengan usia.
5. Peroksidasi Lipid

Oksidasi lipid merupakan


konsekuesni perusak utama dari
pembentukan ROS karena ia
memproduksi perubahan
membran oksidatif yang
ireversibel.

Lipid peroksidasi telah terlibat didalam


patogenesis katarak dikarenakan peroksidase letal
memproduksi fragmentasi terlarut didalam
protein lensa dan merusak struktur penting dari
membran, sel epitel dan apoptosis dan
berhubungan dengan peningkatan opasitas dan
perubahan pada media refraksi dari lensa
6. Ketidak seimbangan ion

Seperti yang didiskusikan diawal, membran lensa


dilengkapi dengan berbagai jenis pompa untuk
memelihara homeostatis ion. Untuk menjaga gradien
ion yang stabil, lensa harus terus menerus
mengeluarkan energi untuk membawa natrium dan
kalsium keluar, dan pada waktu yang sama berfungsi
mengumpulkan ion lain seperti potasium.

Peningkatan sodium progresif, ditandai dengan


kehilangan potasium dan kenaikan beberapa kali
lipat dari kalsium telah disebutkan didalam literatur
menjadi patologgi terhadap kekeruhan dari lensa.
Besi dan tembaga terlibat dalam patogenesis katarak
dengan merusak membran lipid dan kapsul lensa,
hubungan silang dan ketidaklarutan dari protein
lensa, kebocoran kritalin beta dan gama kedalam
aqueous humor melalui produksi dari radikal
hidroksil dan peroksil
7. Inflamasi

Peningkata generasi ROS


Interleukin (IL) -18 adalah sitokin mempercepat produksi inflamasi
pleiotropik milik Keluarga IL-1 Sitokin seperti IFN γ di lensa melalui
menginduksi interferon (IFN) γ, NFkB dan jalur MAPK. Telah dilaporkan bahwa
iNOS dan bermain Peran penting dalam IFN-γ menyebabkan perkembangan
proses inflamasi katarak dengan menyebabkan
Apoptosis sel epitel lensa.
8. Apoptosis sel epitel lensa

Sel memiliki waktu hidup yang relatif lama dibawah kondisi


fisiologis yang norma, faktor seperti stres oksidatif mempengaruhi
viabilitas dari epitel lentikuler lensa sehingga mengakibatkan
kekeruhan pada lensa. Beberapa jumlah penelitian
mengkonfirmasi peran kematian sel epitel lensa sebagai kunci
biokimia yang mendasari proses pembentukan katarak melalui
berbagai keadaan yang disebutkan diatas.
Skematik kataraktogenesis
Terapi katarak
• Fekoemulsifikasi
• Ekstraksi katark ekstrakapsuler
• Ektraksi katarak intrakapsuler
Komplikasi dari operasi katarak

Risiko utamanya Berkaitan dengan pasca operasi adalah peradangan


(pembengkakan dan kemerahan) Di mata, pembengkakan retina
(cystoid macular edema); dimana Cairan terbentuk di antara lapisan
retina di bagian belakang mata, Pembengkakan kornea - dimana cairan
terbentuk di kornea pada Depan mata; infeksi Di mata, seperti
endophthalmitis (infeksi bakteri langka), Glaukoma, katarak sekunder
dll
Pencegahan perlindungan dari katarak

Banyak studi yang memfokuskan pada eksplorasi kemanjuran dari


antioksidan dalam mencegah katarak, Studi merekomendasikan bahwa
optimalisasi pemasukan lutein, zeaxanthin, vitamin B dan suplement
multivitamin akan menguntungkan untuk meminimalisisr risiko dari
katarak nuklear dan kemungkinan katarak kortikal. Dan juga banyak
tumbuh tumbuhan yang diduga memiliki efek melindungi kejernihan
lensa. Tumbuhan yang dilaporkan memiliki antikataraktogenikm adalah
assia tora, Vitexnegundo, Moringaoleifera, Ginkgo biloba, Ocimum
sanctum.
KESIMPULAN
• Patofisiologi katarak adalah melalui jalur MAPK, kerusakan oksidatif pada lensa
yang memicu Kerusakan membran lensa, akumulasi logam, modifikasi protein dan
Akumulasi, peradangan, apoptosis lenticular, dll dan semua ini mengubah sifat bias
lensa yang menghasilkan Keburaman dan katarak.

• Meski prosedur bedah modern Tersedia untuk perawatan katarak, ia


memiliki keterbatasan sendiri dan Komplikasi

• Terapi nutrisi berbasis produk alami memiliki biaya efektif yang baru
muncul di bidang penelitian untuk Pengelolaan katarak melalui
perlindungan dan pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai