Anda di halaman 1dari 24

GASTROENTERITIS

AKUT
\
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
◦ Nama : An. M
◦ Jenis Kelamin : Laki-laki
◦ Umur : 2 tahun
◦ Agama : Islam
◦ Tanggal Masuk IGD : 30 November 2019
ANAMNESIS

◦ KELUHAN UTAMA
MENCRET

◦ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien baru masuk dengan keluhan mencret yang sudah dialami 3
hari ini, dengan frekuensi mencret >10 x hari ini. Buang air besar
cair dan berwarna kuning, tidak terdapat lendir dan darah. Sejak
20 jam SMRS pasien juga mengeluhkan muntah yang berisi
makanan yang dimakan, tidak terdapat lendir dan darah dalam
muntah. Ibu pasien mengaku muntah sebanyak 5 kali dalam 20
jam SMRS. Pasien juga demam dan nafsu makan sudah menurun.
PEMERIKSAAN FISIK
◦ Status Presens
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : HR=128 x/menit, RR=22 x/mnt
t= 38.1ºC
Status Gizi : Berat badan: 7,5 kg

◦ Kepala dan Leher


Mata : Mata terlihat cekung (+/+) konjungtiva anemis (-), ikterik (-), visus normal
Bibir : Bibir kering dan pucat (+)
Leher : Kaku kuduk (-), Pembesaran Kel. limfe (-)

Dada
◦ Jantung:
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : iktus kordis teraba (+)
Perkusi : batas jantung kanan : Linea sternalis dekstra.
Batas jantung kiri : 1 jari lateral LMCS
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, dengan frekuensi denyut cepat (takikardi), murmur (-),
gallop (-)
• Paru:
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri
Palpasi : vokal fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor kanan=kiri
Auskultasi : vesikuler pada hemitoraks kanan=kiri

• Abdomen:
Inspeksi : perut datar, venektasi (-), scar (-)
Auskultasi : bising usus (+) , 35x/i
Perkusi : timpani, nyeri ketok (+)
Palpasi :perut supel, turgor kulit kembali lambat (>2 detik)
nyeri tekan di semua kuadran abdomen (+), Hepar dan lien tidak
teraba.

• Ekstremitas
akral agak dingin, CRT < 3 detik, edema (-), clubbing finger (-),
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Komponen Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 10,3 12-15 g/dl

Hematokrit 30,6 37-54%

Leukosit 6.600 u/L 4.000-11.000/ul

Trombosit 477.000 150.000-400.000/ul

Gula Darah Sewaktu 119 <200 mg/dl


DIAGNOSIS

Gastroenteritis akut dengan dehidrasi sedang

TATALAKSANA
Non Farmakologi :
bedrest total

Farmakologi : Supporis supp


IVFD RL 20 tpm
Inj. Ondansetron 3x 2 mg
Inj. Ceftriakson 2x 30 mg
Paracetamol 3x ½ cth
Neokalana 3x ½ cth

R/ Cek feses
DEFINISI

Gastroenteritis akut adalah peradangan pada lambung dan usus


yang ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai
dengan muntah dan seringkali disertai peningkatan suhu tubuh.
Gastoenteritis terdiri dari peradangan pada lambung (gastritis) dan
usus (enteritis).
ETIOLOGI
Infeksi : virus, bakteri, dan parasit.
◦ Golongan virus : Rotavirus, Adenovirus, Virus Norwalk, Astrovirus,
Calicivirus, Coronavirus, Minirotavirus.
◦ Golongan bakteri : Shigella spp., Salmonella spp., Escherecia coli,
Vibrio cholera, Vibrio parahaemoliticus, Aeromonas hidrophilia,
Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Clostridium difficile,
Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, Yersinia
enterocolitica.
◦ Golongan parasit, protozoa : Entamoeba histolytica, Giardia
lamblia, Balantidium coli ; cacing perut : Ascariasis, Trichuris
truchiura, Strongiloides stercoralis ; jamur : Candida spp.
Non infeksi
◦ Malabsorpsi : karbohidrat (intoleransi laktosa), lemak terutama
trigliserida rantai panjang, atau protein seperti beta-laktoglobulin.
◦ Makanan : makanan basi, makanan beracun. Diare karena
keracunan makanan terjadi akibat dua hal yaitu makanan
mengandung zat kimia beracun atau makanan mengandung
mikroorganisme yang mengeluarkan toksin, antara lain Clostridium
perfringens, Staphylococcus.
◦ Alergi terhadap makanan : terutama disebabkan oleh Cow’s milk
protein sensitive enteropathy (CMPSE), dan juga dapat disebabkan
oleh makanan lainnya.
◦ Imunodefisiensi. Diare akibat imunodefisiensi ini sering terjadi pada
penderita AIDS.
◦ Psikologis : rasa takut dan cemas.
DIAGNOSIS
ANAMNESA
◦ Umur
◦ Jenis kelamin
◦ Frekuensi diare
◦ Lamanya diare
◦ Perjalanan penyakit
◦ Informasi tentang tinja

◦ PEMERIKSAAN FISIK
◦ PEMERIKSAAN LAABORATORIUM
Derajat Dehidrasi
◦ Menurut klinisnya dehidrasi dibagi menjadi 3 tingkatan:3
◦ Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5% BB)
◦ Gambaran klinisnya turgor kurang, suara serak, pasien belem jatuh
dalam presyok.
◦ Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB)
◦ Tugor buruk,suaraserak, pasien jatuh dalam keadaan presyok dan
syok, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.
◦ Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% BB)
◦ Tanda dehidrasi sedang ditambah dengan penurunan kesadaran,
otot-otot kaku dan sianosis.
Skor penilaian klinis dehidrasi menurut Daldiyono :
Jika skor <3 maka pasien tidak termasuk dalam derajat dehidrasi,
jika skor > 3 maka pasien masuk dalam dehidrasi.
Klinis Skor
Rasa haus/muntah 1
Tekanan darah sistolik 60- 1
90mmHg

Tekanan darah diastolik 2


<60mmHg

Frekuensi nadi >120x/i 1


Kesadaran apatis 1
Kesadaran somnolen, sopor 2
atau koma

Frekuensi nafas >30x/i 1


Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer women’s hand 1
Ekstreimitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun 1
Umur >60 tahun 2
Penatalaksanaan
Rehidrasi

Terdapat beberapa macam pemberian cairan :3


◦ Metode Pierce berdasarkan keadaan klinis :
Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan = 5% x KgBB
Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan = 8% x KgBB
Dehidrasi berat, kebutuhan cairan = 10%x KgBB

◦ Metode Daldiyono
Kebutuhan cairan = Skor x 10%xKgBBx 1 Liter
15
◦ Dukungan nutrisi
◦ Obat antidiare
◦ Antimikroba

◦ dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, hipertonik),


hipokalemia, hipokalsemia, cardiac dysrhythmias akibat
hipokalemi dan hipokalsemi, hiponatremia, syok hipovolemik, dan
asidosi
KOMPLIKASI
◦ Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, hipertonik)
◦ Hipokalemia
◦ Hipokalsemia
◦ Cardiac dysrhythmias
◦ Hiponatremia
◦ Syok hipovolemik
◦ Asidosis
PEMBAHASAN
SUBJEKTIF
◦ Seorang pasien An. M, 2 tahun datang ke IGD dengan keluhan
mencret sejak 3 hari dengan frekuensi >10x/ hari. Buang air besar
cair dan berwarna kuning, tidak terdapat lendir dan darah. Sejak
20 jam SMRS pasien juga mengeluhkan muntah yang berisi
makanan yang dimakan, tidak terdapat lendir dan darah dalam
muntah. Ibu pasien mengaku muntah sebanyak 5 kali dalam 20
jam SMRS. Pasien juga demam dan nafsu makan sudah menurun
OBJEKTIF
◦ Pada pemeriksaan fisik didapatkan mata cekung (+), bibir kering
dan pucat dan terdapat nyeri tekan pada seluruh regio
abdomen
◦ Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 13.000 u/L
yang berarti mengalami peningkatan. Leukositosis yang
didapatkan dari pemeriksaan darah lengkap menunjukkan
respon tubuh terhadap infeksi.
ASSESMENT
◦ Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan tambahan yang dilakukan maka diagnosis
pada pasien ini adalah gastroenteritis akut dengan
dehidrasi ringan sedang. Diagnosis dapat ditegakkan
dengan alasan frekuensi diare yang sudah >10x/ harii sejak
3 hari yang lalu, bibir cekung dan pucat, mata cekung
dan leukositeosis yang menurut World Gastoenterology
Organisation Global Guidelines 2005.
PLAN
◦ Non Farmakologi :
◦ bedrest total

◦ Farmakologi :
◦ Supporis supp
◦ IVFD RL 20 tpm
◦ Inj. Ondansetron 3x 2 mg
◦ Inj. Ceftriakson 2x 30 mg
◦ Paracetamol 3x ½ cth
◦ Neokalana 3x ½ cth

◦ R/ Cek feses
KESIMPULAN
◦ Gastroenteritis akut adalah peradangan pada lambung dan usus
yang ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai
dengan muntah dan seringkali disertai peningkatan suhu tubuh.
Gastoenteritis terdiri dari peradangan pada lambung (gastritis) dan
usus (enteritis).
◦ Penyakit gastroenteritis ini biasanya merupakan penyakit yang
sembuh dengan sendirinya (“self-limited”), tetapi manajemen dan
tatalaksana yang tidak baik dari infeksi akut tersebut dapat
menyebabkan keadaan yang berlarut-larut.
◦ Aspek paling penting dari terapi diare adalah untuk menjaga hidrasi
yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini
dilakukan dengan rehidrasi oral, dimana harus dilakukan pada
semua pasien kecuali yang tidak dapat minum atau yang terkena
diare hebat yang memerlukan hidrasi intavena yang
membahayakan jiwa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai