AKUT
\
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
◦ Nama : An. M
◦ Jenis Kelamin : Laki-laki
◦ Umur : 2 tahun
◦ Agama : Islam
◦ Tanggal Masuk IGD : 30 November 2019
ANAMNESIS
◦ KELUHAN UTAMA
MENCRET
Dada
◦ Jantung:
Inspeksi : dalam batas normal
Palpasi : iktus kordis teraba (+)
Perkusi : batas jantung kanan : Linea sternalis dekstra.
Batas jantung kiri : 1 jari lateral LMCS
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, dengan frekuensi denyut cepat (takikardi), murmur (-),
gallop (-)
• Paru:
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri
Palpasi : vokal fremitus kanan=kiri
Perkusi : sonor kanan=kiri
Auskultasi : vesikuler pada hemitoraks kanan=kiri
• Abdomen:
Inspeksi : perut datar, venektasi (-), scar (-)
Auskultasi : bising usus (+) , 35x/i
Perkusi : timpani, nyeri ketok (+)
Palpasi :perut supel, turgor kulit kembali lambat (>2 detik)
nyeri tekan di semua kuadran abdomen (+), Hepar dan lien tidak
teraba.
• Ekstremitas
akral agak dingin, CRT < 3 detik, edema (-), clubbing finger (-),
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Komponen Hasil Nilai Normal
TATALAKSANA
Non Farmakologi :
bedrest total
R/ Cek feses
DEFINISI
◦ PEMERIKSAAN FISIK
◦ PEMERIKSAAN LAABORATORIUM
Derajat Dehidrasi
◦ Menurut klinisnya dehidrasi dibagi menjadi 3 tingkatan:3
◦ Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5% BB)
◦ Gambaran klinisnya turgor kurang, suara serak, pasien belem jatuh
dalam presyok.
◦ Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB)
◦ Tugor buruk,suaraserak, pasien jatuh dalam keadaan presyok dan
syok, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.
◦ Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10% BB)
◦ Tanda dehidrasi sedang ditambah dengan penurunan kesadaran,
otot-otot kaku dan sianosis.
Skor penilaian klinis dehidrasi menurut Daldiyono :
Jika skor <3 maka pasien tidak termasuk dalam derajat dehidrasi,
jika skor > 3 maka pasien masuk dalam dehidrasi.
Klinis Skor
Rasa haus/muntah 1
Tekanan darah sistolik 60- 1
90mmHg
◦ Metode Daldiyono
Kebutuhan cairan = Skor x 10%xKgBBx 1 Liter
15
◦ Dukungan nutrisi
◦ Obat antidiare
◦ Antimikroba
◦ Farmakologi :
◦ Supporis supp
◦ IVFD RL 20 tpm
◦ Inj. Ondansetron 3x 2 mg
◦ Inj. Ceftriakson 2x 30 mg
◦ Paracetamol 3x ½ cth
◦ Neokalana 3x ½ cth
◦
◦ R/ Cek feses
KESIMPULAN
◦ Gastroenteritis akut adalah peradangan pada lambung dan usus
yang ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai
dengan muntah dan seringkali disertai peningkatan suhu tubuh.
Gastoenteritis terdiri dari peradangan pada lambung (gastritis) dan
usus (enteritis).
◦ Penyakit gastroenteritis ini biasanya merupakan penyakit yang
sembuh dengan sendirinya (“self-limited”), tetapi manajemen dan
tatalaksana yang tidak baik dari infeksi akut tersebut dapat
menyebabkan keadaan yang berlarut-larut.
◦ Aspek paling penting dari terapi diare adalah untuk menjaga hidrasi
yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini
dilakukan dengan rehidrasi oral, dimana harus dilakukan pada
semua pasien kecuali yang tidak dapat minum atau yang terkena
diare hebat yang memerlukan hidrasi intavena yang
membahayakan jiwa.
TERIMAKASIH