Anda di halaman 1dari 38

NAMA KELOMPOK

E.ARINNE MARIZA
EDRIAN ROBY AZRAMON
 KELOMPOK 6
SUHENDRA
SINTA PRAPITA
SITY HALIMAH HIDAYAT
MONIKA ZIKRA ILAHI
YUNI TA
TRI SULISTIYA WATI
RONI IRWANSYAH
Anatomi payudara

ANIK MARYUNANI (2015) ASI


EKSLUSIF DAN MANAJEMEN
LAKTASI
FISIOLOGI ASI

ANIK MARYUNANI (2015)


ASI EKSLUSIF DAN
MANAJEMEN LAKTASI
Definisi
 ASI (Air susu Ibu) adalah suatu emulsi lemak dalam
larutan protein laktosa dan garam-garam anorganik
yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu dan
berguna sebagai makanan bayi

Anik Maryunani,inisiasi
menyusu dini,ASI ekslusif
dan manajemen laktasi
ASI EKSLUSIF
 ASI EKSLUSIF ADALAH PEMBERIAN ASI SAJA PADA
BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN TANPA TAMBAHAN
CAIRAN ATAU PUN MAKANAN LAIN. ASI DAPAT
DIBERIKAN SAMPAI BAYI BERUSIA 2 TAHUN.
Dasar pemberian asi eksklusif
 Deklarasi innocenti (WHO-Unicef)
Jenis-jenis ASI
 Kolostrum : air susu yang pertama kali keluar
 Air susu peralihan : ASI yang keluar setelah kolostrum
sampai sebelum asi matang,yaitu sejak hari ke-4
sampai hari ke-10
 Air susu matur : asi matur disekresikan pada hari
kesepuluh dan seterusnya.
Komposisi ASI
Lemak
Protein
Prebiotik (oligosakarid)
Karbohidrat
Zat besi
Vit
Elektrolit dan mineral
Imunoglobin
Volume asi
Ketika lahir Sampai 5 ml ASI Penyusun pertama

Dalam 24 jam 7-123 ml/hari ASI 3-8 penyusun

Antara 2-6 395-868 ml/hari ASI 5-10 penyusun

Satu bulan 395-868 ml/hari ASI 6-18 penyusun

Enam bulan 710-803 ml/hari ASI 6-18 penyusun


Keadaan yang dapat
meningkatkan hormon oksitosin
 Perasaan dan curahan kasih sayang terhadap bayinya.
 Celotehan atau tangisan bayi
 Dukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti
menggendong bayi ke ibu saat akan disusui atau
disendawakan, mengganti popok dan memandikan
bayi, bermain, mendendangkan bayi dan membantu
pekerjaan rumah tangga
 Pijat bayi
Beberapa keadaan yang dapat
mengurangi produksi hormon
oksitosin
 Rasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingung
 Rasa cemas terhadap perubahan bentuk pada
payudara dan bentuk tubuhnya, meniggalkan bayi
karena harus bekerja dan ASI tidak mencukupi
kebutuhan bayi.
 Rasa sakit terutama saat menyusui
POSISI BAYI MENYUSUI
 Posisi mendekap atau mengendong ( cradle position )
 Posisi mengendong silang ( cross cadle )
 Posisi dibawah lengan ( underarm hold )
 Berbaring menyamping/bersisian
 Mengangkang
 Condong di atas bayi
POSISI MENYUSUI
Posisi tubuh yang baik dapat
dilihat sebagai berikut
 Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
 Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to
chest)
 Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga
telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi
dan leher bayi
 Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik
 Ada kontak mata antara ibu dengan bayi
 Pegang belakang bahu jangan kepala bayi
 Kepala terletak dilengan bukan didaerah siku
Posisi menyusui yang tidak benar dapat dilihat
sebagai berikut :
 Leher bayi terputar dan cenderung kedepan
 Badan bayi menjauh badan ibu
 Badan bayi tidak menghadap ke badan ibu
 Hanya leher dan kepala tersanggah
 Tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi
 C-hold tetap dipertahankan
Tanda perlekatan bayi dan ibu
yang baik

 Dagu menyentuh payudara


 Mulut terbuka lebar
 Bibir bawah terputar keluar
 Lebih banyak areola bagian atas yang terlihat
dibanding bagian bawah
 Tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
 Jika bayi tidak melekat dengan baik maka akan
menimbulkan luka dan nyeri pada puting susu dan
payudara akan membengkak karena ASI tidak dapat
dikeluarkan secara efektif. Bayi merasa tidak puas dan
ia ingin menyusu sering dan lama. Bayi akan
mendapat ASI sangat sedikit dan berat badan bayi
tidak naik dan lambat laun ASI akan mengering.
Tanda perlekatan ibu dan bayi
yang tidak baik :

 Dagu tidak menempel pada payudara


 Mulut bayi tidak terbuka lebar- Bibir mencucu/
monyong
 Bibir bawah terlipat kedalam sehingga menghalangi
pengeluaran ASI oleh lidah
 Lebih banyak areola bagian bawah yang terlihat
 Terasa sakit pada puting
Perlekatan yang benar adalah
kunci keberhasilan menyusui
 Bayi datang dari arah bawah payudara
 Hidung bayi berhadapan dengan puting susu
 Dagu bayi merupakan bagian pertama yang melekat
pada payudara (titik pertemuan)
 Puting diarahkan ke atas ke langit-langit bayi
 Telusuri langit-langit bayi dengan putting sampai
didaerah yang tidak ada tulangnya, diantara uvula
(tekak) dengan pangkal lidah yang lembut
 Putting susu hanya 1/3 atau ¼ dari bagian dot panjang
yang terbentuk dari jaringan payudara
 Berapa lama sebaiknya bayi menyusu?

Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode


menyusu. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit,
walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur
sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu
berlangsung sangat lama (lebih dari 30 menit) atau
sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada
masalah.
 Berapa sering bayi menyusu selama sehari?

Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan


bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam.
Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada usia
2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang.
Bagaimana menilai kecukupan
ASI?

 Asi akan cukup bila posisi dan perlekatan benar


 Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan
warna urine yang tidak pekat dan bau tidak
menyengat
 Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan
dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 minggu
 Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan
melepas sendiri dari payudara ibu
Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi asi
 Kualitas dan kuantitas makanan ibu
 Hormonal
 Psikologi dan sosial
 Kontak langsung ibu dan bayi
 Interaksi ibu dan bayi
ASI SUSU SAPI FORMULA

KONTAMINA - MUNGKIN MUNGKIN


SI
ANTI ADA - -
INFEKSI
FAKTOR ADA - -
TAMBAHAN

PROTEIN JUMLAH BERLEBIH MENIRU ASI


CUKUP,MUD
AH DICERNA

LEMAK CUKUP KURANG KURANG


DHA,AA ADA - DITAMBAHK
AN
LIPASE ADA - -

ZAT BESI MUDAH SUKAR SUKAR


DICERNA DICERNA DICERNAH
VITAMIN CUKUP KURANG DITAMBAHK
AN
KEUNGGULAN ASI DIBANDING
SUSU FORMULA
ASI SUSU FORMULA
 SUMBER GIZI SEMPURNA  TIDAK SELURUH ZAT GIZI
 MUDAH DICERNA TERKANDUNG
 KOMPOSISI SESUAI
DIDALAMNYA
KEBUTUHAN  SULIT DICERNA
 CITA RASA BERVARIASI  KOMPOSISI ZAT GIZI
SELALU SAMA UNTUK
SETIAP KALI MINUM
 BERCITA RASA SAMA DARI
WAKTU KEWAKTU
KENDALA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF
 IBU TERINFEKSI HIV, MENGIDAP TBC AKTIF , DAN
HEPATITIS B AKTIF
 PUTTING IBU TERLALU MASUK
 BAYI KARENA BERBAGAI SEBAB HARUS
MENDAPAT PERAWATAN TERPISAH DARI IBUNYA
DALAM JANGKA WAKTU LAMA.
Kontraindikasi
 Galaktosemia
 Fenilketonuria
 Maple syrup urine desease
Memerah ASI

1. Memerah
dengan tangan
2.Pompa payudara
CARA MENYIMPAN ASI
Tempat menyimpan Suhu(celsius) Waktu
Suhu kamar 19-26 4-8 jam
Lemari es <4 3-8 hari
5-10 3 hari
freezer -18-20 6-12 bulan
Menghangatkan dan mencairkan ASI
kembali
• ASI tidak boleh dihangatkan menggunakan panas
langsung atau microwave
• ASI dapat dihangatkan dalam sebuah tempat yang
telah diisi air panas yang mengalir selama beberapa
menit
• ASI beku dapat dibiarkan didalam lemari es untuk
mencair atau ditempatkan dibawah air dingin yang
mengalir
Daftar pustaka
 ANIK MARYUNANI (2015) ASI EKSLUSIF DAN
MANAJEMEN LAKTASI
 MARIA POLLARD ASUHAN BERBASISNBUKTI(ASI)

Anda mungkin juga menyukai