WILAYAH V
DATA UMUM PROYEK
• NAMA PROYEK : PAKET PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEWAWILAYAHKALIMANTAN TA. 2018 (RSNPP18-08)
KAB.
BULUNGAN
KAB.
KAB. BARITO
MEMPAWAH
UTARA
KAB.PENAJAM
KAB. KAB. PASER UTARA
KETAPANG BARITO
TIMUR
KAB. KAB.HULU
KOTAWARING SUNGAI SELATAN
IN BARAT
KOTA
BANJARMAS
IN (UMB)
KOTA
BANJARMASIN
DATA TEKNIS
1. PEMPROV KALIMANTAN UTARA (KAB. BULUNGAN)
• Type Rusun : Type 45 / 3 Lantai
• Sasaran : ASN
• Rencana Lahan untuk lokasi rusun : ± 8000 m²
• Jenis Daya Dukung Tanah : Keras
• Kondisi Tanah : Cenderung Datar
• Pondasi Bangunan Sekitar : Pondasi Tapak
• Posisi Lahan terhadap Lahan Akses : -20 cm dari jalan
• Keberadaan Bangunan di Lahan : Tidak ada
• Keberadaan Tanaman Produktif : Tidak ada
FOTO LOKASI
1. PEMPROV KALIMANTAN UTARA (KAB. BULUNGAN)
Kondisi Lahan Existing Perumahan Disekitar Lokasi Kondisi Sungai Disekitar Lokasi
FOTO LOKASI TERBARU
2. PEMKAB. BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH(KAB. TAMIYANG LAYANG)
MUSTER POINT
F
G
H
DATA TEKNIS
3. RSUD MUARA TEWEH, BARITO UTARA, KALIMANTAN TENGAH
• Type Rusun : T 36/3 lantai, 42 Hunian
• Sasaran : ASN
• Rencana Lahan untuk lokasi rusun : ± 7 Ha
• Jenis Daya Dukung Tanah : Keras
• Kondisi Tanah : Berundak/Berkontur
• Pondasi Bangunan Sekitar : Tiang Pancang
• Posisi Lahan terhadap Lahan Akses : Dibawah ± 45 cm
• Keberadaan Bangunan di Lahan : Ada
• Keberadaan Tanaman Produktif : Tidak Ada
FOTO LOKASI
3. RSUD MUARA TEWEH, BARITO UTARA, KALIMANTAN TENGAH
A B. PABRIKASI PEMBESIAN
-3 .877 -3 .057 -1 .697 -0 .942 -0 .637 -0 .477 -0 .562
C. GUDANG
B D. PABRIKASI PRE CAST
C
E. PABRIKASI PRE CAST
-0 .762 D E F. PABRIKASI PLAT PRE CAST
AREA BELUM DI CLEARING
H. DIREKSIKEET
-3 .617 -2 .182 -1 .237 -1 .065 -1 .042 -1 .392 -1 .962
I. BARAK PEKERJA
F G
-4 .022 -3 .352
MUSTER POINT
-4 .457 -3 .837
-5 .487 -5 .037
-7 .057 -6 .580
-8 .307 -7 .577 -6 .787 -6 .982 -6 .462
DATA TEKNIS
4. PEMKAB. KOTAWARINGIN BARAT, RSUD IMANUDDIN, KALIMANTAN TENGAH
• Type Rusun : T 36/3 lantai, 42 Hunian
• Sasaran : ASN
• Rencana Lahan untuk lokasi rusun : ± 3041 m²
• Jenis Daya Dukung Tanah : Keras
• Kondisi Tanah : Datar dan Miring
• Pondasi Bangunan Sekitar : Telapak dan Pancang
• Posisi Lahan terhadap Lahan Akses : Dibawah ± 20 cm
• Keberadaan Bangunan di Lahan : Ada (80 % sudah dirobohkan)
• Keberadaan Tanaman Produktif : Ada
DATA TEKNIS
4. PEMKAB. KOTAWARINGIN BARAT, RSUD IMANUDDIN, KALIMANTAN TENGAH
J ala n R aya
A
B C
MUS TE R POINT
D
LEGENDA
A. P OS JAGA
B . P ABRIKA SI PRE CAST
C. P ABRIKA SI PRE CAST
D. PAB RIKA SI P EMBE SIAN
E. G UDANG
F. P ABRIKA SI PLA T P RE CAST
G . PAB RIKA SI P LAT PRE CAST
H. DIREK SIK EET
I. B ARA K P EKERJA
F
E MUS TE R POINT
I
H
DATA TEKNIS
5. PEMKOT BANJARMASIN
• Type Rusun : T 36/4 lantai, 58 Hunian
• Sasaran : MBR
• Rencana Lahan untuk lokasi rusun : ± 2.800 m²
• Jenis Daya Dukung Tanah : LUNAK
• Kondisi Tanah : Datar dan Berlubang
• Pondasi Bangunan Sekitar : Telapak
• Posisi Lahan terhadap Lahan Akses : Dibawah ± 10 cm
• Keberadaan Bangunan di Lahan : Ada (80 % sudah dirobohkan)
• Keberadaan Tanaman Produktif : Ada
FOTO LOKASI
5. PEMKOT BANJARMASIN
Jalan Eksisting
Saluran
D ireksi Gudang
Keet
Lahan Tampak Selatan Akses Jalan Ke Lokasi Jalan Utama Menuju Lokasi
FOTO LOKASI
7. PEMKAB PANAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMUR
Gedung Eksisting
Lantai
Precast
Direksi Keet
B
Jalan Rangga
50 m
+0.00
Sentap
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0A
Crane Area
RTH RTH
LOBY
RTH RTH
DATA TEKNIS
10. PONDOK PESANTREN, KAB. MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT
• Type Rusun : T. Barak Sedang/ 2 Lantai. (8 Barak), 37 Hunian
• Sasaran : Santri Pondok Pesantren
• Rencana Lahan untuk lokasi rusun :-
• Jenis Daya Dukung Tanah : Keras
• Kondisi Tanah : Cenderung Datar
• Pondasi Bangunan Sekitar : Telapak
• Posisi Lahan terhadap Lahan Akses : Sejajar dengan jalan
• Keberadaan Bangunan di Lahan : Tidak ada
• Keberadaan Tanaman Produktif : Tidak ada
FOTO LOKASI TERBARU
10. PONDOK PESANTREN, KAB. MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT
D D
C C
B B
A A
A' A'
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
TYPE 45 – 3 LT
DENAH
UP UP UP
DN SELASAR DN
-0.020
R.SERBAGUNA
DN DN
1
UNIT-2 UNIT-1 UNIT-9 UNIT-10 UNIT-11
+0.00 +0.00 +0.00 +0.00 +0.00
DN
RAMP
DN
Lt. Dasar
DN UP UP DN UP DN
SELASAR
+4.398
Lt. 2
TYPE 45 – 3 LT
DENAH
DN UP DN DN
SELASAR
+3.198
Lt. 3
Dak Beton
Lt. Atap
TYPE 45 – 3 LT
TAMPAK
TYPE 45 – 3 LT
POTONGAN
Level Roof
Level
12095
RB
11395
Level 4
9600
Level 3
6400
Level 2
3200
Level 1
T.O. Fnd. Wall
0
-450
3000 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 3000
59300
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Level Roof
Level
12095
RB
11395
Level 4
9600
Level 3
6400
Level 2
3200
Level 1
T.O. Fnd. Wall
0
-450
3000 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 4100 3000
59300
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Level Roof
Level Roof
Level RB
12095
Level RB
12095
11395
11395
Level 4
Level 4
9600
9600
Level 3
Level 3
6400
6400
1
AR-4-03
Level 2
Level 2
3200
3200
Level 1 2400
T.O. Fnd. Wall Level 1
0 T.O. Fnd. Wall
-450 0
-450
2400 4100 4100 4100 4100 4100 4100
14700 12300
C
D B A A'
A' A B C D
TYPE 36 - 4 LT
PEMANCANGAN
A
A
A
A
A
A A A A A A A A A A A A A A A A
TYPE 36 - 4 LT
DENAH
Lt. Dasar
Lt. 2
Lt. 3
TYPE 36 - 4 LT
DENAH
Lt. 4
NOK METAL
Lt. Atap
POSISI ROOF TANK
DAK KANTILEVER
DAK KANTILEVER
Lt. rooftop
TYPE 36 - 4 LT
TAMPAK
TYPE 36 - 4 LT
POTONGAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0A
D C B A D C B A
TYPE 36 - 3 LT
PEMANCANGAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 13
D D
C C
B B
A A
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 13 14
TYPE 36 - 3 LT
DENAH
Lt. Dasar
S E LA S AR S E LA S AR S E LA S AR
K WH M ETER
Lt. 2
TYPE 36 - 3 LT
DENAH
K WH METER
Lt. 3
NOK METAL
Lt. Atap
TYPE 36 - 3 LT
TAMPAK
TYPE 36 - 3 LT
POTONGAN
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0A
TYPE 24 - 3 LT
PEMANCANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E D
D C
C B
B A
A A'
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TYPE 24 - 3 LT
DENAH
LOBY
Lt. 2
R TH R TH
LOBY
R TH R TH
Lt. Dasar
TYPE 24 - 3 LT
DENAH
LOBY
Lt. 3
Lt. Atap
TYPE 24 - 3 LT
TYPE 24 - 3 LT
POTONGAN
KENDALA LAPANGAN
WILAYAH V
KENDALA DI LAPANGAN
1. PEMPROV KALIMANTAN UTARA (KAB. BULUNGAN)
Teknis :
Non teknis :
• Tuntutan masyarakat masalah dampak pancang terhadap rumah mereka
• permintaan masyarakat utk Akses/jln masuk ke lokasi harus ditimbun trlebih dahulu
• Masalah batas Lahan masyarakat dan pemerintah
• Sumber air bersih sangat jauh dari lokasi proyek ( harus buat jalur baru)
• Butuh penambahan tiang listrik utk pengurusan KWH baru
KENDALA DI LAPANGAN
2. PEMKAB. BARITO TIMUR KALIMANTAN TENGAH(KAB. TAMIYANG LAYANG)
Teknis :
• Belum ada clearing lahan
• Volume pekerjaan pemagaran tidak mencukupi yang dibutuhkan 280 m, tapi yang
tertuang di BOQ hanya 116 m
Non teknis :
• Air kerja tidak ada, diperlukan sumur bor
KENDALA DI LAPANGAN
3. RSUD MUARA TEWEH, BARITO UTARA, KALIMANTAN TENGAH
Teknis :
• Jika pekerjaan perataan tanah belum dilaksanakan, pekerjaan pemancangan sulit untuk
dilakukan.
• Volume pekerjaan pemagaran tidak mencukupi yang dibutuhkan 280 m, tapi yang
tertuang di BOQ hanya 116 m
Non teknis :
• User tdk meratakan tanah unt lokasi rusun sehingga harus di ratakan terlebih dahulu ( pek
tanah cut & fill)
• Lapangan menunggu instruksi surat izin dari PPK untuk pemagaran dan cut & fill, karena
volume kontrak tidak sesuai degan kondisi actual di lapangan.
• Pekerjaan clearing belum mencukupi lahan yg di butuhkan.
KENDALA DI LAPANGAN
4. PEMKAB. KOTAWARINGIN BARAT, RSUD IMANUDDIN, KALIMANTAN TENGAH
Teknis :
• Kontur tanah tidak rata, harus dilakukan cut & fill
• Volume pekerjaan pemagaran tidak mencukupi yang dibutuhkan 280 m, tapi yang tertuang
di BOQ hanya 116 m
Non teknis :
• Lahan belum dibersihkan oleh User
• lahan sempit jika tdk di laksanakan pekerjaan cut & fill, maka material pancang & besi sulit
untuk masuk dan menyulitkan pekerjaan pemancangan.
• Harus dilakukan pemangkasan pohon-pohon warga
KENDALA DI LAPANGAN
5. PEMKOT BANJARMASIN
Teknis :
• Kondisi tanah bergambut/rawa
• Kedalaman pancang sebaiknya dilakukan sondir
• Kondisi tanah lembek, tidak bias dilewati kendaraan
Non teknis :
• Kondisi masyarakat yang harus di sosialisasi
• Perlu perapihan kabel PLN dan Kabel telefon yang menghambat akses ke lokasi proyek
• Harus dilakukan pemangkasan pohon-pohon warga
• POS warga harus di bongkar/ di pindahkan ke luar lokasi proyek
• Pemindahan rumah warga yang masih ada di lokasi proyek
KENDALA DI LAPANGAN
6. PEMKAB HULU SUNGAI SELATAN, RSUD HASAN BASRI, KALIMANTAN SELATAN
Teknis :
• Volume pekerjaan pagar proyek kurang dari BOQ
• Lokasi proyek belum di clearing
• Akses ke lokasi proyek harus di timbun untuk mobil besar
Non teknis :
• Harus dilakukan izin melintasi kota untuk kendaraan besar ke dinas terkait
• Ada pekerjaan pving block dan pekerjaan saluran di akses ke proyek
KENDALA DI LAPANGAN
7. PEMKAB PANAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMUR
Teknis :
Non teknis :
• Air PAM hny ngalir 3 hr/minggu (selasa,sabtu,minggu). Baiknya bikin sumur bor
KENDALA DI LAPANGAN
8. POLITEKNIK KETAPANG, KAB. KETAPANG, KALIMANTAN BARAT
Teknis :
• Lokasi proyek rawa, tidak bisa dilakukan pemancangan
• Kedalaman pancang proyek sebelah hingga 30 m
Non teknis :
• Akses jalan menuju lokasi proyek blm selesai di timbun
• Akses jalan menuju lokasi proyek tertutupi oleh proyek sebelah
• Jarak listrik PLN ke lokasi proyek jauh.
KENDALA DI LAPANGAN
10. PONDOK PESANTREN, KAB. MEMPAWAH, KALIMANTAN BARAT
Teknis :
Non teknis :
• Akses jalan menuju lokasi proyek sempit
PERTANYAAN
SELURUH LOKASI
• Surat Penyerahan Lahan
• Durasi Approvel Material
• izin pelaksanaan pekerjaan
• Surat Koresponden
• Surat instruksi dari yang berwenang
• Jenis Kontrak
• Pada saat serah terima 1 diharapkan hunian langsung dipergunakan untuk menghindari
gedung mall function
• Penanggulangan bila kualitas beton tidak masuk
• Mekanisme Progres
• Untuk lahan yg belum di clearing tindak lanjutnya bagaimana
• Agar segera dikeluarkan surat izin terkait lahan yang belum siap
PERTANYAAN
SELURUH LOKASI
• Untuk lokasi kalsel yang merupakan tipe panggung untuk lahannya juga perlu di timbun
sebagai akses alat kerja : Pancang dll
• Masalah sosial pada lokasi-lokasi terutama pada lokasi yang bersinggungan langsung
dengan masyarakat seperti Penajam, bulungan, banjarmasin.
• Mana yang mau di ikuti, gambar atau BOQ
• Agar seluruh USER segera mengeluarkan SPL
• Percepatan persetujuan layout gedung
• Review desain kapan bisa kita terima
• Sistem serah terima pertama, antara kontraktor ke PPK dan PPK ke USER seperti apa
• Surat untuk PPK tentang lahan yang belum siap
• IMB
WILAYAH V
STRATEGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEMANCANGAN
Berikut ini strategi pelaksanaan
pemancangan adalah sebagai berikut :
Kemudian bisa dilanjutkan dengan pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan plambing. Untuk pekerjaan arsitektur
dan MEP bisa berjalan jika pekerjaan struktur lantai 1 bekistingnya sudah dibongkar.
Untuk rusun dengan type yang lain, strategi rencana pelaksanaannya sama dengan strategi pekerjaan rusun yang sudah
dijelaskan tersebut diatas (Rusun Type 24 – 3 Lantai (KDS-BC)
STRATEGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN KOLOM
Kemudian bisa dilanjutkan dengan pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan plambing. Untuk pekerjaan arsitektur
dan MEP bisa berjalan jika pekerjaan struktur lantai 1 bekistingnya sudah dibongkar.
Untuk rusun dengan type yang lain, strategi rencana pelaksanaannya sama dengan strategi pekerjaan rusun yang sudah
dijelaskan tersebut diatas (Rusun Type 24 – 3 Lantai (KDS-BC)
WILAYAH V
PEKERJAAN PERSIAPAN
MOBILISASI & DEMOBILISASI
PEMBERSIHAN LOKASI
TEST MATERIAL
Penempatan fasilitas – fasilitas tersebut sebelumnya meminta persetujuan dari Direksi dan Konsultan Pengawas. Fasilitas –
Fasilitas penunjangnya antara lain:
Kantor proyek
Jalan kerja
2. Checking keakuratan koordinat (x,y) bm dengan menggunakan alat Thedolite, dan keakuratan elevasi (jika bm lebih dari satu) dengan
menggunakan alat autolevel/ waterpass
3. Jika bm masih dalam toleransi dan direkomendasikan bisa digunakan, (jika dianggap perlu) dilakukan penambahan titik referensi di
lapangan mengacu bm yang sudah disetujui direksi tersebut
4. Dilakukan joint survey pengukuran situasi untuk mendapatkan peta eksisting lapangan
5. Joint survey pengukuran cross setion untuk mendapatkan elevasi tanah asli (ogl), sebagai dasar pembuatan gambar penampang
melintang dan memanjang, untuk digunakan sebagai dasar perencanaan dan atau perhitungan galian / timbunan
PEKERJAAN PERSIAPAN
PENGUKURAN
GAMBAR PEKERJAAN PENGUKURAN LAPANGAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEMASANGAN BOUWPLANK
B. PEKERJAAN PEMASANGAN BOUWPLANK
Papan referensi harus dipasang pada patok-patok kayu yang nyata-nyata kuat tertancap di dalam tanah sehingga tidak
bisa bergerak-gerak atau berubah posisi.
− Tinggi papan referensi harus sama dengan peil nol / induk kecuali bila ada ketentuan.
PEKERJAAN PERSIAPAN
• Laporan Administrasi & Foto Proyek 3 Foto (Warna)
Laporan harian dibuat setiap hari selama masa pelaksanaan dan diserahkan kepada pengawas pekerjaan
untuk mendapat persetujuan. Laporan harian berisi informasi pada hari pelaksanaan tersebut berupa
pekerjaan yang dilaksanakan, pekerja, material, cuaca, serta peralatan.
Dokumentasi dibuat berdasarkan item pekerjaan yang dikerjakan dimana pengambilan dokumentasi
diambil dari pekerjaan belum dilaksanakan (0%), pekerjaan sedang/dalam pelaksanaan (50%) dan
pekerjaan sudah selesai dilaksanankan (100 % ) dari satu titik pandang dengan jarak dan dari arah yang
sama. Posisi pengambilan foto dalam 3 arah yang berlainan, agar posisi foto jelas maka harus disertai
gambar lay out dengan nomor posisi masing-masing ditulis pada lembar foto yang dibuat. Termasuk juga
tahapan-tahapan pekerjaan yang penting. Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik dan
sebagai bukti yang meyakinkan di kemudian hari, maka penyedia jasa harus menyediakan foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan camera digital.
• Listrik Kerja
Kontraktor menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sendiri sementara nyang
dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang
berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik tidak
membahayakan para pekerja dilapangan.
a. Untuk penyediaan fasilitas penerangan dan listrik bagi operasional lapangan dan
kantor direksi keet, berasal dari PLN. Untuk mengantisipasi jika terjadi listrik padam
maka akan disiapkan genset
b. Instalasi pengkabelan dan titik lampu dikoordinasikan dengan pengawas untuk
mendapat persetujuannya.
PAPAN NAMA PROYEK
Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek bertujuan untuk memberikan informasi secara tertulis bahwa ditempat tersebut akan dikerjakan
suatu proyek.
Papan Nama Proyek dibuat dengan multiplek/triplek tebal 9 mm dengan ukuran 150 cm x 90 cm. Papan Nama
dipasang pada tiang kaso dengan ketinggian disesuaikan dengan kondisi lokasi agar mudah dilihat umum. Papan
Nama Proyek ditulis dengan menggunakan huruf cetak denggan tulisan dan garis berwarna hitam.
Pelabuhan Terdekat
Laut
10 11 12
9
8m
JALAN KERJA
JALAN KERJA
JALAN KERJA
LOKASI PEKERJAAN RUSUNAWA
KALIMANTAN
JALAN KERJA
8m
8 7 1 2
3 4 5 6
Keterangan : 3m
: Pagar Proyek
1 : Pos Jaga (2 m x 1,5 m) 6 : KM/WC Khusus Karyawan/Tamu 2 Unit (2 m x 1,5 m) 10 : Barak Pekerja (12 m x 4 m)
: Pintu Pagar Proyek
2 : Papan Nama Proyek 7 : Gudang Tertutup (6 m x 4 m)
11 : KM/WC Pekerja 4 Unit (2 m x 1,5 m)
3 : Direksi Keet (8 m x 4 m) 8 : Gudang Terbuka
12 : Tempat Penampungan Air (2 m x 4 m)
4 : Musholla (3 m x 4 m)
9 : Workshop/Los Kerja
5 : Pantry / dapur (3 m x 4 m)
PENGAMANAN TERHADAP SITE
Pagar Seng Keliling Proyek
Pembuatan pagar pengaman proyek dimaksudkan untuk memisahkan area aktifitas proyek dengan aktifitas luar yang mungkin dapat
saling mengganggu. Pagar pengaman ini juga berfungsi agar seluruh aktifitas pekerjaan proyek tidak terlihat langsung oleh umum dan
memastikan orang-orang yang terlibat didalam proyek hanyalah orang-orang yang berkepentingan dengan proyek tersebut. Pembuatan
pagar pengaman proyek dimaksudkan juga untuk pengamanan material proyek dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan
material maupun peralatan dan memastikan aktifitas pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan tidakterganggu
Rangka Hollow
Seng Gelombang
200 cm 150 cm
20 cm
5. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang telah ditentukan.
6. Atur posisi sumbu alat segaris dengan sumbu tiang pancang sesuai rencana, sehingga as alat pancang tepat pada
patok titik pancang yang telah ditentukan.
7. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang “backstay’ sambil diperiksa dengan waterpass
sehingga diperoleh posisi vertikal yang teliti.
PEKERJAAN PEMANCANGAN
TAHAPAN PELAKSANAAN PEMANCANGAN
Tahapan Pekerjaan Pemancangan
8. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang “backstay’ sambil diperiksa dengan waterpass sehingga
diperoleh posisi vertikal yang teliti.
9. Proses Pemancangan dilaksanakan dengan penekanan ke kepala tiang pancang sampai mencapai kedalamana
rencana.
10. Pada proses pemacangan setelah tiang pertama dipancang dilakukan penyambungan pada kepala pancang yang
telah tertanam dengan pancang yang akan disambung. Penyambungan dilakukan dengan pengelasan penuh di
sekeliling pertemuan kedua pelat ujung.
11. Posisi Tiang Pancang pada bagian bawah kira-kira 75 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan batang tiang
selanjutnya, pastikan ujung tiang disambung benar-benar lurus dan setelah itu proses pengelasan baru dapat
dilaksanakan
13. Setelah penyambungan pancang selesai dilanjutkan pekerjaan pemancang sama seperti proses pemacangan
pada tiang pertama.
14. Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah tiang telah mencapai lapisan tanah keras / final
set yang ditentukan.
15. Untuk mengetahui daya dukung tiang pancang yang telah ditanam dilaksanakan pekerjaan pengetesan PDA Test
pada ujung tiang pancang yang telah terpasang.
16. Load Test dapat dilaksanakan minimal dengan Pengujian Dinamis metoda PDA (Pile Driving Analiyzer) Sesuai
ASTM 4945-96. Hasi test harus dianalisa dengan Metoda CAPWAP.
A
Persiapan Perlengkapan K3
PEKERJAAN PEMANCANGAN
PDA TEST
Peralatan Pekerjaan :
a. 1 Set peralatan Pile Driving Analyzer.
b. Strain Transducer, untuk mengukur regangan.
c. Accelometer, untuk mengukur kecepatan partikel.
Pada Pekerjaan PDA Test, untuk mendapatkan daya dukung tiang yang akurat. Diperlukan data-data berikut
a. Gambar yang menunjukan lokasi dan identifikasi tiang.
b. Tanggal pemancangan.
c. Panjang tiang dan luas penampang tiang.
d. Panjang tiang tertanam.
Gambar Pemotongan Kepala Tiang Pancang Gambar Tiang Pancang Selesai Dipotong Gambar Hasil Potongan Tiang Pancang
dikumpulkan untuk diangkut Keluar
PEKERJAAN PILE CAP DAN SLOOF
ILUSTRASI PELAKSANAAN PEKERJAAN PILE CAP DAN SLOOF
Setelah selesai digali dan dipotong kepala
tiang pancang, dilanjutkan dengan Pengecoran Lantai Kerja Pile
penghamparan pasir urug pile cap dan sloof Cap dan Sloof
Sloof
Sloof
Pile Pile
Cap Cap
PEKERJAAN PILE CAP DAN SLOOF
PEKERJAAN PASIR URUG DAN LANTAI KERJA BAHAN :
• Cor Beton
BAHAN :
1. Pasir Urug • Pasir Urug
ALAT :
2. LantaiKerja
ALAT : • Concrete Mixer
• Peralatan Tukang • Peralatan Tukang (Cangkul, Sekop, dll)
Pasir Urug
Urug pasir pada dasar galian dan dipadatkan tebal 100 mm. Urugan pasir dibuat sebagai landasan untuk lantai kerja agar permukaannya
rata.
Pada saat melakukan pengurugan pasir, mengingat umur beton masih muda, maka harus dijaga perbedaan tinggi urugan antara petak
yang bersebelah tidak lebih dari 20 cm.
Lantai Kerja
Setelah urugan pasir, pasang lantai kerja dengan pengecoran Beton mutu rendah dengan tebal 50
mm. Lantai kerja dibuat untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan pembesian Pile Cap dan
Sloof untuk mendapatkan permukaan yang rata.
Campuran lantai kerja dilaksanakan dengan man power menggunakan mesin pengaduk
Molen/Concrete Mixer.
Sebagai lapisan dasar dari Pondasi Beton, harus dibuat lantai kerja dari beton dengan beton K-175
dengan tebal tidak kurang dari 5 cm.
PEKERJAAN PILE CAP DAN SLOOF
PEKERJAAN PEMBESIAN DAN BEKISTING
BAHAN :
Papan kayu
Kayu kaso
Benang, paku, dll
ALAT :
Peralatan tukang, seperti, palu, gergaji,
waterpass, dll
PEKERJAAN PILE CAP DAN SLOOF
PEKERJAAN PENGECORAN PILE CAP DAN SLOOF
TAHAP PELAKSANAAN:
1. Pekerjaan persiapan
a. Persiapan Lahan
b. Persiapan material
c. Persiapan Alat
2. Pekerjaan Pengecoran Beton
3. Pengujian Slump Test dan Pengambilan Sampel Beton
Pengambilan Sampel Beton
Pengujian Slump Test
Pengecoran Pile Cap dan Sloof Pile Cap dan Sloof sudah dicor dan dibongkar
bekistingnya
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI KELILING
BANGUNAN
Pasangan Batu Kali
Kolom Kolom Kolom
Sloof
Pondasi Tiang Pancang
Sloof
Pondasi Tiang Pancang
1. Marking posisi pasangan rolag 2. Mulai pasang rolag bata ringan 3. Setelah selesai pasang rolag
bata ringan dan gunakan patok susun secara teratur bata ringan kemudian
kayu sebagai acuan diatasnya dipasang balok
sloof
Gambar Penghamparan Tanah Urug Gambar Pemadatan Tanah dengan Menggunakan Stamper
WILAYAH V
PEKERJAAN PELAT LANTAI DASAR
Pekerjaan plat lantai dasar dapat dilaksanakan setelah pekerjaan peninggian lantai dari tanah urug selesai dikerjakan.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan lantai dasar terdiri dari :
A. Persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Semua alat kerja diperiksa kelayakan pakai baik secara rutin ataupun sebelum pengecoran.
4. Area yang akan di cor harus sudah mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
5. Memeriksa kesiapan pekerjaan pembesian antara lain jumlah, dimensi dan posisinya.
6. Memeriksa kesiapan pekerjaan bekisting antara lain dimensi, as dan apabila dikehendaki menambah perkuatan
pada titik-titik tertentu, dan apabila pada lahan pengecoran masih terdapat lubang-lubang, tutup lubang-lubang
tersebut dengan busa atau lakban untuk menghindari keropos karena keluarnya air semen.
7. Pada construction joint harus sudah disiapkan antara lain pemberian bonding agent pada permukaannya dan
pemasangan waterstop apabila pada area tersebut dikehendaki kedap air.
Pasir Urug
Urug pasir pada dasar galian dan dipadatkan tebal 100 mm. Urugan pasir dibuat sebagai landasan untuk lantai kerja agar permukaannya
rata.
Urugan pasir dipadatkan dengan menggunakan stamper.
Pada saat melakukan pengurugan pasir, mengingat umur beton masih muda
Pada saat melakukan pengurugan pasir, mengingat umur beton masih muda, maka harus dijaga perbedaan tinggi urugan antara petak
yang bersebelah tidak lebih dari 20 cm.
Lantai Kerja
Setelah urugan pasir, pasang lantai kerja dengan pengecoran Beton mutu rendah dengan tebal 50 mm. Lantai kerja dibuat untuk
mempermudah pelaksanaan pekerjaan pembesian pelat lantai dasar untuk mendapatkan permukaan yang rata.
Campuran lantai kerja dilaksanakan dengan man power menggunakan mesin pengaduk Molen/Concrete Mixer.
Sebagai lapisan dasar dari Pondasi Beton, harus dibuat lantai kerja dari beton mutu K-175.
PEKERJAAN PELAT LANTAI DASAR
Pekerjaan Bekisting Pelat Lantai Dasar
a. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah meresap air dan direncanakan sedemikian rupa hingga
dapat mudah dilepaskan pada beton tanpa menyebabkan kerusakan dari beton itu sendiri;
b. Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan-adukan yang dituangkan kedalamnya;
c. Kayu untuk bekisting kayu bermutu yang memberi jaminan kekuatan;
d. Multipleks untuk bekisting difabrikasi dan dipasang mengelilingi areal plat lantai dasar;
e. Pekerjaan perkuatan dinding bekisting (balok skur) dengan jarak yang memadai agar multipleks tidak melengkung
saat pengecoran;
f. Perlu diperhatikan dinding bekisting disesuaikan dengan tinggi plat lantai pada gambar kerja;
g. Untuk plat lantai dasar yang berhubungan langsung dengan tanah, cetakan pada bagian bawah berupa lantai kerja
yang berupa coran beton tebal 5 cm.
PEKERJAAN PELAT LANTAI DASAR
Pekerjaan Pembesian Pelat Lantai Dasar
a. Pekerjaan pembesian plat lantai dasar dimulai dengan memfabrikasi besi beton sesuai dengan panjang dan
bengkokan yang diminta pada gambar. Fabrikasi ini dilaksanakan menggunakana alat bar cutter dan bar bender
b. Jarak tulangan, dimensi tulangan, jumlah tulangan, jarak stirup disesuaikan dengan gambar pelaksanaan.
c. Panjang lewatan dan panjang stek serta pertemuan besi kolom/balok mengikuti peraturan pemasangan besi atau
spesifikasi.
d. Untuk menyediakan selimut beton pada dasar pelat lantai digunakan beton deking diantara lantai kerja dan besi
tulangan plat lantai
e. Pembersihan areal lokasi pekerjaan yang telah diinstall dari sampah-sampah dan kayu untuk persiapan tahapan
pengecoran
PEKERJAAN PELAT LANTAI DASAR
Pekerjaan Pengecoran Pelat Lantai Dasar
6. Perapihan permukaan plat dasar 5. Pengecoran Plat Lantai Dasar 4. Pembesian Plat Lantai Dasar
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK KOLOM
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK BALOK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK PELAT
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK JOINT
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN SISTEM PRACETAK
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN STRUKTUR
WILAYAH V
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
WILAYAH V
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
PEKERJAAN M. E. P.
WILAYAH V
KESELAMATAN KERJA
Safety Line
Alat Pelindung Diri (APD) Cat
Helm Kabel
Sepatu Boot
Safety Belt
Kedok Las
Rompi
Sarung Tangan Kain
Masker Kain
Jas Hujan
KESELAMATAN KERJA
1. Penyediaan Helm Proyek
Mandor & Pekerja Karyawan PT. Nindya Karya (Persero) Tamu Proyek
(Putih dgn Ket.Jabatan) (Putih Polos)
Warna Biru PM
Pengecoran Project Manager
Warna Merah SM
Pembesian Site Manager
Warna Kuning SE
Bekisting Struktur Engineer
Dst….
PROGRAM K3
ACCIDENT
FAMILY
FIRE / KEBAKARAN
TINDAKAN
Pemadaman dengan
Alat pemadam api
Ringan atau Air
Upaya Pencegahan
KESELAMATAN KERJA
SAFETY
• SAFETY AWARENEES
Untuk meningkatkan kepedulian dari pelaksana lapangan dan subkontraktor kami memberikan pelatihan
keselamatan kerja yang berkaitan dengan kegiatan lapangan yang akan berlangsung.
• FIRE HANDLING
Memberikan pelatihan tentang basik fire safety, cara penanggulangan dan upaya pencegahannya.
• FIRST AID
Memberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada korban kecelakaan untuk kecelakaan-kecelakaan kecil
yang sifatnya umum dan tidak berat yang dapat di lakukan di klinik proyek.
KESELAMATAN KERJA
KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
• KEBERSIHAN
a. Untuk menjaga kebersihan lingkungan proyek disediakan
tenaga kebersihan yang jumlahnya di sesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan.
b. Untuk fasilitas sanitari disediakan sarana MCK di lapangan
• KESEHATAN
a. Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan
b. Penyediaan fasilitas clinic on site
c. Foging/penyemprotan nyamuk setiap satu minggu sekali
untuk mencegah penyakit yang dapat di timbulkannya.
KESELAMATAN KERJA
RAMBU-RAMBU
• RAILING
Pemasangan Railing tepi lantai atau lubang dengan tambang kuning
sebagai pertanda bahwa daerah tersebut merupakan tepi bangunan
atau lubang di setiap lantai keliling bangunan.
KESELAMATAN KERJA
PERALATAN K3
Pekerjaan Tepi Lantai
• Untuk pekerjaan pembesian di tepian lantai di pasang temporari hand
rill dari tambang kuning sebagai pengaman pekerja.
Tabung Apar
• Penempatan Tabung APAR.
Tabung apar di tempatkan di setiap lokasi yang beresiko untuk
timbulnya api / kebakaran agar penanggulangan dapat segera
tertangani, Penempatanya di lokasi–lokasi yang mudah terlihat serta
terjangkau. Jenis tabung di sesuaikan dengan jenis api yang mungkin
timbul dan bahan bakar penyebabnya.
Kotak P3K
• Penempatan Kotak P3K
• Kotak P3k di sediakan di Site Klinik, di setiap pos jaga keamanan agar setiap terjadi kecelakaan yang sifatnya kecil dapat
segera di beri pertolongan dan tercatat untuk mengetahui frekwensinya.
Demikian Metode ini kami buat untuk dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan dengan tujuan tercapainya
pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan efisien baik dari segi Biaya, Mutu, Waktu dan Sumber Daya.
Taufik Hidayat
General Manager