Anda di halaman 1dari 9

D.

Diagram Batang Daun


Diagram batang daun adalah suatu metode penyajian data statistika dalam kelompok batang dan kelompok
daun dari suatu set data.
Contoh 1:
Data hasil pengukuran tinggi badan pemain sepak bola (dalam cm) di RIAU FC diperlihatkan dalam tabel berikut.
171 163 181 174 169 166 174 176 180 183 167 172 176 161 173
172 168 173 175 176 167 170 175 168 166 172 173 177 178 177
Kelompokkan data diatas dalam diagram batang daun dengan interval (skala) 5 dan 10.
Jawab:

a) Pengelompokan data dalam interval (skala) 5 b) Pengelompokan data dalam interval (skala) 10

Batang Daun Batang Daun


16(0) 1 3 16 1 3 6 6 7 7 8 8 9
16(5) 6 6 7 7 8 8 9 17 0 1 2 2 2 3 3 3 4 4 5 5 6
6 6 7 7 8
17(0) 0 1 2 2 2 3 3 3 4 4
18 0 1 3
17(5) 5 5 6 6 6 7 7 8
Keterangan:
18(0) 0 1 3 16 = 160 – 169
Keterangan: 17 = 170 – 179
18 = 180 – 189
16(0) = 160 – 164
16(5) = 165 – 169 * Lajur batang menyatakan angka puluhan,
17(0) = 170 – 174 dan seterusnya lajur daun menyatakan angka satuan.
2.2 DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi frekuensi adalah data yang dususun secara berkelompok kedalam kelas-kelas interval yang berbeda-beda.
Contoh: soal contoh 1
Pengelompokan data dalam interval (skala) 10 Tabel.1 Distribusi frekuensi
Batang Daun Interval Frekuensi
16 1 3 6 6 7 7 8 8 9 160 – 169 9
17 0 1 2 2 2 3 3 3 4 4 5 5 6
6 6 7 7 8
170 – 179 18
18 0 1 3 180 – 189 3

Pengelompokan data dalam interval (skala) 5 Tabel.2 Distribusi frekuensi


Batang Daun Interval Frekuensi
16(0) 1 3 160 – 164 2
16(5) 6 6 7 7 8 8 9 165 – 169 7
17(0) 0 1 2 2 2 3 3 3 4 4 170 – 174 10
17(5) 5 5 6 6 6 7 7 8 175 – 179 8
18(0) 0 1 3 180 – 184 3
Dari tabel.2 dapat kita ketahui keterangan sebagai berikut.
1. Kelompok data yaitu 160–164; 165–169; 170–174; 175–
179; 180–184 disebut interval kelas
2. Pada tiap interval kelas, misal pada kelas 160–164; tepi
bawah = 159,5 dan tepi atas = 164,5
3. Jarak antara tepi bawah dan tepi atas disebut lebar kelas.
c = 164,5 – 159,5 = 5
Langkah-langkah menyusun tabel Distribusi Frekuensi dengan aturan Sturgess.
1. Tentukan data terkecil x1 dan data terbesar xn. Jangkauan (range) = xn – x1
2. Banyaknya kelas interval ditentukan dengan rumus:
k = 1 + 3,3 log n
dengan k = banyaknya kelas
n = banyak data
3. Lebar kelas
𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒖𝒂𝒏
𝒄=
𝒌
Contoh
Data dari contoh 1
171 163 181 174 169 166 174 176 180 183 167 172 176 161 173
172 168 173 175 176 167 170 175 168 166 172 173 177 178 177
Jawab
Langkah-langkah menyusun tabel Distribusi Frekuensi dengan aturan Sturgess.
1. Jangkauan (range) = xn – x1 = 183 – 161 = 22
2. Banyaknya kelas interval ditentukan dengan rumus:
Tinggi Turus Frekuensi
Badan
k = 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,477) 161 – 164 II 2
= 1 + 4,87 165 – 168 IIIII I 6
= 5,87 ≅ 6
3. Lebar kelas
169 – 172 IIIII I 6

𝒄=
𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒖𝒂𝒏
=
𝟐𝟐
= 3,66 ≅ 4 173 – 176 IIIII IIIII 10
𝒌 𝟔
177 – 180 IIII 4
181 – 184 II 2
2.2.1 Frekuensi Relatif dan Frekuensi Kumulatif
A. Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif diperoleh dengan menyatakan persentase frekuensi kelas
tersebut terhahadap jumlah seluruh frekuensi.
Contoh: soal contoh 1
Tabel distribusi relatif tinggi pemain sepak bola RIAU FC

Interval Frekuensi Frekuensi Relatif


160 – 164 2 𝟐
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟔, 𝟔𝟕%
𝟑𝟎
165 – 169 7 𝟕
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟑, 𝟑𝟑%
𝟑𝟎
170 – 174 10 𝟏𝟎
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟑, 𝟑𝟑𝟔𝟕%
𝟑𝟎
175 – 179 8 𝟖
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟔, 𝟔𝟕%
𝟑𝟎
180 – 184 3 𝟑
× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎%
𝟑𝟎
30
B. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif diperoleh dengan menyajikan data dengan pengelompokan
lebih dari ataupun kurang dari.
Contoh: soal contoh 1
Tabel distribusi kumulatif kurang dari Tabel distribusi kumulatif lebih dari
(tinggi pemain sepak bola RIAU FC) (tinggi pemain sepak bola RIAU FC)
Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
Kurang dari 159,5 0 Lebih dari 159,5 30
Kurang dari 164,5 2 Lebih dari 164,5 28
Kurang dari 169,5 9 Lebih dari 169,5 21
Kurang dari 174,5 19 Lebih dari 174,5 11
Kurang dari 179,5 27 Lebih dari 179,5 3
Kurang dari 184,5 30 Lebih dari 184,5 0
2.2.2 Histogram
Penyajian data yang dikelompokkan menurut distribusi frekuensi dapat dinyatakan dengan grafik yang disebut histogram.
Contoh: soal contoh 1

Frekuensi
10

Interval kelas
160 – 164 165 – 169 170 – 174 175 – 179 180 – 184
A. Poligon Frekuensi
Jika titik-titik tengah dari tiap kotak dibagian atas pada histogram saling dihubungkan.

Contoh: soal contoh 1

Frekuensi
10

Interval kelas
160 – 164 165 – 169 170 – 174 175 – 179 180 – 184
*Poligon Frekuensi Kumulatif kurang dari *Poligon Frekuensi Kumulatif lebih dari
30 30

24 24
Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif
18 18

12 12

6 6

159,5 164,5 169,5 174,5 179,5 184,5 159,5 164,5 169,5 174,5 179,5 184,5
Interval Interval
Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
Kurang dari 159,5 0 Lebih dari 159,5 30
Kurang dari 164,5 2 Lebih dari 164,5 28
Kurang dari 169,5 9 Lebih dari 169,5 21
Kurang dari 174,5 19 Lebih dari 174,5 11
Kurang dari 179,5 27 Lebih dari 179,5 3
Kurang dari 184,5 30 Lebih dari 184,5 0
B. Ogive
Ogive positif : jika poligon frekuensi kumulatif kurang dari di hubungkan dengan kurva mulus.
Ogive negatif : jika poligon frekuensi kumulatif lebih dari di hubungkan dengan kurva mulus.

*Poligon Frekuensi Kumulatif kurang dari *Poligon Frekuensi Kumulatif lebih dari
dihubungkan dengan kurva mulus (OGIVE POSITIF) Dihubungkan dengan kurva mulus (OGIVE NEGATIF)
30 30

24 24
Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif
18 18

12 12

6 6

159,5 164,5 169,5 174,5 179,5 184,5 159,5 164,5 169,5 174,5 179,5 184,5
Interval Interval

Anda mungkin juga menyukai