Anda di halaman 1dari 50

DEMAM TIFOID PADA ANAK

-Vivi Rizki-
-dr. Halimah sp. A-
Bab 1 : Pendahuluan
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi
sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh
Salmonella typhi

Masalah kesehatan masyarakat yang Penting karena


penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi,
kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air
dan sanitasi yang buruk serta standar higiene industri
pengolahan makanan yang masih rendah
• Demam tifoid merupakan penyakit infeksi menular yang dapat terjadi
pada anak maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan
terkena demam tifoid. Di hampir semua daerah endemik, insidensi
demam tifoid banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun

Badan Kesehatan
Dunia (WHO)
memperkirakan jumlah
kasus demam tifoid di
seluruh dunia
mencapai 16-33 juta
dengan 500-600 ribu
kematian tiap
tahunnya
Kompetensi Dokter Umum

4A →lulusan dokter harus mampu


mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas.
Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan kasus ini:


• Diharapkan pada semua sarjana kedokteran dapat memahami setiap kasus Demam Tifoid
secara menyeluruh.
• Diharapkan adanya pola berpikir kritis setelah dilakukannya diskusi laporan kasus Demam
Tifoid ini dengan pembimbing klinik.
• Diharapkan pada semua sarjana kedokteran dapat mengaplikasikan pemahaman yang didapat
mengenai kasus Demam Tifoid, terkait pada kegiatan kepaniteraan.
Manfaat
• Teoritis
Untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan ilmu tentang kasus Demam
Tifoid.

• Praktis
Sebagai masukan guna lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan terutama
dalam memberikan informasi (pendidikan kesehatan) kepada pasien dan keluarganya tentang
kegawatan pada pasien dengan Demam Tifoid.
Bab II : LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. R
Tanggal lahir : 27 Juli 2011/ 8 tahun/ 4 bulan/ 22 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lorong Sekolah, RT 6 RW 1/ 2 ULU/ Seberang Ulu 1/
Kota Palembang/ Sumatera Selatan
Tanggal masuk : 18 Desember 2019
Nomor MR : 08-18-82
ANAMNESIS

• Keluhan Utama

Demam sejak 9 hari yang lalu


• Riwayat Perjalanan Penyakit:

Pasien mengeluh pusing terus menerus sejak 11 hari sebelum masuk rumah
sakit, keluhan pusing disertai batuk kering dan nyeri pada ulu hati.
ANAMNESIS

• Riwayat Perjalanan Penyakit:


Sejak 9 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien juga mengeluh demam yang terasa hilang
timbul, timbul perlahan dan akan semakin meningkat pada sore hingga malam hari. Demam tidak
disertai menggigil maupun kejang. Keluhan disertai mual namun tidak muntah. Pasien menyangkal
adanya keluhan pada saat BAB dan BAK, mimisan, gusi berdarah maupun pilek. Riwayat pergi ke
daerah endemis malaria (-).
ANAMNESIS

• Riwayat Perjalanan Penyakit:


Pasien telah dibawa ke puskesmas dan mendapatkan antibiotik serta obat penurun
panas namun setelah minum obat keluhan menghilang dan akan terasa kembali setelah ± 4
jam setelahnya.
Pada tanggal 18 desember 2019 pasien datang ke IGD Rumah Sakit Palembang Bari
dengan keluhan demam hilang timbul disertai keluhan kepala pusing dan nyeri pada ulu hati.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat penyakit yang sama disangkal
• Riwayat asma (-)
• Riwayat alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Tidak ada keluarga dan lingkungan sekitar pasien yang
menderita demam
Riwayat Kehamilan :
Pemeriksaan Kehamilan :ANC rutin ke dokter spesialis kandungan dari usia 4 bulan
Tindakan selama kehamilan :USG setiap bulan sejak usia kehamilan 4 bulan
Lama hamil : 38-39 minggu
Riwayat Persalinan : spontan
Kelainan Bawaan : tidak ada
Riwayat Makan dan Minum
• Bayi : • Daging :1-2x/minggu
• Ikan :3-4x/minggu
• Asi : 0-24 bulan • Telur :2-3x/minggu
• Buah biskuit : 6-12 bulan • Sayur :2-3x/minggu
• Nasi tim : 6-12 bulan • Buah :2-3x/minggu
• Susu formula : - • Kesan : Kualitas dan kuantitas makan cukup
• Bubur susu : 8-24 bulan
• Anak : Makanan utama: 3x/hari/
menghabiskan setengah porsi makanan
Riwayat Imunisasi
• Baru lahir : Hepatitis BO
• 1 bulan : BCG dan Polio 1
• 2 bulan : DPT-HB-Hib1, Polio 2
• 3 bulan : DPT-HB-Hib2, Polio 3
• 4 bulan : DPT-HB-Hib3, Polio 4
• 9 bulan : Campak
• Kesan : Imunisasi Dasar Lengkap
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Riwayat Pertumbuhan Riwayat ganguan
dan Perkembangan Umur perkembangann mental

Ketawa 1,5 bulan Isap jempol


Miring 2 bulan Gigit kuku
Kesan : Pertumbuhan dan
Tengkurap 3 bulan Sering mimpi
Duduk 8 bulan Mengompol
perkembangan dalam
Merangkak 6 bulan Aktif sekali batas normal
Berdiri 10 bulan Apatik
Lari 11 bulan Membangkang
Gigi pertama 7 bulan Ketakutan
Bicara 18 bulan Pergaulan jelek
Membaca 6 tahun Kesukaran belajar
Prestasi disekolah Baik
Riwayat Perumahan dan Lingkungan
Rumah tempat tinggal : Permanen
Sumber air minum : Air PDAM atau galon
Buang air besar : WC di dalam rumah
Pekarangan : ada
Sampah : diambil tukang sampah
Kesan : Sanitasi dan hygiene baik
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum: tampak sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• Tekanan darah : 90/60mmHg
• Nadi : 94 x/ menit
• Nafas : 29x/ menit
• Suhu : 37,7oC
• Tinggi Badan : 116 cm
• Berat Badan : 22 kg
• Gizi : Gizi baik
Status Neurologis
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Cukup Cukup Cukup Cukup
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus
Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus - -
Refleks fisiologis
Normal Normal Normal Normal
Refleks patologis
- - - -
Rangsang
meningeal Kaku kuduk
Kernig (-) Brudzinki I (-) Brudzinki II (-)
(-)
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah Lengkap • limfosit :15
• Hemoglobin : 12,6 gr% • monosit :6
• Eritrosit : 4.500.000/uL
• Leukosit : 12.500/uL
• Trombosit : 338.000/uL
• Hematokrit : 37%
• Diff Count
• basofil :0
• eosinofil :2
• batang :1
• Segmen :76
Pemeriksaan Laboratorium
Widal Test
•O
• Typhus O : 1/320
• Paratyphus AO : 1/160
• Paratyphus BO : 1/320
• Paratyphus CO : Negatif
•H
• Typhus H : 1/320 • Paratyphus BH : 1/80
• Paratyphus AH : 1/160 • Paratyphus CH : 1/80
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
1. Demam tifoid Demam Tifoid
2. Demam dengue
3. Malaria
Tatalaksana :
Prognosis
• IVFD D5% gtt 64 cc/jam
Ad Vitam : dubia ad bonam
• Paracetamol tab 3x250 mg
Ad Sanationam : dubia ad bonam
• Drip Ceftriaxone 1x1800mg Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Domperidone tab 3x1
Follow Up (18/12/2019)
•S : Demam ada, tidak menggigil, tidak disertai kejang, pusing ada
Batuk ada
Nyeri perut ada, mual ada namun tidak muntah
Sesak nafas tidak ada
BAB dan BAK biasa
Follow Up (18/12/2019)
• O: • A: Demam tifoid
Keadaan umum: tampak sakit sedang • P: istirahat
Kesadaran : Komposmentis Kooperatif • IVFD D5% gtt 64 cc/jam
Nadi : 100 x/ menit • Paracetamol tab 3x250 mg
Nafas : 24 x/ menit • Drip Ceftriaxone 1x1800mg
• Domperidone tab 3x1
Suhu : 38,0oC
Mulut : lidah tifoid (+)
Perut : nyeri tekan abdomen (+)
Follow Up (21/12/2019)
•S : Demam tidak ada, pusing ada
Batuk ada berdahak
Nyeri perut tidak ada
Sesak nafas tidak ada
BAB ada, warna dan konsistensi biasa
Follow Up (18/12/2019)
• O: A: Demam tifoid
Keadaan umum: tampak sakit sedang P: istirahat
Kesadaran : Komposmentis Kooperatif • IVFD D5% gtt 64 cc/jam
• Paracetamol tab 3x250 mg
Nadi : 102 x/ menit
• Drip Ceftriaxone 1x1800mg
Nafas : 26 x/ menit • Domperidone tab 3x1
Suhu : 37,1oC
Mulut : lidah tifoid (+)
Perut : nyeri tekan abdomen (-)
Bab III : TINJAUAN PUSTAKA
Demam tifoid merupakan infeksi sistemik
yang disebabkan oleh Salmonella enterica
serovar typhi (S typhi)

Demam tifoid terkonfirmasi merupakan istilah yang


digunakan pada pasien dengan demam (suhu tubuh
≥ 38º C) minimal berlangsung selama 3 hari
dengan hasil kultur positif (kultur darah, sumsum
tulang, feses), dimana ditemukannya bakteri S. typhi
Disebabkan oleh Salmonella typhi,
bakteri Gram negative
• Mempunyai flagela, tidak
berkapsul, tidak membentuk
spora, fakultatif anaerob.
• Mempunyai antigen somatik O
yang terdiri dari oligosakarida.
• flagelar antigen H yang terdiri
dari protein
• envelope antigen K yang terdiri
dari polisakarid
Bakteri Salmonella typhi bersama makanan Bakteri dapat bertahan terhadap asam menginvasi mukosa dan menembus serta
atau minuman masuk ke dalam tubuh lambung dan masuk ke dalam tubuh mampu melewati barrier dinding ileum dan
melalui mulut melalui mukosa usus pada ileum terminalis jejunum

Bakteri dalam pembuluh darah menyebar (BAKTEREMIA PRIMER) biasanya tidak


Salmonella typhi menyebar ke sistem
ke seluruh tubuh dan berkolonisasi dalam didapatkan gejala dan kultur darah
limfoid mesenterika dan masuk ke dalam
organ-organ sistem retikuloendotelial, yakni biasanya masih memberikan hasil yang
pembuluh darah melalui sistem limfatik
di hati, limpa, dan sumsum tulang negatif

melakukan replikasi dalam makrofag,


bakteri akan disebarkan kembali ke dalam Menimbulkan gejala klinis seperti demam, PATOGENESIS
sistem peredaran darah sakit kepala, dan nyeri abdomen
(BAKTEREMIA SEKUNDER)
Manifestasi Klinis Demam Tifoid Anak

Gejala Ringan Gejala Berat


• Demam tidak terlalu tinggi • Demam berangsur semakin
• Malaise meningkat
• Batuk kering • Tidak nyaman pada perut
• Dan lain-lain
Diagnosis Demam Tifoid pada Anak

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


• Demam >7 hari naik secara • Demam (temp meningkat)
bertahap setiap hari • Lidah tifoid
• Mengigau (delirium) • Rose spot
• Malaise • Bradikardi relative
• Letargi • Hepatomegali
• Sakit kepala • Kesadaran dapat menurun
• Gangguan GI track
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur darah
• Pemeriksaan darah tepi
• Pemeriksaan serologi
• Pemeriksaan empedu dari
spesimen
Diagnosis Banding Demam Tifoid

1. FASE AWAL dari demam tifoid menyerupai gambaran klinis gastroenteritis akut,
bronkitis, bronkopneumonia
2. FASE LANJUT dapat didiagnosis banding dengan malaria, tuberkulosis, bruselosis,
leptospirosis dan penyakit riketsia, serta infeksi virus (demam dengue, hepatitis
akut dan infeksi mononukleosis
3. DEMAM TIFOID BERAT, sepsis, leukemia, limfoma dan penyakit Hodgkin dapat
dijadikan sebagai diagnosis banding
Tatalaksana Demam Tifoid
Tatalaksana Khusus
Tatalaksana umum • Kloramfenikol, antibiotik lini pertama
pengobatan demam tifoid pada anak di
• Pemberian Rehidrasi Oral Ataupun Parenteral, negara berkembang
• Penggunaan Antipiretik,
• Pemberian Nutrisi Yang Adekuat
• Transfusi Darah Bila Ada Indikasi
Tatalaksana Demam Tifoid
Pengobatan Demam Tifoid Berat
Perbandingan Antibiotik
Terapi Optimal Terapi Alternatif
Terapi Optimal Terapi Alternatif
Kepeka Antibiotik Dosis Lama Antibioti Dosis Lama Kepekaa Antibiotik Dosis Lama Antibiotik Dosis Lama
an harian pembe k harian pembe n harian pember harian pemberi
(mb/K rian (mb/Kg rian (mb/Kg ian (mb/Kg an (hari)
gBB) (hari) BB) (hari) BB) (hari) BB)
Sensitif Fluorokuino 15 5-7 Klomfeni 50-75 14-21
lon kol 75-100 14
amoksisil 8-40 14 Sensitif Fluorokuinol 15 10-14 Klomfenikol 50-75 14-21

in TMP- on amoksisilin 75-100 14

SMX TMP-SMX 8-40 14

MDR Fluorokuino 15 5-7 Azitromi 8-10 7


lon atau 15-20 7-14 sin 15-20 7-14 MDR Fluorokuinol 15 10-14 Seftriakson 8-10 10-14
sefiksim Sefiksim on atau 15-20
Resiste Azitromisin 8-10 7 Sefiksim 20 7-14 sefotaksim
n atau Resisten Seftriakson 60 10-14 fluorokuinol 20 7-14
kuinolo seftriakson 75 10-14 kuinolon atau 80 on
n sefotaksim
Komplikasi Demam Tifoid
Organ system involved Prevalence (%) Risk factors Complications
Central nervous system 3-35 Residence in endemic region, Encephalopathy, cerebral edema,
malignancy, endocarditis, congenital subdural emphyema, cerebral abscess,
heart disease, paranasal sinus meningitis, ventriculitis, transient
infections, pulmonary infections, parkinsonism, motor neuron disorder,
meningitis, trauma, surgery, and ataxia, seizures, guillain-barre
osteomyelitis of the skull syndrome, psychosis
Cardiovascular system 1-5 Cardiac abnormalities (existing valvular Endocarditis, myocarditis, pericarditis,
abnormalities, rheumatic heart congestive heart failure
disease, or congenital heart defects)
Pulmonary system 1-6 Residence in endemic region, past Pneumonia, emphyema,
pulmonary infections, sickle cell bronchopleural fistula
anemia, alcohol abuse, diabetes, HIV
infection
Bone and joint <1 Sickle cell anemia, diabetes, systemic Osteomyelitis, septic arthritis
lupus erythematous, lymphoma, liver
disease, previous surgery or trauma,
extremes of age, and steroid use
Hepatobiliary system 1-26 Residence in endemic region, pyogenic Cholecystitis, hepatitis, hepatic
infections, inravenous drug use, slenic abscess, sphlenic abscess, peritonitis,
trauma, HIV, hemoglobinophaty paralityc ileus
Genitourinary system <1 Urinary tract, pelvic pathology, and Urinary tract infection, renal abcess,
systemic abnormalities pelvic infections, testicular abscess,
prostatitis, epidedymitis
Soft-tissue infection At least 17 cases reported in the diabetes Psoas abcess, gluteal abcess,
English language literature cutaneous vasculitis
hematologic At least 5 cases reported in the English Hemophagocytosis syndrome
language literature
Vaksin Demam Tifoid
• S. Typhi yang dimatikan  cara pemberian suntikan subkutan, vaksin ini hanya memberikan
daya kekebalan yang terbatas, efek samping lokal pada tempat suntikan yang cukup sering
• S. Typhi hidup yang dilemahkan diberikan per oral tiga kali dengan interval pemberian
selang sehari, memberi daya perlindungan selama 6 tahun
• komponen Vi dari S. Typhi  diberikan dengan suntikan intramuskular memberikan
perlindungan 60-70% selama 3 tahun
Bab IV : Analisa Masalah
ANAMNESIS (Keluhan Utama)

Kasus Demam Tifoid Demam Dengue Malaria


demam sejak 9 hari Gejala yang timbul Gejala demam Demam dengan
yang lalu. Demam pada demam tifoid timbul mendadak interval tertentu
terasa hilang biasanya dijumpai (paroksisme), dan
timbul, timbul demam pada sore diikuti periode
secara perlahan hari, meningkat bebas demam
dan meningkat saat secara progresif
sore hingga malam dan pada minggu
hari. Demam tidak kedua, demam
disertai dengan seering kali tinggi
kejang maupun dan menetap (39-
menggigil. 40 derajat celsius)
ANAMNESIS (Keluhan Tambahan)

Kasus Demam Tifoid Demam Dengue Malaria


Demam didahului demam sering kali Gejala demam Sebelum demam
dengan keluhan disertai dengan dapat disertai biasanya pasien
sakit kepala terus serangkaian dengan nyeri mengeluh lemah,
menerus serta keluhan klinis, kepala hebat, nyeri nyeri kepala, tidak
nyeri pada ulu hati seperti anoreksia, di belakang bola nafsu makan, mual
mialgia, nyeri mata, punggung, atau muntah.
abdomen dan otot, sendi dan
obstipasi disertai rasa
menggigil
PEMERIKSAAN FISIK

Kasus Demam Tifoid Demam Dengue Malaria


Pada pasien demam tifoid ini Dapat ditemukan Pembesaran hepar
dijumpai lidah dapat disertai kemerahan dan limpa
tifoid dengan lidah tifoid maupun bintik
perdarahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kasus Demam Tifoid Demam Dengue Malaria


Widal test positif, Gambaran darah Leukopenia periode Proteinuria berat
diff count shift to tepi pada pra-demam, menetap,
the left permulaan neutrofilia relatif, proteinemia, serum
penyakit dapat eosinophil albumin <2g/dL
dijumpai menurun, diff
pergeseran hitung count shift to the
jenis sel darah left,
putih ke kiri, trombositopenia
dengan
pemeriksaan widal
positif
Tatalaksana demam tifoid pada anak dibagi atas dua bagian besar,
yaitu tatalaksana umum dan bersifat suportif dan tatalaksana
khusus. Antibiotik yang diberikan pada pasien ini adalah drip
Ceftriaxone 1x 1800 mg, paracetamol tab 3x250 mg dan
domperidone tab 3x1

Tatalaksana untuk memperbaiki keadaan umum seorang


anak penderita demam tifoid
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai

  • Louy 7
    Louy 7
    Dokumen9 halaman
    Louy 7
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Jurnal VIVI Rizki
    Jurnal VIVI Rizki
    Dokumen17 halaman
    Jurnal VIVI Rizki
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • KJHG
    KJHG
    Dokumen11 halaman
    KJHG
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Status Stase Mata + Gambar Rs Bari
    Status Stase Mata + Gambar Rs Bari
    Dokumen25 halaman
    Status Stase Mata + Gambar Rs Bari
    Livia Hanisamurti
    Belum ada peringkat
  • Referat Vivi
    Referat Vivi
    Dokumen32 halaman
    Referat Vivi
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat Malaria Serebral
    Cover Referat Malaria Serebral
    Dokumen4 halaman
    Cover Referat Malaria Serebral
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Case Cody Pterygium
    Case Cody Pterygium
    Dokumen29 halaman
    Case Cody Pterygium
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Klih 8 H
    Klih 8 H
    Dokumen36 halaman
    Klih 8 H
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Kugyjh
    Kugyjh
    Dokumen28 halaman
    Kugyjh
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Telinga
    Pemeriksaan Telinga
    Dokumen48 halaman
    Pemeriksaan Telinga
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • BST VIVI
    BST VIVI
    Dokumen23 halaman
    BST VIVI
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Kugyjh
    Kugyjh
    Dokumen28 halaman
    Kugyjh
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Lkuiyut
    Lkuiyut
    Dokumen21 halaman
    Lkuiyut
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Pada Telinga
    Kelainan Pada Telinga
    Dokumen10 halaman
    Kelainan Pada Telinga
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Format Laporan 2019
    Format Laporan 2019
    Dokumen8 halaman
    Format Laporan 2019
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Hidung
    Pemeriksaan Hidung
    Dokumen41 halaman
    Pemeriksaan Hidung
    ShintaAnggiaPrawesti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tumor Payudara
    Bab Ii Tumor Payudara
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii Tumor Payudara
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tumor Payudara
    Bab Ii Tumor Payudara
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii Tumor Payudara
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • HCGFX
    HCGFX
    Dokumen14 halaman
    HCGFX
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Virus Dengue
    Infeksi Virus Dengue
    Dokumen27 halaman
    Infeksi Virus Dengue
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tumor Payudara
    Bab Ii Tumor Payudara
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii Tumor Payudara
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • JKHGF
    JKHGF
    Dokumen14 halaman
    JKHGF
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Cover Case
    Cover Case
    Dokumen1 halaman
    Cover Case
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Jhkug
    Jhkug
    Dokumen12 halaman
    Jhkug
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Kluyi
    Kluyi
    Dokumen46 halaman
    Kluyi
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Jurnal VIVI Rizki 702014052
    Jurnal VIVI Rizki 702014052
    Dokumen5 halaman
    Jurnal VIVI Rizki 702014052
    Nabilah Ananda
    Belum ada peringkat
  • Kuiyf
    Kuiyf
    Dokumen16 halaman
    Kuiyf
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • JKHGF
    JKHGF
    Dokumen14 halaman
    JKHGF
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat
  • FAM
    FAM
    Dokumen36 halaman
    FAM
    Vivi Rizki Yusuf
    Belum ada peringkat