Anda di halaman 1dari 65

by. CECEP SYAHBANA, S.

Pd

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


KOMPETENSI DASAR

 Membuat Skenario Rancangan Pengambilan Gambar

 Mengidentifikasikan Jenis dan Fungsi Alat-alat Pendukung


Pembuatan Dokumentasi Video

 Menjelaskan Prinsip Kerja dan Pengaturan Kamera

 Menjelaskan Teknik Pengambilan Gambar

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Membuat Skenario Rancangan Pengambilan Gambar

 Rancangan dan Produksi Pengambilan Gambar

 Metode Konstruksi Properti dan Teknik Pengambilan Visual

 Persyaratan Produksi Konstruksi Properti

 Spesifikasi Perlengkapan, Peralatan dan Teknik Pengambilan Gambar

 Tata Letak Peralatan Pendukung dalam Pengambilan Gambar

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Rancangan dan Produksi Pengambilan Gambar

Rancangan pengambilan gambar dibuat dalam bentuk Skenario


(dalam hal ini pembuatan Storyboard)

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Pengertian Storybord

Storyboard adalah area berseri dari sebuah gambar sketsa yang


digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual
bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung

Dengan kata lain Storyboard adalah urutan kegiatan atau adegan yang
ingin dihasilkan dalam produksi sebuah film/dokumentasi video yang
meliputi urutan tampilan gambar, narasi masing-masing tampilan
gambar, serta durasi waktu dari tampilan gambar tersebut

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Contoh Storybord

Slide No. /material Slide image & Audio/Narration


& Duration Presenter Position

Intro.mov No narration
Duration : 00:00:05

Duration : 00:00:10 Narration :


Good Morning .......

Slide 1 Narration :
Duration : 00:00:15 I am ..........
Cecep Syahbana

dst dst dst

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Peralatan Pengambilan Gambar/Video shooting

A. PERALATAN PRODUKSI:

 Camera system
 Video system
 Audio system
 Editing (and dubbing) system
 VCR system
 Lighting system
 Master control
 Production control
 Commucation system
 Mobile production unit

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


B. PERALATAN PENYIARAN

 Sending vcr system


 Continuity studio equipment
 Camera system
 Audio system
 Video system
 Lighting system
 Master control ( sharing dengan produksi)
 Peralatan transmisi :
o pemancar
o Microwave link
o Up & down link

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


C. PERALATAN PENDUKUNG (TEKNIK UMUM)

• Pembangkit daya listrik:


 Stationary (pln, generator sets)
 Mobile/protable:
o Mobile generator sets sebagai kelengkapan mobile production unit
o Small silent generator set.
• Alat pendingin (ac) untuk studio dan ruang peralatan
• Alat komunikasi
 Stationary
 Protable: handy talky, mobile phone.
• Komputer (it) untuk komputer grafis.
• Mobil untuk transportasi tim produksi dan penyiaran serta reporter
• Mobil untuk transportasi peralatan pendukung siaran luar.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Secara garis besar spesifikasi teknik peralatan mencakup antara lain :

• Frekuensi dan tegangan listrik yang dibutuhkan, Peralatan serta


toleransi yang diizinkan ( PLN : 220volt/50hz);
• Kondisi lingkungan : temperatur dan kelembaban (Humidity) lingkungan
dimana peralatan dapat berfungsi secara normal;
• Ukuran fisik peralatan (volume dan berat);
• Kharakteristik (parameter) video dan audio secara lengkap yang
mencerminkan mutu atau klasifikasi peralatan;

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Posisi Letak Peralatan Pendukung Pengambilan Gambar

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video
 Mengidentifikasi Jenis dan Fungsi Alat-alat Pendukung
Pembuatan Dokumentasi Video

 Memilih dan mengindentifikasi bahan dan peralatan pendukung


video shooting

 Men-set-up dan mempersiapkan kamera yang akan digunakan


dalam pembuatan dokumentasi video

 Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar

 Menata kabel – kabel kamera

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mempersiapkan Penataan Lighting sesuai dengan kebutuhan
dalam proses pembuatan dokumentasi video

 Mengidentifikasi lensa dan aksesoris lainnya

 Mempersiapkan dan menguji video tape

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Memilih dan mengindentifikasi bahan dan peralatan pendukung
video shooting

 Storyboard
 Kamera Video
 Lighting
 Background
 PC Control
 Layar / TV Monitor
 Software Pengolah dan Editing Video

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Dalam hal memilih dan menyiapkan bahan dan peralatan kamera
video shooting, beberapa hal yang perlu diperhatikan:

 Peralatan dan syarat stok untuk pengambilan gambar dikonfirmasi


 Mendapatkan dan membersihkan peralatan serta dipastikan
bahwa kamera tersebut berfungsi
 Kesalahan dan kerusakan dikenali dan dilaporkan pada teknisi khusus

 Didapatkan stok dan bahan habis yang diperlukan dan dipastikan


tersedia dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan pembuatan
film serta ditempatkan pada lokasi dan waktu yang tepat untuk
pembuatan film

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Men-set-up dan mempersiapkan kamera yang akan digunakan
dalam pembuatan dokumentasi video

 Pasang kamera pada tripod

 Pasang baterai atau AC Adaptor jika menggunakan adaptor

 Hidupkan kamera

 Masukan kaset

 Buka penutup lensa pada kamera

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Pastikan bahwa kamera diset pada posisi kamera bukan pada
posisi tape

 Posisikan pandangan shooting anda dengan baik

 Fokuskan kamera anda

 Atur white balance

 Saat semua sudah siap untuk proses perekaman,


tekan tombol warna merah!

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengisi dan merawat battery selama pengambilan gambar

 Daya listrik dipastikan tersedia dan sesuai

 Charger dipastikan sesuai untuk battery yang digunakan

 Battery diisi dengan aman menurut rekomendasi pabrik

 Battery yang sudah diisi sesuai dengan durasi film dirawat

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Menata Kabel – Kabel Kamera

 Memilih dan menyiapkan kabel kamera video

• Kabel dipilih dan dikenali kesalahan serta kerusakannya, untuk


kemudian dilakukan perbaikan yang sesuai menurut tingkat
keahlian. Agar nantinya ketika digunakan kabel tidak
membahayakan ketika ada bagian-bagian yang terkelupas atau
kesalahan pada peletakannya

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Penanganan, perbaikan dan perakitan kembali kesalahan kabel
sesuai syarat keselamatan dan instruksi pabrik yang sesuai.
Baca kembali buku petunjuk pengoprasian kamera video,
biasanya didalamnya terdapat tata cara memasang kabel-kabel
kamera video saat shooting maupun capturing video

• Dipastikan bahwa semua kabel dapat beroperasi dan tersedia


pada lokasi dan waktu yang benar saat pengambilan gambar

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Menangani kabel Kamera Video

• Dipastikan sumber tenaga cocok dan tersedia, pilihlah sumber


tegangan yang aman agar kabel kamera yang terjulur tidak
terlalu panjang

• Penggunaan rencana kamera dan informasi kabel untuk


memastikan tempat-tempat kabel dan larinya kabel. Perhatikan
kabel-kabel kamera yang terjulur, agar tidak membahayakan
ketika proses shooting tengah berlangsung

• Penentuan tempat, lari dan panjangnya kabel sesuai antisipasi


gerak kamera dan persilangan kabel diperkecil

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Penggambaran denah kabel untuk menghindari terjadinya
simpul atau pelintiran saat digunakan. Jangan sampai kabel
yang terjulur terlilit satu sama lain

• Penguluran kabel power dari kontaktor menuju kamera

• Kabel diamankan untuk menghindari ketegangan olokan


dan pencongkelan

• Rute kabel dipastikan dan teratur, sehingga unit pengendali


kamera, kabel gantung, kabel julur landai telah lengkap sesuai
dengan rencana gerak kamera dan terpenuhi dengan cara yang
aman

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Semua kabel kamera dipastikan berasal dari titik outlet yang
benar menuju ke kamera dan dipastikan tidak merintangi
kamera yang digunakan pada pembuatan produksi

• Dipastikan bahwa kabel kamera yang dipasang telah berfunsi


dan tidak membahayakan personel yang terlibat dalam
pembuatan film atau masyarakat umum

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengurai Kabel Kamera Video

• Semua kabel dijulurkan dan dipastikan kabelkabel tersebut


digulung untuk menghindari ketegangan dan kerusakan

• Kabel-kabel dipastikan melingkar bebas dari keruwetan dan


cukup aman. Janga sampai kabel terlihat ruwet/terlilit agar
tidak menyulitkan dalam pengoprasian kamera video

• Kabel dikemas dalam keadaan bersih dan aman untuk


menghindari kerusakan dan siap untuk dipindahkan bila perlu

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Pelaporan dan dokumentasi kabel yang rusak dan perlu
perawatan pada personil yang relevan

• Pekerjaan lapangan ditinggalkan dalam keadaan seperti


semula, dipastikan tidak ada akibat merugikan pada pekerjaan
lapangan itu

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mempersiapkan Penataan Lighting sesuai dengan kebutuhan
dalam proses pembuatan dokumentasi video

• Tata lampu untuk video merupakan pengembangan dari tata


lampu panggung dan film
• Tujuan utama penataan cahaya yang baik untuk video,
adalah agar dapat menghasilkan gambar yang menarik
sesuai dengan tuntutan naskah serta rencana produksinya
• Melalui penataan cahaya, dapat diciptakan suasana yang dapat
menyentuh emosi pemirsa, misalnya, suasana malam, sedih,
gembira, sakral, dll.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Dalam penataan cahaya pada produksi acara video terdapat
berbagai istilah sebagai berikut

• High key lighting. Ini sejenis penyinaran untuk suatu scene


yang menghasilkan gambar dengan gradasi, terutama
abu=abu hingga putih. Daerah abu-abu gelap hingga warna
hitam hanya kelihatan pada daerah yang terbatas

• Low key lighting. Cara penyinaran untuk suatu scene yang


menghasilkan gambar dengan gradasi, terutama antara abu-abu
hingga hitam. Daerah abu-abu terang hingga warna putih hanya
kelihatan pada daerah terbatas

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Key light. Suatu sumber penyinaran terarah dan merupakan
sumber penyinaran utama terhadap suatu subjek atau area
tertentu

• Base light. Penyinaran yang menyebar; rata, dan hampir tidak


menghasilkan bayangan. Cukup untuk dapat menghasilkan
gambar video, kalau ditinjau dari segi teknis, tetapi masih harus
ditambah dengan beberapa jenis lampu lainnya agar didapatkan
gambar yang lebih artistik

• Fill light. Merupakan penyinaran tambahan dengan maksud


tertentu, yaitu untuk mengurangi bayangan dari samping yang
mungkin ditimbulkan oleh lampu jenis lainnya

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Cross light Penyinaran yang sama kuat ke depan subjek dari dua
arah dengan sudut sama besar terhadap sumbu optis kamera
pada bidang horizontal

• Back light. Penyinaran dari belakang subjek dengan kedudukan


sejajar dengan bidang vertikal yang melalui sumbu pada optis
kamera

• Side back ,light. Penyinaran dari arah belakang subjek dengan


kedudukan tidak sejajar dengan bidang vertikal yang melalui
garis sumbu optis kamera

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


• Eye light. Penyinaran terhadap seseorang untuk menghasilkan
pantulan oleh mata (atau gigi) tanpa menambah jumlah cahaya
yang berarti terhadap subjek itu sendiri. Biasanya berasal dari
lampu berdaya kecil yang terpasang pada kamera dan khusus
dirancang untuk maksud tersebut

• Set light . Penyinaran untuk latar belakang atau set yang terpisah
dari penyinaran untuk subjek utamanya

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengidentifikasi lensa dan aksesoris lainnya

 Lensa dan filter kamera dipilih dan dipasang secara benar sesuai
persyaratan kreatif

 Aksesories kamera lain dan persyaratan khusus dipasang secara benar

 Peralatan pendukung dipasang pada posisi yang sesuai dan pada


ketinggian yang sesuai pula untuk mencapai camera shot yang
diperlukan

 Dipastikan peralatan pendukung kamera dalam keadaan aman,


terhindar dari kerusakan dan sesuai dengan kamera

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mempersiapkan dan menguji video tape

 Labelisasi semua kaset secara akurat

 Pengisian dan pemeriksaan videotape kedalam kamera


untuk merekam

 Konfirmasi persiapan untuk pengambilan gambar dengan


personel yang relevan

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Menjelaskan prinsip kerja dan pengaturan kamera

 Mengatur dan menset-up kamera serta prinsip kerja


instrument pengaturan
 Fungsi perekam pada kamera video diperiksa untuk mendapatkan
output teknis yang akurat
 Pencahayaan, warna dan aspek focus kamera diperiksa untuk
mendapatkan hasil artistic dan teknis yang diinginkan
 Filter yang telah dipilih diperiksa untuk memastikan bahwa
filter-filter tersebut telah sesuai dengan hasil artistic dan teknis
yang diinginkan
 Mengindentifikasi fitur-fitur kelengkapan kamera pada kamera

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengatur dan menset-up kamera serta prinsip kerja
instrument pengaturan

 Ada enam control dasar pada kamera:

1. Exposure (Aperture, Shutter speed, ND Filter, gain)

2. Filter Colour
3. White Balance
4. Zoom
5. Focus
6. Audio Levels

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Fungsi perekam pada kamera video

 Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang


mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog.
Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital,
sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki
kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar
dan mengubah ke mode digital elektronis

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar
dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari
tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya
semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda
antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap
jeda tersebut

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Format dalam kamera video dibagi atas 2 bagian :

 Analog format yang terdiri dari standar VHS,VHS-C, Super VHS,


Super VHS-C, 8mm, Hi-8
 Digital format yang terdiri dari MiniDV,Digital8, DVD

 Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam


bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik

 Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar


dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan
sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Teknik Penyuntingan Video

• Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video


yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video
player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga
menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect,
sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Teknik Penyuntingan Video

• Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video


yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video
player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga
menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect,
sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada

• Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong


klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and
drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect,
Kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia.
Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect
yang kita pakai.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Pencahayaan, warna dan aspek focus kamera untuk
mendapatkan hasil artistic dan teknis yang diinginkan

• Pencahayaan
Cahaya adalah salah satu elemen terpenting dalam sinematografi.
Bahkan tak salah kiranya jika ada ungkapan Film are Light ! atau film
adalah cahaya , karena memang untuk meng-exposed sebuah gambar
kita memerlukan cahaya dan bahkan untuk melihat sebuah benda di
alam ini kita memerlukan pantulan cahaya
Seni menata cahaya dalam film menjadi bagian yang terpenting
karena bisa mempengaruhi juga perhatian penonton terhadap cerita.
Tata cahaya film sangat dipengaruhi oleh pengalaman kita melihat
kondisi cahaya dalam dunia nyata, bagaimanapun juga cahaya dalam
film meniru cahaya alam

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Secara Teori cahaya dalam film adalah 45 derajat tinggi dan jarak nya
dari kamera, hal ini dikarenakan masalah estetis saja , artinya dalam
sudut 45 derajat sudut cahaya yang mengenai wajah akan terlihat
seperti yang kita lihat di alam nyata

Dalam sinematografi kita hanya mengenal dua warna cahaya atau


yang sering di sebut sebagai Daylight atau cahaya matahari dan
Tungsten atau cahaya lampu ruangan. Dua jenis warna cahaya tersebut
diukur dengan satuan Kelvin

Film juga sangat sensitive dalam menangkap beberapa spectrum


cahaya yang tak terlihat oleh mata kita seperti Ultra violet dan Infra
red. Maka kita juga harus memperhatikan dua elemen spectrum
tersebut dalam membuat film

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Hal yang perlu diperhatikan dalam menata lighting adalah bayangan
atau shadow karena bayangan tersebut bisa mengganggu atau
membantu gambar kita. Mengganggu dalam arti jika kita salah
menempatkan cahaya maka di wajah aktor / aktris akan terlihat
bayangan hidung , dahi dan sebagainya hal ini tentu saja bisa
mengganggu penonton atau bahkan mengurangi kecantikan / estetika
gambar kita.Pada film horror , sering bayangan digunakan sebagai
elemen bercerita yang sangat efektif. Penonton bisa merasakan
kehadiran makhluk halus dengan melihat sebuah bayangan melintas
di depan frame dan sebagainya

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Filter disetting sesuai dengan hasil artistic
dan teknis yang diinginkan

Filter Lensa adalah sebuah alat aksesoris pada lensa kamera, Filter
Lensa biasa dipasang di bagian depan lensa kamera. Walaupun Filter
Lensa hanya aksesoris, tetapi alat tersebut banyak manfaat dan
fungsinya

Untuk Fungsi, Filter Lensa Kamera mempunyai banyak fungsi. Fungsi


Utama adalah tergantung dari masing-masing jenis filter, dan fungsi
penting lainnya adalah untuk melindungi optik lensa kamera dari
debu, kotoran, dan lain-lain secara tidak langsung

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Filter Lensa adalah sebuah alat aksesoris pada lensa kamera, Filter
Lensa biasa dipasang di bagian depan lensa kamera. Walaupun Filter
Lensa hanya aksesoris, tetapi alat tersebut banyak manfaat dan
fungsinya

Berikut ini adalah tips-tips memilih filter untuk lensa Anda :

 Pastikan ukuran depan dari lensa kamera Anda terlebih dahulu


sebelum membeli filter jenis apapun. Masing-masing lensa
memiliki ukuran yang biasanya tertulis secara jelas dibagian
depannya. Misal 58mm, 77mm, dst

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Beli filter pada toko yang terkemuka untuk menghindari produk
palsu yang akan Anda beli
 Cek harga terlebih dahulu untuk masing-masing filter sebagai
acuan awal sebelum Anda membelinya. Harga filter saat ini relatif
terjangkau mulai dari yang seharga ratusan ribu rupiah hingga
jutaan rupiah, tergantung dari bahan serta kualitasnya

 Pilih filter yang telah melalui proses multicoating agar tidak lekas
rusak. Harga memang relatif lebih mahal dari filter yang biasa

 Jangan terlalu sering melepas pasang filter pada lensa Anda,


karena dapat merusak ulir yang ada pada bagian depan lensa /
bagian belakang filter

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


FOKUS. Gambar yang fokus tentunya akan membuat sebuah video
memiliki pesan tersendiri mengenai apa yang hendak dikemukakan
oleh pengambil gamba

Pakailah fokus manual untuk mendapatkan apa diinginkan secara


tepat. Membebaskan diri dari fitur otomatis akan membantu kita
untuk secara saksama berpikir mengenai aspek penting lain. cobalah
mengatur kamera Anda ke fokus manual dan pakai supaya lebih kreatif
Dengan demikian, tanpa proses editing pun, video sudah layak
ditonton

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengindentifikasi fitur-fitur kelengkapan kamera pada kamera

Setiap kamera video memiliki fitur-fitur kelengkapan yang berbeda


Akan tetapi secara umum memiliki fitur utama yang hampir sama,
diantaranya:

 Manual Mode. Kamera digital modern kini semakin memanjakan


kita dengan membolehkan kita mengatur secara manual
komponen shutter dan aperture tersebut, dengan mode seperti
Shutter Priority dan Aperture Priority

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Image Stabilizer. Kamera memiliki sensor yang mendeteksi
getaran dan melakukan kompensasi untuk mengatasi getaran.
Ada dua jenis prinsip kerja stabilizer yaitu Optical Shift dan
Sensor Shift. Prinsip yang pertama adalah memakai elemen
stabilizer pada lensa, sedang yang kedua menjadikan sensor
kamera bisa bergerak mengkompensasikan getaran.
Keduanya memberi hasil yang sama baiknya

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Sensitifitas ISO. Rentang ISO bermula dari ISO dasar (terendah)
misal ISO 100 dan naik secara kelipatan dua, misal ISO 200 –
ISO 400 - ISO 800 dan ISO 1600. Semakin naik ISO kamera
maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya meski resikonya
naiknya noise.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Movie Recording. Ada beberapa hal terkait kemampuan
merekam video, diantaranya:
• Resolusi video : ada beberapa pilihan seperti VGA (640 x 480
piksel), WVGA (848 x 480 piksel), High Definition (1280 x 720
piksel atau 1920 x 1080 piksel). Semakin tinggi resolusi video
semakin tajam hasil videonya namun semakin besar ukuran
filenya
• FPS (frame per second) : idealnya antara 24 hingga 30 fps
untuk menjamin tayangan yang tidak patah-patah
• Kompresi video : umumnya memakai metoda kuno Motion
JPEG yang mudah untuk diedit, kini juga tersedia kompresi
modern AVCHD atau H.264 yang lebih efisien namun sulit
untuk diedit

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Menjelaskan Teknik Pengambilan Gambar

 Memilih Kamera yang sesuai dengan kondisi adegan

 Memilih Kamera yang sesuai dengan kondisi cuaca

 Mengambil Gambar dengan berbagai Posisi Kamera

 Mengambil Gambar dengan berbagai Posisi Shot

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Memilih Kamera yang sesuai dengan kondisi adegan

Ketika adegan di luar ruangan dan kondisi pengambilan gambar di


malam hari, maka kamera yang cocok menggunakan kamera
dengan fasilitas night shoot, sehingga adegan dapat di ambil
walau tanpa cahaya sedikitpun.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Memilih Kamera yang sesuai dengan kondisi cuaca

Ketika cuaca hujan maka kamera yang cocok kamera yang tahan
terhadap air

Ketika cuaca panas maka kamera yang cocok adalah kamera yang
memiliki filter UV.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengambil Gambar dengan berbagai Posisi Kamera

Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan


lima cara, yaitu:

1. Bird Eye View


Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian
kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat
lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan
berserakan

2. High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek
jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai
“kerdil”.

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


3. Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan
objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai
agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan

4. Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya
memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini
tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar

5. Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar
dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan
tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


 Mengambil Gambar dengan berbagai Posisi Shot

Dalam dunia pertelevisian dan perfilman terdapat 9 shot sizes yang dikenal
sebagai komposisi dasar dari sebuah pembingkaian gambar. Kesembilan shot
sizes itu adalah:
1. Extreme Long Shot (ELS)
Komposisi: sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar
Tujuan: memperkenalkan seluruh lokasi adegan dan isi cerita,
menampilkan keindahan suatu tempat
2. Very Long Shot (VLS)
Komposisi: panjang, jauh dan luas tetapi lebih kecil daripada ELS
Tujuan: untuk menggambarkan adegan kolosal atau obyek yang
banyak

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


3. Long Shot (LS)
Komposisi: total, dari ujung kepala hingga ujung kaki, gambaran
manusia seutuhnya
Tujuan: memperkenalkan tokoh utama atau seorang pembawa acara
lengkap dengan setting latarnya yang menggambarkan di mana dia
berada dan suasana. LS biasanya digunakan sebagai opening shot,
dilanjutkan dengan zoom in hingga ke medium shot yang
menggambarkan wajah tokoh yang bersangkutan secara lebih detail

4. Medium Long Shot (MLS)


Dengan menarik garis imajiner dari posisi LS lalu zoom-in hingga
gambar menjadi lebih padat, maka kita akan memasuki wilayah
Medium Long Shot (MLS). Komposisi seperti ini sering dipakai untuk
memperkaya keindahan gambar

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


5. Medium Shot (MS)
Komposisi: memperlihatkan subjek orang dari tangan hingga ke atas
kepala sehingga penonton dapat melihat jelas ekspresi dan emosi
yang meliputinya.
Tujuan/penggunaan: untuk shooting wawancara

6. Medium Close Up (MCU)


Kalau MS dikategorikan sebagai komposisi “potret setengah badan”
dengan background yang masih bisa dinikmati, MCU justru
memperdalam gambar dengan dengan lebih menunjukkan profil
dari obyek yang direkam. Latar belakang itu nomer dua, yang
penting adalah profil, bahasa tubuh, dan emosi obyek bisa terlihat
lebih jelas

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


7. Close Up (CU)
Komposisi: Obyek (seseorang) direkam gambarnya penuh dari leher
hingga ke ujung batas kepala. Fokus kepada wajah.
Fungsi: menggambarkan emosi atau reaksi seseorang dalam sebuah
adegan (marah, kesal, senang, sedih, kagum kaget, jatuh cinta).
Dengan eksplorasi CU, kita bisa mendapatkan angle terbaik untuk
menciptakan gambar yang berbicara. Ketajaman mata, ekspresi,
kedipan mata, reaksi, emosi hingga ke bahasa tubuh akan tercermin
dalam raut wajah sang narasumber dengan jelas. Komposisi CU juga
dapat digunakan untuk objek berupa benda

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


8. Big Close Up (BCU)
Komposisi: Lebih tajam daripada Close up
Tujuan: menampilkan kedalaman pandangan mata, ekspresi
kebencian pada wajah, emosi, keharuan.
Untuk penyutradaraan non drama , BCU adalah tata bahasa yang
berlaku untuk produksi talk show dan kuis, terutama untuk
menggambarkan rekasi dari penonton yang sedang larut dalam
pembicaraan. Tanpa kata-kata, tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi,
BCU sudah mewujudkan semuanya itu. BCU dapat juga digunakan
untuk objek berupa benda seperti: wayang, batu cincin ataupun
makanan

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


9. Extreme Close Up (ECU)
ECU adalah pengambilan gambar close up secara lebih berani
dengan menampilkan salah satu bagian tubuh/ wajah (mata, bibir,
hidung) dengan frame yang sungguh-sungguh padat. Kekuatan ECU
adalah pada kedekatan dan ketajaman yang hanya fokus pada satu
bagian objek saja. Komposisi macam ini banyak dibutuhkan dalam
video musik dan kerapkali digunakan sebagai transisi gambar menuju
shot berikutnya dengan komposisi dan angle yang berbeda

Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video


Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video

Anda mungkin juga menyukai