Panduan Ibadah Praktis Menurut Faham Muhammadiyah PTT
Panduan Ibadah Praktis Menurut Faham Muhammadiyah PTT
PRAKTIS
MENURUT FAHAM
MUHAMMADIYAH 1
LANDASAN
QS: al-Adziyah (51): 56
ُِو
ِ ُدُ ُْْ َلِ
َ ِ َ اِ َ ْ
ْناإلوَ َّ
ن ج
ِ ْ
ال ُ
ت ْ
ق َ لخَ ا م
َ و
َ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
PENGERTIAN
َ
لى هللاِ ِبإِ ْم ِتثا ِل
َ ِ
ِ ب
ُ رُّ َ قَّ تلَ ا ي َ ه
ِ ُ ةَ داَ ُِْ ْ
ل َ ا
ْ
ب ْن ََوا ِه َْ ِه َوالَْ َم ِل ِب َما ِ اجتِنَا ْ أ َو ِام ِر ِه َو َ
ع
ُ ار َّ
ِ أ ِذ َِ ِب ِه الش َ
Proses bagaimana seorang hamba Mendekatkan diri kepada
Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya serta mengamalkan apa saja yang
diperkenankan oleh-Nya.. (Himpunan Putusan Tarjih, hlm. 276)
Prinsip-Prinsip dalam Ibadah
1.Hanya Tertuju kepada Allah
semata.
2.Ibadah tanpa perantara
3.Ibadah harus ikhlas
4. Ibadah harus sesuai dengan tuntunan.
5. Ibadah dilakukan secara istiqamah
6. Ibadah harus berlandaskan ilmu
MACAM-MACAM IBADAH
ٌصة
َّ َا
خ و
َ ٌ ةمَّ ا ع
َ ي ه
ِ
َ َ و
Ibadah itu ada yang umum dan ada yang
khusus
5
IBADAH ‘AM
ع
ُ ار
ِ َّ
ش ال ه
ِ ب
ِ ِ
َ ذ
ِ َ أ ل
ٍ م
َ ع
َ ُّ
ل ُ
ك ُ ة م
َّ اَ ف
ْ ْ
ال َ
Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan syari’at Allah
yang meliputi seluruh perilaku seorang hamba yang
diorientasikan untuk meraih ridha Allah (ibadah).
Dalam hal ini tata caranya tidak ada aturan baku dari Allah
swt. dan Rasulullah saw..
misalnya ialah belajar, bekerja, berdagang, tolong-menolong,
berpolitik, bersosial dan lain-lain
6
IBADAH KHUSUS
َلى
َ ع ل
ٌ ي
ْ ل
ِ د
َ م و
َ ْ ُ قَ ي ى َّ تحَ نُ َ ال ط ْ ُ ب ل ْ ا ت
ِ د
َ اَ بعِ ْ
ل ا في ل
ُ ص
ْ َ األ
اْأل َ ْم ِر
علَ ْي ِه أ َ ْم ُرََا فَ ُُ َو َرد َ س ي
ْ َ
َ ع َم اال ل َ َم ْن ع َِم َل 9
KITAB
THAHARAH
LANDASAN
ص ََل ِة فَا ْغ ِسلُوا َّ ال ى َ ل ِ م ُ ت م
َ َ ِ ْ ْ ِ ُ ق اَ ذ ِ وا ُ ن م اء ين
َ ذ ِ َّ ال ا ه
يَاأ َ
ُّ يَ
س ُحوا ِب ُر ُءو ِس ُك ْم ام و ق
َ َ ِ ِ َ ْ َ فا ر م ْ
ال ى َ لُو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْ ِ
ِ م ُ
ك ي ُد
ِ ي
ْ َ
اط َّه ُروا َو ِِ ِْ َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم ِِلَى ْال َك ََُْْ ِْن َو ِِ ِْ ُك ْنت ُ ْم ُجنًُُا فَ َّ
سفَ ٍر أ َ ْو َجا َء أ َ َحُدٌ ِم ْن ُك ْم ِم َن َ ى َ لعضى أ ْ َ و َ ُك ْنت ُ ْم َم ْر َ
سا َء فَلَ ْم ت َ ِجُدُوا َما ًء فَتَََ َّم ُموا الن
ِ
ْ َ ُ َ مُ ت س
ْ م ا َ وَ أ ط
ِ ئ
ِ َا غ ْ
ال
س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْي ُِدي ُك ْم ِم ْنهُ َما يُ ِريُدُ ام َ ط ًَُِا فَ ْ ص َُِْدًا َ َ
ط ِه َر ُك ْم َو ِلَُ ِت َّم علَ َْ ُك ْم ِم ْن َح َرج َولَ ِك ْن يُ ِريُدُ ِلَُ َ ّللاُ ِلََ ْجَْ َل َ َّ
Berdasarkan ayat di atas diperoleh kesimpulan
bahwa :
1. Thaharah adalah proses seseorang
mensucikan dirinya dari hadats kecil maupun
besar dengan media thaharah (air, embun, es
maupun debu) sebelum melaksanakan ibadah
shalat karena Allah swt.
2. Jenis Thaharah ada 3 macam, yaitu Wudlu,
mandi jinabah dan tayamum
3. Wudlu adalah thaharah dengan menggunakan air
sebagai pensucian diri seseorang dari hadats kecil
(keluar angin, buang air besar dan kecil, menyentuh
kemaluan, keluar madzi, istihadhah dll) ketika akan
mengerjakan shalat karena Allah swt.
4. Mandi Jinabah/Wajib adalah thaharah dengan
menggunakan air sebagai pensucian diri seseorang
dari hadats besar (junub, keluar air mani/sperma,
mimpi basah, haidh dan nifas ketika akan
mengerjakan shalat karena Allah swt.
5. Tayamum adalah thaharah/pensucian diri
seseorang dengan menggunakan debu/tanah
sebagai ganti dari wudlu dan mandi jinabah
karena tidak ada media air dan keadaaan yang
tidak memungkinkan untuk menggunakan air
sebagai sarana bersuci ketika akan
mengerjakan shalat karena Allah swt.
ضوء و ْ
ال ُ
ُ ُ َك َْ ِفََّة
Tata cara
BERWUDLU
ْ
َك َْ ِفََّةُ الغَ ْسل
Tata cara
MANDI JINABAH
KAIFIYAH
T A Y A M U M
17
FUNGSI THAHARAH :
Sesuai dengan bunyi awal teks ayat di atas yaitu :
سا َء ِ ُ
َ ُ َ ْأ
الن م ت س
ْ م َ
ا وَ
(atau kamu sentuh wanita = bersetubuh )
Yang biasanya disebut dengan istilah hadats besar (pembatal
mandi dan tayamum)
19
2. Berdasarkan al-Hadits
a. Keluar air mani/sperma bagi laki-laki baik secara
sengaja maupun tidak sengaja (mimpi basah)
b. Haidh dan nifas bagi wanita
c. Keluar angin (kentut) baik berbunyi maupun tidak
d. Menyentuh kemaluan baik kemaluannya sendiri maupun
orang lain
e. Keluar madzi bagi laki-laki
f. Istihadhah atau keputihan bagi wanita
g. Tidur dengan terlentang ataupun berbaring
20
Selain itu, ada beberapa hal yang dianggap menjadi
pembatal wudlu, tapi masih menjadi kontroversi
(ikhtilaf) di antara kalangan ulama fiqih, antara
lain :
• Menyentuh wanita (isteri, mahram ataupun orang
lain)
• Muntah-muntah
• Keluar darah dari luka-luka
• Mimisan atau keluar darah dari hidung
• Makan makanan yang tersentuh api 21
Fiqih shalat
22
Pengantar
Sebelum berbicara panjang lebar secara khusus terkait dengan ibadah
shalat, ada pertanyaan yang mendasar :
Sejak kapan kita sudah mulai belajar tata cara shalat ?
Mungkin Jawabannya beragam, ada yang sejak kecil di TK, di TPA,
diajari orang tua dan mungkin juga diajari guru agama di Sekolah
Dasar.
Jadi, ilmu tentang shalat sebenarnya sudah kita pelajari sejak dini.
Hanya saja yang menjadi pertanyaan lebih lanjut, apakah pemahaman
kita terkait dengan shalat sudah sedemikian mendalam ?
Di sinilah yang kemudian menjadi pendorong bagi kita untuk belajar
ilmu shalat lebih mendalam
23
Materi Kajian Fiqih Shalat
Untuk mengakaji materi ibadah shalat, secara
runtut akan dikaji bab-bab sebagai berikut :
1. Pendahuluan Terkait Dengan Shalat
2. Kaifiyat Shalat munfarid
3. Shalat Jama’ah
4. Shalat-Shalat Sunnah
5. Shalat-Shalat Khusus
24