Anda di halaman 1dari 38

SDIDTK

Penerapan SDIDTK dalam Masa


Tumbuh Kembang Anak

Puskesmas Pasawahan
Pengertian Deteksi Dini
¤ Upaya Skrining Untuk Menentukan:
1. Suatu penyimpangan
2. Mengenal faktor risiko secara aktif
3. Mencegah dampak negatif dari
penyimpangan tersebut
- Tumbuh Kembang Optimal
Deteksi Dini/ Skrining
Skrining:
suatu pengujian & pengukuran yang dilakukan
bilamana prevalensi penyakit atau kelainan tinggi
pada populasi yang normal
Digunakan untuk menemukan kasus sedini mungkin
Bukan untuk menegakkan diagnosis
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

1.Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


2.Ciri ciri dan prinsip tumbuh kembang anak
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh
kembang
4.Aspek aspek perkembangan yang dipantau
5.Periode tumbuh kembang
6.Tahapan perkembangan anak menurut umur
7.Gangguan tumbuh kembang anak yang sering
ditemukan
Stimulasi Tumbuh Kembang Balita dan Anak Pra
Sekolah

1. Pengertian stimulasi perkembangan


2. Prinsip-prinsip stimulasi
3. Bentuk-bentuk stimulasi berdasarkan aspek
perkembangan pada masing-masing kelompok umur
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (Deteksi Dini
Penyimpangan Pertumbuhan)

1.Jenis-jenis deteksi dini tumbuh kembang


yang harus dilakukan
2.Pengukuran BB-TB
3.Interpretasi hasil pengukuran BB dan TB
4.Pengukuran lingkar kepala (LK)
5.Interpretasi hasil pengukuran LK
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (Deteksi
Dini Penyimpangan Perkembangan)
1. Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
KPSP
2. Interpretasi hasil pemeriksaan KPSP
3. Pemeriksaan TDD (Test Daya Dengar)
4. Interpretasi TDD
5. Pemeriksaan TDL(Test Daya Lihat)
6. Interpretasi TDL
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (Deteksi Dini
Penyimpangan Mental Emosional)

1. Pemeriksaan menggunakan kuesioner KMME


2. Interpretasi kuesioner KMME
3. Pemeriksaan menggunakan Cek list deteksi dini
autis
4. Interpretasi Cek list deteksi dini autis
5. Pemeriksaan menggunakan Formulir deteksi dini
GPPH
6. Interpretasi Formulir deteksi dini GPPH
Intervensi Dan Rujukan Dini Penyimpangan Tumbuh
Kembang

1. Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang


anak
2. Rujukan Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang
anak
Pencatatan, pelaporan, monitoring dan
evaluasi
1. Instrumen pencatatan kegiatan DDTK anak di
tingkat puskesmas dan jaringannya
- formulir DDTK
- register kohort kes bayi balita
2. Instrumen pelaporan DDTK
3. Monitoring dan evaluasi
4. Indikator keberhasilan
Intervensi Dini
 Melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan
plastisitas otak anak untuk memperbaiki
penyimpangan tumbuh kembang agar kembali
normal atau penyimpangan tidak terlalu berat
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ( KPSP )
 Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
 Jelaskan tujuan dilakukan tes .
 Buat komunikasi yang baik dengan anak.
 Hitung umur anak dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.
 Baca tiap pertanyaan dengan teliti dan benar sesuai umur anak
 Jawablah setiap pertanyaan dengan memilih jawaban sesuai keadaan
sebenarnya
 Pilihlah salah satu dari 2 kemungkinan
☺ Ya : Anak dapat melakukannya dulu & sekarang
☺ Tidak: Anak tidak dapat melakukannya dulu & sekarang atau anda tidak yakin
bahwa anak dapat melakukan
 Setelah semua pertanyaan telah dijawab hitung jumlah jawaban Ya
 Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 normal (Sesuai = S)
 Jumlah jawaban Ya <9 teliti kembali:
Cara menghitung usia anak ?
Cara memilih pertanyaan KPSP (sesuai usia anak?)
 Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8  Meragukan (M) jadwal pemeriksaan ulang 2
minggu kemudian, jika jawaban Ya tetap 7 atau 8 dirujuk (Penyimpangan = P)
 Jumlah jawaban Ya ≤ 6  Penyimpangan (P) perlu pemeriksaan lebih
lanjut/dirujuk
 Tulis hasilnya di Kartu Data Tumbuh Kembang Anak
CHEKLIST DETEKSI DINI AUTIS ANAK USIA 18-36 BLN/CHAT
KUESENER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMME)
36-72 bln
FORMULIR DETEKSI DINI GPPH- >36 bln
SEHAT Sekolah reguleer
BALITA
PENYIMPANGAN Sekolah khusus

Peran Deteksi dini


orangtua/guru faktor risiko
PSIKOBIOFISIKOSOSIAL
Kekerasan pada anak/
penelantaran anak
Masalah
Pengaruh perilaku/emosional Optimalisasi
lingkungan lain faktor protektif
KONSEP PEMANTAUAN
TUMBUH KEMBANG BALITA

SDIDTK

POSYANDU
•Antropometri (BB,PB,LK)
•Deteksi
•intervensi
PAUD BKB
•Stimulasi •Stimulasi
•Deteksi •Deteksi
•intervensi •intervensi

DINSOS
-Kader
UPSK
RUJUK
Sistem Rujukan DDTK
Posyandu desa  • Posyandu  skreening kasar
• Pertumbuhan
• Perkembangan

1 bulan 1x • Pos SDIDTK


Kecamatan • (BKB, PAUD, dokter/bidan/perawat, petugas gizi)

RSUD • Klinik Tumbuh Kembang Anak


• Skunder (Kabupaten)

RSUP  • Tertier (Propinsi)


Posyandu
• Meja 1 : Pendaftaran
» Deteksi gangguan pertumbuhan klinis
» Deteksi gangguan perkembangan kasar (kemampuan bahasa dan gerak
kasar)
• Meja 2: Penimbangan
» Pengukuran tinggi/panjang badan, lingkar kepala
• Meja 3: Pencatatan
» Plotting  intepretasi pertumbuhan
• Meja 4: Penyuluhan : perlu stimulasi /
intervensi? Intervensi  rujuk
• Meja 5: Pelayanan Kesehatan
Kesimpulan
• Dalam siklus kehidupan terdapat beberapa tahap /fase
• Kualitas hidup manusia dipengaruhi oleh optimalnya tahap-
tahap kehidupan manusia
• Perlu deteksi dini dan intervensi dini dalam upaya
mengoptimalkan tiap fase kehidupan
• SDIDTK harus masuk pada kurikulum pendidikan bidan atau
perawat
GIZI

Puskesmas Pasawahan
Persentase ASI Eksklusif Lulus
(target Kadarzi 80%)

Persentase ASI Eksklusif Lulus


80.00

70.00

60.00

50.00
Persentase

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
jan feb mar apr mei jun jul agst sept okt rerata
Series1 46.03 44.07 52.78 74.67 57.69 67.21 63.27 71.74 51.32 63.64 59.05
Persentase Balita Naik Timbangan (N/D)
(target 80%)

78.00

76.00

74.00

72.00
Persentase

70.00

68.00

66.00

64.00

62.00
jan feb mar apr mei jun jul agst sept okt nov des rerat
a
Series1 74.31 69.77 75.08 76.34 74.88 72.21 68.08 66.94 71.77 67.08 73.73
STATUS GIZI BALITA HASIL BULAN PENIMBANGAN BALITA (BPB)
BERDASARKAN TINGGI BADAN MENURUT UMUR (TB/U)
DI PUSKESMAS : PASAWAHAN TAHUN 2019

JUMLAH BALITA YG JUMLAH BALITA Sangat Pendek Pendek Normal


No NAMA DESA D/S (%) Ket
ADA DIUKUR n % n % n %

1 Ciherang 367 367 100 3 0.82 21 5.72 343 93.46

1 5
2 Cidahu 132 132 100 0.76 3.79 126 95.45

3 Psw. Anyar 215 211 98 4 1.90 7 3.32 200 94.79

4 Sawah Kulon 341 341 100 0 0.00 10 2.93 331 97.07

5 Psw. Kidul 304 304 100 1 0.33 4 1.32 299 98.36

6 Pasawahan 406 406 100 4 0.99 15 3.69 387 95.32

7 Kertajaya 297 297 100 8 2.69 6 2.02 283 95.29

8 Lebak Anyar 406 334 82 0 0.00 0 0.00 334 100.00

9 Cihuni 282 273 97 3 1.10 10 3.66 260 95.24

10 Margasari 280 279 100 2 0.72 14 5.02 263 94.27

11 Wr. Kadu 220 220 100 0 0.00 8 3.64 212 96.36

12 Selaawi 499 496 99 8 1.61 20 4.03 468 94.35


JUMLAH 3749 3660 98.02 34 0.93 120 3.28 3,506 95.79
Sumber: Riskesdas, 2018)
BEKASI
KT BEKASI
23,7
15
KT KARAWANG
DEPOK INDRAMAYU
SUBANG
BOGOR PURWAK
14,9
KT BOGOR ARTA
25 30,1 MAJALENG CIREBON
KA KT CIREBON
SUMEDANG 30,2
BANDUNG
KT 26,5
KT SUKABUMI KT BANDUNG
BARATCIMAHI
23,1 25,525,8
KUNINGAN
SUKABUMI BANDUNG
CIANJUR

CIAMIS
GARUT KT TASIKMALAYA
29 KT BANJAR
38,2 28

TASIKMALAYA PANGANDARAN
28,1

Prevalensi Stunting 2017

Rendah (0-20%)
Sedang ( 30-40%)
Tinggi ( 30-40%)
Sangat Tinggi (40-150%)
KONTRIBUSI INTERVENSI
PERBAIKAN GIZI
INTERVENSI GIZI INTERVENSI GIZI
SPESIFIK SENSITIF
▪ Upaya-upaya untuk mencegah dan ▪ Upaya-upaya untuk mencegah
mengurangi gangguan secara dan mengurangi gangguan
langsung secara tidak langsung
▪ Kegiatan ini pada umumnya ▪ Berbagai kegiatan pembangunan
dilakukan oleh sektor kesehatan pada umumnya non-kesehatan
▪ Kegiatannya antara lain spt ▪ Kegiatannya antara lain
imunisasi, PMT ibu hamil dan penyediaan air bersih, kegiatan
balita, monitoring pertumbuhan penanggulangan kemiskinan,
balita di Posyandu dan kesetaraan gender
▪ Sasaran: khusus kelompok 1.000 ▪ Sasaran: masyarakat umum,
HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, tidak khusus untuk 1000 HPK
dan Anak 0-23 bulan)
Kegiatan Spesifik dan Sensitif Kolaborasi
Lintas K/L
Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP- PAUD-HI dengan intervensi
ASI, fortifikasi; Pendidikan gizi; kesehatan & gizi; Pendidikan
Promosi & kampanye gizi seimbang; kesehatan reproduksi
Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN
Ketahanan pangan;
Pemanfaatan
Air bersih dan pekarangan rumah
sanitasi tangga (KRPL)
Pembinaan iodisasi garam; Bantuan Pangan Non-
Pengawasan fortifikasi Tunai; PKH
garam Pendidikan kesehatan
Keamanan pangan;
reproduksi remaja; Bina
Monitoring makanan
Keluarga Balita (BKB)
terfortifikasi
NIK; Akta kelahiran;
Kursus calon pengantin;
Fasilitasi program &
Pendidikan kesehatan &
kegiatan gizi dalam
gizi untuk madrasah & KPDT APBD
pondok pesantren;
Mendorong peran ulama
Dana Insentif Dana Desa, PKH, Generasi Sehat
dalam gizi & kesehatan
Daerah Cerdas
Promkes

PHBS dan KTR

Puskesmas Pasawahan
Perilaku Sehat

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

Untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya


penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit
PHBS
Mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang
Tau Mau Mampu

Tatanan PHBS
PHBS Rumah Tangga
KTR (Kawasan Tanpa Rokok)
Dasar Hukum Kawasan Tanpa Rokok
(KTR)

UNDANG-UNDANG NO 36 TAHUN 2009


TENTANG KESEHATAN

PERATURAN PEMERINTAH NO 109 TAHUN 2012


TENTANG PENGAMANAN BAHAN YANG MENGANDUNG ZAT ADITIF
BERUPA PRODUK TEMBAKAU BAGI KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PUWAKARTA NO 9 TAHUN 2019


TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK
KAWASAN TANPA ROKOK
1. Tempat Proses Belajar Mengajar
2. Tempat Anak Bermain
3. Tempat Ibadah
4. Angkutan Umum
5. Arena Olahraga
6. Tempat Kerja
7. Tempat Umum dan yang telah ditetapkan
lainnya,
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai