Anda di halaman 1dari 17

Master Budget

ANGGARAN KOMPREHENSIF
Anggaran induk atau yang umum disebut anggaran
komprehensif artinya menyeluruh atau
keseluruhan, merupakan jaringan kerja yang terdiri
dari beberapa anggaran terpisah yang saling
bergantungan satu sama lain.
The Master Budget

Master Budget

Operating Financial
Decisions Decisions
Hubungan Timbal Balik Anggaran Induk
Perusahaan industri A memproduksi barang X dan Y

Barang tersebut dijual di daerah P dan Q .

Rencana penjualan barang


X di kota P 10.000 unit, dan di kota Q 4.000 unit
Y dikota P 30.000 unit dan di kota Q 10.000 unit

Harga per unit barang X Rp 15.000 Barang Y Rp 12.000

1. Budget Penjualan Menurut Produk Dan Daerah

Barang X Barang Y
Daerah Penjualan Total
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah

Daerah P 10.000 15.000 150.000.000 30.000 12.000 360.000.000 510.000.000

Daerah Q 4.000 15.000 60.000.000 10.000 12.000 120.000.000 180.000.000

Jumlah 14.000 210.000.000 40.000 480.000.000 690.000.000


Rencana Persediaan
Persediaan Awal Harga (Rp) Persediaan Akhir Harga (Rp)
(unit) (Unit)

Bahan A 500 1.250 1.000 1.250

Bahan B 2.000 500 2.000 500

Bahan C 2.000 400 2.000 400

Produk jadi Barang X 200 11.000 300 12.000

Produk jadi BarangY 400 7.000 200 8.000

2. Budget Produksi
Keterangan Barang X (Unit) Barang Y (Unit)

Rencana Penjualan 14.000 40.000

Persediaan Akhir (+) 300 200

Jumlah 14.300 40.200

Persediaan Awal (-) 200 400

Rencana Produksi 14.100 39.800


Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi (Standard Usage Rate / SUR)

Barang X membutuhkan bahan A = 1, B = 2


Barang Y membutuhkan bahan B = 2, C = 2

3. Budget Kebutuhan Bahan

Bahan A Bahan B Bahan C


Barang Produksi
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan

X 14.100 1 14.100 2 28.200 - -

Y 39.800 - - 2 79.600 2 79.600

Jumlah 14.100 107.800 79.600


Taksiran Biaya Bahan A= Rp 1.250, B = Rp 500, C = Rp 400
4. Budget Pembelian Bahan

Bahan A Bahan B Bahan C

Keperluan 14.100 107.800 79.600


Persediaan Akhir (+) 1.000 2.000 2.000

Bahan Yang Tersedia 15.100 109.800 81.600


Persediaan Awal (-) 500 2.000 2.000

Rencana Pembelian 14.600 107.800 79.600


Harga Per Unit 1.250 500 400

Nilai Pembelian 18.250.000 53.900.000 31.840.000

5. Budget Harga Pokok Bahan Baku


Barang X Barang Y Total
Bahan
Q Price Total Q Price Total Q Rp

A 14.100 1.250 17.625.000 - - - 14.100 17.625.000

B 28.200 500 14.100.000 79.600 500 39.800.000 107.800 53.900.000

C - - - 79.600 400 31.840.000 79.600 31.840.000

Jumlah 31.725.000 71.640.000 103.365.000


6. Schedule Persediaan Awal Dan Akhir

Persedian Awal Persediaan Akhir


Bahan Q P Total Q P Total
A 500 1.250 625.000 1.000 1.250 1.250.000
B 2.000 500 1.000.000 2.000 500 1.000.000
C 2.000 400 800.000 2.000 400 800.000
Sub Total - - 2.425.000 - - 3.050.000
Prod. Dlm Proses - - - - - -

Produk Jadi - - - - - -
Barang X 200 11.000 2.200.000 300 12.000 3.600.000
Barang Y 400 7.000 2.800.000 200 8.000 1.600.000
Sub Total - - 5.000.000 - - 3.200.000
Total - - 7.425.000 - - 8.250.000
Taksiran biaya kerja per unit
DepartemenPemotongan Departemen Finishing

Barang X Rp 3.000 Rp 4.500

Barang Y Rp 2.500 Rp 2.500

7. Budget Upah Langsung

DepartemenPemotongan Departemen Finishing


Barang Produksi Jumlah
Tarif Total Tarif Total

Barang X 14.100 Rp 3.000 42.300.000 Rp 4.500 63.450.000 105.750.000

Barang Y 39.800 Rp 2.500 99.500.000 Rp 2.500 99.500.000 199.000.000

141.800.000 162.950.000 304.750.000


Budget biaya overhead yang telah dibuat menunjukan tarif overhead per unit

Barang X Barang Y

Departemen Pemotongan Rp 1.000 Rp 500


Departemen Finishing Rp 1.250 Rp 700

8. Budget Biaya Overhead Pabrik

DepartemenPemotongan Departemen Finishing


Barang Produksi Jumlah
Tarif Total Tarif Total
Barang X 14.100 Rp 1.000 14.100.000 Rp 1.250 17.625.000 31.725.000
Barang Y 39.800 Rp 500 19.900.000 Rp 700 27.860.000 47.760.000
34.000.000 45.485.000 79.485.000
9. Budget Harga Pokok Poduksi Dan Harga Pokok Penjualan

Keterangan Barang X (Rp) Barang Y (Rp) Jumlah (Rp)

Harga Pokok Produksi


Bahan
A 17.625.000 17.625.000
B 14.100.000 39.800.000 53.900.000
C 31.840.000 31.840.000
Sub Total 31.725.000 71.640.000 103.365.000

Tenaga Kerja Langsung


Departemen Pemotongan 42.300.000 99.500.000 141.800.000
Departemen Finishing 63.450.000 99.500.000 162.950.000
Sub Total 105.750.000 199.000.000 304.750.000

Biaya Overhead Pabrik


Departemen Pemotongan 14.100.000 19.900.000 34.000.000
Departemen Finishing 17.625.000 27.860.000 45.485.000
Sub Total 31.725.000 47.760.000 79.485.000

Total Harga Pokok Produksi 169.200.000 318.400.000 487.600.000


Persediaan Awal (+) 2.200.000 2.800.000 5.000.000
Product Available For Sale 171.400.000 321.200.000 492.600.000
Persediaan Akhir ( - ) 3.600.000 1.600.000 5.200.000
Harga Pokok Penjualan 167.800.000 319.600.000 487.400.000
Biaya-biaya :
Distribusi Rp 70.000.000 (termasuk biaya non cash Rp 10.000.000)
Administrasi Rp 50.000.000 (termasuk biaya non cash Rp 5.000.000). Kelebihan biaya
lain-lain diatas pendapatan lain-lain Rp 2.825.000. Rata-rata tarif pajak penghasilan 30%

10. Ringkasan Laba Rugi


Keterangan Jumlah (Rp) Barang X (Rp) Barang Y (Rp)

Penjualan
Daerah P 510.000.000 150.000.000 360.000.000
Daeah Q 180.000.000 60.000.000 120.000.000
Sub Total 690.000.000 210.000.000 480.000.000
Harga Pokok Penjualan 487.400.000 167.800.000 319.600.000
Laba Kotor 202.600.000 42.200.000 160.400.000
Biaya-biaya :
Biaya Administrasi Rp 50.000.000
Biaya Distribusi Rp 70.000.000
Biaya Lain-lain Rp 2.825.000
Total Biaya Operasi 122.825.000
Laba Perusahaan Sebelum Pajak 79.775.000
Pajak Penghasilan 30% 23.932.500
Laba Setelah Pajak 55.842.500
Saldo awal laba ditahan / sisa laba Rp 125.000.000

Deviden yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan


Rp 30.000.000

11. Laporan Sisa Laba

Saldo Awal Rp 125.000.000


Laba Setelah Pajak Rp 55.842.500 (+)
Jumlah Rp 180.842.500
Pembayaran Deviden Rp 30.000.000 (-)
Saldo Akhir Rp 150.842.500
Rencana penerimaan kas:
1. Penjualan tunai Rp 475.000.000
2. Penerimaan piutang Rp 225.000.000
3. Pendapatan lain-lain Rp 175.000
4. Pinjaman dari Bank Rp 10.000.000
5. Penjualan saham Treasury Rp 15.000.000

Rencana pengeluaran kas


1. Utang (dianggap semua bahan dibeli dengan kredit) Rp 105.000.000
penambahan kapital Rp 40.000.000
2. Hal-hal yang actual yang ditangguhkan (dianggap tidak ada gaji yang
belum dibayar Rp 15.000.000)
3. Biaya lain-lain Rp 3.000.000
4. Taksiran pembayaran pajak penghasilan sepanjang tahun
Rp 23.932.500
5. Pembayaran wesel jangka panjang Rp 50.000.000
6. Saldo awal kas Rp 360.000.000
7. Biaya non kas dalam budget biaya overhead Rp 10.380.000
12. Ringkasan Rencana Kas
Saldo Awal 360,000,000

Penerimaan
Pinjaman Bank 10,000,000
Penjualan Kas 475,000,000
Piutang 225,000,000
Pendapatan Lain 175,000
Penjualan Saham 15,000,000
Total Penerimaan 725,175,000
Jumlah uang yang tersedia 1,085,175,000

Pengeluaran
Hutang (bahan) 105,000,000
Upah tenaga kerja langsung 304,750,000
Biaya Overhead Pabrik ( 79.485.000 - 10.380.000) non cash 69,105,000
Penambahan kapital 40,000,000
Accrual dan penangguhan 15,000,000
Biaya lain 3,000,000
Pajak 23,932,500
Wesel 50,000,000
Deviden 30,000,000
Biaya Distribusi 60,000,000
Biaya Administrasi 45,000,000
Jumlah Pengeluaran 745,787,500
Saldo Kas 339,387,500

Anda mungkin juga menyukai