Anda di halaman 1dari 47

OLEH

ANTONIUS JAKA RSH, SKM. MKES


KABID P2PL
DISAMPAIKAN DALAM SOSIALISASI DBD
DI KODIM 1009 PELAIHARI
SENIN, 11 JANUARI 2010
Apa itu DBD?
Adalah penyakit menular yang ditandai demam
disertai perdarahan bawah kulit selaput hidung dan
lambung disebabkan oleh virus Dengue yang
ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Tanda-tanda DBD:
 Mendadak panas tinggi selama 2 sampai 7 hari
 Tampak bintik-bintik merah pada kulit.
 Kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung
(mimisan).
 Mungkin terjadi muntah atau berak darah.
 Sering terasa nyeri di ulu hati.
 Bila sudah parah, penderita gelisah. Tangan dan
kakinya dingin dan berkeringat.

Dalam beberapa hari saja keadaan penderita dapat


menjadi parah, dan dapat menyebabkan kematian
Tindakan yang harus dilakukan bila ada
penderita DBD:
 Pertolongan pertama yang penting memberi minum
sebanyak mungkin.
 Kompres dengan air es/ air hangat.
 Beri obat turun panas.
 Selanjutnya penderita segera dibawa ke
dokter/Puskesmas yang terdekat untuk diperiksa. Bila
diduga terserang Demam Berdarah akan dikirim ke
Rumah Sakit untuk dirawat.
 Lapor segera ke Puskesmas / Sudin Kesehatan
setempat dengan membawa surat dari Rumah Sakit
Selanjutnya akan dilakukan tindakan penanggulangan
di daerah rumah penderita dan sekitarnya, tanpa
dipungut bayaran
Cara penularan DBD
Anak yang sakit demam berdarah di dalam
darahnya mengandung virus. Bila anak ini digigit
nyamuk Aedes Aegypti maka bibit penyakit ikut
terhisap masuk ke dalam tubuh nyamuk. Dan bila
nyamuk tersebut menggigit anak lain (anak
sehat), maka anak itu akan dapat ketularan
penyakit ini.
Bagaiman Penularan Penyakit
Demam Berdarah ?

Orang
sakit DBD Orang
Sehat

Nyamuk
Aedes
Aegypti
Beberapa spesies nyamuk
sebagai vektor

mansonia culex Aedes aegypti Anopheles

1. Filariasis 1. Filariasis 1. DBD 1. Malaria


2. Chikungunya 2. Filariasis
3. Filariasis
A. AEGYPTI VS A. ALBOPICTUS
LUAR
NYERI
RUMAH SENDI

DALAM PERDARAHAN
KEBOCORAN
RUMAH PLASMA

AEDES DEMAM
BERDARAH

AEGYPTI DENGUE

AEDES CHIKU-
AEDES
ALBOPICTUS NGUNYA
ALBOPICTUS
LUAR
NYERI
CHIKU- RUMAH
SENDI
NGUNYA
PERDA-
DALAM
DENGUE RAHAN
RUMAH
CIRI NYAMUK DEMAM
BERDARAH
• Tubuh hitam dengan
belang putih
• Punggung nyamuk
terdapat gambaran
•“Lyra” Aedes aegypti
• “garis putih” Aedes
albopictus
Aedes aegypti/
Nyamuk demam
berdarah
 Umur Aedes aegypti betina + 14 hr,
dapat mencapai 2-3 bulan.
 Aedes aegypti betina mengisap darah berkali-kali menularkan
ke banyak orang
 Aktifitas tinggi pd pagi & sore hari
 Setiap kali mengisap darah, sambil mengeluarkan air liur yg
berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.
Aedes aegypti
betina
Si PENULAR VIRUS
Demam Berdarah Dengue
• Hanya Aedes aegypti betina menghisap
darah untuk pematangan telur.
• Proses pematangan telur 3-4 hr.
• Sekali bertelur : 100-200 butir/ekor
• Jarak terbang ±100 meter
Nyamuk Aedes Dewasa Betina
 Senang menghisap darah manusia
 Senang meletakkan telur di air
yang jernih dan tidak
berhubungan langsung dengan
tanah.

• Senang bersembunyi/hinggap ditempat yang


lembab, gelap, “kumuh” (gantungan baju kotor, dll.)
• Sangat sensitif dan “gesit”
• Senang dengan bau keringat dan darah manusia
Aedes jantan
Antena lebat

 Ditandai dengan tubuh yang ramping dan antena yang sangat


lebat.
 Nalurinya membuahi betina sesaat setelah lepas dari kepompong.
 Membuahi hanya 1 kali saja seumur hidupnya
 Tidak menghisap darah, sari tumbuhan/buah.
 Berumur pendek (1 minggu)
 Penelitian ditemukan yang mengandung virus dengue (Trans
ovarial).
SIKLUS HIDUP NYAMUK Aedes aegypti

Umur Nyamuk Aedes


dewasa betina + 14 hari

Pupa (1-2 hari) Telur


Larva (5-7 hari)
Menetas 2 hari
Telur Nyamuk Aedes

• Berwarna hitam, berbentuk seperti “ketan hitam” dengan


ukuran sangat kecil (0,8 mm).
• Sulit dilihat secara langsung, terutama bila dinding
penampungan air berwarna gelap
• Diletakkan sedikit diatas permukaan air dan menempel di
dinding penampungan air
• Di tempat kering dapat bertahan sampai 6 bulan yang
akan langsung menetas bila terkena air (musim hujan)
Larva dan pupa Aedes

Aedes
Pupa
Jentik/Larva Aedes Si Calon nyamuk
Demam Berdarah

 Sering ditemukan ditempat penampungan


air yang jernih (bak mandi, ban bekas,
sampah plastik, dispenser, dll)
 Usia 6-8 hari lalu menjadi pupa
 Fase paling mudah di basmi, karena :
 Luas tempat hidup terbatas (bak, ban, /Malaria
gelas pecah, dll)
 Mudah ditemukan
 Mudah dibasmi (kuras, dikubur,
dikeringkan, abatisasi)
/ nyamuk
got/comberan
Pupa Ae. aegypti
 Tidak makan.
 Dalam waktu 1-2 hari akan
menjadi nyamuk dewasa.
 Indikator bahwa di tempat
tersebut “sudah lama” (lebih dari 1
minggu) tidak dilakukan PSN
(Pemberantasan sarang nyamuk
 PSN harus lebih digiatkan.
ILUSTRASI
PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK

10

10

10 104

103
10
2 107
10
10
10
104
100~400 10
10
107
10
2
10 Asumsi:

10 103 1. Semua telur


menetas melahirkan
10 104
nyamuk betina.
10 2. Berkembang biak
t1 t2 t3 t4 t5
10 waktu tidak ada gangguan

10 102 104 106 1012 1024


Bagaimana cara mencegah
penyakit DBD ?

memberantas nyamuk penularnya

sebab

Vaksin untuk mencegah penyakit ini belum ada


Mengapa penyakit Demam Berdarah
perlu diberantas ?

 Sering menimbulkan wabah


 Menyebabklan kematian pada orang dalam waktu
singkat
 Menyebar luas seiring meningkatnya arus transportasi
& kepadatan penduduk
 Nyamuk penular tersebar luas di semua
desa/kelurahan yg ketinggianya dibawah 1000 m dr
permukaan laut
Cara pencegahan DBD:
Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas
jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah (Aedes
Aegypti) dengan cara melakukan PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) Upaya ini merupakan cara yang
terbaik, ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan
oleh masyarakat, dengan cara sebagai berikut:
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
1. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (seperti : bak
mandi / WC, drum, dan lain-lain) sekurang-kurangnya
seminggu sekali. Gantilah air di vas kembang, tempat
minum burung, perangkap semut dan lain-lain
sekurang-kurangnya seminggu sekali.
2. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air, seperti
tampayan, drum, dan lain-lain agar nyamuk tidak dapat
masuk dan berkembang biak di tempat itu.
3. Kubur atau buanglah pada tempatnya barang-barang
bekas, seperti kaleng bekas, ban bekas, botol-botol
pecah, dan lain-lain yang dapat menampung air hujan,
agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Potongan bamboo, tempurung kelapa, dan lain-lain agar
dibakar bersama sampah lainnya.
Lanjutan.......
PSN (Pemberantaan Sarang Nyamuk)
4. Tutuplah lubang-lubang pagar pada pagar bambu
dengan tanah atau adukan semen.
5. Lipatlah pakaian/kain yang bergantungan dalam kamar
agar nyamuk tidak hinggap disitu.
6. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit
dikuras, taburkan bubuk ABATE ke dalam genangan air
tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali.
TEMPAT PERTUMBUHAN NYAMUK DEMAM
BERDARAH DENGUE

Pertumbuhan nyamuk aedes aegypti terjadi dalam


genangan air jernih spt:
- bak mandi/WC, tempayan, drum
- vas bunga
- ban bekas
- tempat minum burung
- perangkap semut
- kaleng bekas, botol,tempurung kelapa,plastik dll
yang dibuang sembarang tempat

Pertumbuhan nyamuk aedes aegypti dari telur sampai


mencapai nyamuk dewasa memerlukan waktu 9 – 10
hari
TEMPAT YG RAWAN TERJADI PENULARAN
DBD
 WILAYAH YG BANYAK
KASUS

 PEMUKIMAN

 SEKOLAH

 RS / PUSKESMAS

 TEMPAT UMUM LAIN :


PASAR, RESTORAN,
PERTOKOAN, DLL
LETAK TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
DARI 100 RUMAH DISURVAI 49 POSITIF ADA JENTIK

N0 Jenis Tempat Perindukan Jumlah %

1 Di Dalam Rumah 35 71,4


2 Di Luar Rumah 9 18,4
3 Didalam dan diluar 5 10,2
rumah
JUMLAH 49 100,0

Sumber : Survai Entomologi Jentik thn 2009


Tim BBTKL-PPM Banjarbaru dan Dinkes Tala
JENIS TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI
DARI 100 RUMAH DISURVAI 49 ADA JENTIK (58 tempat ada jentik)

N0 Jenis Tempat Perindukan Jumlah %

1 Bak WC 7 12.0
2 Bak Mandi 21 36,2
3 Dispenser 3 5,3
4 Drum 7 12,0
5 Botol Plastik 1 1,7
6 Tong Plastik 11 19,0
7 Drum Plastik 5 8,6
8 Vas Bunga 1 1,7
9 Kulkas 1 1,7
10 Kolam Ikan 1 1,7
JUMLAH 58 100,0
Faktor Risiko thd Keberadaan Jentik Nyamuk
No Faktor Risiko Jumlah %
1 Menguras tempat Penampungan Air)
a. 1 mgg sekali 8 8,0
b. 2 mgg sekali 18 18,0
c. > 2 mgg 74 74,0
2 Menutup tempat penampungan air:
a. Menutup rapat 6 6,0
b. Menutup tp kurang rapat 21 21,0
c. Tidak ditutup 73 73,0
3 Memberikan bubuk larvasida
a. Diberikan larvasida 13 13,0
b. Tidak diberikan larvasida 87 87,0

4 Pemakaian obat anti nyamuk didlm rumah


a. Memakai obat nyamuk bakar 35 35,0
b. Memakai obat nyamuk oles 18 18,0
c. Tidak memakai 47 47,0
5 Pemakaian kelambu diwaktu tidur
a. Memakai 24 24,0
b. Tidak memakai 76 76,0
TEMPAT2 BERKEMBANG BIAK NYAMUK
AEDES AEGYPTI
PEMANTAUAN DAN PEMBERANTASAN JENTIK
PEMBERANTASAN JENTIK
NYAMUK PENULAR DBD

IKAN PEMAKAN JENTIK


SURVEI JENTIK AEDES
Larvasiding

3M Ikanisasi Obat Nyamuk Semprot


Obat Nyamuk Gosok

Tidur Pakai
Kelambu

plus
Pencahayaan
Ventilasi

Kasa
Cara Melakukan Larvasidasi
1. Menggunakan bubuk abate 1 G (Bahan Aktif Temephos 1 %)
untuk 100 liter air cukup dengan 10 gr bubuk abate ( 1 Sendok
makan peres)

2. Menggunakan Altosid 1,3 G (bahan aktif metopren 1,3 %)


Takaran penggunaan altosid 1,3 G yaitu untuk 100 liter air cukup
dengan 2,5 gr bubuk Altosid 1,3 atau 5 gr untuk 200 liter air.
Gunuakan takaran khusus yg telah disediakan, bila tidak ada
gunakan sendok teh. 1 sendok the peres = 5 gr.

3. Menggunakan Sumilarv 0,5 G (DBD)


(Bahan aktif piriproksifen 0,5%)
Takaran :
untuk 100 ltr air cukup dengan 0,25 gr atau 0,5 gr untuk 200 ltr
air. Gunakan takaran yg telah disediakajn.
Contoh penggunaan bubuk abate:

Untuk 10 liter air, ABATE yang diperlukan = (100/10) x 1


gram = 10 gram ABATE. Untuk menakar ABATE digunakan
sendok makan.

Satu sendok makan peres berisi 10 gram ABATE.

Bila memerlukan ABATE kurang dari 10 gram, maka dapat


dilakukan sebagai berikut:

# Ambil 1 sendok makan peres ABATE dan tuangkan


pada selembar kertas
# Lalu bagilah ABATE menjadi 2, 3, atau 4 bagian
sesuai dengan takaran yang dibutuhkan
Setelah dibubuhkan ABATE maka:
 Selama 3 bulan bubuk ABATE dalam air tersebut
mampu membunuh jentik Aedes Aegypti.

 Selama 3 bulan bila tempat penampungan air tersebut


akan dibersihkan/diganti airnya, hendaknya jangan
menyikat bagian dalam dinding tempat penampungan
air tersebut.

 Air yang telah dibubuhi ABATE dengan takaran yang


benar, tidak membahayakan dan tetap aman bila air
tersebut diminum
CARA MALAKSANAKAN PEMERIKSAAN JENTIK
1. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum, dan
tempat penampungan air lainya
2. Jika tidak tampak tunggu 0,5 – 1 menit
3. Ditempat yang gelap gunakan senter
4. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung,
kaleng, plastik, ban bekas, batok kelapa dll
PENYEMPROTAN/PENGASAPAN

RUMAH SAKIT PUSKESMAS Penanggulangan


seperlunya,
Melakukan
Melakukan meliputi:
Penyelidikan
diagnosis pasti -Fogging focus*)
epidemiologi (PE)
DBD sesuai (pengasapan)
di sekitar rumah
-Larvasida
kriteria WHO penderita dengan
-3M Plus
radius 100 m
-Penyuluhan
Melaporkan
kasus DBD ke 1. Bila ditemukan kasus DBD lain atau 3
Puskesmas dalam penderita panas tanpa sebab yang jelas, dan
waktu <24 jam 2. Ditemukan jentik nyamuk DBD >5% dari
seluruh rumah yang diperiksa

Fogging (pengasapan) tidak efektif, yang paling baik adalah PSN (pemberantasan sarang
nyamuk) dengan melakukan 3M Plus
KESIMPULAN:
Cara Memberantas Nyamuk Penular DBD

Nyamuk Jentik
Dewasa

Insektisida Fisik Kimia Biologi

 Fogging 3M: Larvasidasi Memelihara


 ULV 1.Menguras Ikan
2.Menutup Pemakan
3.Mengubur jentik
KONTROL NYAMUK
PSN
3M PLUS
(COMBI)

FOGGING LARVASIDA

KONTROL
BIOLOGIK

Anda mungkin juga menyukai