Anda di halaman 1dari 12

Pengantar ke Fisika Kuantum

Kelompok 11
Sabda Ansari Bake D121191037
Abdul Kadir Bua Ramadhan D121191038
What’s the topic?

- Pengamat dalam Ranah Mekanika Klasik


- Pengamat dalam Ranah Mekanika Relativistik
- Pengamat dalam Ranah Mekanika Kuantum
- Hikmah Perkembangan Ilmu Kealaman
Pengamat dalam Ranah Mekanika Klasik

Mekanika klasik yang diformulasikan oleh Newton dan selanjutnya dikembangkan oleh
Lagrange, Hamilton dan lain-lainnya sangat sukses dalam menjelaskan gerak dinamis
benda-benda makroskopis. Demikian pula teori tentang cahaya sebagai gelombang
yang dikembangkan oleh A. J. Fresnel, teori gelombang elektromagnet oleh J. C.
Maxwell dan percobaan Hertz tentang emisi gelombang elektromagnetik oleh osilator
muatan-muatan listrik. Namun, pada akhir abad 19 teori-teori klasik tersebut tidak
dapat digunakan untuk memberi penjelasan yang memuaskan bagi sejumlah fenomena
interaksi radiasi-materi.
Pengamat dalam Ranah Mekanika Relativistik

Postulat yang terpenting dalam teori relativitas Einstein adalah bahwa


kecepatan cahaya itu bersifat absolut (mutlak), tidak bergantung dari mana ia
dilihat dan dari mana ia terpancar; apakah dari kerangka acuan yang ini atau itu
yang keduanya memiliki gerak relatif. Sehingga berakibat pada proses ruang-
waktu yang relatif dan konsep massa-energi yang saling dapat dipertukarkan.
Pengamat dalam Ranah Mekanika Kuantum

Mekanika kuantum (quantum mechanics) adalah mekanika yang dapat


memberikan penjelasan tentang perilaku materi dan cahaya dalam skala
atomik (sistem mikroskopik), yaitu skala yang tidak merupakan wilayah
pengalaman biasa manusia. Pada mulanya orang frustasi dengan
menyangka bahwa perilaku zarah (partikel) terkadang bersifat materi,
terkadang bersifat gelombang, atau bahkan tidak bersifat kedua-duanya
atau memang memiliki perilaku dualisme, yaitu berperilaku sebagai materi
dan cahaya secara serempak.
Hikmah Perkembangan Ilmu Kealaman

Sifat determistik dan lokal berbasis pada mekanika klasik (Newtonian) dan sifat
probabilistik dan non-lokal berbasis pada mekanika kuantum dapat dipetakan
pada bidang yang dibatasi oleh sumbu mendatar yang mencakup bentangan
keserbaekaan-keserbaanekaan dan sumbu tegak yang mencakup statika-
dinamika. Dalam ruang ini paradigma Newtonian berkembang ke arah
paradigm holisme-dialogis (HD) dan digitalisme-informatisme (DI).
Kedua paradigma ini berupaya memperbaiki inkonsistensi paradigma
Newtonian, yaitu yang membawa logika berpikir berubah-ubah dari satu tempat
ke tempat lain (tidak simetris) dengan titik akhir analisis (penyimpulan) berada
pada wilayah sempit yang mengesampingkan keterkaitannya dengan wilayah
lain.
Kelompok 1 ( Reinhart Wibisono Soplantila, Brillianita Rezki Hijnur )

“pada akhir abad 19 teori-teori klasik tersebut tidak dapat digunakan


untuk memberi penjelasan yang memuaskan bagi sejumlah fenomena
interaksi radiasi-materi.”
Mengapa demikian?

Kelompok 2 ( Fadhil Khusnul Hakim, Anugrah Theosyaf Willy Adji )

QnA
Dalam makalah anda dikatakan bahwa “lainnya sangat sukses dalam
menjelaskan gerak dinamis benda-benda makroskopis. Demikian pula
teori tentang cahaya sebagai gelombang yang dikembangkan oleh A. J.
Fresnel, teori gelombang elektromagnet oleh J. C. Maxwell dan percobaan
Hertz tentang emisi gelombang elektromagnetik oleh osilator muatan-
muatanlistrik. Namun, pada akhir abad 19 teori tersebut tidak digunakan
lagi.”
Mengapa demikian?
QnA
Kelompok 3 ( Andi Gigatera Halil Makassau )

Apa yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa informatika dalam


implementasi bentuk nyata yang berhubungan dengan materi
yang saudara paparkan?
Kelompok 4 ( Muhammad Rezaldi Yanata Putra, William Adam )

Apa yang dimaksud dengan fenomena interaksi radiasi-materi?

Kelompok 5 ( Ahmad Fathanah M. Adil, Dirqa Haraka Putra Nursadih )

Dalam makalah anda di bagian penutup, anda mengatakan


bahwa “Berkembangnya mekanika kuantum memudarkan
pandangan yang bersifat mekanistik, kemutlakan, deterministik,
dan parsial.” Bisakah anda menjelaskan maksud dari keempat
pandangan tersebut?
QnA
Kelompok 6 ( Arfandy Adimurfiq, Nur Annisa Yusrah Putra Djaya )

Menurut anda, seberapa penting komunikasi dalam membangun


suatu interaksi? Apakah mungkin jika seseorang ingin
membangun suatu interaksi tanpa ada komunikasi?

Kelompok 7 ( Muhammad Rajab Israfil, Sila Farsidia Putri )

Dalam makalah anda pada bab ke-2 paragraf terakhir disebutkan


bahwa terdapat upaya untuk memperbaiki inkonsistensi. Bisa
dijelaskan inkonsistensi seperti apa yang terjadi? Dan apa
akibatnya jika inkonsistensi tersebut tidak diperbaiki?

Kelompok 8 ( Rodhiyat Nur Fauzi, Nurul Putri Ramadhani )

Tolong dijelaskan lebih lanjut tentang paradigm holism-dialogis


(HD) dan digitalisme-informatisme (DI).
QnA
Kelompok 9 ( Artia Audrian Aryatama, Mirza Zhulham Ahmad )

Dalam makalah anda tertulis, “Mekanika kuantum (quantum


mechanics) adalah mekanika yang dapat memberikan penjelasan
tentang perilaku materi dan cahaya dalam skala atomik (sistem
mikroskopik), yaitu skala biasa manusia.” Bisa anda jelaskan apa
yang dimaksud dengan pengertian tersebut?

Kelompok 10 ( Geraldo Monang Raja Sihotang, Novrinda Agil Tandiera )

Bagaimanakah cara manusia berinteraksi dengan dunia misteri


seperti dalam pengembangan model atom?

Kelompok 12 ( Marcellino Pirono, Sitti Rahma )

Mengapa bentuk fungsi-diri (eigenfunction) suatu zarah berupa


fungsi gelombang sinusoid? Jelaskan keterkaitan keduanya.
QnA

Kelompok 13 ( Juan Jimmy Dwiangga AL, Nurdita Fahira )

Dalam makalah anda disebutkan bahwa kecepatan cahaya itu


bersifat mutlak. Pertanyaan kami, mengapa Einstein bisa
menyimpulkannya seperti itu?

Anda mungkin juga menyukai